KOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
CAP DINAS. Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri.

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

DASAR HUKUM,TINGKAT KEAMANAN, KECEPATAN DAN PENGGUNAAN NASKAH DINAS

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh Isi bahan ajar ini tanpa ijin tertulis dari Kapusdikmin Lemdikpol

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Tata Naskah Dinas. Peraturan

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGERTIAN-PENGERTIAN, ENTITAS PELAPORAN,PERIODE LAPORAN, KOMPONEN LAPORAN BMN DAN UNIT AKUNTANSI INSTANSI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

TATA TERTIB ADMINISTRASI SURAT MENYURAT DALAM KESATUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Kartu Tanda Anggota. Kartu Istri/Suami.

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 346/PER/2012 tentang TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

-5- BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG TATA PERSURATAN DINAS DIV PROPAM POLRI

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 10 TAHUN 2006 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN NOTA KESEPAHAMAN

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KEWENANGAN PENANDATANGAN TATA NASKAH DINAS. Muchamad Ali Safa at

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bentuk Form Surat Dinas Baru

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERJALANAN DINAS. A. Pendahuluan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

KEARSIPAN. 16 JP (720 menit) Modul 01 PENGANTAR KOMPETENSI DASAR

SISTEM MANAJEMEN KINERJA ANGGOTA POLRI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

L. SURAT PERINTAH TUGAS

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUPOKSI KEUANGAN. A. Pendahuluan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB IV PERANGKAT NASKAH DINAS

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.01/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

TATA NASK AH B A G I A N O R G A N I S A S I P E M E R I N TA H K A B U PAT E N S I D O A R J O 2018

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III PENATAAN NASKAH DINAS

-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) T E N T A N G PENERIMAAN SURAT PENGADUAN MASYARAKAT DAN PENDISTRIBUSIANNYA KEPADA BAGYANDUAN

2014, No

ADMINISTRASI PERKANTORAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

Transkripsi:

MODUL 03 KOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN 6 JP (270 menit) PENGANTAR Pada bagian ini dibahas materi tentang pengertian, bentuk kopstuk, susunan kopstuk dan penggunaan kopstuk jabatan dan kopstuk instansi. Dalam tajuk tanda tangan materi yang dibahas tentang penerapan ketentuan penulisan tajuk tanda tangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri. KOMPETENSI DASAR 1. Memahami pengertian dan bentuk kopstuk yang berlaku di lingkungan Polri serta mampu menerapkannya pada satuan organisasi masingmasing. Indikator Hasil Belajar : a. menjelaskan pengertian kopstuk di lingukungan Polri; b. menjelaskan bentuk kopstuk yang berlaku di lingkungan Polri; c. menjelaskan susunan kopstuk naskah dinas; d. menjelaskan penggunaan kopstuk jabatan; e. menjelaskan penggunaan kopstuk instansi. 2. Memahami dan mampu menerapkan ketentuan penulisan tajuk tanda tangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri Naskah Dinas 1

Indikator Hasil Belajar. a. Menjelaskan penulisan tajuk tanda tangan naskah dinas yang berlaku di lingkungan Polri; b. Menjelaskan ketentuan penulisan tajuk tanda tangan dalam naskah dinas; c. Menjelaskan tata penulisan penandatangan naskah dinas. MATERI POKOK 1. Kopstuk Naskah Dinas. 2. Tajuk Tanda Tangan. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah digunakan untuk : a. Pendahuluan dan pengenalan bahasan; b. Menjelaskan materi tentang kopstuk naskah dinas; c. Menjelaskan materi tentang tajuk tanda tangan; 2. Diskusi : Mendiskusikan materi pelajaran dengan peserta didik Penugasan a. Membuat kopstuk naskah dinas yang berlaku di lingkungan Polri; b. Membuat penulisan tajuk tanda tangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri. Naskah Dinas 2

