BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank dengan adanya jaminan rasa aman. Namun secara perlahan tapi pasti, iklim investasi di Indonesia mulai berkembang dengan pesat setelah masa krisis moneter. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya investor lokal dan asing yang bertransaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan didukung oleh perkembangan teknologi komputer dan internet yang memungkinkan transaksi saham diakses secara online, investor tidak perlu lagi datang langsung ke bursa saham namun investor dapat bertransaksi di mana dan kapan saja melalui internet. Hal tersebut menyebabkan investasi di pasar modal mulai dijadikan alternatif untuk berinvestasi bagi sebagian masyarakat Indonesia karena kemudahan bertransaksi dan hasil investasi di pasar modal lebih tinggi dari suku bunga deposito bank. Pada tanggal 22 Maret 2007, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan bahwa simpanan maksimum yang dijamin hanya sebesar Rp 100 juta untuk setiap nasabah pada satu bank. Dengan diberlakukan secara efektif peraturan tersebut dan suku bunga bank yang berusaha ditekan serendah mungkin serta angka inflasi yang masih tinggi, hal ini tentu dapat memicu pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Sebagian besar masyarakat konvensional yang cuma menabung di bank mulai melirik alternatif investasi lain yakni investasi di pasar modal, khususnya instrumen saham.
2 Banyak dari penduduk di Indonesia yang mempunyai uang lebih untuk diinvestasikan, namun belum memiliki pengetahuan investasi yang cukup untuk berinvestasi di pasar modal. Yang mana tidak sedikit pula dari para investor saham pemula tersebut mengalami kerugian yang cukup besar, karena minimnya pengetahuan bagaimana cara berinvestasi di pasar modal. Investasi di pasar modal menawarkan tingkat pengembalian (return) yang sangat tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum investasi High risk, high return yang artinya dengan tingkat risiko tinggi, tinggi pula tingkat pengembalian (return). Salah satu cara yang dapat dilakukan para investor untuk mengurangi tingkat risiko dengan tanpa mengorbankan tingkat pengembalian (return) adalah dengan melakukan diversifikasi investasinya ke beberapa saham yang berbeda untuk menghasilkan kombinasi yang disebut portofolio efisien. Menurut teori portfolio Markowitz, yang dimaksud dengan portofolio efisien adalah portofolio yang mempunyai risiko terkecil untuk tingkat return yang sama, atau tingkat return terbesar untuk tingkat risiko yang sama. Konsep diversifikasi ini sama halnya dengan tidak menaruh telur di satu keranjang. Dengan demikian, investor dapat membagi-bagi risiko yang ada. Jadi apabila investasi di satu saham mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditutup sebagian oleh keuntungan pada investasi di saham lain. Dengan adanya risiko yang muncul di setiap aktivitas investasi, maka perlu pengamatan yang cermat untuk memilih saham-saham yang menyusun portofolio guna menghindari kerugian atau memanajemen kerugian pada tingkat yang terukur. Para investor banyak yang telah melakukan diversifikasi, namun sebagian besar diversifikasi dilakukan tanpa
3 didasari oleh perhitungan secara matematis sehingga tujuan sebenarnya dari diversifikasi untuk mendapatkan portofolio yang optimal baik dari segi return maupun risiko seringkali tidak tercapai. Dengan menggunakan landasan teori portofolio Markowitz dan algortima Critical Line yang melakukan perhitungan secara kuantitatif pada konsep diversifikasi portofolio, maka tingkat risiko dapat diminimalkan dan tingkat pengembalian (return) dari suatu portofolio dapat dimaksimalkan. Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari diversifikasi dapat dicapai. 1.2 Ruang Lingkup Masalah Agar dalam pembahasan nanti lebih terarah, mendalam, serta mengingat keterbatasan waktu, maka penulis menggunakan beberapa batasan masalah sebagai berikut : a. Data saham yang dipakai adalah saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Input berupa data historis harga saham-saham yang diperoleh melalui situs internet finance.yahoo.com. c. Jumlah saham dalam portofolio maksimum 20 saham. d. Tidak memperhitungkan biaya transaksi pembelian atau penjualan saham. e. Tidak memperhitungkan lamanya waktu komputasi yang diperlukan. f. Output berupa kurva efficient frontier yang merupakan kumpulan portofolio yang efisien yang terdiri dari komposisi dari saham-saham yang ditampilkan pada diagram lingkaran.
4 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang sebuah piranti lunak (software) untuk menghitung komposisi yang ideal dari saham-saham yang membentuk kumpulan portofolio yang efisien dengan menggunakan algoritma Critical Line. 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah : Bagi penulis Memperkaya pengetahuan dalam bidang teknologi informasi dan matematika, terutama dalam bidang yang berhubungan dengan pengelolaan portofolio saham. Bagi para investor : a. Terciptanya sebuah alat bantu berupa piranti lunak (software) yang dapat berguna untuk membantu para investor untuk memilih kombinasi sahamsaham yang ideal pada portofolionya. b. Tingkat risiko dalam investasi portofolio saham dapat diminimalkan dan tingkat pengembalian (return) atas investasi dapat dimaksimalkan. Bagi peneliti lain Menjadi bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan diversifikasi portofolio saham.
5 1.4 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Studi literatur Dalam melakukan studi literatur, penulis mencari informasi mengenai teori portofolio Markowitz dan algoritma Critical Line beserta dengan penerapannya dalam portofolio saham. b. Perancangan program c. Pengujian hasil Hasil diuji dan dievaluasi kembali. Agar hasil yang didapat lebih akurat, pengujian dan evaluasi ulang akan dilakukan kembali. 1.5 Sistematika Penulisan bawah ini : Dalam penulisan makalah ini digunakan sistematika penulisan seperti di Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat perancangan program, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
6 Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung perancangan program yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu return, risiko, kovarians dan korelasi, teori portofolio Markowitz serta algoritma Critical Line. Bab 3 Perancangan Program Aplikasi Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah dalam perancangan piranti lunak (software) optimasi portofolio saham meliputi diagram alir (flowchart), rancangan layar, diagram STD (State Transition Diagram). Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses beserta hasil simulasi yang diperoleh dari pengujian program dan juga penjelasan mengenai arti dari hasil yang diperoleh. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil perancangan program aplikasi yang telah dibuat beserta hasilnya dan juga saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap program aplikasi ini.