BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental double blind randomized clinical trial post-test group design. 2. Rancangan Penelitian Kriteria Inklusi Terapi Standar Pengukuran Serum Serotonin dan Kualitas Hidup Populasi Kriteria Eksklusi Gambar 3.1 Subyek Penelitian Pre Test Terapi Standar + Psikoterapi CBT Pengukuran Serum Serotonin dan Kualitas Hidup B.Lokasi dan Waktu Penelitian Bangsal dan poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta dan laboratorium Prodia Surakarta, dimulai Agustus September 2015. C.Populasi dan Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling, dimana subjek adalah pasien kanker serviks stadium IIB-IV yang menjalani rawat jalan di poli Obstetri dan Ginekologi pasien rawat inap di Bangsal Obstetri dan Ginekologi di RSUD Dr.Moewardi Surakarta yang memenuhi kriteria restriksi untuk mendapatkan sampel yang homogen. 38
39 2. Subyek a. Kriteria Inklusi : 1. Terdiagnosis kanker serviks stadium IIB-IV. 2. Bisa berbahasa Indonesia. 3. Dapat berkomunikasi dengan baik. 4. Pendidikan minimal tamat SD. 5. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani surat persetujuan. b. Kriteria Eksklusi 1. Menderita kanker pada organ lain selain serviks. 2. Sedang dalam masa kehamilan. 3. Menderita kelainan endokrin. 4. Mengalami gangguan mental berat (psikotik). 5. Terdapat riwayat pengobatan depresi. 6. Penyakit medik berat lain. 3. Besar Sampel Karena belum ada studi tentang perbedaan kadar serotonin serum dan kualitas hidup pasien kanker serviks stadium lanjut setelah intervensi psikoterapi CBT sebelumnya, sehingga tidak diketahui nilai mean maka digunakan rule of thumb, dimana setiap penelitian yang datanya akan dianalisis secara statistik dengan analisis bivariat membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan intervensi CBT dan kelompok tanpa intervensi CBT (Murti, 2010). D.Identifikasi Variabel Penelitian 1.Variabel bebas Psikoterapi CBT. 2.Variabel terikat Kadar hormon serotonin. Kualitas hidup.
40 E.Batasan Operasional Variabel Penelitian a. Kanker serviks adalah kanker primer dari serviks (kanalis servikalis atau porsio), yang ditunjukkan dengan pemeriksaan histopatologi yang didapatkan dari biopsi, yang menunjukkan keganasan (Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia, 2013). b. Depresi adalah gangguan suasana perasaan (mood) atau afek depresif, dengan atau tanpa disertai ansietas (Sadock, 2007). Episode depresi yang khas terdiri dari 3 variasi yaitu ringan, sedang, dan berat. Individu biasanya menderita suasana perasaan (mood) depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi sehingga mudah lelah dan berkurang aktivitasnya. Gejala lainnya adalah konsentrasi dan perhatian menurun, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, gangguan tidur, dan nafsu makan berkurang (American Psychiatric Association, 2000). Depresi ditandai oleh episode jelas selama sedikitnya 2 minggu (umumnya berlangsung lebih lama) termasuk perubahan afek, kognisi, fungsi neurovegetatif dan ada remisi interepisode yang jelas (American Psychiatric Association, 2013). c. Kadar serotonin ditunjukkan dari hasil laboratorium. Serotonin (5- hydroxytryptamine, 5-HT) adalah monoamine yang ditemukan dalam sistem saraf pusat, saluran pencernaan, dan darah dengan berbagai macam fungsi seperti sebagai neurotransmitter, berperan dalam motilitas lambung dan hemostasis. Defek pada persinyalan serotonin terkait dengan berbagai macam gangguan perilaku termasuk kecemasan dan depresi (Hardiono, 2007). Pemeriksaan serotonin dengan menggunakan teknik ELISA plasma darah. Persiapan sampel (derivatisasi serotonin ke N - acylserotonin ) merupakan bagian dari pengenceran sampel dan dicapai dengan inkubasi sampel masing-masing dengan Acylation Reagent. Prosedur pengujian mengikuti prinsip dasar ELISA kompetitif dimana ada persaingan antara antigen biotinylated dan antigen non - biotinylated untuk sejumlah antibody
