BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperehensif adalah suatu pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213).

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencapai kehamilan yang berkualitas harus didukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan klien. Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi implantasi Prawirohardjo S(2008; h.213). Komplikasi pada kehamilan hingga saat ini masih menjadi isu yang mendapat perhatian banyak pihak, yang mengakibatkan terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di Indonesia dibanding target MDG s memerlukan evaluasi dari berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan tingginya AKI, yaitu komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas (Prawirohardjo, 2009; h 438). Penyebab langsung kematian ibu tertinggi adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%) dan infeksi (11%), selain penyebab langsung yang yang telah diketahui secara statistik, terdapat beberapa kondisi yang diduga berhubungan dengan komplikasi dan peningkatan AKI antara lain adalah kondisi sosial ekonomi, pendidikan kedudukan dan peranan wanita, sosial budaya dan transportasi menurut Prasetyawati (2012; h 43).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Menurut profil kabupaten Banyumas tahun 2012 tercatat jumlah angka kematian ibu sebanyak 53 kasus yang disebabkan oleh perdarahan 28 orang, eklampsi 28 orang, eklamsi 8 orang dan oleh sebab lain 17 orang. Perkiraan jumlah ibu hamil pada tahun 2012 di wilayah banyumas yaitu sekitar 1.400 orang dengan ibu jumlah ibu yang memilii resiko tinggi yang diperkirakan 24 orang (1,71%) dan resiko tinggi yang dirujuk 17 orang (1,2%). Dengan jumlah persalinan tercatat kurang lebih 1.336 persalinan. Salah satu keberhasilan untuk menurunkan AKI adalah dengan melakukan Pelayanan Kehamilan yang berkualitas yaitu sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan oleh profesi. Pada pelaksanaannya persalinan tidak selalu berjalan dengan aman karena adanya beberapa faktor sehingga menyebabkan adanya kematian Ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempua. Berdasarkan hasil survey terjadi peningkatan pelayanan kehamilan oleh petugas kesehatan dari 92 persen menjadi 96 persen serta persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 66 persen menjadi 83 persen menurut SDKI (2012, hal 20 ).

Bidan adalah tenaga medis lapangan yang memiliki sebaran yang paling luas dalam menangani kesehatan ibu dan anak. Bidan diharapkan berperan dalam pelayanan antenatal, natal, dan post natal. Pada pelayanan antenatal, bidan diharapkan dapat mengobservasi kondisi ibu secara keseluruhan, edukasi kebutuhan nutrisi, mempersiapkan persalinan yang nyaman, sehingga komplikasi dapat terdeteksi sedini mungkin dan komplikasi kehamilan dapat segera tertangani. Pada masa persalinan bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan persalinan normal yang aman dan nyaman bagi ibu, sedangkan pada masa nifas bidan berperan penting dalam melakukan observasi pasca persalinan hingga masa nifas berakhir, termasuk melakukan kunjungan pada masa nifas menurut Sumarah (2009; h 9). Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. M di puskesmas 1 baturraden kecamatan baturraden kabupaten Banyumas. Penulis berharap dengan adanya studi kasus mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam penanganan dan pemberian asuhan secara komprehensif. Selain itu dengan adanya studi ini dapat mengoptimalkan asuhan pada ibu mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan kb. Serta diharapkan bidan mampu memberikan asuhan yang komprehensif pada ibu secara keseluruhan dan mengoptimalkan

asuhan yang diberikan dengan standar pelayanan dan kewenangan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat disimpulkan masalah yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, bayi baru lahir, Nifas, dan perencanaan KB C. Tujuan 1. Tujuan umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komperhensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney. 2. Tujuan khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB b. Mampu merumuskan atau menegakkan diagnosa dan masalah dalam asuhan kebidanan komperhensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana. c. Mampu mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan interpretasi data pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana. d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera atau kolaborasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk penanganan

Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana. e. Mampu merencanakan asuhan kebidanan komperhensif yang akan diberikan pada bayi Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana. f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komperhensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana. g. Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan komperhensif yang telah diberikan pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan keluarga berencana D. RUANG LINGKUP 1. Sasaran Sasaran pada kasus ini yaitu pada Ny. M 21 tahun G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu 1 hari 2. Tempat Pengambilan kasus dilakukan di puskesmas 1 baturraden dan kunjungan ulang ke rumah klien. 3. Waktu a. Penyusunan proposal dari bulan Desember 2013 sampai februari 2014 b. Pengambilan kasus dilakukan pada tanggal 2-28 April 2014

c. Penyusunan karya tulis ilmiah akan dilakukan pada bulan April sampai Juli E. MANFAAT 1. Manfaat praktis a. Bagi tempat praktek Diharapkan dapat meningkatkan mutu kualitas pelayanan tenaga kesehatan di puskesmas 1 baturraden dalam melaksanakan serta memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bbl dan kb. b. Bagi tenaga kesehatan Di harapkan dapat meningkatkan peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. c. Bagi pasien Di harapkan pasien lebih mengerti tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb sehingga pasien dapat menerima dan menjalankan dengan baik. 2. Manfaat teoritis a. Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat khususnya pada Asuhan Kebidanan Komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB Institusi pendidikan

b. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dijadikan tambahan referensi untuk bahan bacaan mahasiswa berikutnya serta menjadikan mahasiswa lebih terampil dalam menambah wawasannya. F. METODE PEROLEHAN DATA Metode pengumpulan data dikelompokan dalam dua jenis, yaitu : 1. Data primer Adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dari sumber data. Untuk mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkan data secara langsung. Pengumpulan data primer dengan cara: a. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada ibu mulai dari kepala sampai kaki dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi b. Wawancara Adalah pengumpulan data yang didapat dengan cara lisan, tatap muka, dan pertanyaan yang diajukan mengarah pada data yang relevan dengan ibu. 2. Data Sekunder Dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku,laporan,jurnal dan lain- lain.

a. Studi pustaka Penulis mencari dan mengumpulkan serta mempelajari referensi berdasarkan kasus yang di bahas yaitu asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb dari beberapa buku dan jurnal. b. Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan pasien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun sumber lain yang menunjang seperti pemeriksaan diagnostik. G. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar sisematika penulisan terdiri dari lima Bab, dimana sistematika penulisan masing- masing diuraikan sebagai berikut. BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara singkat tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat studi kasus, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori Menguraikan tentang pengertian kehamilan, persalinan, Bayi baru lahir, Nifas, dan Perencanaan KB B. Tinjauan Asuhan Kebidanan Menguraikan tentang dokoumentasi yang dipergunakan untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB

C. Aspek Hukum Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes dan tanda pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok bidan dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam menjalankan praktiknya BAB III. TINJAUAN KASUS Menguraikan tentang penerapan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan tujuan langkah varney dalam memberikan asuhan kebidanan. BAB IV. PEMBAHASAN Meliputi pembahasan masalah, kesenjangan teori antara kenyataan praktek di lapangan pada Asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb. BAB V. PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan adalah inti dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb. saran merupakan cara untuk meningkatkan kualitas asuhan kebidanan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN