APA PARIWISATA? Karakteristik jasa lingkungan pariwisata bahari? Karakteristik Jasa Lingkungan Pariwisata Bahari. Sistematika paparan APA PARIWISATA?

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep-konsep Perencanaan Pariwisata. Sistematika presentasi

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1. TINJAUAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

I. PENDAHULUAN. Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami

Sistematika presentasi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PENGELOLAAN DAYA DUKUNG DAN PEMASARAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. Oleh : M. Liga Suryadana

BAB.II. LANDASAN KONSEP DAN TEORI. karya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil-hasil penelitian tersebut akan dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

Jumlah wisatawan internasional dari tahun ke tahun terus mengalami. peningkatan. Jika pada tahun 1990, jumlah wisatawan internasional hanya sekitar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kebutuhan manusia terdiri atas tiga kebutuhan utama yakni

BAB III GEOGRAFI SUMBER (ATRAKSI) WISATA

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sakti Alam Kerinci Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi (suatu pendekatan Analitical

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan devisa negara yang cukup besar. Usaha untuk mengembangkan

Tujuan Instruksional. Dibuat oleh Maya Pengantar Pariwisata 2

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

OLAHRAGA REKREASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR. Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan, bepergian, yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam

DEFINISI- DEFINISI A-1

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

Kegiatan Belajar 1: Mengkonstruksi Industri Pariwisata

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. wisatawan itu sendiri. Sejak dahulu kegiatan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

MANAGING EDUCATIONAL TOURISM. ICT MANAGAMENT IMPROVEMENT

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota

PERTEMUAN 9 Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

BAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja,

PENGEMBANGAN EKOWISATA ALAM DAN BUDAYA DI KABUPATEN MERANGIN - PROPINSI JAMBI TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

KONSEP RESORT AND LEISURE

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

Transkripsi:

Karakteristik Jasa Lingkungan Pariwisata Bahari Wiwik D Pratiwi Karakteristik jasa lingkungan pariwisata bahari? Karakteristik jasa di lingkungan yang berfungsi untuk pariwisata bahari? Karakteristik pariwisata bahari Karakteristik industri jasa pariwisata Tourism services environment? Sistematika paparan Bagian 1 Apa pariwisata? Mengapa pariwisata bahari? Bagian 2 Apa (industri) jasa pariwisata? Apa karakteristik jasa pariwisata? Apa karakteristik (industri) jasa pariwisata bahari? APA PARIWISATA? Ada bermacam definisi pariwisata dan tidak ada kesepakatan global untuk pendefinisiannya. Ryan (1991) (industri pariwisata?) Studi tentang permintaan dan penyediaan akomodasi dan pelayanannya bagi mereka yang tinggal bukan di rumahnya, dan pola pengeluaran, pemasukan dan kesempatan kerja. Przeclawski (1993) pariwisata bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga psikologi, sosial & budaya. memikirkan masalah rasa & pengalaman dari suatu setting sosial, memahami diri sendiri di lingkungan yang baru, misalnya di lingkungan yang indah APA PARIWISATA? MacIntosh and Goeldner (1986): Pariwisata bisa didefinisikan sebagai semua fenomena dan keterkaitan yang muncul karena interaksi wisatawan, bisnis penyedia jasa, pemerintah dan komunitas setempat, dalam proses mendatangkan wisatawan atau pengunjung. Ekowisata, agrowisata, wisata bahari Pariwisata berkelanjutan, ramah lingkungan, berbasis masyarakat Wisata internasional, domestik, nusantara Wisata ziarah, petualangan, belanja Pada intinya industri pariwisata global yang besar ini ada karena pertemuan dan dialog antara tamu dan tuan rumah 1

Struktur pendukung pariwisata Permintaan Penyedia Hubungan Dasar Penyokong Business Usaha Support Markets Pasar Montanans Penduduk Bukan Non-residents penduduk Communication Komunikasi (Marketing/Promotion) (Pemasaran/Promosi) Tourism/Recreation Pariwisata/Rekreasi Products Produk & & Jasa Services Infrastruk- Infrastructurtur Sumber Mgmt Manajemen Assets daya Perencanaan, Planning, Partnerships, Kemitraan, Pendanaan Funding (Pengimplementasian (Implementation System) Sistem) Produk/Jasa Pariwisata & Rekreasi merespon pasar Kualitas/suksesnya suatu produk/jasa tergantung pada penyokong usaha, infrastruktur, perlindungan dan manajemen sumber daya. Dasar Kesuksesan: komunikasi, perencanaan, kemitraan, dukungan (pendanaan, bantuan teknologi) Produsen, wisatawan, & aktifitas Kemah Kapal laut/perahu Hotel-motel sepeda Resor kapal udara Apartemen jalur kereta api Villa (kastil) taksi & limosin Hotel mobil Karavan-trailer motorcoach Rumah motor (motor home) aerial tramway Rumah makan Toko suvenir/cinderamata Mengunjungi teman dan erabat Toko barang-barang seni Aktivitas rekreasi Toko lokal (warung) Kunjungan atraksi Roadside market Bisnis-konvensi Toko olahraga Festifal-events (acara) Mall Hiburan-perjudian Belajar Berolaharaga Berdasarkan sumber daya alam, terbangun, dan budaya. Penyedia (supply) Konsumen (demand) Lingkungan bahari/ Penyedia jasa Penyedia (supply) Konsumen (demand) PENYEDIA PEMBERI KONSUMEN PENYEDIA PEMBERI KONSUMEN Makanan Penginapan Akhir pekan Makanan Penginapan Akhir pekan Peralatan Perabotan Atraksi Jalan-Jalan Liburan Bisnis Peralatan Perabotan Atraksi Jalan-Jalan Liburan Bisnis Pelayanan Masyarakat Distribusi Perumahan Pemerintahan Makan Pengecer Transportasi Acara Olah Raga Kelompok Usia Aktivitas Internasio l Siswa Pelayanan Masyarakat Distribusi Perumahan Pemerintahan Makan Pengecer Transportasi Acara Olah Raga Kelompok Usia Aktivitas Internasio l Siswa tuan rumah suppliers sumber daya Pemberi middlemen tamu tuan rumah suppliers sumber daya Pemberi middlemen Tamu/ pola perkembangan kawasan wisata? Consolidation Rejuvenation Stagnation Tourist # Development Decline Involvement Exploration Time 2

Exploration (eksplorasi) Jumlah wisatawan kecil, allocentrics atau eksplorer Infrastruktur minimal atau tidak ada Atraksi & daya tarik: alam atau budaya Involvement (keterlibatan) Investasi lokal untuk wisata Masa-masa padat dan jarang wisatawan Iklan iklan kawasan tujuan wisata Kawasan pasar tertentu / asal wisatawan mulai dari daerah tertentu Investasi public/pemerintah untuk infrastruktur Development (pengembangan) Pertumbuhan kunjungan yang cepat Jumlah pengunjung lebih besar dari penduduk Kawasan pasar sudah terdefinisi Iklan sangat gencar Investasi dari luar dan control lokal makin kecil Atraksi buatan mulai menggantikan daya tarik alam & budaya Wisatawan midcentrics menggantikan explorer dan allocentrics Consolidation (penyesuaian) Pertumbuhan melambat Reklame makin ekstensif untuk mengurangi seasonality dan menarik wisatawan yang baru Wisatawan psychocentrics mulai datang Penduduk makin menghargai pentingnya wisata Stagnation (tetap) Jumlah kunjungan tertinggi dicapai Batas kapasitas tercapai Citra tujuan wisata beda dengan lingkungan awalnya Kawasan tidak lagi populer Sangat tergantung pendatang yang berulang Occupancy rates rendah Pengembangan kawasan di sekitar tujuan awal-nya Decline (berkurang) Pengurangan jumlah dan spasial/sebaran wisatawan Kegiatan wisata mulai berkurang/berpindah; investasi lokal bisa menggantikan yang ditinggalkan Infrastruktur wisata makin memburuk dan bisa diganti dengan penggunaan lain Rejuvenation (perubahan baru) Atraksi baru mengganti daya tarik awal sepenuhnya atau sumber daya alam yang baru Penyedia (supply) Konsumen (demand) Pengguna jasa / wisatawan PENYEDIA Makanan Peralatan Perabotan Pelayanan Masyarakat Distribusi Perumahan Pemerintahan tuan rumah suppliers sumber daya PEMBERI Penginapan Atraksi Jalan-Jalan Makan Pengecer Transportasi Acara Olah Raga Pemberi middlemen KONSUMEN Akhir pekan Liburan Bisnis Kelompok Usia Aktivitas Internasio l Siswa Tamu/ 3

Karakteristik Wisatawan di Lingkungan Wisata Bahari Plog s Continuum Near-Psychocentric Mid-centric Near Allocentric Psychocentric Allocentric motivasi berwisata Comfort & Stability Decline Stagnation Consolidation Development Exploration Excitement & Adventure Allocentric memilih tujuan dengan penuh pertimbangan (mencari: hal baru & unik, kepuasan internal/diri) Near-allocentric memilih tujuan berdasarkan kata orang (mencari: hal baru & unik, pujian / kepuasan eksternal) Mid-centric memilih tujuan dengan meniru orang lain (mencari: pengalaman, pujian / kepuasan eksternal) Psychocentric memilih tujuan dengan mengulang (mencari: pengalaman, kepuasan internal) Sumber: Plog S C (1974) Psychographic position of destination, The Tourist Business, New York: CBI Publishing 4

Mengapa pariwisata bahari? Tumbuhnya wisata bahari dan tantangannya Wisata bahari, ekowisata, pariwisata berkelanjutan Pengembangan wisata bahari berkelanjutan Pendorong perkembangan pariwisata bahari Pertumbuhan penduduk Akses yang mudah, murah, cepat, & aman Perubahan peradaban Akomodasi nyaman, telekomunikasi Tingkat pendapatan meningkat Tingkat pendidikan makin tinggi Tambah waktu luang Tantangan pariwisata bahari Pengembangan yang tak layak Perusakan oleh wisatawan Daya dukung terlewati Penggunaan lain yang tak berlanjut Polusi dari darat Kebutuhan berekreasi, konsumerisme Pangandaran 5

Bersambung ke sesi 2 6