BAB V KESIMPULAN. Di bab terakhir ini, penulis menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi CEDAW tentang Penghapusan Diskriminasi Perempuan: Studi Kasus Pemilu di Indonesia Tahun 2009 dan 2014

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini berupaya mengkaji tentang adanya kebijakan kuota 30% Daerah Kota Kendari tahun anggaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

I. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan perempuan di panggung politik merupakan isu yang

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

KAJIAN TEORITIS PEMGARUH SISTEM PENETAPAN CALON TERPILIH DENGAN SUARA TERBANYAK TERHADAP PEMENUHAN HAK AFFIRMATIVE ACTION

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan perempuan sampai saat ini masih menjadi wacana serius untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

P E N G A N T A R. Pengantar J U L I E B A L L I N G T O N

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan 1 oleh Dian Kartikasari 2

BAB I PENDAHULUAN. sesama perempuan yang bersosialisasi ditengah-tengah kehidupan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 181 TAHUN 1998 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PPdan PA. Perencanaan. Penganggaran. Responsif Gender.

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEREMPUAN &PEMBANGUNAN DIAN KARTIKASARI KOALISI PEREMPUAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perempuan di Ranah Politik Pengambilan Kebijakan Publik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam. memberdayakan manusia menuju pembangunan adalah pendidikan.

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1)

BAB II PENGATURAN LEGISLATOR PEREMPUAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

BAB IV DUKUNGAN INTERNASIONAL DALAM PERWUJUDAN KEADILAN GENDER DI FINLANDIA

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

2017, No kewajiban negara untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Against Women (CEDAW) dalam bentuk Undang-undang Nomor 7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengurus rumah dan selalu berada di rumah, sedangkan laki-laki adalah makhluk

PENERAPAN HUKUM PADA KESETARAAN JENDER DAN HARAPAN MEWUJUDKAN KETERWAKILAN DI BIDANG POLITIK

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

BAB I PENDAHULUAN. asasi perempuan dan anak diantaranya dengan meratifikasi Konferensi CEDAW (Convention

BAB I PENDAHULUAN. kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini tercantum dalam Rencana. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR TABEL. Tabel IV.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan Tabel IV.2 Komposisi pegawai berdasarkan jabatan/eselon...

Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia Prinsip-Prinsip Usulan Terhadap RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB PERTAMA PENDAHULUAN. adanya peluang kerja di suatu badan usaha (Maitland, 1993). Tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sofware dalam hidup dan kehidupan manusia darinya manusia hidup, tumbuh

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta penegasan istilah. Bab ini ini akan

Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Tujuan 5: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 89/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan Badan Kelengkapan Dewan dan Keterwakilan Perempuan

2008, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEKS KEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Di bab terakhir ini, penulis menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas dari diratifikasinya Konvensi Internasional CEDAW dilihat dari jumlah keterwakilan perempuan pada Pemilu 2009 dan 2014. Jumlah perempuan yang terjun ke dunia politik terlihat mengalami peningkatan walaupun tidak terjadi setiap pemilu dilangsungkan. Jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam dunia politik mengalami peningkatan ketika Pemilu tahun 1987 dilangsungkan yaitu menyentuh angka 13%. Baru kemudian di tahun 2009, jumlah partisipasi politik perempuan naik cukup tinggi menjadi 18%. Peningkatan jumlah perempuan yang aktif dalam dunia politik serta terpilih menjadi anggota dewan legislatif setiap pemilu memiliki dampak yang baik. Dampak baik yang dimaksud adalah jumlah perempuan yang peka terhadap masalah politik yang menyangkut kehidupan orang banyak termasuk perempuan, semakin bertambah dan berdampak positif tentu bagi kebutuhan perempuan. Namun di sisi lain, timbulnya kekhawatiran mengenai jumlah perempuan yang tidak dapat menyimbangi jumlah laki laki di parlemen harus dapat ditanggapi dengan serius. Peningkatan keterwakilan perempuan terlihat apabila dibandingkan 100

101 dengan tahun tahun sebelumnya, akan tetapi jika dibandingkan dengan jumlah laki laki, jumlah perempuan masih tertinggal jauh. Untuk mencapai angka 30% seperti kebijakan afirmatif sementara yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia saja, perempuan masih menemukan kesulitan apalagi menyeimbangkan jumlah suara di parlemen seperti yang dimiliki oleh kaum laki laki. Permasalahan ini harus cepat diselesaikan mengingat jumlah penduduk perempuan setiap tahunnya tidak berbeda jauh dengan laki laki, sehingga untuk mencapai situasi ideal, baik laki laki dan perempuan harus mempunyai kesempatan dan jumlah kursi yang sama. Melibatkan perempuan dalam proses pengambilan keputusan akan memberikan dampak terhadap kehidupan politik yang terbangun diantara masyarakat. Dengan adanya perempuan, kepentingan dan kebutuhan terkait perempuan akan lebih terakomodir mengingat apabila kehidupan politik hanya dipenuhi oleh kaum laki laki, sudut pandang mengenai pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan dapat menguntungkan satu pihak yaitu laki laki saja. Perempuan juga patut dipenuhi aspirasi dan kebutuhannya mengingat sebagai warga negara Indonesia, perempuan juga memiliki hak asasi yang telah diatur oleh hukum negara. Impian terwujudnya keadilan politik bagi seluruh warga negara Indonesia sebagaimana tertulis di dalam peraturan pemerintah tidak dapat terpenuhi apabila ketimpangan sosial masih mewarnai kehidupan politik di Indonesia. Perempuan sering menyerukan mengenai kesetaraan dan keadilan gender namun fakta yang terjadi mengenai kedudukan perempuan di pemerintahan tidak

102 dapat sepenuhnya menyalahkan kaum laki laki, yang cenderung dipandang sebagai pihak pemegang kekuasaan tertinggi. Emansipasi perempuan telah dikenal bertahun tahun sebelum Indonesia merdeka, namun kembali lagi dengan budaya patriarki yang ada di kehidupan masyarakat Indonesia tidak mudah untuk mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang masih banyak melihat bahwa kedudukan perempuan di bawah laki laki. Sehingga tugas perempuan hanya dikaitkan dengan urusan domestik sedangkan laki laki identik dengan urusan publik. Untuk dapat menyeimbangkan representasi politik antara laki laki dan perempuan dibutuhkan sejumlah peningkatan dalam kehidupan politik perempuan. Pertama, peningkatan wawasan politik perempuan. Partai politik seperti memaksa perempuan untuk memenuhi kuota 30% di dalam partai politik maupun jumlah keterwakilan perempuan di parlemen yang diatur langsung oleh pemerintah Indonesia. Tidak banyak perempuan yang mengerti bagaimana menjalankan tugas negara yang diberikan kepada mereka ketika mereka menjadi wakil rakyat. Hal tersebut dikarenakan pendidikan politik perempuan masih rendah sehingga tidak banyak dari mereka yang hanya menjadi penonton dan menolak untuk terjun langsung. Kedua, peningkatan kepedulian perempuan berkaitan dengan penyampaian aspirasi dan kebutuhan perempuan. Jumlah perempuan yang ada di parlemen, sebagai lembaga negara yang bertugas membuat kebijakan, mempengaruhi sebuah keputusan yang dibuat. Laki laki tidak dapat sepenuhnya mengerti kebutuhan perempuan begitu sebaliknya sehingga dalam pembuatan keputusan, penyampaian keinginan masing masing

