BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ami Ridho Utami, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil

KEMAMPUAN AWAL, MINAT OLAHRAGA, DAN PRESTASI BELAJAR OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii

BAB I PENDAHULUAN. Berubahnya status perguruan tinggi dari Institut menjadi Universitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akal, dan dialah sebaik-baiknya makhluk. Dibutuhkan kesadaran diri oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

BAB 1 PENDAHULUAN. penyaluran dan penempatan siswa pada program peminatan. Program peminatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Minat dan bakat merupakan dua faktor internal yang sangat erat

Psikometri Validitas 1

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU BUKAN PENENTU PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah

STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DITINJAU DARI JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BUKU PEDOMAN SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI ASRAMA TPB IPB TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. agar hasil yang ingin dicapai menjadi lebih baik. Salah satu upaya dalam

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TA 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

INFORMASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU STAIN CURUP SECARA ONLINE SPMB PTAIN TAHUN 2013 BAGIAN 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keahlian dalam kerja akademis yang dinilai oleh para pengajar melalui tes, ujian,

BAB I PENDAHULUAN. fakultas kedokteran sedangkan kuota yang tersedia terbatas. Seleksi masuk. masing-masing mahasiswa baru (Hasibuan, 2002).

THE EFFECT OF ACADEMIC ADVISORS TO ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS LEARNING MOTIVATION IN DARMA PERSADA UNIVERSITY. Yoga Pratama

VALIDITAS PREDIKTIF TES MASUK PADA STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan satuan pendidikan. Pelaksanaan UN didasari oleh Undang-Undang No 20 tahun 2003

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dipahami atau usaha-usaha lain seperti kuliah lapangan,penelitian,dan lainlain.

Psikometri Validitas 2

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersifat pelaksanaan praktis di laboratorium. Mahasiswa wajib mengikuti

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan calon siswa baru

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus

Reflected Appraisals dan Mathematic Academic Self-Efficacy pada Siswa SMA

Bab I PENDAHULUAN. belajar selama 12 tahun dimanapun mereka berada, baik di desa maupun di kota

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

FOURIER Juni 2014, Vol. 3, No. 1, 12 23

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antar bangsa yang semakin nyata serta agenda pembangunan menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.Pengertian Asesmen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

DAMPAK NILAI UJIAN MASUK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. psikologi dituntut harus mampu mengungkap aspek-aspek psikologis dengan

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Pertanyaan Apa yang akan kulakukan? dan Aku akan jadi apa? sering

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), 64. 2

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

PENGELOMPOKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL DAN IPK MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi setiap permasalahan jaman, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan adanya pembinaan dan bimbingan yang dapat dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN Sejak itu, ilmu psikologi berkembang dan banyak diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menyadari akan pentingnya menciptakan warga negara yang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi menjadi lebih fokus dan terarah kompetensinya.

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pendidikan dijelaskan menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO. Penerimaan Mahasiswa Baru. Tahun akademi 2010/2011 A. JURUSAN DAN PRODI. Jurusan. Prodi.

PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Memiliki pendidikan di perguruan tinggi merupakan hal penting bagi generasi muda karena perguruan tinggi adalah tempat di mana mereka dapat lebih mengeksplorasi pengetahuan yang mereka ingin kuasai, hal ini disebabkan karena perguruan tinggi memberikan intensitas dan ruang yang lebih dalam mengeksplorasi materi pembelajaran dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Tetapi pastinya, pihak perguruan tinggi menginginkan siswa terbaik dari siswa-siswa yang diseleksi dalam tes masuk perguruan tinggi tersebut. Selain untuk memdapatkan kemudahan dalam meningkatkan kualitas intelektual mereka, proses belajar ini juga yang akan menentukan masa depan siswa karena kebanyakan orang akan mengambil pekerjaan sesuai dengan bidang studi yang mereka ambil di perguruan tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan perguruan tinggi menjadi penentu masa depan siswa. Untuk mendapatkan siswa terbaik, tentunya dengan cara memperhatikan kualitas tes seleksi masuk perguruan tinggi yang diselenggaran sehingga tes tersebut memberikan hasil yang selektif. Setidaknya ada empat alasan kenapa perguruan tinggi harus selektif

2 dalam menyeleksi siswa. Pertama, perguruan tinggi adalah tempat untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan, dimana sebagai seorang pemimpin, perlu ada jaminan kualitas yang diperlukan, yang tidak semua calon mahasiswa memilikinya. Alasan kedua adalah kurangnya kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, terutama di negara-negara seperti Indonesia yang masih tumbuh dalam proses, sehingga perguruan tinggi harus memaksimalkan kesempatan kecil tersebut untuk diberikan kepada siswa yang paling berkualitas. Ketiga, dengan adanya sistem seleksi, kesempatan untuk mendapatkan siswa yang potensial sangat terbuka sehingga penyianyiaan potensi tidak terjadi. Yang keempat adalah fakta bahwa perguruan tinggi adalah pendidikan yang sangat mahal, sehingga harus digunakan secara efisien oleh siswa yang paling mungkin untuk berhasil dalam belajar. Tes masuk perguruan tinggi bertujuan untuk merekrut dan menyaring calon mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik untuk menyelesaikan pendidkan di perguruan tinggi sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Dengan demikian, fungsi test ini pada dasarnya adalah jenis prediksi, dan tes ini biasanya berhubungan dengan hasil akademik. Hal ini sejalan dengan pendapat Kerlinger yang mengatakan bahwa ada banyak orang yang menggunakan tes dengan tujuan prediksi untuk menyaring dan memilih calon potensial

3 yang dianggap bisa sukses di bidang pendidikan dan pekerjaan. 1 Oleh karena itu, penting kiranya untuk mempertimbangkan efektivitas tes sebagai alat untuk memprediksi keberhasilan siswa setelah diterima belajar di perguruan tinggi. Hal ini berarti bahwa, mereka yang diterima karena berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam tes masuk perguruan tinggi, maka kemudian mereka akan sanggup menunjukkan keberhasilan akademis yang memuaskan yang secara operasional sering dinyatakan dalam bentuk KHS. Dasar pertimbangan ini, kandidat atau calon mahasiswa yang paling mungkin berhasil, mereka harus diterima, karena mereka adalah manusia yang berbakat sehingga mereka memiliki hak lebih untuk mendapatkan kesempatan untuk menikmati pendidikan perguruan tinggi. Untuk menyaring calon mahasiswa yang akan mengambil pendidikan di perguruan tinggi, ada banyak cara atau tes yang disediakan baik oleh pemerintah atau lembaga internal perguruan tinggi. Dari pemerintah, ada tes SBMPTN, PMDK, SPMB -PTAIN dan lain-lain. Sedangkan, dari lembaga internal perguruan tinggi mengadakan tes seleksi calon mahasiswa baru yang dikenal dengan istilah test SPMB. SPMB adalah tes yang dihandle, diatur dan dilaksanakan oleh pihak internal perguruan tinggi. Terkait dengan materi dalam tes tersebut secara umum terdiri dari 3 materi: bahasa 1 Kerlinger, Fred N, Foundation of Behavioral Research, (Fort Worth, TX : Harcourt College Publishers,2000), hal 24

4 yang meliputi bahasa inggris dan bahasa arab, agama dan pengetahuan umum. Makna evaluasi sendiri adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. 2 Menurut Joshua Aronson dalam bukunya yang berjudul Improving Academic Achievment: Impact Psychological Factors on Education menyatakan bahwa evaluasi atau tes merupakan salah satu kriteria untuk menilai baik tidaknya sebuah pendidikan. 3 Hal ini dikarenakan evaluasi atau tes merupakan element penting yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan untuk mendapatkan informasi keberhasilan suatu sistem pembelajaran atau metode yang diterapkan dan yang lainnya tergantung pada tujuan diadakannya evaluasi tersebut. Ada banyak jenis evaluasi atau tes tergantung pada tujuan pembuatan tes itu sendiri. Seperti bertujuan mengevaluasi dari apa yang telah diajarkan dan bertujuan untuk mengetahui kualiatas siswa. Tes seleksi masuk perguruan tinggi adalah salah satu contoh dari tes yang bertujuan untuk mengetahui kualitas siswa yang mengikuti tes tersebut. UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyeleksi calon mahasiwa untuk mendapatkan calon yang terbaik juga mengadakan tes SPMB. Sistem yang ada pada ujian SPMB di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah dimana calon mahasiwa diberikan 3 pilihan program yang 2 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 195 3 Joshua Aronson, IMPROVING ACADEMIC ACHIEVEMENT, Impact Psychological Factors on Education, (New York: Academic Press, 2002), hal 64

5 mereka inginkan. Kemudian, dengan skor yang mereka dapatkan, pelaksana ujian SPMB akan memutuskan siapa yang diterima dan program mana yang cocok untuk mereka berdasarkan nilai yang didapatkan pada ujian SPMB. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa hasil tes masuk perguruan tinggi memberikan efek signifikan terhadap mahasiswa, karena dengan nilai yang mereka dapatkan, mereka diprediksi akan berprestasi dalam bidang akademiknya dan mereka dianggap lebih baik dari calon mahasiswa yang tidak diterima. Oleh karena itu, tes seleksi masuk kampus harus diberikan perhatian khusus supaya memberikan hasil yang benar-benar sesuai dengan harapan dari perguruan tinggi. Keakuratan dalam menciptakan tes ini harus disusun berdasarkan konsep tes yang baik. Dimana, dalam kasus ini, ada banyak aspek yang harus diperhatikan yang semuanya terkandung menjadi satu dalam konsep validitas, reliabilitas, kepraktisan dan konsep uji keaslian. 4 Berdasarkan keterangan diatas, kajian ini berfokus pada konsep validitas prediktif. Sehingga penting untuk mengetahui validitas prediktif tes masuk kampus terhadap prestasi mahasiswa. Dalam artian, jika mahasiswa mendapat skor tinggi di tes masuk kampus, mereka juga akan mencapai skor tinggi dalam prestasi akademik mereka. Meskipun, tidak dipungkiri bahwa ada banyak aspek yang mempengaruhi prestasi akademis mahasiswa, terlepas dari itu semua, 4 H Douglas Brown, LANGUAGE ASSESSMENT, Principles And Classroom Practices,(London: Pearson Longman, 2003), hal 75

6 tanpa mengesampingkan aspek-aspek tersebut, prestasi akademik dalam kajian ini adalah sebagai variabel terikat yang akan menjadi bahan acuan dalam menentukan kualitas validitas prediktis suatu tes masuk kampus. Penelitian ini difokuskan pada tes masuk kampus yang diselenggarakan oleh pihak internal perguruan tinggi atau tes SPMB. Penelitian ini dilaksanakan di UIN Sunan Ampel Surabaya dan sebagai objek variabel terikatnya adalah prestasi akademik mahasiswa pada prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Sebagai mana yang dijelaskan diatas bahwa prestasi akademik pada tingkat perguruan tinggi digambarkan dengan nilai KHS pada setiap semester. Sehingga nantinya, nilai pada ujian SPMB tahun ajaran 2015-2016 pada materi Agama akan dikorelasikan dengan nilai Indek Prestasi Semester (IPS) pada KHS mahasiswa jurusan PAI pada semester 1 yang masuk melalui jalur ujian SPMB.

7 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prestasi akademik mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam ( PAI) pada semester 1 yang masuk melalui jalur ujian SPMB pada tahun ajaran 2015-2016? 2. Apakah ada korelasi antara nilai ujian SPMB pada materi pendidikan agama islam tahun ajaran 2015-2016 dan nilai Indek Prestasi Semester (IPS) mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada semester 1? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prestasi akademik mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam ( PAI) pada semester 1 yang masuk melalui jalur ujian SPMB pada tahun ajaran 2015-2016. 2. Untuk mengetahui korelasi antara nilai ujian SPMB pada materi agama islam tahun ajaran 2015-2016 dan nilai Indek Prestasi Semester (IPS) mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada semester 1.

8 D. Kegunaan Penelitian Melihat pada tujuan penelitian ini, kegunaan dari penelitian ini ditujukan pada institusi internal dari UIN Sunan Ampel Surabaya yang bertanggung jawab mengurusi pembuatan ujian masuk kampus. Terlepas dari bagaimana hasil penelitian ini, mudah-mudahan bisa menjadi bahan pertimbangan sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi dan bisa membantu meningkatkan kualitas validitas prediktif ujian masuk kampus UIN Sunan Ampel Surabaya. E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian Pada latar belakang dan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, penulis akan memberikan penjelasan tentang ruang lingkup dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini sehingga penelitian ini menjadi penelitian yang terfokus dan objektif. Adapun ruang lingkup dan keterbatasan penelitian ini sebagaimana berikut: 1. Penelitian ini diselenggaran di UIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Variabel bebas pada penelitian ini adalah nilai ujian masuk kampus yang diselenggaran langsung oleh pihak kampus atau yang disebut dengan ujian SPMB jalur mandiri yang diselenggarakan pada tahun ajaran 2015-2016 pada materi keagamaan. Sedangkan nilai SPMB jalur mandiri materi keagamaan yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya pada nilai calon mahasiswa yang lolos dan diterima di prodi

9 Pendidikan Agama Islam, sehingga tidak semua nilai SPMB jalur mandiri materi keagamaan yang dijadikan bahan penelitian oleh peneliti. 3. Variabel terikat pada penelitian ini terfokus pada nilai Indek Prestasi Semester (IPS) mahasiswa Pendidikan Agama Isl am (PAI) yang lolos masuk kampus melalui jalur ujian SPMB tahun ajaran 2015-2016. F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifatsifat sesuatu yang didefinisikan, yang dapat diamati atau diobservasi. Konsep ini sangat penting, karena hal yang diamati membuat kemungkinan bagi orang lain untuk melakukan penelitian terhadap hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan penulis terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti yang lain. 5 1. Validitas prediktif yaitu sejauh mana instrumen asesmen memprediksi performa masa depan di bidang tertentu. 6 2. Ujian SPMB adalah sebuah ujian seleksi masuk kampus yang diselenggarakan langsung oleh institusi internal pihak kampus. 3. Indek Prestasi Semester (IPS) adalah suatu bentuk nilai rata -rata yang didapatkan oleh mahasiswa pada setiap semester. 4. Prestasi akademik/siswa adalah sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. 7 5 Suryadi Subrata, Metodologi Penelitian I, (Jakarta: Raja Grafindo. 1988), hal 76 6 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008), hal 282

10 G. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan skripsi yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis memaparkan tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, definisi operasional, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian dan analisis variabel. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang uraian teoritis terkait dengan validitas prediksi dalam ujian masuk kampus atau ujian SPMB terhadap prestasi siswa. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan beberapa macam validitas, hal-hal yang mempengaruhi prestasi siswa dan hal-hal yang mempengaruhi nilai pada ujian masuk kampus atau SPMB. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, instrumen, teknis pengumpulan data 7 Arthur Hughes, Testing for Language Teachers, Second Edition (united kingdom: Cambridge university press, 1989) hal 32

11 dan pembahsan terpenting dalam sebuah penelitian yakni teknik analisis data. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang deskripsi data yaitu transkip nilai ujian SPMB tahun ajaran 2015-2016 khusus materi Agama Islam bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) dan nilai Indek Prestasi Semester (IPS) mahasiswa PAI yang lulus ujian masuk kampus melalui jalur ujian SPMB. Dan yang pasti dalam bab ini akan dipaparkan bagaimana cara mengelola data dan menganalisa data sehingga nantinya menghasilkan uraian tentang jawaban dari rumusan masalah pada penelitian ini. BAB V PENUTUP Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan dari setiap inti pembahasan dalam penelitian ini. Dan juga penulis akan memaparkan saran-saran yang ditujukan pada beberapa pihak yang bersangkutan dengan pembahasan penelitian ini.