BAHAN DAN ALAT 1. Bahan - Peraturan Kapolri Nomor 15 Tahun 2007 tentang Naskah Dinas Di Lingkungan Polri. 2. Alat a. Whiteboard; b. Spidol; c. Laptop; d. Infocus; PROSES PEMBELAJARAN 1. Tahap awal : 5 menit Pendidik menyampaikan pengantar materi, peserta didik memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting. 2. Tahap inti : 240 menit a. Pendidik memberikan ceramah tentang bentuk kopstuk yang berlaku di lingkungan Polri. (waktu 60 menit) b. Pendidik memberikan ceramah tentang ketentuan penulian tajuk tanda tangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri. (waktu 60 menit) c. Pendidik memberikan latihan membuat bentuk kopstuk naskah dinas dan ketentuan penulisan tajuk tanda tangan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri. (waktu 120 menit) 3. Tahap akhir : 25 menit a. Cek.. Naskah Dinas 3

a. Cek penguasaan materi : Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik. b. Membuat Learning point : Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan TAGIHAN / TUGAS Peserta didik diberikan penugasan untuk membuat berbagai bentuk kopstuk yang berlaku di lingkungan Polri dan membuat penulisan tajuk tanda tangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri. LEMBAR KEGIATAN Materi Diskusi : Peserta didik diberikan penugasan untuk membuat dan mendiskusikan tentang bentuk kopstuk dan tajuk tanda tangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri. BAHAN BACAAN KOPSTUK 1. Pengertian Kopstuk a. Kopstuk adalah nama instansi/lembaga satuan Polri yang dicantumkan di sudut kiri atas halaman pertama naskah dinas sebagai petunjuk badan yang mengeluarkan naskah dinas tersebut. b. Kopstuk... Naskah Dinas 4

b. Kopstuk nama jabatan adalah kosptuk yang menunjukan jabatan tertentu. 2. Bentuk Kopstuk Bentuk Kopstuk yang digunakan dalam naskah dinas di lingkungan Polri ada 2 (dua) macam yaitu : a. kosptuk nama jabatan; b. kopstuk nama instansi. 3. Susunan kopstuk a. pada umumnya dibuat di sebelah kiri atas kertas kecuali kopstuk nama jabatan dapat dibuat di tengah atas kertas, pada halaman pertama naskah dinas dan dibuat simetris; b. kopstuk dibuat sebanyak-banyaknya tiga baris, baris terpanjang 41 ketukan termasuk jarak antar kata; c. nama instansi setingkat lebih tinggi ditulis di atas nama instansi yang bersangkutan. 4. Ketentuan penulisan kopstuk a. Kopstuk nama jabatan menunjukan jabatan tertentu, yang terdiri atas : 1) untuk jabatan Kapolri/Kapolda/Kasat organisasi (yang dijabat oleh Pati Polri) menggunakan lambang Tribrata warna emas, diikuti bintang sesuai pangkatnya diletakan di atas nama jabatan yang ditulis sebaris dan simetris di tengah halaman; Contoh :... Naskah Dinas 5

Contoh : WARNA EMAS KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2) untuk jabatan Kasat organisasi yang dijabat oleh non Pati Polri menggunakan lambang Tribrata warna hitam, diikuti tanda pangkatnya diletakkan di atas nama jabatan yang ditulis sebaris dan simetris di tengah halaman; Contoh : KEPALA KEPOLISIAN RESORT BANDUNG 3) jenis naskah dinas yang memakai lambang Tribrata warna emas yaitu : a) perintah harian, amanat anggaran, amanat/ sambutan dan surat khusus yang ditanda tangani oleh Kapolri; b) surat khusus yang ditanda tangani oleh Kasat organisasi berpangkat Pati (pakai lambang Tribrata warna emas), sedangkan Amanat/Sambutan yang ditanda tangani oleh pejabat selain Kapolri tetap menggunakan lambang Tribrata warna hitam. 4) Kopstuk... Naskah Dinas 6

4) Kopstuk nama instansi, digunakan untuk semua jenis tulisan dinas kecuali Amanat/sambutan dan Perintah Harian, dengan perincian sebagai berikut : a) ditulis di sudut kiri atas pada halaman pertama; b) khusus untuk tulisan dinas bentuk Surat dan Surat Pengantar diletakkan di bawah lambang Tribrata, sedangkan untuk jenis tulisan dinas lainnya lambang Tribrata di letakan di tengah-tengah setelah Kopstuk kecuali Nota Dinas tidak menggunakan lambang Tribrata; c) kopstuk nama satuan organisasi ditulis lengkap dengan huruf kapital, namun khusus penulisan alamat dan kode pos dengan huruf kecil; d) kopstuk untuk saturan organisasi di lingkungan Mabes Polri, dan kewilayahan ditulis lengkap dengan menyebutkan terlebih dahulu nama satuan organisasi satu tingkat di atasnya, kemudian nama satuan satuan organisasi yang bersangkutan e) kosptuk Polres di jajaran Polda Metro Jaya nama instansi satu tingkat diatasnya dapat disingkat; f) kopstuk Polsek dan Pos Pol dilingkungan Polri mencantumkan terlebih dahulu nama satuan organisasi satu tingkat diatasnya ( dapat disingkat); g) singkatan yang dimaksud dalam penulisan kopstuk ini antara lain adalah : (1) Kepolisian Negara Republik Indonesia di singkat Polri; (2) Metropolitan Jakarta Raya dan sekitamya di singkat Metro Jaya ; (3) apabila... Naskah Dinas 7

(3) apabila kopstuk nama instansi jumlah hurufnya melebihi 41 ketukan dapat disusun sedemikian rupa dan tidak melebih tiga baris, dan tidak termasuk alamat jalan / kode pos. h) kopstuk nama satuan organisasi diakhiri dengan garis penutup panjang baris huruf yang terpanjang dengan jarak setengah spasi ; i) kopstuk nama baris instansi ditulis dengan jarak 3 (tiga) spasi dari tepi atas kertas namun khusus beberapa jenis tulisan dinas diawali dengan gambar lambang tribrata; j) minimal 10 dan maksimal 15 ketukan dari tepi kiri kertas. Contoh di tingkat Mabes Polri : MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURAT PERINTAH Contoh Kopstuk di lingkungan Satwil : (WARNA HITAM) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT Jalan Raya Soekarno Hatta,10 Bandung 45456 Naskah Dinas 8

Contoh Kopstuk Satker Mapolda KEPOLSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT (WARNA HITAM) SURAT - PERINTAH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT BIRO SUMBER DAYA MANUSIA Contoh Kopstuk Polrestabes KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT RESORT KOTA BESAR BANDUNG Contoh Kopstuk Polresta KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT RESORT KOTA BANDUNG Contoh Kopstuk Polres KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT RESORT BANDUNG Naskah Dinas 9

Contoh Kopstuk Polsek POLRI DAERAH JAWABARAT RESORT BANDUNG SEKTOR GEDE BAGE TAJUK TANDA TANGAN 1. Penulisan Tajuk Tanda Tanggan a. Tajuk tanda tangan merupakan kelompok tulisan yang ditulis pada bagian penutup naskah dinas yang memuat nama jabatan yang dirangkaikan dengan nama kesatuan atau instansi yang dipimpin, nama pejabat yang menandatangani naskah dinas, dan disertai pangkat yang bersangkutan dengan penulisan nama gelar disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. b. Kewenangan penandatangan naskah dinas adalah Kapolri,Kasat Induk maupun Kasat Organisasi dan dapat melimpahkan wewenang unutk menandatangani naskah dinas kepada pejabat bawahannya sesuai dengan batas wewenang, tugas dan tanggungjawab masingmasing. c. Pelimpahan wewenang penandatangan naskah dinas dilaksanakan menurut fungsinya dan dapat dilakukan oleh pejabat dua tingkat di bawahnya. d. Penerima limpahan satu tingkat adalah penerima limpahan wewenang pertama, sedangkan di tingkat kedua adalah penerima limpahan wewenang dari tingkat pertama. e. Dasar... Naskah Dinas 10

e. Dasar kewenangan atau limpahan wewenang penandatangan naskah dinas dapat dibedakan sebagai berikut: 1) limpahan wewenang yang dilakukan berdasarkan ketentuan umum yang terungkap dari keputusan tentang susunan tugas pokok organisasi, kedudukan,fungsi, jabatan dan tata kerja yang berlaku dalam instansi di lingkungan Polri; 2) limpahan wewenang yang dilakukan secara khusus yaitu dalam bentuk keputusan, surat perintah dan bentuk naskah dinas lainnya yang menurut bentuk dan isinya merupakan mandat pelimpahan wewenang yang menentukan lingkup bidang tugas, batas wewenang serta tanggung jawab; 3) limpahan wewenang dilaksanakan menurut urutan jenjang atau tingkat jabatan dan tanggung jawab sepenuhnya ada pada pejabat pemberi pelimpahan wewenang. f. Dasar pelimpahan wewenang ditentukan secara khusus baik lisan maupun tulisan dan diperintahkan oleh pejabat pelimpah wewenang. 2. Ketentuan penulisan tajuk tanda tangan dalam naskah dinas a. tajuk tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah setelah kalimat terakhir kelompok isi naskah dinas. b. Baris terpanjang dari tajuk tanda tangan memuat 48 ketukan.. c. Penulisan nama jabatan dibuat dalam satu baris kecuali apabila naskah dinas di tanda tangani dengan bentuk pelimpahan wewenang. d. Tajuk tanda tangan disusun dari atas kebawah terdiri dari nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat, pangkat serta NRP/NIP (Pati tanpa NRP). e. Penulisan.. Naskah Dinas 11

e. Penulisan tajuk tanda tangan dibuat dengan huruf kapital kecuali penulisan atas nama, untuk beliau, dan atas perintah serta pengecualian tidak termasuk dalam pembuatan surat telegram. 3. Tata penulisan penandatangan naskah dinas a. Penandatangan sendiri. Nama jabatan pada baris pertama tidak boleh disingkat, kecuali bentuk surat telegram, dan pada kertas formulir ukuran kecil (KTA,SIM, STNK dan lain-lain), karena penulisan nama jabatan lengkap akan melebihi ketentuan 48 ketukan. Contoh : bentuk penandatangan sendiri KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Drs. SUTANTO JENDERAL POLISI b. Penandatangan atas nama (pelimpahan wewenang satu tingkat ke bawah). Atas nama ditulis dengan singkatan a.n. ( a dan n ditulis degan huruf kecil masing-masing diikuti tanda titik), singkatan a.n. diletakan di depan dan sebaris dengan nama jabatan pejabat pelimpah wewenang). Contoh : a.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KASETUM Drs. ASGAR SUMANTRI KOMISARIS BESAR POLISI NRP 52060076 Naskah Dinas 12

c. Penandatangan untuk beliau (pelimpahan wewenang dua tingkat ke bawah). Untuk beliau ditulis dengan singkatan u.b. (u dan b ditulis dengan huruf kecil dan masing-masing diikuti tanda titik, u.b. diletakkan di antara dan di tengah dua pejabat yang diberi wewenang). Contoh : a.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PROPAM u.b. KAPUSPROVOS NAMA PEJABAT PANGKAT d. Penandatangan atas perintah. Atas perintah ditulis dengan singkatan a.p. (a dan p ditulis dengan huruf kecil dan masing-masing diikuti tanda titikpelimpahan wewenang bentuk a.p. dipakai dengan syarat memenuhi ketentuan sebagai berikut : Pemakaian a.p. dibatasi dalam keadaan sang mendesak dan sangat perlu. 1) Pada dasarnya dipakai untuk tulisan dinas berbentuk surat yang materinya menyangkut masalah rutin dan berlaku intern di lingkungan Polri. 2) Tanggung jawab sepenuhnya pada pejabat pelimpah wewenang. Contoh : a.p. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT KASPRI NAMA PEJABAT PANGKAT Naskah Dinas 13

RANGKUMAN Kopstuk adalah nama instansi/lembaga satuan Polri yang dicantumkan di sudut kiri atas halaman pertama naskah dinas sebagai petunjuk badan yang mengeluarkan naskah dinas tersebut. Bentuk kopstuk terdiri dari kopstuk nama jabatan dan kopstuk nama instansi. Tajuk tanda tangan merupakan kelompok tulisan yang ditulis pada bagian penutup naskah dinas yang memuat nama jabatan yang dirangkaikan dengan nama kesatuan atau instansi yang dipimpin, nama pejabat yang menandatangani naskah dinas dan disertai pangkat yang bersangkutan dengan penulisan nama gelar disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. LATIHAN Peserta didik diberikan penugasan untuk membuat kopstuk nama jabatan dan kopstuk nama instansi sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri. Peserta didik diberikan penugasan untuk membuat penulisan tajuk tanda tangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam administrasi umum di lingkungan Polri. Naskah Dinas 14