Sambutan Presiden RI pd Peresmian Pembukaan Rakornas Penanganan Narkoba, di Jakarta, tgl 4 Feb 2015 Rabu, 04 Pebruari 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN NARKOBA TAHUN 2015 DI BIRAWA ASSEMBLY HALL, HOTEL BIDAKARA, JAKARTA SELATAN TANGGAL 4 FEBRUARI 2015 Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Yang saya hormati Wakil Ketua MA, seluruh Menteri yang hadir, Gubernur, Kepala BNN, seluruh Bupati, Walikota, Bapak-Ibu, Hadirin undangan yang berbahagia, Ini adalah momentum yang jangan sampai kita lepaskan. Ada sebuah situasi yang sudah sangat darurat, yang semuanya harus bekerja bersama-sama karena memang kondisinya menurut saya betul-betul sudah sangat darurat. Bayangkan, setiap hari 50 generasi kita, 50 orang meninggal karena narkoba. 50 orang setiap hari, kalikan kalau satu tahun, 18 ribu orang meninggal karena narkoba. Ini juga yang saya sampaikan kepada kepala negara saat telpun saya mengenai eksekusi mati yang kemarin, minta untuk pengampunan. Dan, saya jawab kepada presiden dan perdana menteri yang menelpon pada saya supaya juga beliau-beliau tahu, bahwa setiap hari meninggal 50 orang. Saya sampaikan setahun berarti 18 ribu. Belum
yang pada posisi rehabilitasi 4,2 juta. 4,2 sampai 4,5 juta, ini juga bukan angka yang kecil, angka yang sangat besar sekali. Jutaan bukan ribu. 4,2, 4,5 juta. Itu angka yang sangat besar sekali. Yang tidak bisa direhabilitasi lagi 1,2. Itu juga bukan angka yang kecil, angka yang sangat besar sekali menurut saya. Ini sudah darurat betul. Kalau tidak punya, kita tidak punya keberanian untuk menentukan sebuah sikap, nggak akan rampung masalah ini. Coba Bapak-Ibu cek di LP kita yang dipenjara, 70 persen yang ada di dalam LP itu adalah karena narkotika, karena narkoba 70 persen. Penjara penuh karena masalah ini. Inilah yang harus kita sikapi secara serius dan secara tegas, jangan ada toleransi lagi, jangan diberi toleransi lagi, untuk masalah ini. Sehingga saya sampaikan yang sudah diputuskan hukuman matinya, kemudian, mengajukan grasi kepada Presiden, saya sampaikan tidak ada pengampunan untuk urusan narkoba, nggak ada. Ya, kalau di kayak kemarin waktu eksekusi juga ada tekanan kanan, kiri, atas, bawah, ya, ya saya biasa aja. Jawaban saya tetep, setiap hari ada 50 generasi kita yang meninggal, mati karena narkoba. Jawaban saya setahun 18 ribu, selalu saya sampaikan itu. Kalau kita berikan pengampunan terlalu besar menurut saya. Ada 64 yang sudah diputuskan hukuman matinya. Dan, yang lebih mengerikan lagi, sudah di dalam penjara masih bisa me-manage, mengelola peredaran narkoba di luar. Ini sudah, sudah sangat darurat sekali hal- hal seperti ini dibiarkan. Oleh sebab itu, pada Bapak-Ibu semuanya, seluruh gubernur, bupati, walikota, yang di daerah semuanya kita memang harus satu garis, satu kata, dan tegas perangi narkoba. Saya ulangi, jangan sampai ada toleransi lagi sekecil apa pun, ndak.
Rehabilitasi, juga sudah saya perintahkan kepada Kepala BNN tahun 2014 kemarin. 18 ribu pertahun. Kalau 18 belas ribu pertahun yang terkena, yang harus direhab 4,5 juta berarti berapa puluh tahun akan rampung. 200 tahun baru akan rampung. Khusus tahun ini, coba tahun ini disiapkan agak cepat 100 ribu, eh..tahun ini nggak apa-apa 100 ribu. Tahun depan harus meloncat lagi 4 kali, jadi 400 ribu. Kalau siap lagi tahun depan diloncatkan lagi. Karena, kita akan kejar-kejaran dengan angka-angka yang harus direhabilitasi. Kalau kita hanya katakanlah monoton 18 ribu, 200 tahun baru selesai. Itu kalau nggak tambah, dengan catatan nggak ada penambahan. Ini hati-hati, kalkulasi seperti itu harus dihitung. Sehingga saya sampaikan, tahun ini kalau nanti ada peluang lagi, ruang-ruang atau gedung-gedung yang ada di daerah yang bisa digunakan, gunakan untuk rehabilitasi itu. Pembiayaan dari BNN. Saya kira itu Ibu dan Bapak sekalian, yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan, dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, Rapat Koordinasi Nasional pada pagi hari ini saya nyatakan resmi dibuka. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI