MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN KUTAI TIMUR Sekretariat : Jl. Wahab Syahrani RT 45 Sangatta utara, Kab. Kutai Timur Telp /

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TENTANG VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI DALAM KELUARGA BERENCANA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN TUBEKTOMI DI DESA NOREH KECAMATAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG

BAB III VASEKTOMI DALAM PERSPEKTIF MAJELIS ULAMA INDONESIA. menghimpun para ulama, zu ama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk

HASIL IJTIMA ULAMA IV MASAIL FIQHIYYAH MU ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KOMISI B-2

ISTINBANTH AL-HUKMI FATWA MUI TAHUN 2012 TENTANG VASEKTOMI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi lebih dari itu perkawinan merupakan salah satu tanda kekuasaan-nya. Allah

BAB III ABORSI PERSPEKTIF FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS TERHADAP WAKAF BERJANGKA WAKTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

HILAH DALAM SYARIAH CHARGED CARD MENURUT FATWA MUI. Nomor: 42/DSN MUI/V/2004 SKRIPSI

PEDOMAN DAN PROSEDUR PENETAPAN FATWA

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB IV USIA PERKAWINAN OLEH BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAWA TIMUR

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR

dengan amanat pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Peraturan tersebut menyatakan bahwa

KOPERASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

BAB 1 PENDAHULUAN. suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan merupakan masalah yang cukup serius di Indonesia,

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan keluarga menempati tempat yang cukup penting dalam ajaran agama

A. Analisis Terhadap Tinjauan Aborsi Menurut PP. Nomor 61 Tahun Menurut ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial yang cukup besar. Industri rokok juga telah memberikan

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

BAB V PENUTUP. Minuman Olahan yang Belum Bersertifikat Halal (Studi Kasus Pada IKM di

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB IV ANALISIS MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PROSES PEMBUATAN DAN PENGHARUM RUANGAN YANG TERBUAT DARI KOTORAN SAPI

HUKUM WASIAT MENDONORKAN ORGAN TUBUH MANUSIA MENURUT PENDAPAT YUSUF AL-QARDHAWI SKRIPSI

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Tarbiyah

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA GERAKAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAS SASARAN (GEREBEK PASAR )

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Bayi tabung menurut pandangan agama, filsafat dan ilmu pengetahuan

RELEVANSI MASHLAHAH DENGAN FATWADSN-MUI NO. 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARIAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENGGALIAN DANA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS OLAHRAGA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah. penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

BAB IV ANALISIS FATWA MUI NOMOR: 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 DAN PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TULUNGAGUNG TERHADAP BUNGA BANK KONVENSIOANAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ULIN NUHA NIM.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( TARBIYAH ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK QS. AL-BAYYINAH

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

KONSEP & KAEDAH DASAR FIQIH MUAMMALAH MAALIYAH SESI II : ACHMAD ZAKY

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH SHOLAT SISWA KELAS V SDN NGEBELGEDE I NGAGLIK SKRIPSI

Aborsi pada Kehamilan akibat perkosaan: Ketentuan perundangundangan dan Fikih Islam

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Hadirin yang berbahagia

UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan kesimpulan yang

place, product, process, physical evidence

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

BAB V PENUTUP. maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA TAHUN 1989 TENTANG VASEKTOMI. A. Analisis Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama Tahun 1989 tentang

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DALAM SISTEM NGGADO DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, tempat wisata dan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENIPUAN DAN MANIPULASI PASAR DI PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. seluruh perilaku manusia, baik dalam perbuatan maupun secara perkataan,

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

PERAN IBU DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

SMS BERHADIAH. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 9 Tahun 2008 Tentang SMS BERHADIAH

Transkripsi:

No : 013/MUI-KT/V/2016 Sangatta, 18 Mei 2016 Lamp : 1 (satu) Bendel Hal : Arahan tentang Hukum Vasektomi Dan Tubektomi Kepada Yth. Ketua Kelompok KB Pria Vasektomi Bersyukur Di Sangatta Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas segala Rahmat Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga kita dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan sebaikbaiknya. Sehubungan dengan surat Kelompok KB Pria Vasektomi Bersyukur Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara No. 008/VST/TTLG-SGT/PER/IV/2016 tertanggal 27 Mei 2016 tentang Permohonan Arahan dan Pembinaan sehubungan dengan hukum Vasektomi dan Tubektomi, maka kami menyampaikan hasil fatwa atau hukum Vasektomi dan Tubektomi MUI Kutai Timur sebagaimana terlampir. Demikian arahan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Timur, tentang hukum Vasektomi dan Tubektomi. Semoga memberikan kejelasan hukum Islam terkait dengan masalah tersebut. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Mengetahui, Ketua MUI Kutim Ketua Komisi Fatwa K.H. Muhammad Adam K.H. Suhaemi

ARAHAN MUI KUTAI TIMUR TENTANG VASEKTOMI DAN TUBEKTOMI Menindak lanjuti surat Kelompok KB Pria Vasektomi Bersyukur Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara No. 008/VST/TTLG-SGT/PER/IV/2016 tertanggal 27 Mei 2016 tentang Permohonan Arahan dan Pembinaan sehubungan dengan hukum Vasektomi dan Tubektomi, maka kami sampaikan sebagai berikut: 1. Dalam kaitannya dengan vasektomi dan tubektomi Majlis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 13 Juli 1977, setelah membahas mengenai vasektomi dan tubektomi, maka Majlis ulama mengutarakan pendapat pendapatnya, yaitu; Pertama, pemandulan dilarang oleh agama. Kedua, vasektomi dan tubektomi adalah salah satu usaha pemandulan. Ketiga, di Indonesia belum dapat dibuktikan bahwa vasektomi dan tubektomi, dapat di sambung lagi. 2. Kemudian MUI mengeluarkan fatwa pada tahun 1979, bahwa dalam penggunaan vasektomi dan tubektomi adalah haram. Fatwa ini kemudian diperkuat lagi pada tahun 1983 dalam sebuah sidang Muktamar Nasional Ulama tentang Kependukan dan Pembangunan. Dari hasil sidang tersebut menghasilkan keputusan fatwa yang menyatakan bahwa vasektomi dan tubektomi dilarang dalam Islam karena berakibat kemandulan yang abadi. 3. Setelah para ahli bidang medis telah berhasil menyambung kembali yang mashur dengan rekanalisasi, maka kehamilan dapat berfungsi kembali. Maka Keputusan Fatwa MUI 1979 ditinjau kembali melalui Seminar Nasional dan Peningkatan Peran Ulama Dalam Gerakan KB Nasional, yang terselenggara pada tanggal 17 s/d 19 februari 1990 di Jakarta. Setelah seminar memperhatikan keberhasilan rekanaliasi, maka MUI dalam fatwanya tahun 1990 menyepakati bahwa penggunaan kontrasepsi vasektomi dan tubektomi dibolehkan karena akibat kemandulan dapat diatasi melalui rekanalisasi, dalam hal ini berlaku hukum darurat. Dalam kaidah fiqih perubahan fatwa semacam itu sangat mungkin terjadi jika illat hukum (alasan yang menjadi dasar hukum) berubah karena adanya perubahan zaman, waktu, situasi dan kondisi. Kaidah ushul fiqih mengatakan:

ا با ح ة ا لمخظو ر للضر و ر ة ا و ا لحا ج ة Artinya ; Membolehkan yang telah dilarang karena adanya keadaan darurat atau kebutuhan (hajat). الحكم يدور مع العلة وجودا وعدما Artinya : Hukum itu berputar (bergantung) pada ada atau tidak adanya illat. تغيراآلحكام بتغير االزمنة واالمكنة واالحوال Artinya : Hukum-hukum itu bisa berubah sesuai dengan perubahan zaman, tempat, dan keadaannya 4. Dalam fatwa MUI mengenai vasektomi dan tubektomi adalah. Pertama, masalah cara kerjanya, apakah mencegah kehamilan (man ul haml) atau menggugurkan kehamilan (isqot al -haml). Kedua, sifatnya apakah hanya pencegahan kehamilan sementara atau bersifat pemandulan permanen (ta qim). Ketiga, masalah pemasangannya, bagaimana dan siapa yang memasang alat kontrasepsi tersebut, karena hal ini berkaitan dengan masalah hukum melihat aurat orang lain. Keempat, implikasi alat kontrasepsi terhadap kesehatan penggunaannya. Kelima, masalah bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi tersebut. Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut hukum Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man ul haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat di pasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau orang orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu, bahan pembuatannya yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudh}arat) bagi kesehatan. 5. Hukum ada dua macam, yaitu hukum qath i dan hukum ijtihadi. Hukum qath i ialah hukum Islam yang ditetapkan Nash Al-Qur an atau sunah Nabi yang qath i dalilnya (sudah pasti dan jelas dalalahnya) kepada hukum sesuatu masalah, misalnya hukum wajib orang beribadah kepada Allah dan kepada orang tua. Hukum qath i ini bersifat universal dan fix (tidah bisa berubah dan diubah). Hukum ijtihadi ialah hukum Islam yang ditetapkan berdasarkan ijtihadi (reasoning), karena tiadanya Nash Al-Qur an dan sunah atau Nash tetapi tidak qath i dalilnya (zanni, karena tidak pasti atau tidak

jelas petunjuknya) tetapi masih dipersoalkan keabsahannya/validitas ijtihadnya. Misalnya hukum mubah ber-kb. Hukum ijtihadi ini bersifat universal fleksibel dan berubah, karena terjadi perubahan sosial. Dan hukum ijtihadi tidak mengikat seluruh umat Islam. Bisa berubahnya hukum ijtihadi itu adalah berdasarkan kaidah-kaidah hukum Islam yang telah disepakati oleh semua fuqaha (ahli hukum fiqih) dan ushuliyah (ahli ushul fiqih) yang diantaranya ialah sebagai berikut: الحكم يدورمع العلة وجوداوعدما Artinya : Hukum itu berputar bersama illatnya (alasan yang menyebabkan adanya hukum) ada/tidaknya. 6. Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia ke IV Masail Fiqhiyyah Mu ashirah (Masalah Fikih Kontemporer) pada tahun 2012, diambil fatwa bahwa vasektomi hukum asalnya haram, kecuali : a. Untuk tujuan yang tidak menyalahi syari at b. Tidak menimbulkan kemandulan permanen c. Ada jaminan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti semula d. Tidak menimbulkan bahaya (mudharat) bagi yang bersangkutan, dan/atau e. Tidak dimasukkan ke dalam program dan methode kontrasepsi mantap 7. Keputusan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indonesia mengatakan fatwa mubah (boleh) pada praktek vasektomi merupakan bagian dari fatwa baru yang dikeluarkan komisi fatwa MUI setelah menggelar pertemuan rutin tiga tahunan di Cipasung, Tasikmalaya, pada 29 Juni hingga 2 Juli lalu. Komisi Fatwa MUI dari beragam daerah di Indonesia mengundang para dokter ahli obstetri dan ginekologi atau ahli reproduksi dan ahli urologi atau saluran kencing untuk mempresentasikan proses vasektomi. Sehubungan dengan penjelasan hukum vasektomi dan tubektomi sebagaimana dipaparkan dan dijelaskan di atas, maka Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Timur membolehkan (Mubah) dengan merujuk pada fatwa Majlis Ulama Indonesia Pusat tentang pria atau wanita melakukan Vasektomi dan Tubektomi.

Terhadap perbedaan pendapat ulama (ijtihad) dalam masalah vasektomi dan tubektomi., umat Islam dapat memilih diantara kedua pendapat tersebut, yaitu yang membolehkan atau mengharamkan yang menurut mereka lebih kuat dan lebih maslahat. Kedua pendapat yang berbeda itu tidaklah saling membatalkan karena kaidah fiqh menyatakan bahwa sebuah ijtihad tidak dapat dibatalkan oleh ijtihad yang lain.