PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA ANALISA VEGETASI MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUN JAWA, JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA TEKNIK PEMBIBITAN DAN PENYEMAIAN MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KARIMUN JAWA, JEPARA

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA STUDI BYCATCH HIU DI PULAU KEMUJAN, KARIMUN JAWA, JEPARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

STRUKTUR DAN POLA ZONASI (SEBARAN) MANGROVE SERTA MAKROZOOBENTHOS YANG BERKOEKSISTENSI, DI DESA TANAH MERAH DAN OEBELO KECIL KABUPATEN KUPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

ANALISIS VEGETASI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI TELUK BENOA-BALI. Dwi Budi Wiyanto 1 dan Elok Faiqoh 2.

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januarisampai dengan Februari

BAB I PENDAHULUAN. II/1999 seluas ha yang meliputi ,30 ha kawasan perairan dan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perbatasan antara daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) SERTA ASOSIASINYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI ULEE - LHEUE, BANDA ACEH, NAD

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia (Silvus et al, 1987; Primack et al,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik bagi pesisir/daratan maupun lautan. Selain berfungsi secara ekologis,

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL KERAPATAN, FREKUENSI DAN TINGKAT TUTUPAN JENIS MANGROVE DI DESA LIMBATIHU KECAMATAN PAGUYAMAN PANTAI KABUPATEN BOALEMO.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 s/d bulan Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

I. PENDAHULUAN. Menurut Tomlinson(1986), mangrove merupakan sebutan umum yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang

ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini berlangsung selama 2 bulan dihitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada bulan September-Oktober 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni Pengambilan

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014.

BAB I PENDAHULUAN. ekosistem lamun, ekosistem mangrove, serta ekosistem terumbu karang. Diantara

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah vegetasi mangrove

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan juni sampai dengan Juli 2013 di zona pemanfaatan terbatas,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Dudepo merupakan salah satu pulau kecil berpenduduk yang berada

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB I PENDAHULUAN. terluas di dunia sekitar ha (Ditjen INTAG, 1993). Luas hutan mangrove

I. PENDAHULUAN. dan lautan. Hutan tersebut mempunyai karakteristik unik dibandingkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2 Peta lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. ekologis yaitu untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensial untuk pembangunan apabila dikelola dengan baik. Salah satu modal

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

I. PENDAHULUAN. terumbu karang untuk berkembangbiak dan hidup. Secara geografis terletak pada garis

II. METODOLOGI. A. Metode survei

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendapatkan makanan, suhu yang tepat untuk hidup, atau mendapatkan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /KEPMEN-KP/2017 TENTANG

KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI

ANALISIS VEGETASI MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT KAMPUNG ISENEBUAI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA SKRIPSI YAN FRET AGUS AURI

I. PENDAHULUAN. Indonesia berada tepat di pusat segi tiga karang (Coral Triangle) suatu

ANALISIS VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KPH BANYUMAS BARAT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL PENELITIAN PENYIAPAN PENYUSUNAN BAKU KERUSAKAN MANGROVE KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Kata kunci : Mangrove, Nilai Penting, Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh perairan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

Transkripsi:

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA ANALISA VEGETASI MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUN JAWA, JAWA TENGAH OLEH : ARIF MAA RUF AL AYYUB 26020115130151 DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1. Identitas Peserta Praktek Kerja Lapangan Nama : Brigassa Dhammanika NIM : 26020115130148 2. Identitas Dosen Pembimbing Nama : Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si NIP : 19651110 199303 2 001 3. Identitas Lembaga Praktek Kerja Lapangan Nama Lembaga : Balai Taman Nasional Karimun Jawa Alamat : Jl. Sinar Waluyo Raya Nomor 248 Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah Kode Pos 50273 Dosen Pembimbing Semarang, 28 April 2017 Pengusul Proposal Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si Brigassa Dhammanika NIP. 19651110 199303 2 001 NIM. 26020115130148 Mengetahui, Kepala Departemen Ilmu Kelautan Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M. Sc. NIP. 19690116 199303 2 001

I. Latar Belakang Pulau Kemujan merupakan suatu pulau yang terletak pada gugusan Kepulauan Karimun Jawa yang dikelola oleh Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ). Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ) merupakan salah satu taman nasional yang tugasnya yaitu melindungi keberadaan ekosistem bahari berupa mangrove maupun terumbu karang. Ekosistem mangrove yang berada pada Taman Nasional Karimun Jawa mempunyai luas kurang lebih 400 Ha (Nababan et al., 2010). Luas tersebu terbagi di beberapa pulau kecil yang ada pada Kepulauan Karimun Jawa dengan Pulau Kemujan dan Pulau Karimunjawa sebagai pemilik kawasan ekosistem mangrove paling luas dari beberapa pulau yang ada di Kepulauan Karimun Jawa. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Seringkali disebut sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau digunakan untuk jenis-jenis tumbuhan tertentu saja yaitu dari marga Rhizophora, sedangkan istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas ini (Nontji, 1993). Mangrove memiliki peranan ekologis yang berperan pada kehidupan biota di sekitarnya serta peranan ekonomis yang dapat menunjang kehidupan manusia dari berbagai sektor. Mangrove mempunyai peranan sebagai daerah pertumbuhan (nursery ground), daerah untuk bertelur (spawning ground), dan daerah untuk mencari makan (feeding ground). Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang biota yang hidup di sekitar ekosistem mangrove. Selain manfaat ekologis juga terdapat manfaat ekonomis bagi penduduk sekitar yang diantaranya, kayu dari mangrove dapat digunakan untuk membuat berbagai furniture baik meja maupun kursi serta propagul yang dapat dijadikan penambah serat dalam makanan maupun minuman. Pulau Kemujan merupakan sebuah pulau yang termasuk dalam gugusan Kepulauan Karimun Jawa yang merupakan pulau terbesar bersama Pulau Karimunjawa yang ada pada Kepulauan Karimun Jawa. Pulau Kemujan mempunyai koordinat 5 48 LU 110 28 BT dengan luas pulau kurang lebih

sebesar 15 km 2. Pulau Kemujan memiliki penduduk sebanyak 2936 yang didominasi oleh suku Jawa dan Madura serta beberapa pendatang seperti suku Bugis (Survey Penduduk, 2010). Gambar 1. Citra Pulau Kemujan Berdasarkan urairan diatas identifikasi mangrove layak untuk dilakukan untuk mengetahui spesies mangrove apa saja yang ada pada Pulau Kemujan serta bagaimana kondisi fisik serta hubungannya dengan faktor fisika maupun kimia perairan Pulau Kemujan serta hubungannya dengan biota yang hidup di sekitarnya, maka dilakukanlah praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah yang diharapkan dapat membantu pemerintah sekitar dalam mengidentifikasi vegetasi mangrove yang hidup serta mangrove yang dominan pada ekosistem mangrove Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa. II. Tujuan dan Manfaat 2.1 Tujuan Pelaksanaan praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah memiliki tujuan untuk mengetahui struktur dan vegetasi serta jenis-jenis mangrove yang dominan di ekosistem mangrove Pulau Kemujan.

2.2 Manfaat 2.2.1 Bagi Mahasiswa Manfaat yang didapat setelah melakukan praktek kerja lapangan bagi mahasiswa antara lain : 1. Mahasiswa mampu mengetahui spesies yang mendominasi di ekosistem mangrove Pulau Kemujan. 2. Mahasiswa mampu mengetahui tingkat keanekaragaman ekosistem mangrove di Pulau Kemujan. 3. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja untuk menentukan vegetasi mangrove di suatu wilayah. 4. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan transek kuadran untuk mengidentifikasi mangrove di Pulau Kemujan. 5. Mahasiswa mampu menyusun laporan dengan baik dan benar agar berguna bagi kedepannya. 2.2.2 Bagi Instansi Manfaat yang didapat setelah melakukan praktek kerja lapangan bagi instnasi terkait antara lain : 1. Membantu melaksanakan program kerja instansi. 2. Menjadi sarana untuk menjembatani antara instansi dengan universitas terkait dengan rekruitmen tenaga kerja. 3. Membantu instansi untuk mengetahui kualitas pendidikan di universitas terkait.

