KAJIAN PENGELOLAAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PUKAT UDANG: STUDI KASUS DI LAUT ARAFURA PROVINSI PAPUA AZMAR MARPAUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
KAJIAN PENGELOLAAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PUKAT UDANG: STUDI KASUS DI LAUT ARAFURA PROVINSI PAPUA AZMAR MARPAUNG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Kajian Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang: Studi Kasus di Laut Arafura Provinsi Papua adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Desember 2006 Azmar Marpaung
ABSTRAK AZMAR MARPAUNG. Kajian Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang: Studi Kasus di Laut Arafura Provinsi Papua Hasil tangkapan sampingan (HTS) menjadi isu perikanan sejak dikembangkannya pemakaian pukat udang pada tahun 1970. Hal ini menimbulkan masalah karena sifat pukat udang itu sendiri tidak selektif. Sejak Keppres No. 85 tahun 1982 membolehkan pukat udang beroperasi di Laut Arafura yang wajib menggunakan by-catch excluder device, permasalahan HTS masih menjadi isu utama pengelolaan perikanan di Laut Arafura. Dengan jumlah armada pukat udang di Laut Arafura 338 kapal pada tahun 2004, diperkirakan HTS yang dihasilkan sebanyak 332.186 ton/tahun, dan sebagian besar HTS tersebut di buang ke laut karena bernilai ekonomi rendah dan tidak tertampung dalam palka kapal. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi buangan dan mengoptimalkan pemanfaatan HTS untuk konsumsi pangan dan pakan dengan: (1) merancang pola kebijakan pendaratan HTS, (2) membuat model pemanfaatan HTS dan (3) menyusun strategi pengelolaan HTS. Penelitian ini menggunakan metode survei yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus- Nopember 2004. Survei lapangan berlokasi di perairan sepanjang pantai sebelah selatan Papua dan sentra perikanan yang berada di sekitar Laut Arafura. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan AHP dan analisis SWOT. Hasil analisis, menyimpulkan bahwa mendaratkan HTS seluruhnya adalah pola yang paling optimal sebagai kebijakan pendaratan HTS. Model pemanfaatan HTS yang paling optimal adalah mengumpulkan ikan HTS menggunakan kapal pengumpul khusus, mengolahnya di atas kapal dan mendaratkannya dalam bentuk bubur ikan. Karena belum ada peraturan tentang pengolahan di atas kapal, maka disarankan kepada pemerintah untuk membuat peraturan yang jelas dan tegas tentang pemanfaatan HTS dan pengolahannya di atas kapal. Kata kunci : hasil tangkapan sampingan, pukat udang, pola pendaratan, model pemanfaatan, strategi pengelolaan
ABSTRACT AZMAR MARPAUNG. Review of Management of Shrimp Trawl By-catch: A Case Study in Arafura Sea Papua Province (Under the direction of ARI PURBAYANTO and MITA WAHYUNI) By-catch has become an issue in fisheries since shrimp trawl using was developed in 1970s. A problem on it occurred due to the fact that trawl gears work unselectively, resulting big amount of by-catch. Since the presidential decree No. 85, 1982 allowing the use of shrimp trawls in Arafura Sea equipped with by-catch excluder devices was issued, the by-catch problem is still the main issue in fisheries management. With 338 fishing boats of shrimp trawls operated in Arafura Sea in 2004, it can be estimated that approximately 332.186 ton of bycatch were caught yearly and many of the catches were discarded due to their low economic value and limited storage capacity that the boat had. The objectives of this research are to minimize the discards and optimize by-catch utilization by: (1) designing a policy for by-catch landing, (2) making a model of by-catch utilization, and (3) preparing strategies for by-catch management. The method used in this research was field survey conducted from August to September 2004 in south Papua waters, fisheries centers at Arafura Sea. Afterwards, the data collected was analyzed using AHP and SWOT analysis. The results, concluded that landing all the utilizable by-catch as a policy for bycatch landing. Meanwhile, the most optimum model of utilization is collecting the by-catch by special collecting boat used for processing and landing them in the form of minched fish. Since the existing related regulation in Indonesia do not cover the on-boat processing, the government should make a clear and firm regulation on utilization of by-catch and the on-board processing. Key words : by-catch, shrimp trawl, policy for landing, model of utilization and strategy of management.
DAFTAR ISTILAH Target penangkapan utama : Dalam bahasa Inggeris disebut target catch adalah hasil tangkapan yang terdiri dari satu atau sejumlah spesies yang merupakan sasaran utama kegiatan penangkapan ikan. Hasil tangkapan sampingan : Dalam bahasa Inggeris disebut by-catch adalah bagian dari hasil tangkapan yang terdiri dari organisme laut yang bukan merupakan target penangkapan utama, termasuk di dalamnya organisme yang mati akibat interaksi dengan alat tangkap, meskipun tidak terangkat dari dalam laut. Ikan buangan Jaring trawl Pukat udang : Dalam bahasa Inggeris disebut discarded catch adalah bagian dari hasil tangkapan yang tidak diinginkan karena berbagai alasan dan tidak dimanfaatkan, kemudian dibuang kembali ke laut baik dalam keadaan hidup atau mati. : Adalah alat tangkap yang terbuat dari bahan jaring, berbentuk seperti kantong atau kerucut. Alat tangkap ini terdiri atas dua lembar sayap (wing) yang dihubungkan dengan tali penarik (warp), badan (body) dan kantong (cod-end). Jaring ditarik secara horisontal di dalam air sehingga mulut jaring akan terbuka selama operasi penangkapan : Adalah modifikasi dari jaring trawl sebagai alat penangkap ikan, udang dan biota lainnya yang terbuat dari jaring kantong besar, melebar, mulut jaring yang terbuka pada kedua sayap jaring yang terbaring di bagian depan pada masing-masing sisinya, meruncing pada akhir jaring dan menuntun hasil tangkapan ke bagian kantong. Di antara badan jaring dan kantong terdapat by-catch excluder device yang digunakan untuk menyaring ikan-ikan masuk ke dalam kantong.
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2006 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm dan lain sebagainya
KAJIAN PENGELOLAAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PUKAT UDANG: STUDI KASUS DI LAUT ARAFURA PROVINSI PAPUA AZMAR MARPAUNG Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
Judul Tesis : Kajian Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang : Studi Kasus di Laut Arafura Provinsi Papua Nama Mahasiswa : Azmar Marpaung Nomor Pokok Program Studi : C551020114 : Teknologi Kelautan Disetujui, Komisi Pembimbing Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc Ketua Dr. Ir. Mita Wahyuni, MS Anggota Diketahui, Ketua Program Studi Teknologi Kelautan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS. Tanggal ujian : 4 Januari 2007 Tanggal lulus : 09 Februari 2006
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat petunjuk dan berkah dari-nya tesis ini penulis selesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Sains (S2) Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Judul tesis ini adalah Kajian Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang: Studi Kasus di Laut Arafura Provinsi Papua Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc. dan Ibu Dr. Ir. Mita Wahyuni, MS. sebagai pembimbing, serta Bapak Prof. Dr. John Haluan, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknologi Kelautan. Terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan perhatian. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun, selalu penulis harapkan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Bogor, Desember 2006 Azmar Marpaung
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 21 Mei 1959. Menikah pada tahun 1982 dan telah dikaruniai 3 orang putri dan 1 orang putra. Lulus sarjana dari Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Mandala tahun 1987. Pada tahun 2003 penulis masuk Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Program Studi Teknologi Kelautan. Riwayat pekerjaan penulis, sampai dengan tahun 1998 bekerja di PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT. IPTN) dengan posisi terakhir adalah Manejer Quality Engineering Program Pesawat N-250. Berhenti dari PT. IPTN, pada tahun yang sama penulis bergabung dengan PT. SUCOFINDO (Persero), ditempatkan di Bagian Supervisi Proyek SBU. Penilaian dan Pemantauan Proyek Investasi. Pada tahun 2001 PT. SUCOFINDO (Persero) mengadakan program transformasi bisnis dan kepada pegawai diberi peluang untuk memilih posisi dan tempat yang paling sesuai dengan latar belakang, pengalaman dan minat masing-masing pegawai. Penulis memilih sebagai Marine and Fisheries Specialist di SBU. Kehutanan, Kelautan-Perikanan dan Lingkungan. Pengalaman penulis selama bertugas sebagai Marine and Fisheries Specialist diantaranya mendesain Vessel Monitoring System (VMS) Departemen Kelautan dan Perikanan (2001), Project Manager Penyiapan Data Base Sistem Perizinan Perikanan Provinsi Papua (2003), Studi Pemanfaatan Ikan Hasil Tangkapan Sampingan (HTS) Pukat Udang dari Laut Arafura Provinsi Papua (2004) dan Project Manager dalam pekerjaan Desain Pengolahan Ikan Hasil Tangkapan Sampingan (HTS) Pukat Udang dari Laut Arafura (2005).
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi... 6 2.2 Dampak Negatif Hasil Tangkapan Sampingan... 7 2.3 Alat Tangkap Pukat Udang... 8 2.4 Pengelolaan Sumberdaya Ikan... 12 2.5 Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang... 13 2.6 Aspek Ekonomi dalam Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan... 17 2.7 Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process)... 18 2.8 Analisis SWOT... 21 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 22 3.2 Ruang Lingkup Penelitian... 22 3.3 Metode Penelitian... 22 3.4 Metode Pengumpulan Data... 25 3.4.1 Pengumpulan data dan informasi pengelolaan ikan hasil tangkapan sampingan... 25 3.4.2 Pengumpulan data potensi hasil tangkapan sampingan... 26 3.5 Analisis Data... 27 3.5.1 Analisis data potensi hasil tangkapan sampingan... 28 3.5.2 Analisis sistem pengelolaan hasil tangkapan sampingan... 28 3.5.3 Analisis strategi pengelolaan ikan hasil tangkapan sampingan... 32 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis... 34 4.2 Demografi... 35 4.3 Laut Arafura... 35 4.4 Kondisi Perikanan Pukat Udang di Laut Arafura... 36 4.4.1 Daerah dan musim penangkapan... 36 4.4.2 Sumberdaya ikan... 38 4.4.3 Alat tangkap, armada dan perusahaan penangkapan... 39 4.4.4 Operasi penangkapan... 41 4.4.5 Potensi ikan hasil tangkapan sampingan... 42
4.4.6 Komposisi hasil tangkapan... 43 4.4.7 Rasio tangkapan udang terhadap hasil tangkapan sampingan... 46 4.5 Pelabuhan Perikanan... 49 4.6 Kelembagaan Perikanan (Dinas Perikanan dan Kelautan)... 50 4.7 Lembaga Pengawasan Perikanan... 51 4.8 Asosiasi Penangkapan Udang... 52 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan Pukat Udang di Laut Arafura... 54 5.1.1 Status kini pemanfaatan ikan hasil tangkapan sampingan... 55 5.1.2 Kendala pengelolaan hasil tangkapan sampingan... 57 5.2 Perencanaan Pengelolaan Hasil Tangkapan Sampingan di Laut Arafura... 58 5.2.1 Analisis kebijakan pemerintah di bidang perikanan sebagai pendukung pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang... 59 5.3 Pola dan Model Pemanfaatan Ikan Hasil Tangkapan Sampingan... 68 5.3.1 Pola kebijakan pendaratan hasil tangkapan sampingan... 68 5.3.2 Model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan... 72 5.4 Strategi Pemanfaatan Ikan Hasil Tangkapan Sampingan di Laut Arafura... 79 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... 90 6.2 Saran.... 91 DAFTAR PUSTAKA... 92 LAMPIRAN... 95
DAFTAR TABEL Halaman 1. Skala banding secara berpasangan (Saaty, 1993)... 19 2. Matriks SWOT... 21 3. Daftar responden... 25 4. Matriks perbandingan elemen-elemen antara pelaku dalam menentukan alternatif kebijakan dengan kriteria 1-n... 31 5. Matriks perbandingan elemen-elemen antara pelaku dalam menentukan alternatif pengelolaan dengan kriteria 1-n... 31 6. Potensi sumberdaya ikan di Laut Arafura... 39 7. Potensi sumberdaya ikan di Laut Arafura (ZEEI)... 39 8. Perkembangan pukat udang yang beroperasi di Laut Arafura... 40 9. Keragaan unit penangkapan udang di Laut Arafura... 40 10. Kapal penangkapan ikan dan udang yang mendapat izin beroperasi di Laut Arafura, Provinsi Papua... 41 11. Perusahaan penangkapan udang yang mendapat izin beroperasi di Laut Arafura, Provinsi Papua... 41 12. Estimasi potensi ikan hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura... 42 13. Nama udang yang biasa tertangkap pukat udang di Laut Arafura... 44 14. Jenis-jenis hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura,sekitar Perairan Dolak, pada bulan Agustus 2004... 44 15. Jenis dan ukuran ikan hasil tangkapan sampingan dominan di perairan sekitar Kepulauan Aru, pada November 2004... 45 16. Analisis peraturan dan perundang-undangan di bidang perikanan, pendukung kebijakan pemerintah tentang pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang... 61 17. Susunan bobot prioritas pola pendaratan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data horizontal pada tingkat 2... 69 18. Susunan bobot prioritas pola pendaratan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data horizontal pada tingkat 3.... 70 19. Susunan bobot prioritas pola pendaratan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data vertikal pada tingkat 2... 70
20. Susunan bobot prioritas pola pendaratan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data vertikal pada tingkat 3... 71 21. Susunan bobot prioritas model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data horizontal pada tingkat 2... 77 22. Susunan bobot prioritas model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data horizontal pada tingkat 3... 77 23 Susunan bobot prioritas model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data vertikal pada tingkat 2... 78 24. Susunan bobot prioritas model pemanfaatan hasil tangkapan sampingan, hasil pengolahan data vertikal pada tingkat 3... 78 25. Hasil analisis faktor-faktor strategi internal... 80 26. Hasil analisis faktor-faktor strategi eksternal... 81 27. Matriks SWOT... 82 28. Prioritas strategi pemanfaatan ikan hasil tangkapan sampingan... 83
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Bagian bagian pukat udang... 9 2. (a) Turtle excluder device, (b) By-catch excluder device... 12 3. Pukat udang sedang hauling, hasil tangkapan sampingan yang dihasilkan dan proses pemisahan... 12 4. Kerangka kegiatan penelitian... 23 5. Aliran proses kegiatan penyusunan konsep dan strategi pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang, kasus di Laut Arafura, Provinsi Papua... 24 6. Hierarki menentukan kebijakan pengelolaan hasil tangkapan sampingan pukat udang... 29 7. Hierarki menentukan model pengelolaan pukat udang di Laut Arafura... 30 8. Diagram analisis SWOT... 33 9. Peta Provinsi Papua... 34 10. Laut Arafura (Wilayah Pengelolaan Perikanan VI)... 36 11. Daerah penangkapan udang... 38 12. Persentasi kehadiran hasil tangkapan sampingan KM Komoron 09 di Laut Arafura bagian barat (32 kali hauling), bulan Oktober-November 2004)... 46 13. Proporsi hasil tangkapan sampingan terhadap hasil tangkapan udang di Perairan Dolak... 47 14. Proporsi hasil tangkapan sampingan terhadap hasil tangkapan udang di Perairan Avona... 48 15. Proporsi hasil tangkapan sampingan terhadap hasil tangkapan udang di Perairan Kaimana... 48 16. Lokasi PPP dan PPI di Provinsi Papua... 50 17. Struktur organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua... 50 18. Proses hierarki analisis untuk pemilihan pola terbaik pendaratan hasil tangkapan sampingan di Laut Arafura... 69 19. Diagram model pemanfaatan ikan hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura... 74 20. Skema pengelolaan ikan hasil tangkapan pukat udang di Laut Arafura... 75
21. Proses hierarki analisis untuk pemilihan model pemanfaatan ikan hasil tangkapan sampingan pukat udang di Laut Arafura... 76
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Foto kegiatan penelitian... 95 2. Running program expert choice untuk pemilihan pola pendaratan HTS... 98 3. Running program expert choice untuk pemilihan model pemanfaatan HTS..... 105