BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari krisis global yang terjadi. JAKARTA - Krisis yang terjadi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan adalah bagian terpenting dalam kegiatan periklanan. Suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk sarananya (alat) maupun kegunaanya, hal tersebut dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah Indonesia sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan dari tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan tarif telepon dari

BAB I PENDAHULUAN. pesaing untuk perusahaan sejenis, maka tiap-tiap perusahaan dituntut untuk dapat sedemikian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. di pihak lain memicu penjualan yang cepat. Suatu iklan yang cenderung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

repository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September 2008, banyak dari kalangan pebisnis mengalami dampaknya. Misalnya belakangan ini, di negara Amerika Serikat, banyak usaha yang secara terpaksa di tutup. AS telah mengalami 6 kali resesi dan dua kali midcycle slowdown. Periode resesi terjadi pada 1930-an, 1974-1975, 1980,1981-1982, dan 2001. Sementara midcycle slowdown, terjadi pada 1986 dan 1995. Penyebab terjadinya resesi umumnya relatif sama yaitu akibat harga minyak, persoalan kredit macet, dan deflasi aset properti. Di bandingkan resesi lainnya, periode resesi era 1930-an merupakan yang paling dahsyat yang diawali dengan rontoknya pasar modal AS pada 29 Oktober 1929 yang dikenal dengan Black Tuesday. Penyebab resesi ekonomi 1930-an mirip dengan saat ini, yakni krisis di sektor kredit properti akibat kredit macet yang berimbas ke sektor lainnya. Mungkin karena kesamaan penyebabnya inilah, George Soros mengatakan krisis AS saat ini memiliki kemiripan dengan depresi besar tahun 1929. Meski pernyataan Soros ini agak berlebihan, namun krisis keuangan di AS saat ini adalah persoalan serius dan harus segera diantisipasi. Ketika krisis terjadi di AS akibat kredit macet di sektor perumahan (sub prime mortgage) pada pertengahan 2007, sejumlah ekonom menyebut bahwa krisis tersebut hanya terbatas pada sektor keuangan saja. Kini, krisis di AS telah terasa di sektor riil, berupa terganggunya kegiatan ekonomi riil. Konsumen juga sudah mengurangi belanja. Pengurangan ini sudah terasa berupa peningkatan pengangguran. tingkat pengangguran AS saat ini. ( sumber: www.iei.or.id/publicationfiles/menuju%20resesi%20global.pdf). 1 Universitas Kristen Maranatha

Tidak ubahnya di negara kita juga, secara tidak langsung mengalami akibatnya. Sama hal nya seperti yang terjadi di negara Paman Sam, di negara kita juga, mengalami dampak dari resesi global ini. Pangsa pasar baik ekspor maupun impor mengalami penurunan, terutama bagi sektor manufaktur (Sumber: Majalah GATRA, No.12 Tahun XIV). Hal ini dapat berpengaruh pada daya konsumsi masyarakat. Di saat keadaan perekonomian yang sedang mengalami resesi ini, tentunya para konsumen lebih dominan memilih produk yang murah tapi berkualitas baik. Sama halnya dengan minat beli konsumen untuk produk jenis telekomunikasi, para konsumen sangat mengharapkan produk dengan harga yang terjangkau dapat memberikan manfaat yang lebih bagi dirinya. Sebagai contoh di era kemajuan teknologi saat ini, pasti semua konsumen sangat membutuhkan perkembangan informasi yang up to date melalui penggunaan internet di telepon selular. Apalagi saat ini sedang marak-maraknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, yahoo messenger, dan juga penggunaan akses 3G. Konsumen sangat tertarik menggunakan salah satu produk provider yang dianggapnya mempunyai kelebihan dari provider-provider lainnya. Di sini dituntut kesiapan para pemilik provider baik GSM maupun CDMA dalam peranannya menarik minat konsumen. Saat ini di Indonesia terdapat kurang lebih 10 provider (sumber: www.wikipedia.com) baik GSM ataupun CDMA yang saling berlomba-lomba memikat hati para konsumennya, baik dari segi iklan tarif, kekuatan sinyal, fitur yang lengkap, atau bahkan penggunaan selebriti sebagai icon yang kuat sebagai brand image provider nya. Penggunaan selebritis sebagai bintang iklan telah menjadi tren periklanan dunia maupun Indonesia. Pelaku bisnis berkeyakinan bahwa penggunaan image selebritis ini akan memudahkan mereka untuk membangun awareness konsumen dan mendorong volume jual 2 Universitas Kristen Maranatha