103 pihak harus dilakukan. Sayangnya baru sedikit dari kaum perempuan yang menyadari hal tersebut. Terakhir, peningkatan peluang kesempatan bagi perempuan sehingga starting point laki laki dan perempuan tidak berbeda jauh. Di satu sisi lain, laki laki dinilai lebih berpengalaman dibandingkan dengan perempuan karena anggapan kaum laki laki telah lebih dahulu mengerti dan terjun kedalam dunia politik. Sehingga mereka mengerti dan mengetahui strategi politik yang harus dilakukan. Dengan keadaan tersebut, perempuan harus diberikan kesempatan yang lebih besar agar dapat menyeimbangkan kedudukan dengan laki laki. Fenomena mengenai ketidaksetaraan laki laki dan perempuan tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut larut. Jumlah penduduk perempuan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan penduduk laki laki, akan tetapi nasib kaum perempuan yang jauh tertinggal dibanding laki laki merupakan masalah yang serius. Tidak banyak perempuan yang mengerti dan menyadari kedudukan mereka yang seharusnya setara dengan laki laki. Indonesia adalah negara demokrasi, yang telah sepakat terhadap prinsip prinsip penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Terbukti dengan diratifikasinya salah satu konvensi mengenai penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, yang dikenal dengan Konvensi CEDAW. Ratifikasi pasal pasal di dalam Konvensi CEDAW yang diimplementasikan kedalam peraturan pemerintah membuktikan Pemerintah Indonesia menyadari hak yang harus diterima oleh perempuan dan bersungguh sungguh memperhatikan kedudukan perempuan di dalam masyarakat. Penulis yakin Undang Undang No.

104 7 Tahun 1984 bukan hanya sebuah peraturan yang sekedar dibuat oleh pemerintah. UU tersebut terbukti sebagai wujud harapan negara ini untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Pemerintah telah membuat peraturan namun bagaimana pelaksanaannya di kehidupan sehari hari adalah pembuktian keberhasilan peraturan pemerintah dan efektivitas dari ratifikasi Konvensi CEDAW ini. Pemerintah menerima banyak dorongan dan tekanan dari kaum perempuan khususnya mereka yang peduli dan peka terhadap isu yang menimpa para perempuan Indonesia. Indonesia harus lebih tegas terhadap permasalahan mengenai kesetaraan gender ini. Hak perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata. Indonesia adalah negara besar yang memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit serta beragam kebudayaan yang telah merekat sejak lama. Pendidikan politik harus diberikan kepada seluruh perempuan Indonesia sehingga penyamarataan informasi dan wawasan politik perempuan sama. Lalu budaya patriarki di masyarakat dirasakan penulis adalah salah satu faktor terbesar yang menjadi tantangan terciptanya kesetaraan gender di Indonesia. Budaya tersebut harus perlahan lahan dihilangkan sehingga kesempatan perempuan membantu perkembangan dan pembangunan negara dapat ditingkatkan. Banyak perempuan yang tidak peduli terhadap isu kesetaraan gender ini, namun masih banyak pula yang peduli dengan permasalahan ini sehingga baik laki laki dan perempuan Indonesia harus mengerti konstruksi sosial yang baik tidak dapat terbentuk tanpa partisipasi aktif kedua belah pihak. Laki laki dan perempuan dapat hidup

105 berdampingan sehingga kehidupan sosial masyarakat dapat terjamin apabila kesetaraan gender dapat dilaksanakan. Dalam menjawab pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana Efektivitas Implementasi Konvensi Internasional CEDAW mengenai Penghapusan Diskriminasi dalam Bidang Partisipasi Politik Perempuan di Parlemen Indonesia Tahun 2009 dan 2014, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan Konvensi CEDAW masih belum efektif berkaitan dengan partisipasi politik perempuan di Indonesia. Hal tersebut telah jelas diuraikan di empat bab sebelumnya bahwa jumlah keterwakilan perempuan di parlemen khususnya di kursi DPR masih tergolong rendah dilihat dari data pemilu tahun 2009 dan 2014 yang telah dianalisis oleh penulis. Upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia belum dapat menuntaskan permasalahan ini, apalagi kedudukan seseorang di parlemen sangat mempengaruhi keputusan yang diambil. Penulis mengharapkan kesadaran dan usaha bersama masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan serius ini dengan cara memberikan peluang yang sama kepada perempuan dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Untuk mencapai kesetaraan gender yang ideal dibutuhkan proporsi yang seimbang antara laki laki dan perempuan serta pemikiran yang terbuka dari masyarakat yang dapat menerima perubahan. Tanpa adanya kesadaran dan dukungan masyarakat bersama, perempuan harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan porsi didalam masyarakat.

Daftar Pustaka Buku Archer, Clive. International Organization. London : Routledge, 2003. Arif, Bustanul. Partisipasi Politik Perempuan Dalam Proses Pembuatan Kebijakan Publik di Daerah Jawa Timur. Jawa Timur : Yayasan Cakrawala Timur. Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan. Pelaksanaan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. APIK. CEDAW Working Initiative (CWGI). Laporan Independen NGO: Implementasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) di Indonesia, 2007. Daddow, Oliver. International Relations Theory. London : Sage Publications Ltd, 2009. Hidayat, Rachmad. Ilmu yang Seksis : Feminisme dan Perlawanan terhadap Teori Sosial Maskulin. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2004. Murniati, A Nunuk P. Getar Gender (Perempuan Indonesia dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan HAM). Magelang : Indonesiatera, 2004. Pena, Tim Prima. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gitamedia Press. Smith, Steve., Dunne, Tim., Kurki, Milja. Feminism : International Relations Theories (Discipline and Diversity). Oxford : University Press, 2013. Suparno, Indriyati, Kelik dan Trihastuti. Masih Dalam Posisi Pinggiran : Membaca Tingkat Partisipasi Politik Perempuan di Surakarta. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005. Tickner, J. Ann and Sjoberg, Laura. Feminism : International Relations Theories (Discipline and Diversity). Oxford : University Press, 2013. Wahid, Umaimah. Risalah Politik Perempuan. Tangerang : Empat Pena Publishing, 2014. 106

107 Jurnal Jati, Wasisto Raharjo. Historisitas Politik Perempuan Indonesia. Paramita Vol. 24 No. 2 hlm. 200 210, 2014. Erlina. Implementasi Hak Konstitusional Perempuan dalam Peraturan Perundang Undangan di Indonesia. Jurnal Konstitusi Vol. I No. 1, 2012. Jurnal Perempuan. Pemilu dan Keterwakilan. Jurnal Perempuan Vol. 18 No. 4, 2013. Klasen, Stephen and Schuler, Dana. Reforming The Gender Related Development Index and The Gender Empowerment Measure: Implementing Some Spesific Proposals. Feminist Economics 17(1) hlm. 1 30, 2011. Pergerakan Indonesia dan Komite Persiapan Yayasan Indonesia Kita. Representasi Politik Perempuan : Sekadar Ada atau Pemberi Warna. Jurnal Sosial Demokrasi Edisi 6 Tahun 2, 2009. Purnaweni, Hartuti. Demokrasi Indonesia: Dari Masa ke Masa. Jurnal Administrasi Publik Vol. 3 No. 2, 2004. Website Ardiansyah, Rahmad. Pemilihan Umum 1955. Diakses 12 November 2016 pada pukul 03.33 WIB. http://www.idsejarah.net/2014/11/pemilihan-umum- 1955.html Ayu, AL. Efektivitas Implementasi Konvensi CEDAW PBB Tahun 1979 Terhadap Upaya Penghapusan Diskriminasi Perempuan di Indonesia : Bab II Tentang Konvensi CEDAW dan Pelaksanaan Konvensi CEDAW di Indonesia. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 21.46 WIB. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18174/4/chapter%20ii.pdf Badan Pusat Statistik. Statistik Politk. Diakses 12 Desember 2016 pada pukul 09.49 WIB. http://www.bappenas.go.id/files/data/politik_hukum_pertahanan_dan_kea manan/statistik%20politik%202014.pdf Badan Pusat Statistik. Presentase Penduduk menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2009 2013. Diakses 3 Desember pukul 11.59 WIB. https://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1601 Badan Pusat Statistik. Indeks Pembangunan Gender 2014. Diakses 14 November 2016 pada pukul 10.43 WIB. https://www.bps.go.id/index.php/publikasi/1137