41 binding sites. Jumlah antigen terbiotinilasi terikat antibodi berbanding terbalik dengan konsentrasi analit dari sampel. Ketika sistem berada dalam kesetimbangan, antigen terbiotinilasi bebas dihapus dengan pencucian dan antibodi terikat antigen terbiotinilasi ditentukan dengan menggunakan alkali fosfatase streptavidine sebagai penanda dan p - nitrofenil fosfat sebagai substrat. Kuantifikasi diketahui dengan membandingkan aktivitas enzim yang tidak diketahui dengan kurva respon dibuat dengan menggunakan standar yang ada. d. Terapi standar kemoradiasi adalah bentuk pengobatan kombinasi antara radiasi dengan kemoterapi dengan tujuan untuk meninggikan respon radiasi. Kemoradiasi adalah pemberian kemoterapi bersamaan dengan radioterapi dalam rangka mengontrol tumor secara lokoregional dan meningkatkan survival rate pasien dengan cara mengatasi sel kanker secara sistemik lewat mikrosirkulasi. Kemoterapi disini bersifat sebagai radiosensitiser. Kemoradiasi dapat berbentuk neoadjuvan sebelum tindakan operasi, ataupun dapat berbentuk adjuvan yang berdiri sendiri tanpa operasi (Frankl 2006). e. Kualitas hidup merupakan pengalaman internal yang dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luar dirinya, tetapi hal tersebut juga diwarnai oleh pengalaman subjektif yang pernah dialami sebelumnya, kondisi mental, kepribadian dan harapan-harapannya (Wardhani, 2006). Konsep dasar kualitas hidup atau Quality of Life (QOL) merupakan subjektivitas pasien dalam hal penghargaan diri terhadap kepuasan pribadinya. Ini menunjukkan bahwa nilai yang subjektif tersebut berfungsi untuk membandingkan harapan pribadi yang didefinisikan dari pengalaman subjektif, keadaan dan persepsi pasien. Kualitas hidup pada dasarnya bersifat istimewa pada masing-masing individu. Kualitas hidup ini dapat mencerminkan perspektif biopsikososial pasien terhadap penyakit mereka dan berhubungan secara paralel terhadap intervensi multidisiplin yang dilakukan dalam sebuah pengobatan (Skevington,2004).
42 F.Prosedur Penelitian 1. Memohon ijin kepada direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk melakukan penelitian. 2. Memohon ijin untuk etical clearance. 3. Memilih kelompok penelitian dan kontrol. Kelompok penelitian dan kontrol adalah pasien kanker serviks stadium IIB-IV yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang memeriksakan diri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 4. Kelompok penelitian adalah kelompok I / kontrol. 5. Kelompok kontrol adalah kelompok II / perlakuan. 6. Kelompok I adalah kelompok kontrol dengan perlakuan terapi standar. Sedangkan kelompok II perlakuan diberi CBT sebanyak 6 pertemuan masingmasing 45 menit setiap minggunya dan terapi standar 7. Kedua kelompok kemudian dilakukan pemeriksaan kadar hormon serotonin plasma di laboratorium Prodia dan dinilai kualitas hidup mereka. G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mengumpulkan data dengan cara observasi, dimana peneliti tidak terlibat dan hanya bertindak sebagai pengamat independen. Data diperoleh dengan bantuan instrumen yaitu tes laboratorium, dan komputer. Data yang dikumpulkan dengan cara pengujian di laboratorium, dengan mengambil sampel darah responden pasien kanker serviks stadium IIB-IV yang mendapat CBT dan terapi standar, dan pasien kanker serviks stadium IIB-IV yang hanya mendapat terapi standar. Data kemudian diolah dengan bantuan komputer. H.Uji Statistik dan Analisis Data Program SPSS versi 19 for windows digunakan untuk: 1. Uji Asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan t test. 2. Uji Hipotesis untuk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar serotonin serum dan kualitas hidup antara pasien kanker serviks stadium
43 IIB-IV yang mendapat CBT dan terapi standar, dan pasien kanker serviks stadium IIB-IV yang hanya mendapatkan terapi standar, dimana kadar serotonin dan kualitas hidup pada pasien yang mendapat CBT lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak mendapatkan CBT dengan menggunakan uji t.