BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini berlangsung selama 2 bulan dihitung

Transkripsi

1 A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN Pelaksanaan kegiatan penelitian ini berlangsung selama 2 bulan dihitung mulai Oktober 2012 sampai dengan Desember 2012 bertempat di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 9. ST I ST II ST III Gambar 9. Peta Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan

2 Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun berdasarkan perbedaan kondisi umum lingkungannya. Penentuan posisi stasiun dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Ketiga stasiun tersebut adalah sebagai berikut: a) Stasiun I merupakan lokasi yang berada pada pusat Desa Ponelo, dimana lokasi ini merupakan lokasi pemukiman penduduk. Pada saat surut, lokasi pengamatan tidak terendam air dan tipe substratnya adalah berlumpur. Titik koordinat stasiun I adalah ,484 N dan ,125 E. b) Stasiun II merupakan lokasi yang tidak berpemukiman dan memiliki tipe substrat pasir kasar bercampur petahan karang mati dengan titik koordinat stasiun adalah ,859 N dan ,707 E. c) Stasiun III merupakan lokasi pengamatan yang berdekatan dengan hutan mangrove. Tipe substrat pada lokasi ini adalah pasir berlumpur dan berbatu dengan titik koordinatnya adalah ,313 N dan ,566 E. B. Alat dan Bahan pada Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian dapat dilihat Tabel 1. Daftar Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian No Jenis Alat dan Bahan Spesifikasi Kegunaan 1 GPS (Global Positioning Magellan Menentukan posisi titik sampling (lintang dan System) triton bujur) 2 Kuadran - Mentransek lamun 3 Rol meter - Mengukur panjang pengambilan sampel 4 Skop - Mengambil sampel 5 Masker & snorkel Tempered Digunakan untuk snorkeling glass 6 Perahu - Alat trransportasi 7 Kaca pembesar Joy-art Magnifier 60 mm Melihat perbedaan daun lamun

3 No Jenis Alat dan Bahan Spesifikasi Kegunaan 8 Alat tulis - Mencatat hasil pengamatan 9 Buku identifikasi Susetiono Penuntun identifikasi lamun Plastik sampel 0,5 kg Sebagai penyimpanan sampel 11 DO Lutron Untuk mengukur DO dan Suhu Refracto meter - Mengukur salinitas 13 Hp Samsung Sebagai alat dokumentasi 14 Sampel lamun - Sebagai bahan untuk identifikasi C. Metode Penelitian Metode yang digunakan selama pelaksanaan penelitian ini yaitu metode transek garis yang telah dimodifikasi dari ENGLISH, et al., (1994). Transek garis dilakukan pada setiap stasiun secara tegak lurus dari garis pantai. Tiap transek dilakukan pencatatan data pada setiap titik dengan menggunakan kuadran 1 x 1 m, yang dimulai dari tepi pantai ditemukannya lamun sampai daerah tubir dimana lamun tidak ditemukan lagi. Contoh jenis lamun yang berbeda pada setiap lokasi transek diambil, diberi tanda (label) dan di identifikasi di lapangan menggunakan buku identifikasi. D. Teknik Pengumpulan Data Langkah-langkah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran langsung tentang kondisi lapangan, yang kemudian dipakai sebagai dasar penyusunan metode penelitian. Berdasarkan hasil observasi ditentukan tiga stasiun penelitian yaitu stasiun dekat pemukiman (S1), stasiun tidak ada

4 pemukiman (S2), stasiun dekat mangrove (S3). Penentuan lokasi berdasarkan kriteria untuk dapat mewakili wilayah penelitian secara keseluruhan. 2. Pengumpulan Data a) Parameter kualitas air Pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, salinitas dan ph dilakukan secara langsung di lapangan dan dilakukan sekali pada setiap stasiun. Disamping itu, dilakukan pengamatan secara visual tentang kondisi substrat pada setiap stasiun. b) Pengamatan lamun Pengambilan lamun dilakukan pada setiap stasiun dengan menggunakan transek garis yang dilakukan secara sistematis secara tegak lurus dari arah pantai sampai sudah tidak ditemukannya lamun. Panjang garis pengambilan sampel 100 meter dari tepi pantai sampai di daerah yang sudah tidak ditemukannya lamun. Masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 sub stasiun. Pada setiap sub stasiun ditarik gaaris transek tegak lurus garis pantai. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuadran ukuran 1x1 meter yang dilakukan secara sistematis dengan jarak antar kuadran 10 meter. Selanjutnya jarak antar sub stasiun yaitu 50 meter. Semua jenis lamun yang ditemukan pada setiap kuadran di identifikasi dengan menggunakan kaca pembesar, dihitung jumlah spesiesnya maupun jumlah individunya. Masing-masing jenis/spesies diambil satu individu dan dimasukkan kedalam kantong plastik dan diberi label. Setiap pengambilan sampel pada masing-masing stasiun digunakan perahu untuk mempermudah transportasi.

5 sistematis : Laut Berikut ini gambar skema pengambilan sampel transek garis secara 10m 50m SI SII SIII Keterangan: SI = Stasiun dekat pemukiman SII = Stasiun tidak ada pemukiman SIII = Stasiun dekat mangrove = kudran yang berukuran 1x1 m Daratan E. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan formulasi sebagai berikut: 1) Kerapatan/Densitas (Density), Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suatu luasan tertentu. Kerapatan dapat juga diartikan banyaknya (abudance) merupakan jumlah individu dari satu jenis pohon dan tumbuhan lain yang besarnya dapat ditaksir atau dihitung. Kerapatan dihitung dengan menggunakan rumus (Ludwiq & Reynolds, 1988 dalam Sahami, 2003) sebagai berikut:

6 D = ni V Dimana : D = Kerapatan/densitas ni = jumlah individu jenis i V = luas/volume ruang yang ditempati 2) Indeks dominansi menggambarkan komposisi spesies dalam komunitas. Indeks dominansi dihitung dengan rumus Simpson (Waite, 2000 dalam Sahami, 2003) sebagai berikut : D = S Pi² i=1 Dimana : D = Indeks Dominasi N = Total jumlah individu dalam sampel ni = Jumlah individu spesies i Pi 2 = (ni/n) 2 Adapun kategori nilai indeks dominansi sebagai berikut: Tabel 2. Kategori Indeks Dominansi No Dominansi (D) Kategori 1 0,00 < D 0,50 Rendah 2 0,50 < D 0,75 Sedang 3 0,75 < D 1,00 Tinggi 3) Indeks keanekaragaman menunjukkan hubungan antara jumlah spesies dengan jumlah individu yang menyusun suatu komunitas. Indeks diversitas dihitung menurut Simpson(Waite, 2000 dalam Sahami, 2003) sebagai berikut:

7 Dimana : D = 1 D D = Indeks diversitas D = Indeks dominasi Data yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai indeks dominansi dan indeks keanekaragaman selanjutnya dianalisis menggunakan analisis One-Way ANOVA dengan bantuan SPSS versi 16 untuk mengetahui perbedaan antar stasiun.