108 Badan Pusat Statistik. Statistika Politik 2014. Diakses 3 Desember 2016 pada pukul 12.05 WIB. https://www.bps.go.id/index.php/publikasi/925 BPS Indonesia. Statistik Indonesia 2015. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 18.18 WIB. http://istmat.info/files/uploads/47409/statistical_yearbook_of_indonesia_20 15.pdf Bride Development. Gender Indicators : What, Why and How?. Diakses 14 November 2016 pada pukul 11.44 WIB. http://www.oecd.org/dac/genderdevelopment/43041409.pdf Detik News. KPU Umumkan Daftar Caleg Tetap Pemilu 2009. Diakses 14 November 2016 pada pukul 11.09 WIB. http://news.detik.com/berita/1028142/kpu-umumkan-daftar-caleg-tetappemilu-2009 DPR RI. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Diakses 1 November 2016 pada pukul 00.25 WIB. http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/uu_2008_2.pdf Feminist Economics. Reforming The Gender Related Development Index and The Gender Empowerment Measure: Implementing Some Spesific Proposals. Diakses 13 November 2016 pada pukul 03.19 WIB. http://www.ccee.edu.uy/ensenian/catgenyeco/materiales/2011-08- 10%20M6%20-%20KlasenShuler(2011).pdf Hasan, Nur. Perempuan dan Politik : Kontribusi Perempuan terhadap Bangsa. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 18.23 WIB. http://www.jurnalperempuan.org/perempuan-dan-politik-kontribusiperempuan-terhadap-bangsa.html Hariyanto. Metode Penelitian Kualitatif. Diakses 30 Maret 2016 pada pukul 05.26 WIB. http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/ Hasan, Ramdhan. Kesetaraan Gender. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 18.30 WIB. http://www.jurnalperempuan.org/kesetaraan-gender.html Indonesia Investments. Penduduk Indonesia. Diakses 13 September 2016 pada pukul 17.27 WIB. http://www.indonesiainvestments.com/id/budaya/penduduk/item67 Ismail, Maimunah, Roziah Mohd Rasdi dan Akhmal Nadirah. Gender Empowerment Measures in Developed and Developing Countries: Evidence and Implication for Human Resource Development. Diakses 15 November 2016 pada pukul 02.48 WIB. http://www.ufhrd.co.uk/wordpress/wpcontent/uploads/2010/08/7_2.pdf

109 Kabari News. Potret Perempuan Indonesia Kini. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 18.02 WIB. http://kabarinews.com/utama-1-potret-perempuanindonesia-kini/54765 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 23.28 WIB. http://kbbi.web.id/teori Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sejarah Kemenpppa Republik Indonesia. Diakses 17 Oktober 2016 pada pukul 10.29 WIB. http://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/3 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Informasi Kelembagaan Deputi Kesetaraan Gender. Diakses 17 Oktober 2016 pada pukul 17.41 WIB. http://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/85/835/informasikelembagaan-deputi-kesetaraan-gender Koalisi Perempuan Indonesia. Pemetaan dan Kajian Cepat Presentase Keterwakilan Perempuan dan Peluang Keterpilihan Calon Perempuan dalam Daftar Caleg Tetap Pemilu 2014. Diakses 20 Desember 2016 pada pukul 08.24 WIB. http://rumahpemilu.com/laporan/referensi/11%20koalisi%20perempuan%2 0Indonesia%20-KPI- %20Pemetaan%20dan%20Kajian%20Cepat%20Prosentase%20dan%20Ket erwakilan%20perempuan%20dan%20peluang%20keterpilihan%20calon% 20Perempuan%20dalam%20DCT%20-%202014%20bi.pdf Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. UU Republik Indonesia. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 14.27 WIB. http://www.komnasham.go.id/instrumen-ham-nasional/uu-no-39-tahun- 1999-tentang-ham Komisi Pemilihan Umum. Buku Data dan Infografik : Pemilu Anggota DPR RI & DPD RI 2014. Diakses 12 November 2016 pada pukul 18.02 WIB. http://www.kpu.go.id/koleksigambar/buku_pemilu_2014_dalam_angka_a CC_Upload.pdf Komisi Pemilihan Umum. Laporan Pencalonan DPR, DPD dan DPRD 2014. Diakses 14 November 2016 pada pukul 11.36 WIB. http://www.kpu.go.id/koleksigambar/03._laporan_pencalonan_pileg_.pdf Komisi Pemilihan Umum. Modul I : Pemilih Untuk Pemula. Diakses 20 Desember pada pukul 06.19 WIB. http://kpu.go.id/dmdocuments/modul_1d.pdf

110 KPU Indonesia. 2008. Pemilu 1971. Diakses 16 Desember 2016 pada pukul 21.00 WIB. http://www.kpu.go.id/index.php/pages/detail/2015/9/pemilu- 1971/MzQz KPU Indonesia. Pemilu 1977 1997. Diakses 26 Desember 2016 pada pukul 21.04 WIB. http://www.kpu.go.id/index.php/pages/detail/2016/10/pemilu-1977-1997/mzqz KPU Indonesia. Money Politik dan Implikasinya Terhadap Partisipasi Masyarakat Kabupaten Cirebon pada Pemilu Legislatif 2014. Diakses 12 November 2016 pada pukul 20.45 WIB. http://www.kpu.go.id/koleksigambar/money_politik_dan_implikasinya_thd _Partisipasi_Masyarakat_Cirebon.pdf Jumlah Penduduk Indonesia Sudah 254,9 Juta, Laki laki Lebih Banyak Dari Perempuan. Diakses 13 November 2016 pada pukul 03.01 WIB. http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/11/20/83632/jumlah -pendududari-perempuan.html Mulyono, Ignatius. Strategi Meningkatkan Keterwakilan Perempuan. Diakses 4 Desember 2016 pada pukul 04.48 WIB. http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/makalah_strategi_meningka TKAN_KETERWAKILAN_PEREMPUAN Oleh-_Ignatius_Mulyono.pdf Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights. Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 13.54 WIB. http://www.ohchr.org/documents/professionalinterest/cedaw.pdf Pengertian Politik Menurut Etimologi dan 5 Ilmuwan. Diakses 20 Oktober 2016 pada pukul 03.07 WIB. http://www.sejarah-negara.com/pengertian-politikmenurut-etimologi/ Prajitno, Subagio Budi. Metode Penelitian Kuantitatif. Diakses 30 Maret 2016 pada pukul 05.37 WIB. http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/metodologi-penelitian-kuantitatif.pdf Pengertian Legislatif Eksekutif dan Yudikatif Beserta Contohnya. Diakses 3 Desember 2016 pada pukul 04.19 WIB. http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-legislatif-eksekutifdan-yudikatif-beserta-contohnya/ Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kabinet Menteri. Diakses 2 Desember 2016 pada pukul 22.48 WIB. http://kepustakaanpresiden.perpusnas.go.id/cabinet_minister/?box=detail&id=42&from_box=l

111 ist&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden _id=6&presiden=sby Pusat Penelitian Politik LIPI. 2012. Perempuan, Partai Politik, dan Parlemen : Studi Kinerja Anggota Legislatif Perempuan di Tingkat Lokal. Diakses 16 Desember 2016 pada pukul 21.08 WIB. http://www.kas.de/wf/doc/kas_8361-1442-1-30.pdf Rahmatunnisa, Mudiyati. Pentingnya Partisipasi Politik Perempuan dan Prakteknya di Indonesia. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 21.55 WIB. http://repository.unpad.ac.id/19976/1/8-pentingnya-partisipasi-politik- Perempuan1.pdf Riewanto, Agust. Menyempurnakan Dapil Pemilu 2014. Diakses 20 Desember 2016 pada pukul 07.43 WIB. http://www.watchindonesia.org/15090/menyempurnakan-dapil-pemilu- 2014?lang=ID Sunariyah. Ini 8 Menteri Perempuan di Kabinet Kerja Jokowi JK. Diakses 2 Desember 2016 pada pukul 23.02 WIB. http://news.liputan6.com/read/2124743/ini-8-menteri-perempuan-dikabinet-kerja-jokowi-jk Sudiarti, Achie. Pengujian UU Republik Indonesia dan Instrumen HAM Internasional Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita Disahkan Dengan UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984. Diakses 3 Desember 2016 pada pukul 12.12 WIB. https://www.k4health.org/sites/default/files/cedaw_document.pdf United Nations. About UN : Overview. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 19.08 WIB. http://www.un.org/en/sections/about-un/overview/index.html United Nations. About the UN. Diakses 11 Oktober 2016 pada pukul 13.49 WIB. http://www.un.org/en/about-un/ United Nations. Ending Violence Against Women and Girls : Overview. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 19.26 WIB. http://www.un.org/en/globalissues/briefingpapers/endviol/index.shtml United Nations Human Rights. Universal Declaration of Human Rights. Diakses 11 Oktober 2016 pada pukul 15.16 WIB. http://www.ohchr.org/en/udhr/documents/udhr_translations/eng.pdf UN Women. Commission on the Status of Women. Diakses 11 Oktober 2016 pada pukul 12.55 WIB. http://www.unwomen.org/en/csw

