Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. survey BKKBN tahun 2010 terdapat 52 % remaja kota medan sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam suku dan sebagian besar suku yang menghuni kabupaten Merangin

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk pertama kalinya belajar berinteraksi atau melakukan kontak sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, pernikahan merupakan

Masa Dewasa Awal. Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Menurut Clarke-Sweart & Friedman (dalam Hendriati 2006) masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. identitas dan eksistensi diri mulai dilalui. Proses ini membutuhkan kontrol yang

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

2015 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PARENTAL ATTACHMENT DAN RELIGIUSITAS DENGAN KESIAPAN MENIKAH PADA MAHASISWA MUSLIM PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun psikologis

BAB II TINJAUAN TEORI. ini, akan dijelaskan mengenai parasosial, dan penjelasan mengenai remaja

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas untuk

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses pertumbuhan dan perkembangan. Individu pada masa remaja mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

PERIODISASI MASA REMAJA DAN CIRI KHASNYA; PUBERTAS, REMAJA AWAL DAN REMAJA AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

MAKALAH. Gaya Berpakaian Remaja. Langgersari Elsari Novianti

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. masa ke masa. Santrok (2007) mendefinisikan masa remaja adalah periode transisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam berpacaran. Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis remaja

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

pada posisi diakui dan dapat diikutsertakan dalam musyawarah (dapek dilawan baiyo)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja itu sendiri maupun bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.

1. Periode 18/ 19 tahun 20/ 21 tahun yaitu mahasiswa semester I s/ d semester IV. Pada periode ini tampak karakteristik sebagai berikut : Stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. latin adolensence, diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa adolansence

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

BAB II TINJAUAN TEORITIS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GENAP 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

BAB I PENDAHULUAN. yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah

Transkripsi:

PELATIHAN PSIKOLOGI DAN KONSELING BAGI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

MAHASISWA Remaja Akhir 11 20 tahun, 14 18 tahun Dewasa Awal 19 34 tahun, 20 30 tahun MAHASISWA JUNIOR/TAHUN AWAL MAHASISWA SENIOR/TAHUN AKHIR

Apakah remaja itu? Remaja adalah tahap antara masa kanak-kanak dan dewasa yang melibatkan kemandirian, otonomi dan kematangan. Masa peralihan ini bersifat multidimensi dan bisa jadi terdapat perbedaan antara individu satu dengan yang lain (lebih lambat atau lebih cepat). Jika perubahan ini mampu dihadapi secara adaptif maka remaja akan sukses. Jika sebaliknya, maka akan menimbulkan masalah psikologis, emosional dan perilaku yang merugikan, sehingga diperlukan KONSELING

Perubahan pada masa remaja Perubahan Biologis Perubahan bentuk tubuh mengakibatkan remaja mempedulikan penampilan, mencemaskan tentang penampilan mereka dan bagaimana orang lain menilai mereka Kematangan seksual memungkinkan remaja untuk eksperimen dengan seksual dan preferensi seksual, menyebabkan timbulnya hubungan seksual pranikah, terbukanya hubungan sesama jenis (gay, lesbian)

Perubahan pada masa remaja Perubahan Sosioemosi Masa remaja sering disebut sebgai masa pencarian identitas Remaja melakukan proses individuasi mandiri dari ikatan keluarga sebelumnya dan mengambil peran sebagai manusia dewasa Oleh karena itu kecenderungan ramaja remaja memiliki pertahanan diri yang sulit ditembus orang dewasa dan respon emosional tinggi Proses pencarian identitas menjadikan remaja memiliki karakteristik yang tidak menetap, sausana hati yang berubah-ubah

Perubahan pada masa remaja Perubahan Kognitif Kemampuan berpikir mengalami peningkatan : Mampu memikirkan kemungkinan-kemungkinan dari pilihan Memikirkan akibat yang dihasilkan dari pengambilkan keputusan (walaupun belum benar2 matang) Memahami informasi dan bertindak sesuai pemahamannya tersebut Berpikir kritis dan kreatif

Ciri Khas Berpikir Pada Remaja: Egosentrisme Personal Fable (Elkind, 1998) Remaja bahwa mereka spesial, unik, kuat, tidak terkalahkan dan mereka tidak harus mengikuti peraturan dunia Contoh : - Trek-trekan di jalanan seakan tidak mungkin celaka - Melakukan seks bebas seakan tidak mungkin hamil - Merokok tidak menyebabkan penyakit - Mencoba obat terlarang, asal tidak ketahuan tidak apa

