PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA ANALISA VEGETASI MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUN JAWA, JAWA TENGAH OLEH : ARIF MAA RUF AL AYYUB 26020115130151 DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1. Identitas Peserta Praktek Kerja Lapangan Nama : Brigassa Dhammanika NIM : 26020115130148 2. Identitas Dosen Pembimbing Nama : Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si NIP : 19651110 199303 2 001 3. Identitas Lembaga Praktek Kerja Lapangan Nama Lembaga : Balai Taman Nasional Karimun Jawa Alamat : Jl. Sinar Waluyo Raya Nomor 248 Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah Kode Pos 50273 Dosen Pembimbing Semarang, 28 April 2017 Pengusul Proposal Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si Brigassa Dhammanika NIP. 19651110 199303 2 001 NIM. 26020115130148 Mengetahui, Kepala Departemen Ilmu Kelautan Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti, M. Sc. NIP. 19690116 199303 2 001
I. Latar Belakang Pulau Kemujan merupakan suatu pulau yang terletak pada gugusan Kepulauan Karimun Jawa yang dikelola oleh Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ). Taman Nasional Karimun Jawa (TNKJ) merupakan salah satu taman nasional yang tugasnya yaitu melindungi keberadaan ekosistem bahari berupa mangrove maupun terumbu karang. Ekosistem mangrove yang berada pada Taman Nasional Karimun Jawa mempunyai luas kurang lebih 400 Ha (Nababan et al., 2010). Luas tersebu terbagi di beberapa pulau kecil yang ada pada Kepulauan Karimun Jawa dengan Pulau Kemujan dan Pulau Karimunjawa sebagai pemilik kawasan ekosistem mangrove paling luas dari beberapa pulau yang ada di Kepulauan Karimun Jawa. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Seringkali disebut sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau digunakan untuk jenis-jenis tumbuhan tertentu saja yaitu dari marga Rhizophora, sedangkan istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas ini (Nontji, 1993). Mangrove memiliki peranan ekologis yang berperan pada kehidupan biota di sekitarnya serta peranan ekonomis yang dapat menunjang kehidupan manusia dari berbagai sektor. Mangrove mempunyai peranan sebagai daerah pertumbuhan (nursery ground), daerah untuk bertelur (spawning ground), dan daerah untuk mencari makan (feeding ground). Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang biota yang hidup di sekitar ekosistem mangrove. Selain manfaat ekologis juga terdapat manfaat ekonomis bagi penduduk sekitar yang diantaranya, kayu dari mangrove dapat digunakan untuk membuat berbagai furniture baik meja maupun kursi serta propagul yang dapat dijadikan penambah serat dalam makanan maupun minuman. Pulau Kemujan merupakan sebuah pulau yang termasuk dalam gugusan Kepulauan Karimun Jawa yang merupakan pulau terbesar bersama Pulau Karimunjawa yang ada pada Kepulauan Karimun Jawa. Pulau Kemujan mempunyai koordinat 5 48 LU 110 28 BT dengan luas pulau kurang lebih
sebesar 15 km 2. Pulau Kemujan memiliki penduduk sebanyak 2936 yang didominasi oleh suku Jawa dan Madura serta beberapa pendatang seperti suku Bugis (Survey Penduduk, 2010). Gambar 1. Citra Pulau Kemujan Berdasarkan urairan diatas identifikasi mangrove layak untuk dilakukan untuk mengetahui spesies mangrove apa saja yang ada pada Pulau Kemujan serta bagaimana kondisi fisik serta hubungannya dengan faktor fisika maupun kimia perairan Pulau Kemujan serta hubungannya dengan biota yang hidup di sekitarnya, maka dilakukanlah praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah yang diharapkan dapat membantu pemerintah sekitar dalam mengidentifikasi vegetasi mangrove yang hidup serta mangrove yang dominan pada ekosistem mangrove Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa. II. Tujuan dan Manfaat 2.1 Tujuan Pelaksanaan praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah memiliki tujuan untuk mengetahui struktur dan vegetasi serta jenis-jenis mangrove yang dominan di ekosistem mangrove Pulau Kemujan.
2.2 Manfaat 2.2.1 Bagi Mahasiswa Manfaat yang didapat setelah melakukan praktek kerja lapangan bagi mahasiswa antara lain : 1. Mahasiswa mampu mengetahui spesies yang mendominasi di ekosistem mangrove Pulau Kemujan. 2. Mahasiswa mampu mengetahui tingkat keanekaragaman ekosistem mangrove di Pulau Kemujan. 3. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja untuk menentukan vegetasi mangrove di suatu wilayah. 4. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan transek kuadran untuk mengidentifikasi mangrove di Pulau Kemujan. 5. Mahasiswa mampu menyusun laporan dengan baik dan benar agar berguna bagi kedepannya. 2.2.2 Bagi Instansi Manfaat yang didapat setelah melakukan praktek kerja lapangan bagi instnasi terkait antara lain : 1. Membantu melaksanakan program kerja instansi. 2. Menjadi sarana untuk menjembatani antara instansi dengan universitas terkait dengan rekruitmen tenaga kerja. 3. Membantu instansi untuk mengetahui kualitas pendidikan di universitas terkait.
III. Ruang Lingkup Bidang yang akan diambil dalam praktek kerja lapangan dengan judul Analisa Vegetasi Mangrove di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah antara lain : 1. Survey pendahuluan tentang mangrove tracking di Pulau Kemujan meliputi data spesies dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove 2. Mempelajari cara pembibitan dan penyemaian mangrove berdasarkan ketentuan yang benar dari pengelola BTN Karimunjawa 3. Melakukan praktek pembibitan dan penyemaian di Pulau Kemujan 4. Melakukan perawatan bibit mangrove di Pulau Kemujan IV. Metodologi Tahapan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dengan judul Teknik Penyemaian dan Pembibitan Mangrove di Pulau Kemujan, Karimun Jawa, Jepara yang dilakukan di Balai Taman Nasional Karimunjawa antara lain : 1. Pengenalan instansi. 2. Pengarahan dari pembimbing instansi. 3. Survey pendahuluan. 4. Terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penentuan stasiun dan penentuan lokasi pembuatan transek kuadran. 5. Identifikasi vegetasi mangrove dan jumlah biota di sekitar mangrove. 6. Pengolahan hasil 7. Evaluasi hasil PKL. 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kerja lapangan kali ini antara lain GPS untuk menentukan koordinat stasiun, tali rafia dan roll meter untuk membuat transek kuadran maupun mengukur tinggi pohon mangrove, alat tulis untuk mencatat hasil identifikasi vegetasi mangrove, jangka sorong untuk mengukur diameter batang mangrove, thermometer untuk mengukur suhu perairan, refractometer mengukur tingkat salinitas perairan, sepatu sampling, gunting, buku identifikasi mangrove, botol sampel, ph meter, alkohol 70%, sekop, data sheet, ekosistem mangrove dan sampel biota.
4.2 Langkah Kerja 4.2.1 Persiapan Sebelum keberangkatan ke Pulau Kemujan, persiapan yang dilakukan yaitu persiapan alat bahan yang akan digunakan dan studi materi dari jurnal, buku, maupun melalui internet. 4.2.2 Penentuan Lokasi Lokasi ditentukan di daerah mangrove tracking Pulau Kemujan, Kepulauan Karimun Jawa dengan menentukan 3 stasiun yang berbeda. 4.2.3 Pembuatan Transek Kuadran Setelah lokasi pengamatan telah ditentukan, kemudian setiap stasiun dibuat transek kuadran 1 x 1 meter, 5 x 5 meter dan 10 x 10 meter untuk menentukan kawasan mangrove yang akan diidentifikasi. Transek ukuran 1 x 1 meter digunakan untuk semai serta 5 x 5 meter untuk anakan di dalam transek 10 x 10 meter. 4.2.4 Pengukuran Jumlah, Jenis dan Diameter Batang Pohon Pada setiap transek, jumlah individu setiap jenis dihitung dan lingkar batang setiap pohon mangrove dihitung dengan patokan setinggi dada (1,3 meter). 4.2.5 Pengolahan Data Setelah selesai melakukan identifikasi dan pengukuran, maka hasil pengukuran kemudian diolah untuk menentukan kerapatan mangrove (K), Kerapatan relative (KR), Dominasi jenis (D), Dominasi relative (DR), Frekuensi, Frekuensi Relatif, Indeks keanekaragaman (H ) dan Indeks Nilai Penting (INP). Selain itu juga dilakukan pengukuran parameter hidrooseanografi seperti salinitas, kadar ph dan suhu.
V. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 minggu, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi. Pelaksaan praktek kerja lapangan dilakukan pada liburan semester 4, dengan kurun waktu 27 Juni 2017 hingga 31 Juli 2017 yang menyesuaikan dari pihak BTN Karimunjawa sendiri. VI. Bidang Praktek Kerja Lapangan Bidang yang harus diambil adalah sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh. Dalam kesempatan kali ini adalah mengidentifikasi vegetasi mangrove yang ada di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Mahasiswa selaku pelaksana PKL sanggup dan bersedia menjalankan tata tertib yang ada di instansi. Dan setelah melakanakan PKL, mahasiswa diwajibkan membuat laporan tentang pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan) sesuai format yang dianjurkan. VII. Pelaksana Berikut ini adalah riwayat hidup dari peserta Praktek Kerja Lapangan : Data Pribadi Nama Lengkap : Brigassa Dhammanika Nama Panggilan : Igas Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 09 Maret 1997 Jenis Kelamin : Laki laki Agama : Islam Alamat : Jl. Ngesrep Timur III Dalam, No. 9, Sumurboto, Tembalang, Semarang Jawa Tengah. Nomer HP : 085742675370 Email : brigassadhammanika09@gmail.com
Riwayat Pendidikan (2002 2003) TK R.A Masyitoh Batang. (2003 2009) SD Negeri Proyonanggan 5 Batang. (2009 2012) SMP Negeri 3 Batang. (2012 2015) SMA Negeri 1 Batang. (2015 sekarang) Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Penutup Besar harapan saya agar pihak BTN Karimunjawa menyetujui proposal yang saya ajukan ini. Saya berharap dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dari Universitas Diponegoro ini, dapat bermanfaat bagi instansi maupun bagi mahasiswa Universitas Diponegoro, sehingga dapat mencetak generasi yang berguna kedepannya. Demikian proposal saya, atas segala bantuannya saya ucapkan terimaksih. Semarang, 12 Mei 2017 Hormat saya, Pengusul Proposal Brigassa Dhammanika NIM. 26020115130148