III. Ruang Lingkup Bidang yang akan diambil dalam praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah antara lain : 1. Survey pendahuluan tentang mangrove tracking di Pulau Kemujan meliputi data spesies dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove 2. Mempelajari cara pembibitan dan penyemaian mangrove berdasarkan ketentuan yang benar dari pengelola BTN Karimunjawa 3. Melakukan praktek pembibitan dan penyemaian di Pulau Kemujan 4. Melakukan perawatan bibit mangrove di Pulau Kemujan IV. Metodologi Tahapan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dengan judul Teknik Penyemaian dan Pembibitan Mangrove di Pulau Kemujan, Karimun Jawa, Jepara yang dilakukan di Balai Taman Nasional Karimunjawa antara lain : 1. Pengenalan instansi. 2. Pengarahan dari pembimbing instansi. 3. Survey pendahuluan. 4. Terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penentuan stasiun dan penentuan lokasi pembuatan transek kuadran. 5. Identifikasi vegetasi mangrove dan jumlah biota di sekitar mangrove. 6. Pengolahan hasil 7. Evaluasi hasil PKL. 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kerja lapangan kali ini antara lain GPS untuk menentukan koordinat stasiun, tali rafia dan roll meter untuk membuat transek kuadran maupun mengukur tinggi pohon mangrove, alat tulis untuk mencatat hasil identifikasi vegetasi mangrove, jangka sorong untuk mengukur diameter batang mangrove, thermometer untuk mengukur suhu perairan, refractometer mengukur tingkat salinitas perairan, sepatu sampling, gunting, buku identifikasi mangrove, botol sampel, ph meter, alkohol 70%, sekop, data sheet, ekosistem mangrove dan sampel biota.

4.2 Langkah Kerja 4.2.1 Persiapan Sebelum keberangkatan ke Pulau Kemujan, persiapan yang dilakukan yaitu persiapan alat bahan yang akan digunakan dan studi materi dari jurnal, buku, maupun melalui internet. 4.2.2 Penentuan Lokasi Lokasi ditentukan di daerah mangrove tracking Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa dengan menentukan 3 stasiun yang berbeda. 4.2.3 Pembuatan Transek Kuadran Setelah lokasi pengamatan telah ditentukan, kemudian setiap stasiun dibuat transek kuadran 1 x 1 meter, 5 x 5 meter dan 10 x 10 meter untuk menentukan kawasan mangrove yang akan diidentifikasi. Transek ukuran 1 x 1 meter digunakan untuk semai serta 5 x 5 meter untuk anakan di dalam transek 10 x 10 meter. 4.2.4 Pengukuran Jumlah, Jenis dan Diameter Batang Pohon Pada setiap transek, jumlah individu setiap jenis dihitung dan lingkar batang setiap pohon mangrove dihitung dengan patokan setinggi dada (1,3 meter). 4.2.5 Pengolahan Data Setelah selesai melakukan identifikasi dan pengukuran, maka hasil pengukuran kemudian diolah untuk menentukan kerapatan mangrove (K), Kerapatan relative (KR), Dominasi jenis (D), Dominasi relative (DR), Frekuensi, Frekuensi Relatif, Indeks keanekaragaman (H ) dan Indeks Nilai Penting (INP). Selain itu juga dilakukan pengukuran parameter hidrooseanografi seperti salinitas, kadar ph dan suhu.

V. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 minggu, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi. Pelaksaan praktek kerja lapangan dilakukan pada liburan semester 4, dengan kurun waktu 27 Juni 2017 hingga 31 Juli 2017 yang menyesuaikan dari pihak BTN Karimunjawa sendiri. VI. Bidang Praktek Kerja Lapangan Bidang yang harus diambil adalah sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh. Dalam kesempatan kali ini adalah mengidentifikasi vegetasi mangrove yang ada di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Mahasiswa selaku pelaksana PKL sanggup dan bersedia menjalankan tata tertib yang ada di instansi. Dan setelah melakanakan PKL, mahasiswa diwajibkan membuat laporan tentang pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan) sesuai format yang dianjurkan. VII. Pelaksana Berikut ini adalah riwayat hidup dari peserta Praktek Kerja Lapangan : Data Pribadi Nama Lengkap : Brigassa Dhammanika Nama Panggilan : Igas Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 09 Maret 1997 Jenis Kelamin : Laki laki Agama : Islam Alamat : Jl. Ngesrep Timur III Dalam, No. 9, Sumurboto, Tembalang, Semarang Jawa Tengah. Nomer HP : 085742675370 Email : brigassadhammanika09@gmail.com

Riwayat Pendidikan (2002 2003) TK R.A Masyitoh Batang. (2003 2009) SD Negeri Proyonanggan 5 Batang. (2009 2012) SMP Negeri 3 Batang. (2012 2015) SMA Negeri 1 Batang. (2015 sekarang) Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang.

Penutup Besar harapan saya agar pihak BTN Karimunjawa menyetujui proposal yang saya ajukan ini. Saya berharap dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dari Universitas Diponegoro ini, dapat bermanfaat bagi instansi maupun bagi mahasiswa Universitas Diponegoro, sehingga dapat mencetak generasi yang berguna kedepannya. Demikian proposal saya, atas segala bantuannya saya ucapkan terimaksih. Semarang, 12 Mei 2017 Hormat saya, Pengusul Proposal Brigassa Dhammanika NIM. 26020115130148