Ciri Khas Berpikir Pada Remaja: Egosentrisme Imaginery Audience (Elkind, 1998) Mereka membuat cerita-cerita tentang diri mereka karena berpikir orang lain peduli tentang pikiran dan perilaku remaja tersebut, menunjukkan diri mereka dengan memperlihatkan sikap atau perilaku tertentu untuk mengundang perhatian orang ke arah mereka Contoh : Patah hati paling merana di dunia Yang sedang tren sekarang : VLOG, BLOG

Tugas Perkembangan Remaja Akhir Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita Mencapai peran sosial pria & wanita Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya Menerima keadaan fisik

Masalah Mahasiswa Junior/Tahun Awal Penyesuaian diri dengan lingkungan baru dunia SMA berbeda dengan perkuliahan. Fleksibilitas jadwal, cara mengajar dosen, cara bergaul di kampus, lingkungan pergaulan yang makin beragam Identitas diri Yakinkah dengan jurusan yang diambil??, gaya hidup, gaya berpenampilan, lingkungan pergaulan Attachment vs autonomy Remaja memiliki keinginan kuat untuk mulai mandiri, tidak terikat pada orangtua tetapi masih merasa bingung menghadapi dunia barunya misal kos tapi rindu orangtua, ingin tidak diatur tapi belum mampu mengelola hidup dengan baik Akomodasi tuntutan lingkungan mahasiswa adalah akademisi (belajar vs bersenang-senang. Kuliah vs kegiatan kemahasiswaan, dll), tuntutan orangtua

Konseling pada mahasiswa Junior Remaja butuh didengar, tidak terlalu banyak dinasehati. ingat prinsip imaginary audience! Posisikan diri sebagai pendamping, membantu untuk membangun hubungan sosial yang sehat dan terampil dalam memecahkan masalah. Ajak untuk meninjau resiko dari keputusannya! Perkuat hubungan dengan remaja dengan menyelami dunia remaja. Update dengan trend pada remaja, misal terkait dengan bahasa gaul, media sosial, dll. Bermanfaat untuk membangun rapport Mampu menjaga rahasia serta kepercayaan remaja. Kecuali jika konselor mengetahui remaja akan melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri misal bunuh diri, konselor harus menyampaikan informasi tersebut pada orangtua atau ahli yang berkompeten Manfaatkan jaringan pertemanan remaja. Teman sebaya merupakan informan yang baik, serta dimanfaatkan untuk saling mendukung satu sama lain

Apa Dewasa Awal? Awal langkah menuju masa dewasa Kebanyakan mahasiswa belum benar-benar masuk dewasa awal tapi lebih cocok dengan istilah EMERGING ADULTHOOD Ciri-ciri Emerging adulthood: Eksplorasi identitas, especially : cinta dan karir Instability Self-focus Feeling in-between perasaan bukan remaja lagi, tapi belum sepenuhnya dewasa The age of possibilities merasa punya banyak kesempatan untuk mengubah hidup Status kedewasaan dipengaruhi oleh persepsi diri

Tugas Perkembangan Dewasa Awal 1. Memantapkan peran sosial maskulin / feminin 2. Memilih pasangan 3. Menikah 4. Membesarkan anak 5. Menata rumah tangga 6. Membangun karir dan mandiri secara finansial 7. Mengambil tanggung jawab sosial 8. Hubungan pertemanan yang intim

Permasalahan Mahasiswa Tahun Akhir/Senior Isu kritis pada dewasa awal adalah intimacy vs isolation yang biasanya akan menimbulkan masalah pergaulan dengan lawan jenis patah hati, bertepuk sebelah tangan, pasangan tidak direstui, perbedaan SARA, tidak percaya diri sehingga tidak dapat pasangan, menikah saat kuliah, dll Masalah ekonomi keterbatasan dana untuk menyelesaikan kuliah, ingin segera bekerja, bekerja part-time sehingga mengganggu kuliah, dsb Tanggung jawab sosial ingin menikah tapi belum lulus, skripsi tidak segera selesai, dll

Konseling pada mahasiswa senior Transisi dalam kehidupan akan menimbulkan berbagai konflik yang dapat mengganggu proses adaptasi Tugas konselor memaksimalkan perkembangan dan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa dan membantu mahasiswa mengeksplorasi berbagai area dalam kehidupan yang dirasakan tidak berfungsi dengan baik Informasi yang digali biasanya mencakup masalah yang dihadapi, sejarah dari masalah tersebut, sejarah psikososial (latar belakang keluarga, peristiwa signifikan) Konselor diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah orang dewasa misalnya masalah pernikahan, pengasuhan, dll