112 UN Women. Short History of CEDAW Convention. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 19.33 WIB. http://www.un.org/womenwatch/daw/cedaw/history.htm UN Women. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW). Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 19.29 WIB. http://www.unwomeneseasia.org/projects/cedaw/docs/konvensicedawtextbahasa.pdf UN Women Asia and the Pacific. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW). Diakses 10 Oktober 2016 pada pukul 14.32 WIB. http://www.unwomeneseasia.org/projects/cedaw/docs/konvensicedawtextbahasa.pdf UN Women Asia and the Pacific. CEDAW and Human Rights: Indonesia. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 14.09 WIB. http://asiapacific.unwomen.org/en/focus-areas/cedaw-humanrights/indonesia UN Women. Women in Power and Decision Making. Diakses 20 Desember 2016 pada pukul 10.55 WIB. http://www.un.org/womenwatch/daw/followup/session/presskit/fs7.htm Undang Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang : Hak Asasi Manusia Pasal 1 Ayat 3. Diakses 1 Desember 2016 pada pukul 16.11 WIB. https://www.ilo.org/dyn/natlex/docs/electronic/55808/105636/f20721 61365/IDN55808%20IDN.pdf UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK. Diakses 3 Desember 2016 pada pukul 04.59 WIB. http://www.kpukalselprov.go.id/uploads/files/uu%2002%20tahun%202011.pdf Undang Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (Convention on Elimination of All Form of Discrimination Against Women). Diakses diakses 29 Maret 2016 pada pukul 20.06 WIB. http://www.kemenpppa.go.id/jdih/peraturan/uu_1984_7.pdf Undang Undang Dasar 1945. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 20.15 WIB. www.itjen.kemkes.go.id/peruuan/download/1 UN Data. Indonesia. Diaskes 16 Oktober 2016 pada pukul 18.30 WIB. http://data.un.org/countryprofile.aspx?crname=indonesia

113 UNDP Indonesia. Partisipasi Perempuan dalam Politik dan Pemerintah: Analisis Situasi Mengenai Perempuan di Bidang Politik dan Pemerintah. Diakses 29 Maret 2016 pada pukul 22.03 WIB. http://acch.kpk.go.id/documents/10180/11263/women's+participation+in+p olitics+and+government+-+bahasa.pdf/375b3e67-f2a8-4252-b558- b36d61119dea UNDP Human Development Reports. Indonesia. Diakses 16 Oktober 2016 pada pukul 14.44 WIB. http://hdr.undp.org/en/countries/profiles/idn# Valentina, R. Apa Sesungguhnya Substansi Kuota 30%. Diakses 3 Desember 2016 pada pukul 08.45 WIB. http://www.institutperempuan.or.id/?p=17 Wink. Biografi Megawati Soekarno Putri. Diakses 22 Desember 2016 pada pukul 11.34 WIB. http://www.biografiku.com/2010/01/biografi-megawatisoekarno-putri.html Lain Lain Catatan Kelas Post Positivisme oleh P.Y. Nur Indro, Drs, M. Si pada tanggal 2 Desember 2015