BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan pada tujuan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan penerapan retribusi daerah DKI Jakarta pada tahun 2008-2010 atas realisasinya masih belum mencapai target. Anggaran dan realisasi yang ditargetkan selalu meningkat disetiap tahunnya. Ini merupakan penerapan retribusi yang juga semakin meningkat baik. Keefektifitasan dalam hal pencapaian targetnya pada tahun 2008-2009 cenderung tidak/belum efektif tapi kemudian di tahun 2010 dalam hal pencapaian target semua meningkat menjadi sangat efektif. Untuk retribusi jasa umum 109%, retribusi jasa usaha 111% sedangkan retribusi perizinan tertentu 107%. Penyebab ketidak-efektifan yang terjadi ditahun 2008 dan 2009 dikarenakan oleh: a. Target anggaran yang terlalu tinggi untuk suatu jenis golongan retribusi khususnya retribusi jasa umum dan retribusi jasa khusus dimana tidak sesuai dengan potensi penerimaan yang akan dihasilkan dengan sumber daya dan jumlah penduduk wajib retribusinya. 1
b. Kurangnya pelayanan yang memuaskan terhadap masyarakat pengguna retribusi. c. Kurangnya sosialisasi kepada pemungut dan masyarakat. d. Intensifikasi yang dilakukan masih sangat minimal. e. Kurangnya pengawasan lapangan dan koordinasi tiap unit satuan kerja. Upaya yang dilakukan sehingga pencapaian target realisasi meningkat ditahun 2010 menjadi sangat efektif: a. Mempertimbangkan kembali Target dan potensi penerimaan yang akan dihasilkan seperti sumber daya, jumlah penduduk wajib retribusi setiap golongan dan objek retribusi, sehingga target yang ditentukan sesuai dan tidak terlalu tinggi. b. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pemberian pelayanan prima; c. Peningkatan sosialisasi kepada pemungut dan masyarakat, agar realisasi penerimaan Retribusi Daerah dapat dicapai dengan optimal; d. Dilakukannya intensifikasi terhadap penerimaan Retribusi Daerah; e. Peningkatan pengawasan di lapangan; dan Dilakukannya koordinasi yang intensif kepada unit pemungut retribusi dan unit satuan kerja terkait. 2
2. Secara keseluruhan pertumbuhan retribusi daerah DKI Jakarta mengalami pertumbuhan yang cenderung fluktuatif selama tiga tahun pengamatan dari tahun 2008-2010, dimana pada tahun 2009 retribusi jasa umum mengalami penurunan sebesar 2,56% sedangkan ditahun 2010 retribusi jasa umum kembali meningkat secara signifikan yaitu sebesar 12,07%. Untuk retribusi jasa usaha ditahun 2008-2010 dalam perkembangannya selalu meningkat ditahun 2009 meningkat sebesar 3,56% sedangkan ditahun 2010 meningkat hanya 2,70% saja. Untuk retribusi tempat perizinan tertentu dalam perkembangannya mengalami pertumbuhan yang juga selalu meningkat setiap tahunnya 5,37% untuk tahun 2009 dan ditahun 2010 meningkat sebesar 5,38% hampir sama dari tahun sebelumnnya. 3. Secara keseluruhan retribusi daerah Provinsi DKI Jakarta ditahun 2008 2010 memberikan kontribusi yang sangat rendah terhadap pendapatan asli daerah selama tahun 2008 hingga 2010. Rata-rata kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil antara lain retribusi perizinan tertentu, retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha. Secara umum tidak ada perbedaan yang mencolok pada retribusi daerah secara keseluruhan dan kontribusi masing-masing kontributor dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan dari 3,78% menjadi 3,93% kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sedangkan di tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 3,41% ini diakibatkan meningkatnya pendapatan asli daerah ditahun 2010 sedangkan peningkatan terhadap retribusi daerah tidak terlalu tinggi. 3
Rendahnya tingkat kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah dipengaruhi oleh masalah-masalah antara lain: a. Terbatasnya jumlah petugas retribusi daerah yang memungut retribusi jasa umum, jasa usaha dan perizinan tertentu. Pemerintah yang kurang maksimal dalam menjalankan sosialisasi dan kebijakan mengenai retribusi daerah, a. Fasilitas dan infrastruktur yang mendukung pemungutan retribusi daerah masih sangat terbatas dan kurang optimal. b. Kurangnya perencanaan yang matang dalam penentuan lokasi pemungutan retribusi daerah. c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan penggunaan jasa retribusi yang diberikan pemerintah. d. Kurangnya pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan retribusi daerah. V.2 Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran dan masukan yang perlu dilakukan oleh pemerintah antara lain: 1. Untuk meningkatkan secara keseluruhan penerapan retribusi daerah sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah di DKI Jakarta maka pemerintah perlu melakukan hal-hal seperti: a. Itensifikasi 4
Itensifikasi dalam hal ini berarti upaya-upaya yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan penerimaan retribusi daerah dengan cara melakukan pemungutan yang tepat, transparan dan berkelanjutan. Upaya-upaya yang termasuk itensifikasi antara lain: Meningkatkan kualitas pelayanan tempat pemungutan retribusi daerah Menyempurnakan dan menyesuaikan adminstrasi pungutan Peningkatkan pengawasan dan pengendalian internal dalam pemungutan dan pengelolaannya. Meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan yang intensif kepada masyarakat agar lebih menumbuhkan kesadaran untuk membayar retribusi daerah. Menambah jumlah petugas pemungut retribusi daerah dan menambah kualitas para petugas pemungut. Peningkatan koordinasi dengan unit satuan kerja yang terkait. b. Ekstensifikasi Ekstensifikasi yang dimaksud adalah upaya untuk menggali sumber pendapatan yang baru untuk meningkatkan pendapatan retribusi daerah, yaitu dengan cara mencermati dan menggali sumber-sumber yang memiliki potensi yang besar dan dapat dioptimalkan dengan baik. 5
Dengan melihat objek yang dapat dijadikan lahan retribusi, contohnya: Suatu tempat aliran air/ pembuangan air yang belum dikenakan retribusi dan sangat tidak terawat, bisa dijadikan objek retribusi sehingga tempat tersebut dapat menjadi bersih dan terawat dan masyarakat juga senang menjadi wajib retribusi. 2. Mencermati dan mengamati tingkat pertumbuhan dan tingkat efektivitas retribusi daerah yang mungkin belum maksimal pada tahun 2008 untuk golongan jasa usaha yang hanya cukup efektif dengan tingkat keefektifitasan 89%, dan golongan jasa umum dan golongan usaha tahun 2009 yang juga hanya 89% maka dengan itu pemerintah daerah yaitu Badan Pengelola Kekayaan Daerah perlu melakukan hal-hal untuk meningkatkan penerimaan retribusinya,antara lain: a. Melakukan upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan beberapa penawaran baik di bidang jasa umum, jasa usaha dan tempat perizinan tertentu. b. Memberi kenyamanan dan fasilitas yang lebih baik kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih antusias dan menjadi warga wajib retribusi. c. Bekerjasama dengan DPRD untuk membuat peraturan yang mewajibkan masyarakat aktif dalam kegiatan retribusi daerah baik dibidang jasa umum, jasa usaha dan tempat perizinan tertentu. 6
3. Melakukan penertiban serta operasi secara berkala dengan Dinas Perhubungan. Penertiban yang dimaksud bukan berarti menghilangkan mata pencaharian mereka, melainkan dengan mewajibkan untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Dinas Perhubungan dan diberikan surat tugas, sehingga mereka menjadi lebih mudah diawasi serta memiliki tanggung jawab kepada Dinas perhubungan untuk meningkatkan penerimaan retribusi daerah. Dalam kasus tersebut contoh dilapangan adalah retribusi golongan jasa umum seperti retribusi persampahan/kebersihan, retribusi parkir tepi jalan umum, dll. 4. Menambah lahan atau objek yang dijadikan sumber pendapatan retribusi daerah dan memperbanyak layanan-layanan jasa usaha retribusi serta memudahkan prosedur proses untuk retribusi perizinan tertentu, dengan demikian retribusi daerah tidak kalah saing dengan penyelenggara pihak swasta dan pendapatan asli daerah dapat lebih ditingkatkan. 5. Mencermati tingkat pertumbuhan retribusi daerah yang mengalami penurunan, maka pemerintah perlu menggali sumber retribusi yang masih belum optimal. Selain itu harga tarif tiap-tiap retribusi perlu disesuaikan dengan kemampuan semua lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat senang menjadi wajib retribusi. 7