Doorstop Presiden RI Usai Peresmian Pembukaan Rakornas Penanganan Narkoba, Jakarta, tgl. 4 Feb 2015 Rabu, 04 Pebruari 2015

Transkripsi

1 Doorstop Presiden RI Usai Peresmian Pembukaan Rakornas Penanganan Narkoba, Jakarta, tgl. 4 Feb 2015 Rabu, 04 Pebruari 2015 DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA USAI PERESMIAN PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN NARKOBA TAHUN 2015 DI BIRAWA ASSEMBLY HALL, HOTEL BIDAKARA, JAKARTA SELATAN TANGGAL 4 FEBRUARI 2015 Calon dari Bapak untuk mengganti KPK, Pak? Dwi Priatno, Pak, Dwi Priatno, calon pengganti untuk Pak Budi Gunawan, apakah benar ini adalah calon dari Bapak? Silakan, Pak.

2 Saya selesaikan semuanya minggu depan. Pak, soal yang hari ini, Pak, tentang hukuman mati? Saya selesaikan semuanya minggu depan.

3 Alasannya kenapa, Pak? Masih menunggu proses pra-peradilan itu, Pak? Ada yang harus diselesaikan dulu, yang harus dirampungkan biar semuanya. Apakah masih mendengarkan rekomendasi dari...tentang narkoba, Pak?

4 sekarang urusan narkoba. Tentang narkoba iya, itu Bapak tentang eksekusi atau orang yang meminta grasi, bisa ditegaskan kembali akan dari Bapaknya?

5 Ya, tadi kan sudah saya sampaikan. 50 generasi kita, 50 orang setiap hari meninggal, mati karena narkoba. Ada 4,5 juta yang harus di rehabilitasi. 1,2 yang sudah tidak bisa direhabilitasi. Artinya apa? Ya perlu tindakan ekstra dan masalah ini selesai, ada yang efek jera, ada yang rehabilitasi dan ini harus cepat. Tadi kan saya sudah hitung-hitungan kalau 4,5 juta diselesaikan setiap tahun misalnya hanya tahun baru selesai dengan catatan itu penting. Oleh sebab itu, saya sampaikan ke Pak BNN ini yang dari harus meloncat 6 kali, berarti Tahun depan harus meloncat lagi 4 sampai 5 kali. Tahun depannya lagi harus meloncat, kalau enggak, enggak akan rampung rehab-nya aja enggak rampung Pak, eksekusi keduanya pasti nya kapan, Pak? Eksekusi keduanya, Pak? Mengenai eksekusi, eksekutor itu kejaksaan. Tanyanya jangan ke Presiden, tanya nya ke kejaksaan.

6 Bapak, kepala negara lain yang sudah me-lobby kan ada warga negara asing yang terancam eksekusi? Ya ada, ada tapi enggak perlu saya sebutkan Wartawan : Negara mana saja boleh, Pak?

7 Tidak saya sebutkan, tidak saya sebutkan. Tetapi sekali lagi saya sampaikan kepada beliau-beliau hormati hukum positif Indonesia. Berarti tidak ada pengampunan untuk mereka yang harus dieksekusi? Tidak perlu saya ulang lagi, saya ulang lagi.

8 Pak, positif ya Dwi Priatna calon dari Bapak, ya Pak? Pak Jokowi, kemarin ada pertemuan dengan Bu Mega? Ya, saya enggak perlu ditutup-tutupi, ya masalah Kapolri-KPK.

9 Berarti membahas tentang KPK-Polri dengan Ibu Mega ya Pak, Pak Jokowi?...ditunda minggu depan, Pak? Siapa yang menunda?

10 Katanya minggu depan, Pak? Siapa yang menunda? Menunda, nanti minggu depan saya selesaikan semuanya. Ada beberapa yang harus saya selesaikan dulu. Harus ada yang saya selesaikan dulu, sehingga dua-duanya semuanya beriring. Wartawan : Bapak ada tekanan pak?

11 Pak, setelah perjalanan dari ASEAN? Ya, oh iya betul. Jadi, karena besok kan juga ini sudah terjadwal 2 bulan yang lalu, bilateral dengan Malaysia. Jumlahnya sehari-sehari kok. Hanya sehari di Malaysia, sehari di Brunei, sehari di Filipina, langsung kembali, Senin udah sampai di Jakarta. Jadi Seninnya ya, Pak, Senin?

12 Ya, minggu depan itu bisa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu. Tidak lama tetapi memang harus ada yang saya selesaikan, saya rampungkan dulu, ya. Pasti ya Pak? Terima kasih, Pak. Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

13 Kementerian Sekretariat Negara RI