DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

ANALISIS KERUSAKAN MIDDLE AXLE TRUK RENAULT KERAX DXI 440 TIPE 17 X 35

POROS PENGGERAK RODA

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MEKANISME DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM DIFERENSIAL SERTA PERHITUNGAN PENGUATAN MOMEN DARI DRIVE PINION TERHADAP AXLE PADA TOYOTA KIJANG 5K

Alamat : Jl. Kusuma No.75 Telp.(0287) , , FAX.(0287) Kebumen Jawa Tengah 54316, MODUL PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

SISTEM POROS PROPELLER

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

POROS PENGGERAK RODA

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA DIFFERENTIAL HEAVY DUTY TRUCK HD 785-5

1 BAB II LANDASAN TEORI

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

ANALISA DIFERENSIAL TOYOTA KIJANG SERI 5K

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM POROS PROPELLER

MODIFIKASI 2WD MENJADI 4WD PADA MOBIL SUZUKI KATANA

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

PERHITUNGAN RODA GIGI

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. satu barang tambang yang dimiliki Indonesia dalam jumlah yang banyak.

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT)

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

MEMELIHARA / MENSERVIS UNIT FINAL DRIVE OTO.KR

SISTEM PEMINDAH TENAGA KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

BAB II LANDASAN TEORI

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment.

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH ELEMEN MESIN II PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANG. Dosen Pengampu: Catur Pramono, S.T., M.Eng.

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gambar 4.1 Seteering gear box

BAB II LANDASAN TEORI

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Konstruksi CVT. Parts name

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III LANDASAN TEORI. start. Persiapan alat. Dongkrak roda depan. Setting laser. Setting lavel. Sentering as. Sentering titk roda. setting.

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

REKONDISI SISTEM PEMINDAH DAYA CHEVROLET LUV (PROPELLER SHAFT, UNIVERSAL JOINT DAN DIFFERENTIAL)

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

PERANCANGAN MESIN R. AAM HAMDANI

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA FINAL DRIVE PLANETARY GEAR WHEEL LOADER XCMG ZL 50 GN

Analisa Kinematik secara spatial untuk Rack and pinion pada Kendaraan hybrid roda 3 Sapujagad 2

RANCANG BANGUN APPLE PEELER

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

TUGAS AKHIR PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karateristik Perolehan Gaya Dorong Power Steering Pada Sistem Kemudi Kendaraan

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

No. Alumni Politeknik David Kurnia Putra

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP

Pilihlah jawaban yang paling benar!

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI DENGAN POWER STEERING TIPE RACK AND PINION PADA TOYOTA KIJANG 5K

2. Mesin Frais/Milling

Transkripsi:

SMK MUHAMMADIYAH BULAKAMBA - BREBES DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

FINAL DRIVE ( GARDAN ) Fungsi Final drive pada kendaraan adalah untuk merubah arah putaran poros propeller kearah poros aksel ( merubah putaran 90 derajat) dan sekaligus menaikkan momen. Fungsi : Menghasilkan momen putar yang lebih besar Merubah arah putaran poros penggerak ( propeler ) ke roda dengan sudut 90 Menyeimbang putaran kedua roda pada saat membelokl_fr.ff.4wd.swf

Differential terdiri dari 2 bagian utama : Final gear : terdiri dari drive pinion dan ring gear, fungsinya untuk memperbesar moment dan merubah arah putaran sebesar 90o Differential gear : terdiri dari side pinion gear, fungsinya untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan

1. Bagian Bagian final drive (gardan) 1. Dudukan poros penggerak 4. Diferensial 2. Roda gigi pinion ( Drive Pinion ) 5. Poros Aksel 3. Roda gigi ( Ring gear ) 6. Flens Roda

TIPE DIFFERENTIAL

2. Macam Macam Penggerak Sudut 2.1. Penggerak Roda Gigi Lurus Segaris ( Bevel Gear ) Drive Pinion Ring Gear Keuntungan Konstruksi sangat sederhana Harga mahal Gesekan kecil Kerugian Permukaan gigi yang kontak sedikit Suara kasar Gigi cepat aus Penggunaan Pada kendaraan kendaraan yang sangat tua sekali ( Produksi akhir 1800 awal 1900 ) Saat ini tidak ditemukan lagi

2.2. Penggerak Roda Gigi Hypoid ( Hypoid Bevel Gear ) Drive Pinion Ring Gear Keuntungan Permukaan gigi yang kontak lebih banyak Dapat dibuat konstruksi yang lebih kecil dibanding non hypoid Suara lebih halus dibanding lainnya Pemindahan tenaga lebih besar Kerugian Diperlukan oli khusus kualitas lebih tinggi Harga labih mahal Effisiensi kurang Konstruksi lebih rumit Penggunaan Digunakan pada kendaraan produksi tahun 1960 sampai sekarang ( terbaru)

A A B

PRINSIP DASAR DIFFERENTIAL GEAR Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam ( A ) lebih kecil dari jarak tempuh roda bagian luar ( B ). Dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam.bila roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu roda akan slip dan akan menyebabkan ban cepat aus. Untuk itulah diperlukan differentialtorsen Differential, How it works- - YouTube.mp4

PRINSIP DASAR KERJA DIFFERENTIAL SAAT JALAN LURUS Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua rack terangkat pada jarak yang sama, karena tahanan rack kiri dan kanan sama. Sehingga pinion tidak berputar.b_bevel gear Differential.swf

PRINSIP DASAR KERJA DIFFERENTIAL SAAT JALAN BELOK Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Kejadian ini menyebabkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat

Cara kerja Differential Pada saat jalan lurus Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama ( karena tahanan roda kiri dan kanan sama ), sehingga putaran roda kiri dan kanan sama.

Cara kerja Differential Pada saat jalan belok Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear mengitari side gear yang bebannya berat sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan menjadi tidak sama.differential WORK.swf

PERHITUNGAN GEAR RATIO GEAR RATIO( GR ) Jumlah gigi ring gear GR = Jumlah gigi drive pinion Jumlah putaran ring gear ( rpm ) Rpm ring gear = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri 2 Rpm ring Rpm Rpm roda gear roda kiri kanan 100 100 100 100 100 80 150 0 100 120 50 200 Total putaran roda kiri dan kanan 200 200 200 200