produk. Hal ini mengakibatkan honorarium selebritis tersebut menjadi porsi biaya terbesar dari pembuatan sebuah iklan. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan mempunyai daya tarik tersendiri. Keefektifan iklan bergantung pada karakteristik yang dimiliki oleh sumber iklan. Selebriti adalah sumber iklan yang menyenangkan, meyakinkan dan dapat menarik perhatian terhadap merek atau produk. Memanfaatkan selebriti terkenal sebagai endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Dan seperti layaknya musim, ada saat muncul, berhenti lalu muncul lagi. Begitu pula fenomena perusahaan yang menjadikan publik figur sebagai bintang iklan (endorser) atau duta merek. Keberadaan selebriti atau orang orang terkenal memberi dampak dalam berbagai segi kehidupan manusia, dari waktu ke waktu. Popularitas selebriti memang tak dapat dipungkiri menjadi suatu fenomena tersendiri karena menjadi salah satu fokus publisitas diberbagai media cetak dan media elektronik, dan bahkan kehidupan pribadinya sangat ditunggu para insan Pers sebagai headline berita. Saat ini dalam berbagai iklan khususnya untuk produk baru, penggunaan selebriti sebagai salah satu strategi pemasaran, sangat efektif untuk membentuk stopping power bagi audiens. Kehadiran selebriti dimaksudkan untuk mengkomunikasikan suatu merek produk dan membentuk identitas serta menentukan citra produk yang diiklankan. Pemakaian selebriti sebagai daya tarik iklan (advertising appeals), dinilai dapat mempengaruhi preferensi konsumen karena selebriti dapat menjadi reference group yang mempengaruhi perilaku konsumen. Bagi produk baru, penggunaan endorser atau pembicara merupakan upaya pengiklan untuk meraih publisitas dan perhatian (attention getting power) produk tersebut. Meskipun 3 Universitas Kristen Maranatha

mereka adalah aktor, selebriti, eksekutif, atau kepribadian yang diciptakan, endorser terbaik adalah mereka yang bisa membangun brand image yang kuat. Sebuah riset mengatakan bahwa selebriti yang cocok akan menaikkan nilai perhatian dan persuasi. Keberhasilan upaya membangun brand image ini sangat ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap selebriti yang menjadi icon produk tersebut. Dengan dipersepsikannya seorang celebrity endorser secara positif oleh masyarakat, diharapkan positif pula brand image yang terbentuk di benak konsumen. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan munculnya brand image dalam pikiran konsumen yang tidak relevan dengan persepsinya terhadap celebrity endorser. Dengan kata lain, tidak selamanya seorang celebrity endorser dalam iklan dapat membangun brand image yang relevan dalam benak konsumen, seperti yang diinginkan pengiklan. Di dalam studi yang dilakukan Ohanian (1990) dikemukakan skala pengukuran untuk mengukur persepsi terhadap keahlian (trustworthiness), attractiveness dan daya tarik celebrity endorsers (expertise celebrity). Ketiga dimensi ini dimaksudkan sebagai ukuran kredibilitas sumber (source credibility) yang didefinisikan sebagai karakteristik positif komunikator yang mempengaruhi akseptansi penerima pesan Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise. Tren yang sedang berkembang di bidang provider saat ini adalah penggunaan selebriti yang sedang naik daun sebagai icon bagi produknya. Tentu bukan perkara mudah memilihmilih selebriti yang di anggap cocok untuk membawakan image provider nya, dibutuhkan kejelian untuk mendapatkan selebriti yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Salah satunya provider khususnya provider GSM yang sedang gencar-gencarnya menayangkan iklan di televisi adalah IM3 dengan menggunakan grup musik Saykoji yang 4 Universitas Kristen Maranatha

sudah hampir 1 tahun ini menjadi icon IM3. Dengan harapan dapat memberikan citra yang baik bagi produk IM3. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas secara umum pengaruh SAYKOJI sebagai endorsers terhadap minat beli konsumen kartu IM3. Dengan ini penulis mengambil judul : PENGARUH CELEBRITY ENDORSERS (SAYKOJI) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU IM3 PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang muncul sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh Attractiveness terhadap minat beli konsumen kartu IM3? 2. Bagaimanakah pengaruh Trustwothiness terhadap minat beli konsumen kartu IM3? 3. Bagaimanakah pengaruh Expertise terhadap minat beli konsumen kartu IM3? 4. Bagaimanakah pengaruh Celebrity Endorsers terhadap minat beli konsumen kartu IM3? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut: 5 Universitas Kristen Maranatha

1. Untuk mengetahui pengaruh Attractiveness terhadap minat beli konsumen kartu IM3. 2. Untuk mengetahui pengaruh Trustwothiness terhadap minat beli konsumen kartu IM3. 3. Untuk mengetahui pengaruh Expertise terhadap minat beli konsumen kartu IM3. 4. Untuk mengetahui pengaruh Celebrity Endorsers terhadap minat beli konsumen kartu IM3. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang pemasaran terutama mengenai pengaruh celebrity endorsers terhadap minat beli konsumen. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, terutama pada saat pemasangan iklan dengan menggunakan celebrity endorsers. 3. Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pihak -pihak yang tertarik dalam bidang pemasaran. Khususnya mengenai Celebrity Endorsers. 6 Universitas Kristen Maranatha