PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SOSIALISASI KESEHATAN DAN GIZI SERTA PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU SMA

NARASI KEGITAN PPM TAHUN Judul: PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO

NARASI KEGIATAN OUT BOND UNTUK MERANGSANG PERKEMBANGAN MENTAL DAN SOSIAL PADA SISWA. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

LAPORAN KEGIATAN PPM PROGRAM PRIORITAS FAKULTAS TAHUN 2010

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DAN MENTAL MELALUI AKTIVITAS OUTBOND. Oleh: Ahmad Nasrulloh Dosen Jurusan PKR FIK UNY

Kata Kunci: Kreativitas Pembelajaran, Penjasorkes, Outbound

BAB I PENDAHULUAN 1. Analisis Situasi

PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN LESSON STUDY BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN KULON PROGO

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

IV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

DESKRIPSI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. PELATIHAN KETERAMPILAN DASAR-DASAR KEAMANAN AIR BAGI PENGAWAS KOLAM RENANG (lifeguard) PROVINSI DIY

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN MASASE BAGI GURU PENJAS SEKOLAH DASAR SE-KABUPATEN KULONPROGO, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL **

PELATIHAN KESEHATAN OLAHRAGA MENUJU HAJI SEHAT-BUGAR BAGI CALON JAMAAH HAJI KOTA YOGYAKARTA

1. PENDAHULUAN. kegiatan untuk memperkuat motif. Menurut Slamento (2003:180) menyatakan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PROGO TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BUPATI KULON PROGO,

2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI

Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

berupa boraks pada jajanan bakso tusuknya. Dalam hal ini, populasi dalam penelitian adalah seluruh pedagang bakso tusuk di Kabupaten Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

2017, No Penyelenggaraan Keolahragaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

AKTIVITAS LUAR YUYUN ARI WIBOWO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SD SLTP SLTA SARJANA / DIPLOMA TOTAL L P L P L P L P L P 1 TEMON

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan

PROYEKSI KEBUTUHAN GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

BUPATI KULON PRO GO KEPUTUSANBUPATIKULONPROGO NOMOR Z / A / 2.16 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur, ekonomi, kapasitas sumber daya, dan lain-lain.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Jumlah sarana dan prasarana pendidikan jasmani di SD se-gugus IV

SPORT DEVELOPMENT INDEX SEBAGAI PARAMETER DALAM MENGUKUR PEMBANGUNAN OLAHRAGA INDONESIA

DASAR-DASAR PENDIDIKAN. Ahmad Rithaudin, M.Or JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pengajaran, anak belajar dan dididik melalui gerak, selain itu

BAB IV GAMBARAN UMUM. 1. Letak Geografis Kabupaten Kulon Progo. wilayah ini, diharapkan akan lebih mudah memahami tingkah laku dan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

KAJIAN ILMIAH KEPELATIHAN BERBASIS SPORT SCIENCE (Upaya Peningkatan SDM Pelatih Taekwondo Pengcab. Taekwondo Kota Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan intelek. Pendidikan yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci : karakter, outbond, sekolah dasar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN UMUR TAHUN DI SLB SE KULONPROGO E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)

ISU OLAHRAGA YANG LAYAK ANGKAT UNTUK KARYA ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

JURNAL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SD NEGERI PERCOBAAN 4 WATES Jalan Bhayangkara No 1 wates, Kulon Progo Yogyakarta

PANDUAN PENDAFTARAN PPDB ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

PENETAPAN KUOTA ROMBONGAN BELAJAR KELAS X JENJANG SMK PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, pendidikan pada dasarnya merupakan usaha. pengembangan sumber daya yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman fitness centre ini seperti menjadi kebutuhan sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang sudah dianggap menjadi salah satu kebutuhan hidup, karena tidak hanya bagi

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

LAPORAN PPM KOMPETENSI FAKULTAS PENGEMBANGAN PARTIAL IMMERSION PROGRAM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PPM KERJASAMA TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO Oleh: Sigit Nugroho, M.Or FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 1

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO Oleh: Sigit Nugroho, M.Or. A. Pendahuluan Pada zaman kontemporer ini semakin kompleks kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya, seperti kebutuhan material, fisik, mental ataupun spiritual. Dalam hubungannya dengan manusia lain seseorang harus mampu bersaing secara sehat ataupun berjalan beriringan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena adanya kebutuhan seseorang akan selalu berpikir keras untuk memenuhi hal tersebut, seperti seseorang melakukan pekerjaan untuk memebuhi kebutuhan material. Kesibukan manusia dalam memenuhi kebutuhan material sering tidak terkendali sehingga melupakan pemenuhan kebutuhan yang lain yaitu kebutuhan fisik dan mental. Aspek fisik dan mental memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia untuk mencapai kesempurnaan. Apabila manusai dapat menyeimbangkan antara kebutuhan material, fisik dan mental akan mampu mengatasi masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Secara fisik seseorang akan mampu melaksanakan suatu aktivitas atau pekerjaan yang berlebihan dengan tanpa merasakan kelelahan yang berarti dapat dikatakan bahwa fisik orang tersebut bugar. Djoko Pekik Irianto, (2004: 2) mengatakan kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Adapun cara yang paling tepat untuk memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik yaitu dengan berolahraga. Oleh karena itu, seseorang dalam pemenuhan kebutuhan fisik harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan olahraga agar dapat memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik. 2

Akan tetapi untuk dapat malaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal tidak hanya dipengaruhi oleh aspek fisik, akan tetapi dari segi mental juga perlu diperhatikan. Menurut Suhartono yang dikutip oleh Suryanto, dkk. (1998: 5) kebugaran mental (mental fitness) yaitu suatu keadaan dimana seseorang bisa memiliki pengertian, pandangan, pengetahuan, kecerdasan, moral dan semangat kerja yang baik serta mampu mengatasi permasalahan yang ada pada diri sendiri maupun masyarakat. Oleh karena itu diperlukan adanya metode-metode yang mampu meningkatkan kebugaran mental serta menjaga kesehatan mental. Pengembangan ilmu keolahragaan yang didukung oleh tujuh subdisiplin ilmu, meliputi: olahraga kesehatan (sport medicine), biomekanika olahraga (sport biomechanics), psikologi olahraga (sport psychology), sosiologi olahraga (sport sociology), paedagogi olahraga (sport pedagogy), sejarah olahraga (sport history) dan filsafat olahraga (sport philosophy), (Herbert Haag, 1994: 53). Dari ketujuh subdisiplin ilmu tersebut satu diantaranya membahas tentang ilmu kesehatan olahraga. Pentingnya kesehatan mental bagi manusia dan perlunya metode untuk menjaga kesehatan mental, menjadikan para ahli ilmu olahraga berfikir tentang bagaimana caranya untuk dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan mental melalui suatu metode aktivitas olahraga. Saat ini semakin banyak bentuk-bentuk aktivitas jasmani atau olahraga yang samakin populer di kalangan mayarakat luas. Diantaranya adalah kegiatan olahraga di alam terbuka atau sering disebut dengan out bound yang saat ini sedang berkembang pesat di masyarakat Indonesia yaitu para pengusaha, pekerja kantor, pegawai negeri maupun sekolah-sekolah karena bertujuan untuk memperoleh kesenangan mental atau jiwa. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Banyak jenis dan macam pelatihan yang ditawarkan pada masyarakat luas dewasa ini, salah satu contohnya yang sedang mengalami ketenaran pada saat ini ialah Out Bond Training (OBT), yaitu bentuk pelatihan yang dirancang hanya menggunakan aktifitas di alam terbuka di luar ruangan, bermain dan berfikir atau mengamati hal-hal yang ada dalam aktifitas permainan yang kemudian dipakai dalam aktifitas kehidupan. Pogram pelatihan olahraga rekreasi khususnya Out bound yang dikembangakan oleh pusat dan club olahraga rekreasi memberi nafas baik dan dideskripsikan sebagai hal penting dalam pembentukan dan peningkatan status skill pelaku Out bound. Program pelatihan dasar, 3

lanjut hingga mahir yang dilakukan secara teratur dengan dosis yang tepat belum menjamin dapat memberi jastifikasi status skill program pelatihan olahraga alam bebas khususnya pada program pengelolaan skill khusus Out bound guider. Pelatihan out bound guider dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta pelatihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang digambarkan oleh teknologi dan organisasi pelatihan, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatan terutama mengenai pengetian dan keterampilan (Rolf P. Lyton dan Udai, 1998) Oleh karena itu out bond dipandang perlu untuk pengembangan model pembinaan guru yang sistematik dan berkelanjutan. Berikut akan diuraikan pengembangan model pembinaan guru SD yang sistematik dan berkelanjutan melalui pelatihan Out Bound di Kabupaten Kulon Progo. B. Nama Kegiatan PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO C. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Saling memahami dan saling pengertian/ peduli dengan orang lain dan belajar membangun kepercayaan diri dan mempercayai kepada yang lain. 2. Belajar membangun tim kerja yang cakap dan handal dan memahami arti penting kerjasama kelompok dalam lingkungan kerja. 3. Membangun individu dalam kelompok secara lebih energik dan mendorong individu dalam menghadapi tantangan kelompok yang ada. D. Manfaat Kegiatan Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Belajar memimpin dan dapat dipimpin oleh orang lain. Belajar membuat keputusan dengan cepat, tepat, cermat dan bijaksana. 2. Memahami pola pikir sistimatis dalam menyelesaikan masalah kelompok dan memahami berbagai tehnik pengembangan kerjasama kelompok. 4

3. Dapat menjadikan peningkatan mutu pembelajaran sehingga berdampak pada prestasi pembelajaran bagi siswa. 4. Mampu memecahkan masalah secara kreatif dan melatih mental keberanian mengambil resiko untuk suatu tujuan. E. Bentuk Kegiatan Materi pelatihan berisi pemaparan makalah diskusi dan praktek di lapangan. Pemateri yang menyampaikan pelatihan terdiri dari 4 orang pakar di bidang Out Bond, yaitu : 1. Sumarjo, M.Kes. (dosen Jurusan PKR FIK UNY) Topik: Sejarah dan Pengertian Out Bond 2. Sigit Nugroho, M.Or. (dosen Jurusan PKR FIK UNY) Topik: Manfaat dan Tujuan Out Bond 3. Cerika Rismayanthi, M.Or. (dosen Jurusan PKR FIK UNY) Topik: Out Bond untuk Merangsang Perkembangan Mental dan Sosial pada Siswa 4. Ahmad Nasrulloh, M.Or. (dosen Jurusan PKR FIK UNY) Topik: Bentuk-Bentuk Permainan dalam Out Bond F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Secara umum pelaksanaan pelatihan ini berjalan lancar dan sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Lokasi Pengabdian di SD N Kranggan Galur Kulon Progo. Total lama pengabdian 25 jam, terdiri dari teori selama 9 jam, dan praktek selama 16 Jam. Kegiatan dilaksanakan hari Sabtu dan Minggu, tanggal 7 8 November 2009. G. Peserta Kegiatan Dari jumlah peserta yang kami undang sebanyak 26 peserta terdiri dari 2 perwakilan sekolah dasar per kecamatan di kabupaten Kulon Progo. Adapun perincian peserta adalah sebagai berikut: 1. SD N. Lendah I 14. SD N. Sremo I 2. SD N. Lendah II 15. SD N. Nanggulan I 3. SD N. Samigaluh I 16. SD N. Nanggulan II 4. SD N. Samigaluh II 17. SD N. Panjatan I 5. SD N. Brosot 18. SD N. Panjatan II 5

6. SD N. Brosot III 19. SD N. Pengasih I 7. SD N. Kranggan 20. SD N. Pengasih II 8. SD N. Sungapan III 21. SD N. Sentolo I 9. SD N. Sokomoyo I 22. SD N. Sentolo II 10. SD N. Sokomoyo II 23 SD N. Temon 11. SD N. Dekso I 24. SD N. Temon Kulon 12. SD N. Kalibawang 25. SD N. Wates II 13. SD N. Kokap 26. SD N. Wates IV H. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi, diskusi, dan tanya jawab. Kedua, pendekatan praktik terdiri dari penguasaan teknik dasar out bond traning meliputi: nilai-nilai kerjasama, kepercayaan, kemampuan memecahkan suatu masalah, proses pendewasaan diri, kebersamaan, leadership (kepemimpinan), kemampuan akselerasi untuk mencapai suatu tujuan, melatih mental dan keberanian serta kesenangan batiniah. Indikator keberhasilan ditandai dengan tingginya motivasi peserta dalam mengikuti kegiatan ini serta dimilikinya pengetahuan dan keterampilan baru tentang out bond. Saya sebagai anggota dari tim pengabdi, dalam mempresentasikan Manfaat dan Tujuan Outbond kepada para peserta guru-guru SD lebih mengarah pada sikap memahami, peduli, membangun kepercayaan diri, mempercayai kepada yang lain dan belajar membangun tim kerja kelompok dalam lingkungan kerja. Oleh karena, seorang guru Penjas (peserta) di harapkan apabila sudah terjun dilapangan dapat meningkatkan mutu pembelajaran sehingga berdampak pada prestasi pembelajaran bagi siswa dan mampu memecahkan masalah secara kreatif dan melatih mental keberanian mengambil resiko untuk suatu tujuan. Adapun pihak yang mendukung dan menghambat dalam kegiatan ini adalah 1. Faktor pendukung kegiatan PPM ini meliputi : a Adanya kerja sama dengan kelompok guru-guru Penjaskes Sekolah Dasar di tingkat di daerah Kulon Progo. b Ketersediaan sarana dan prasarana berupa lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. a Terdapat banyak SDM yang mendukung, yaitu tim Outbond di lingkungan FIK dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. 6

2. Adapun faktor penghambat antara lain: a. Belum pernah diadakan pelatihan Outbond bagi guru-guru Penjaskes SD di Kabupaten Kolun Progo. b. Kurangnya pembelajaran di sekolah dasar yang menerapakan Outbond dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di Kabupaten Kolun Progo. c. Peserta yang ikut dalam pelatihan sebagian adalah bukan guru-guru Penjaskes melainkan guru kelas sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. Kegiatan pelatihan tentang out bond bagi guru-guru Penjaskes sekolah dasar ini secara nyata mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Baik dari segi jumlah peserta yang melebihi kuota maupun dari antusiasme dalam mengikuti tahapan pelatihan. Model pelatihan seperti ini akan membawa dampak langsung maupun tidak langsung untuk pembentukan moral, karakter dan rekreasi pada siswa sekolah dasar. Pelatihan sejenis yang berkelanjutan merupakan harapan banyak pihak terutama menyangkut dalam meningkatkan kemampuan mutu pendidikan dan profesi guru, materi yang disajikan sangat bermanfaat sekali terutama hal-hal yang praktis dapat dilakukan oleh para guru saat memberikan pengajaran. Sehingga diharapkan guru dapat menyebar luaskan ilmu dan keterampilan yang diperoleh kepada rekan sejawatnya dan anak-anak didiknya. 7