BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi

dokumen-dokumen yang mirip
NARASI SEBAGAI STRATEGI VIRAL MARKETING PADA AKUN Desember FOODSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: wearesocial.net diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pukul 10:05 WIB

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : tempat makan di Semarang karena :

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk halnya dengan pemasaran. Kali ini, marketing pun bisa dilakukan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yaitu sekitar 15 persen.

BAB I PENDAHULUAN. Toko Sumber Hidangan dibangun pada tahun 1929, didirikan untuk

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya kota Bandung menjadi kota jasa dan

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Siapa yang tidak memiliki akun social media? Pertanyaan ini rasanya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era globalisasi dengan perkembangan jaman yang semakin modern

BAB I PENDAHULUAN. vii. Gambar 1.1 Jumlah Industri Garmen di Indonesia. (Sumber :

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merata dan berkesinambungan (Halim, 2007:229). Pada Era Otonomi saat ini di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang, dan besar, orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. food terbaik. Richeese Factory adalah QSR (Quick Service Restaurant) di

BAB V PENUTUP. studi kasus, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di tepi jalan, seperti warung-warung dan kafe tenda; bisnis makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era modern seperti sekarang ini, pemasaran memerlukan lebih dari

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber kebutuhan pokok bagi setiap orang. (Dalam Widjoyo dkk, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi. Wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Bandung dijuluki sebagai kota kembang dan Paris van Java. Dijuluki kota kembang karena dahulu dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon dan bunga yang tumbuh, dan Paris van Java karena keindahannya. Kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan pusat perbelanjaan dan factory outlet yang banyak tersebar, dan saat ini berangsurangsur juga menjadi kota wisata kuliner (http://news.okezone.com). Potensi wisata kuliner terlihat dari banyaknya restoran dan rumah makan yang berdiri di kota ini. Peningkatan restoran di Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut. No Tabel 1.1 Klasifikasi dan Daftar Nama Potensi Restoran dan Rumah Makan Kota Bandung 2012 2015 Klasifikasi Jumlah Potensi 2012 2013 2014 2015 1 Restoran 280 290 297 366 2 Bar 12 12 13 13 3 Rumah Makan 337 345 343 367 Jumlah 629 647 653 746 (Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung) Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat peningkatan pada jumlah potensi restoran dan rumah makan di Kota Bandung. Hal tersebut memperlihatkan bahwa potensi wisata kuliner di Kota Bandung semakin berkembang. Meningkatnya 1

potensi dan keberagaman wisata kuliner menimbulkan munculnya foodstagrammer di Kota Bandung. Foodstagram sendiri dideskripsikan sebagai kegiatan mengambil gambar makanan dan kemudian mengunggahnya ke dalam media sosial Instagram. Foodstagramming adalah istilah yang digunakan para pengguna Instagram untuk menyebutkan suatu kegiatan menggunggah foto makanan. Mereka yang melakukan kegiatan mengunggah foto makanan di Instagram disebut sebagai foodstagrammer (http://www.dailymail.co.uk). Tidak ada pembahasan yang dilakukan oleh para ahli mengenai foodstagramming. Pada mulanya sebuah akun foodstagram hanya dijadikan sebagai sebuah akun atau tempat untuk berbagi foto berupa makanan kepada pengguna Instagram, namun seiring dengan berkembangnya industri kuliner di Kota Bandung, peran akun foodstagram kini tidak hanya sekedar memberikan informasi dan referensi kuliner, tetapi juga menjadi media pemasaran dalam melakukan promosi. Maraknya penggunaan media sosial saat ini menjadi faktor penting dalam pemasaran online yaitu untuk melakukan promosi. Melalui media sosial penyebaran informasi mengenai suatu merek atau produk dapat menyebar dengan cepat dan berantai. Pembicaraan mengenai merek atau produk dapat menyebar dengan cepat apabila terdapat sumber yang memperkuat pembicaraan. Sumber tersebut dapat menjadi pemasar yang memacu tersebarnya informasi. Hal ini yang disebut dengan viral marketing. Konten yang kuat dalam media sosial memiliki kekuatan sebagai referensi konsumen dalam mendapatkan informasi. Kekuatan konten dan pembicaraan dalam media sosial mendorong banyak perusahaan memilih media sosial sebagai media promosi dari merek atau produk mereka. Viral marketing pada dasarnya merupakan bentuk pemasaran dari mulut ke mulut berbasis internet (e-mouth to mouth marketing atau juga disebut e-word of mouth marketing) yang fungsi promosinya bersifat networking dan dirancang 2

seperti virus berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas dengan memberikan imbalan yang khusus kepada konsumennya. Salah satu foodstagrammer yang menetapkan viral marketing sebagai strategi promosi adalah akun foodstagram @makanpakereceh. Beberapa perusahaan telah menyadari kekuatan viral marketing pada sebuah akun foodstagram, sehingga memanfaatkan akun tersebut untuk membuat konten promosi mengenai produk atau kafe. Sama halnya dengan akun foodstagram @makanpakereceh. Akun foodstagram @makanpakereceh menjadi salah satu akun foodstagram yang melakukan promosi mengenai kuliner di Kota Bandung. Bermula dari rasa kecewa ketika mendatangi sebuah kafe yang diulas oleh sebuah akun foodstagram, akhirnya membuat Cical dan Augi sebagai pemilik akun memutuskan untuk menjadi foodstagrammer di Kota Bandung yang membahas mengenai kuliner di Kota Bandung, yang pada saat itu memang hanya terdapat 5 akun foodstagram di Kota Bandung (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Dalam melakukan promosi, akun foodstagram @makanpakereceh memiliki segmentasi yaitu melakukan promosi terhadap kuliner murah di Kota Bandung, dengan memberikan ulasan atau review pada kafe atau produk. Konsep kuliner murah pada akun foodstagram @makanpakereceh dibatasi pada harga Rp 30.000,-. Tiga puluh ribu rupiah dinilai sebagai nominal yang tepat untuk harga sebuah makanan atau menu utama. Nominal tersebut dinilai sesuai dengan target konsumen akun foodstagram @makanpakereceh yaitu anak muda atau mahasiswa berusia 17 sampai dengan 22 tahun. (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). 3

Konten promosi yang dibuat pada akun foodstagram @makanpakereceh diulas dengan konsep narasi, yaitu dengan menceritakan atau menggambarkan rangkaian peristiwa yang saling berhubungan sebagai strategi dalam mempromosikan suatu kafe atau produk. Melalui narasi, akun foodstagram @makanpakereceh memberikan ulasan atau review mengenai kafe yang yang telah di datangi (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Dalam menuliskan narasi sebagai strategi viral marketing, akun foodstagram @makanpakereceh mebangun sebuah penokohan. Tokoh yang dibangun dalam setiap narasi adalah tokoh Mang Mimin dan Miss Mimin (yang ditulis Ms.Mimin). Tokoh Mang Mimin dan Ms. Mimin menggambarkan Cical dan Augi sebagai pemilik akun. Akun foodstagram @makanpakereceh hanya membangun dua tokoh karena salah satu pemilik akun yaitu Andrew saat ini hanya menjadi anggota pasif. Tokoh Mang Mimin dan Ms. Mimin memiliki peran dalam menyampaikan narasi yaitu ulasan mengenai suatu kafe atau produk (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Selain membangun tokoh sebagai strategi promosi, akun foodstagram @makanpakereceh juga membangun alur cerita dalam menuliskan narasi. Narasi memiliki struktur dalam bercerita. Struktur tersebut berupa alur (plot) yang ditampilkan oleh pembuat cerita. Akun foodstagram @makanpakereceh memiliki struktur narasi dalam setiap judul foto atau caption yang diunggah pada Instagram. Struktur narasi yang dibuat berisi kesinambungan peristiwa dari awal hingga akhir cerita, yang menampilkan rangkaian peristiwa faktual yang terjadi pada narator, yaitu Mang Mimin dan Ms. Mimin. Namun, peristiwa yang sesungguhnya terjadi tidak ditulis secara utuh, melainkan mengambil bagian tertentu dari peristiwa saja 4

yang sesuai dengan tujuan dibuatnya narasi, yaitu sebagai strategi promosi makanan murah di kota Bandung (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Dalam menuliskan narasi, tokoh Mang Mimin dan Ms. Mimin memiliki format penulisan. Format penulisan tersebut berisi penjelasan serta informasi mengenai nama menu, harga, nama serta alamat kafe, jam operasional kafe, dan juga penilaian mengenai rasa dari menu yang dipesan, yang diukur dalam skala 1 sampai dengan 5. Skala 1 merupakan penilaian terendah dan skala 5 sebagai penilaian tertinggi mengenai rasa dari menu. Pada akhir narasi, akun foodstagram @makanpakereceh menuliskan sebuah verdict yang merupakan penutup dari narasi (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Gambar 1.1 Screenshot Narasi pada Akun Instagram @makanpakereceh (Sumber: Instagram @makanpakereceh diakses pada 20 April 2016 pukul 13.:30 WIB) Narasi tidak hanya digunakan untuk menceritakan narasi fiksi saja (novel, puisi, cerita rakyat, dongeng, film, musik dan sebagainya), tetapi narasi juga bisa digunakan untuk teks media lain (Eriyanto, 2013:9). Dalam hal ini, pada penelitian 5

media yang digunakan adalah media sosial Instagram. Pemilihan media sosial Instagram dikarenakan pada tahun 2014 belum banyak masyarakat yang menggunakan media sosial Instagram, namun perlahan-lahan media sosial ini mulai banyak digunakan, hal tersebut dibuktikan dari data yang terlihat saat salah satu pemilik akun bekerja di stasiun radio. Selain itu, pemilihan media sosial Instagram dikarenakan subjeknya merupakan sebuah foto, yaitu foto makanan. Ketika pertama kali masuk ke akun Instagram yang terlihat adalah adalah foto, kemudian teks yang berada di bawah foto tanpa ada maksimal kata. Atas dasar itulah mengapa media sosial Instagram dinilai tepat untuk mempromosikan kuliner di Kota Bandung (Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik akun foodstagram @makanpakereceh pada 2 April 2016 pada pukul 15.30 WIB di cafe Please Please Please). Salah satu unggahan akun foodstagram @makanpakereceh yang menjadi viral adalah narasi pada Kue Cubit Green Tea di Cisangkuy, pada bulan Oktober 2014. Ulasan tersebut merupakan ulasan dimana pertama kali @makanpakereceh mengubah konsep promosinya menjadi sebuah narasi, yang disampaikan oleh tokoh Mang Mimin dan Ms. Mimin. Tanpa disangka, ternyata ulasan tersebut menjadi viral dan saat itu selama 4 hari berturut turut akun foodstagram @makanpakereceh mengalami kenaikan jumlah pengikut sebanyak 1000 akun Instagram setiap harinya. Jumlah tanda suka dan komentar pun tidak pernah berhenti selama enam bulan. 6

Gambar 1.2 Screenshot Narasi pada Ulasan Kue Cubit Green Tea (Sumber: Instagram @makanpakereceh diakses pada 20 April 2016 pukul 13.:30 WIB) Unggahan pada gambar 1.2 di atas menggambarkan bahwa narasi yang disampaikan melalui tokoh menimbulkan terbentuknya viral marketing pada akun foodstagram @makanpakereceh. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui dan mendalami bagaimana narasi yang dibuat oleh akun foodstagram @makanpakereceh dapat menimbulkan terjadinya viral marketing, melalui karakter yang dibangun oleh tokoh, yaitu Mang Mimin dan Ms. Mimin serta alur cerita yang dibuat dengan menggunakan analisis struktural naratif Algirdas Greimas. Narasi yang dianalisis dibatasi selama 30 hari, yaitu dari tanggal 13 Maret hingga 13 April 2016. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka fokus penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakter yang dibangun oleh tokoh pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh? 2. Bagaimana alur cerita yang dibangun oleh tokoh pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh? 3. Bagaimana strategi viral marketing yang diterapkan pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh? 7

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana karakter yang dibangun oleh tokoh pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh. 2. Untuk mendeskripsikan seperti apa alur cerita yang dibangun oleh tokoh pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh. 3. Untuk mendeskripsikan strategi viral marketing yang diterapkan pada narasi akun foodstagram @makanpakereceh. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan bidang kajian komunikasi pemasaran, khususnya dalam pembahasan viral marketing. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini berguna bagi peneliti karena dapat memberikan wawasan mengenai narasi sebagai strategi promosi dengan menerapkan konsep viral marketing. Selain itu penelitian ini juga berguna bagi akun foodstagram @makanpakereceh sebagai masukan untuk menerapkan strategi viral marketing yang belum tercapai. 1.5 Tahapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian mengenai Narasi Sebagai Strategi Viral Marketing Pada Akun Foodstagrammer @makanpakereceh, peneliti merumuskan tahap-tahap penelitian sebagai berikut: 8

Tabel 1.2 Tahapan Penelitian (Sumber: Olahan Penulis, 2016) Melakukan Pra-penelitian Menentukan Objek dan Subjek Penelitian Menentukan dan Mengindentifikasi Masalah Data Primer: Analisis Instagram dan Observasi Data Sekunder: Studi Pustaka (Buku, Penelitian Terdahulu) dan Studi Dokumentasi Melakukan Wawancara Pengumpulan Data Analisis Data Penafsiran Hasil Analisis Kesimpulan dan Saran 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitan 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan informan yang merupakan pemilik akun foodstagram @Makanpakereceh dengan dua cara. Pertama, dilakukan secara online melalui aplikasi WhatsApp Messenger. Kedua, secara offline dilakukan dengan bertemu informan secara langsung dengan waktu dan tempat yang telah disesuaikan. 9

1.6.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 33 minggu, terhitung sejak Maret 2016 Oktober 2016, yang digambarkan pada tabel dibawah ini. Tabel 1.3 Waktu Penelitian (Sumber: Olahan Penulis, 2016) TAHAPAN BULAN Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des Penentuan tema penelitian Melakukan pra penelitian Mengumpulkan data Penyusunan Bab 1, 2 dan 3 Mengajukan Desk Evaluation Pelaksanaan Desk Evaluation Penyusunan bab 4 dan 5 Pengajuan sidang skripsi Sidang Skripsi 10