BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia memiliki kecerdasan, kerjasama, tersedianya potensi alam dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan alat transportasi membawa peluang bagi perusahaan showroom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB II LANDASAN TEORI

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan. enam alat promosi, yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II KERANGKA TEORI

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PELANGGAN MENGINAP

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total, tetapi lebih memanfaatkan, mengelola, melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Seiring dengan pertambahan populasi penduduk dunia yang cukup pesat, mengakibatkan kecenderungan pasar potensial yang akan melakukan perjalanan. Terlebih lagi, perjalanan yang dilakukan bukan hanya sekedar hiburan, akan tetapi mempunyai tujuan tertentu yang akan membawa pengaruh yang cukup besar terhadap pribadi individu, keluarga, maupun lingkungannya dalam dekade terakhir ini. Adapun setiap perjalanan yang dilakukan tersebut tidak lain adalah karena manusia ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang beraneka ragam. Salah satunya adalah dengan mencari pengalaman wisata atau bersantai. Dari sini di dapat dua dorongan manusia dalam mencari pengalaman wisata atau bersantai, yaitu melarikan diri dari lingkungan yang sifatnya rutin dan stress, kemudian mencari kesempatan mengadakan rekreasi demi kepuasan bathin yang diperoleh. 1

Terdapat dua faktor atau tahap dalam keputusan untuk melakukan perjalanan, yaitu faktor pendorong (faktor yang membuat kita ingin berpergian), dan faktor penarik (faktor yang mempengaruhi kemana kita akan pergi setelah ada keinginan awal untuk berpergian). Jadi terlihat bahwa manusia menumbuhkan kebutuhan dalam dirinya untuk melalukan interaksi sosial yang tidak ditemui ditempat tinggalnya sehingga ada kebutuhan untuk pergi jauh dari lingkungan rumah. Di rumah orang telah mempunyai posisi sosial tetapi jauh dari rumah orang dapat berpura-pura dapat dilayani. Wisatawan dapat melarikan diri ke dunia fantasi pada hari libur dan memuaskan diri menjalankan berbagai jenis perilaku yang umumnya tidak diizinkan di rumah. Pada umumnya pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen, yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu, serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan Marketing Mix atau bauran promosi yang terdiri atas beberapa elemen yaitu: product, price, place dan promotion, biasa disingkat dengan empat P.Kebanyakan orang berpendapat bahwa upaya-upaya promosi hampir selalu bersifat persuasif, tetapi agaknya orang lupa bahwa promosi merupakan suatu bentuk penting dari komunikasi.

Komunikasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh orang-orang untuk berupaya menciptakan suasana pemahaman di antara mereka. Jadi promosi merupakan kegiatan dalam pemasaran untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan orang mengenai produk atau jasa agar orang melakukan tindakan seperti yang dikehendaki pemasar. Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix), disamping produk, harga, dan jalur distribusi. Peranan promosi dalam bauran pemasaran adalah menjelaskan pada pelanggan yang ada maupun potensial tentang manfaat dan nilai yang ditawarkan oleh produk. Sedangkan peranan pokok komunikasi pemasaran adalah mengkomunikasikan citra lembaga kepada sejumlah khalayak. Pariwisata ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif, apabila pengembangan pariwisata merangsang perhatian lebih besar terhadap nilai-nilai budaya, dan akan dirasakan negatif jika pengembangannya melunturkan nilai-nilai budaya yang sudah ada. Maka dari itu kebudayaan merupakan salah satu sarana pariwisata yang berpegang teguh pada adat istiadat yang hidup ratusan tahun yang akan tetap diperhatikan sebagai bagian dari kebinekaan Indonesia. Pada hakikatnya industri pariwisata adalah industri yang mengutamakan jasa. Bidang ini merupakan industri yang sangat terkait dengan ekonomi global, jika dikembangkan dengan baik akan sangat membantu kehidupan ekonomi suatu negara atau daerah. Oleh karena itu sangat penting untuk mengembangkan sektor pariwisata karena selain mampu beradaptasi dengan lingkungan, pariwisata juga menjanjikan keuntungan yang besar.

Berbicara tentang pariwsata tentu saja akan melibatkan berbagai elemen yang terlibat dalam berbagai kegiatan pariwisata, salah satunya adalah wisatawan. Menurut IUOTA (International Union of Travel Organiization) wisatawan adalah:pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara atau daerah yang dikunjunginya dengan maksud dan tujuan perjalanan. Yang digolongkan sebagai wisatawan adalah sebagai berikut : 1. Pesiar (leisure) untuk keperluan liburan, kesehatan, studi, agama (ziarah), dan olahraga. 2. Hubungan dagang (bussines), kunjungan keluarga, konferensi, dan misi. Pariwisata merupakan keseluruhan rangkaian dari menjual barang dan jasa yang diperlukan wisatawan selama ia melakukan perjalanan wisata sampai ketempat asalnya. Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khusunya dan traveller pada ummumnya, selama dalam perjalanannya (Buchari,1992:53). Krippendorf juga mengemukakan alasan atau motif lainnya adalah karena ulangan dari semua alasan yang ditampilkan dalam iklan dan yang diulang-ulang kembali dalam semua brosur pariwisata dan katalog (Ross, 1998:34). Dengan penyampaian informasi terbaru yang diulang-ulang tersebut maka calon wisatawan secara lebih rinci mengetahui daya tarik yang dimiliki oleh suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) tertentu. Dengan kata lain bahwa tidak mungkin suatu Daerah Tujuan Wisata dikenal dan dapat dikunjungi jika tidak dipromosikan kepada khalayak.

Dalam hal ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap objek wisata Museum Rahmatshah Medan yang berlokasi di Jl.S.Parman no 309 Medan. Museum ini menyimpan menyimpan koleksi pribadi pemburu dan pecinta alam bernama DR. H. Rahmat Shah. RAHMAT Museum & Galeri satwa liar Internasional konon merupakan satu-satunya di Asia yang memiliki sekitar 600 spesies satwa yang diawetkan dari berbagai negara di dunia. Hewan-hewan ini ditata rapi dalam berbagai tema, sesuai dengan habitatnya masing-masing. Dan koleksinya pun lengkap, dari hewan yang paling kecil sampe yang besar juga ada. Museum diresmikan pada tanggal 14 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Juwono Sudarsono. Dalam rangka turut mencegah kepunahan hewan-hewan liar, museum ini pernah tercatat dalam Record Book dan memperoleh berbagai penghargaan tertinggi di dunia. Museum buka setiap selasaminggu jam 09.00 18.00 Setiap memasuki museum akan didampingi oleh pemandu yang akan menjelaskan perihal satwa, profil sang pendiri (yang hobinya berburu ke seluruh antero dunia), hingga proses/cara pengawetan hewan-hewan ini. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peranan humas pemasaran di Galeri Rahmatshah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. I.2. Perumusan Masalah Walaupun penelitian ini adalah penelitian deskriptif sebagaimana lazimnya jenis penelitian ini hanya memberikan analisis dan interpretasinya.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peranan humas pemasaran terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Galeri Rahmatshah? I.3. Pembatasan Masalah Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas, dan supaya tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, dimana dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian tentang peningkatan kunjungan wisatawan cukup aktual untuk dipecahkan masalahnya pada saat ini dengan alasan penelitian sejenis ini belum pernah dilakukan di lingkungan FISIP USU, utamanya pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Penelitian bersifat deskriptif, yaitu dimana hanya memaparkan suatu situasi atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 3. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pengunjung Galeri Rahmatshah. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. I.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai peranan humas pemasaran di Galeri Rahmatshah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

2. Untuk mengetahui peningkatan kunjungan wisatawan di galeri Rahmatshah. 3. Untuk mengetahui tanggapan wisatawan terhadap Galeri Rahmatshah. I.5 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap khasanah keilmuan pada Departemen Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai komunikasi pemasaran dan kunjungan wisatawan. Juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi dan peneliti lain yang berminat meneliti mengenai komunikasi pemasaran. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi penelitian Ilmu Komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran tentang kunjungan wisatawan. 3. Secara praktis, penelitan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan penelitian ini. I.6 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40)

Teori merupakan himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6). Teori berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan memberikan pandangan terhadap sebuah permasalahan. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan antara lain: I.6.1. Public Relations (PRs) Istilah public relations diperkenalkan oleh Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906.Gagasan Lee yang ditampilkannya saat itu adalah apa yang dinamakan olehnya Declaration of Principle yang memuat asas khalayak tidak dapat diabaikan oleh manajemen industri dan dianggap bodoh oleh pers (Effendy, 2003:106). Selain itu, ia akan berjanji menyediakan berbagai informasi yang cepat serta akurat khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui segenap masyarakat. Hal ini kemudian menjadi salah satu fungsi utama dari kegiatan public relations. Institute of public relations mendefenisikan public relations sebagai berikut: public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara satu perusahaan dengan segenap khalayaknya. Hal ini berarti bahwa public relations adalah satu rangkaian kegiatan kampanye atau program terpadu yang berlangsung secara berkesinambungan dan teratur sehingga terdapat pengertian dan pemahaman dari

pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan utamanya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian dengan maksud untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang turut berkepentingan. Sebaliknya, organisasi juga harus memahami kelompok atau individu yang terlibat didalamnya (Jefkins 2004 : 9). Selain itu pengertian public relation menurut Rex F. Harlow yaitu, fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerjasama antar organisasi dan publiknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; PR mendefenisikan dan menekankan tanggungjawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen mengikuti tetap perkembangan dam memanfaatkan perubahan secara efektif, PR dalam hal ini adalah system peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat sebagai alat utamanya (Cutip, 2006 : 5), Onong Uchjana Effendy (2006 : 132) mengemukakan ciri-ciri public relation sebagai berikut: Komunikasi yang dirancangkan berlangsung dua arah. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasi, dan pengkajian pendapat umum. Tujuan yang hendak dicapai ialah tujuan perusahaan. Saran yang hendak adalah khalayak didalam dan diluar perusahaan. Efek yang diharapkan adalah terbitnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan khalayak.

Berdasarkan ciri-ciri public relations tersebut jelas bahwa public relations mendukung tercapainya tujuan perusahaan yang melibatkan seluruh komponen perusahaan yang bersangkutan baik ke dalam maupun ke luar. I.6.2. Fungsi dan Tujuan Public Relations Public Relations sendiri merupakan salah satu sarana yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk memadukan persepsi yang beredar di luar dengan kenyataan yang ada di dalam perusahaan. Di dalam perusahaan itu sendiri Public Relations juga diperlukan untuk menjaga pekerjaan yang baik dan mengkomunikasikannya kepada public. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu: 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika

fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 200s2). Sedangkan yang menjadi tujuan dari public relations adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003). Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relations adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e. Mendukung bauran pemasaran.

I.6.3. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Dalam kehidupan sosial suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dibutuhkan komunikasi. Komunikasi ini memungkinkan dari satu individu untuk mendapatkan barang atau produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan. Konsep inilah yang dikembangkan dan menjadi konsep untuk lahirnya promosi yang dikemas menjadi istilah komunikasi pemasaran. Perkembangan metode pemasaran sangat mengedepankan terciptanya suatu komunkasi yang baik. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka dapat mengambil hati konsumen sehingga akan dengan senang hati membeli produk yang telah ditawarkan ke pasar. Promosi adalah faktor penting yang sangat perlu untuk diperhatikan dalam proses pemasaran. Dewasa ini dalam melakukan komunikasi tersebut sebagai salah satu bentuknya adalah melalui iklan yang saat ini telah sangat berkembang dengan amat sangat pesat. Banyak perusahaan mulai dari yang tingkat kecil hingga ke tingkat tinggi, menggunakan konsep komunikasi berupa iklan untuk pemasaran barang atau jasa.

Ekonomi saat ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen. Apapun kebutuhan itu, maka pabrik berusaha untuk mencari cara untuk memenuhi agar dapat memuaskan dan mengakomoditir keinginan konsumen. Begitu juga dengan promosi dengan menggunakan iklan, semakin banyak iklan mengalami perkembangan mengikuti dengan kebutuhan dan pola hidup dari konsumen. Semakin bervariasi dari pola hidup masyarakat maka semakin besar pula variasi dan perkembangan dari produksi iklan yang dihasilkan. Iklan biasanya menjadi salah satu jenis pengeluaran keuangan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam jumlah besar. Pengeluaran yang besar yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan promosi via iklan, menjadikan bukti bahwa iklan memiliki peranan yang amat penting dalam mengukur keberhasilan pemasaran dari suatu barang atau jasa. Walaupun tidak selalu berjalan demikian, namun terkadang pengeluaran biaya iklan yang besar tidak selalu mendatangkan keuntungan dan penjualan yang besar. Oleh karena itu sangat perlu untuk mempertimbangan komunikasi pemasaran dengan media iklan agar dapat memenuhi target penjualan dari suatu barang atau jasa. Pemasaran harus dilakukan dengan landasan strategi yang matang. Pemasaran yang bagus harus memiliki manajemen pemasaran yang baik pula. Beberapa tahun terakhir ini, komunikasi pemasaran yang sering dilakukan oleh iklan kebanyakan dengan menggunakan media elektronik terutama pada media lainnya yang dapat mengumpulkan masa dengan jumlah yang besar. Selai melakukan promosi dengan menggunakan media masa, pemasaran produk juga

dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi dengan menggunakan promosi penjualan yang dilakukan secara langsung yang dapat mendongkrak untuk mendatangkan keuntungan. Dan terkadang, untuk perusahaan yang tidak mau repot sering sekali menggunakan perantara berupa biro iklan agar produk yang dipasarkan memiliki iklan promosi yang maksimal. Terkadang biro iklan ini diperankan oleh bagian penting yang diberi nama sebagai konsultan humas. Sebagai catatan, konsultasi humas ini berperan hanya sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pembuatan citra produk terhadap konsumen dan membuat publisitas yang lebih terhadap nilai suatu produk atau jasa. I.6.4. Promosi Pariwisata Kata promotion memberikan interpretasi dan bahasa yang bermacammacam. Pada dasarnya maksud dari kata promotion adalah untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan lebih khusus lagi melalui komunikasi agar oleh khalayak terfikirkan untuk melalukan sesuatu. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi fikiran dan tingkah laku khalayak sasaran. Promosi pariwisata adalah merupakan upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan sehingga produk menjadi lebih menarik. Daya tariklah yang menjadi kata kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata yang selalu dikemas dengan model yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengunjunginya. Kegiatan promosi itu merupakan suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relative singkat, tentunya mengingat sifat maupun karakter dari produk pariwisata itu sendiri.

Dalam kegiatan ini diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon wisatawan. Wisatawan dan permintaannya tidak digarap namun produknya yang lebih disesuaikan dengan permintaan. Untuk mengadakan promosi yang tepat harus disadari bahwa yang didistribusikan ke pasar itu sering bukan produk yang sudah jadi, akan tetapi sering hanya komponen-komponennya saja, seperti hotel, aktraksi, atau angkutannya. Pada dasarnya tujuan dari promosi pariwisata tidak lain adalah : a. Memperkenalkan jasa-jasa dan produk yang dihasilkan industri pariwisata seluas mungkin. b. Memberi kesan daya tarik sekuat mungkin dengan harapan agar orang akan banyak datang untuk berkunjung. c. Menyampaikan pesan yang menarik dengan cara jujur untuk menciptakan harapan-harapan yang tinggi. Dalam hal ini, kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan berkaitan dengan berbagai kegiatan public relations yang berhubungan erat dengan pembentukan opini public dan perubahan sikap dari masyarakat. Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam buku Efektif Public Relation, mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya (Ruslan, 2002:6).

Menurut Cutlip dan Center dalam peranan PR ketika berkomunikasi dikenal dengan The 7 C s of communication, antara lain sebagai berikut (Ruslan, 2002:77) : a. Credibility Komunikasi tersebut di mulai dengan membangun suatu kepercayaan. Oleh karena itu untuk membangun iklim kepercayaan itu dimulai dari kinerja, baik pihak komunikator dan pihak komunikan akan menerima pesan tersebut berdasarkan keyakinan yang dapat dipercaya, begitu juga tujuannya. b. Contex Suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan hidup atau keadaan sosial yang tidak bertentangan dan seiring dengan keadaan tertentu dan memperlihatkan sikap partisipatif. c. Content Pesan yang akan disampaikan itu mempunyai arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan dengan system nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat. d. Clarity Pesan dalam berkomunikasi itu disusun dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh atau mempunyai persamaan arti antara komunikator dengan komunikannya. e. Community and consistency Komunikasi tersebut merupakan suatu proses yang tidak ada akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan dan

bervariasi, yang merupakan kontribusi fakta yang ada dengan sikap penyesuaian melalui proses belajar. Isi atau materi pesan harus konsisten dan tidak membingungkan audiensnya. f. Channels Menggunakan media sebagai saluran pesan yang setepat mungkin dan efektif dalam menyampaikan pesan yang dimaksud. g. Capability of audience Komunikasi tersebut memperhitungkan kemungkinan suatu kemampuan dari audiensnya, yaitu melibatkan berbagai faktor adanya suatu kebiasaan. Kebiasaan membaca atau kemampuan menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya perlu diperhatikan oleh pihak komunikator dalam melakukan kampanye PR. Pesan yang disampaikan harus dapat menyadarkan dan bisa mempengaruhi. Dalam kompetisi, pesan-pesan disampaikan kepada wisatawan potensial dengan memberikan serta membagikan bahan-bahan promosi (promotion materials) kepada yang dianggap akan melakukan perjalanan wisatawan (Yoeti, 1996:52). I.6.5. Wisatawan Wisatawan domestik adalah wisatawan dalam negeri, bukan wisatawan yang datang dari negara lain. Umumnya, wisatawan domestik melakukan wisata dan berekreasi ke bagian atau wilayah lain di negaranya untuk mengetahui sesuatu yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Tujuan mereka berwisata di dalam

negeri biasanya hanya ingin melepas rasa penasaran akan tempat yang diyakini menakjubkan atau menyenangkan. Di Indonesia sendiri, banyak sekali wisatawan domestik yang berwisata untuk melepas penat karena kesibukan mereka setiap harinya. Orang Indonesia sendiri memang dikenal sebagai pelancong. Orang Indonesia sangat suka bepergian ke tempat-tempat lain di negerinya. Hal ini terjadi karena banyak sekali tempat menarik yang bisa dikunjungi sehingga wisatawan domestik indonesia tidak perlu bingung mencari tempat tujuan wisata. I.6.6. Teori AIDDA Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi, dalam hal ini peranan komunikator lah yang sangat penting. Di sini, komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor-faktor yang terdapat pada komponen media atau komponen komunikan yang membuat efek yang diharapkan tidak kunjung tercapai. Untuk itu dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan yang disebut A-A Prosedure atau Attention to Action Procedure. A-A Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA, yaitu Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision (keputusan), dan Action (tindakan).

Di mulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya saja, hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku. I.7. Kerangka Konsep dan Variabel Operasional Menurut Nawawi (2003:40) kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam kerangka konsep harus dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel penelitian yang menjadi kerangka operasional. Setelah mengemukakan kerangka teori, maka ada beberapa konsep yang dapat dioperasionalkan pada penelitian ini, yaitu :

Tabel 1 Variabel Operasional Kerangka Konsep Variabel Bebas (X) Promosi Pemasaran 1. Defenisi Promosi merupakan suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. 2. Bentuk-bentuk Pemasaran Variabel Operasional - Pengenalan Produk - Branding - Harga - Kualitas - Direct Selling - Melalui Media - Publisitas - Outdoor - Face to Face 3. Tujuan Pemasaran adalah untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta permintaan konsumen. - Peningkatan Penjualan - Produk Selling 4. Isi Pesan adalah ide atau gagasan yang akan ditampilkan kepada konsumen Variabel Terikat (Y) Kunjungan Wisatawan adalah aktivitas pariwisata untuk mengenal lingkungan, objek wisata - Tata Bahasa - Sistem Penulisan - Jumlah Pengunjung - Identitas Pengunjung - AIDDA

I.8. Defenisi Variabel Operasional Defenisi operasional merupakan unsur penelitian untuk mengetahui bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46). Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas a. Promosi Pemasaran - Pengenalan produk, periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru. Promosi produk tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan produk dan membuat konsumen menyadari akan keberadaannya - Branding, suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi. - Harga, merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

- Kualitas, Menurut J.R. Evans dan W.M. Lindsay dalam buku The Management and Control of Quality, Bahwa Kualitas dapat diartikan sebagai: Kesempurnaan, Konsistensi, Menghilangkan kerugian, Kecepatan pengiriman, Proses mengikuti prosedur dan kebijakan, Menghasilkan produk yang baik dan berguna, Melakukan yang benar dari awal, Memanjakan atau menyenangkan pelanggan dan Pelayanan dan kepuasan total bagi pelanggan. b. Bentuk-bentuk Pemasaran - Direct Selling, (Penjualan Langsung) adalah : Metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra Usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar. - Media, Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6) - Publisitas, merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.

- Outdoor, Ruang terbuka (Outdoor) merupakan media atau prasarana yang memberikan keleluasaan baik pada gerak fisik (psikomotorik), maupun emosi (afeksi) dan berpikir (kognisi) bagi pesertanya. - Face to face, komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. c. Tujuan Pemasaran - Peningkatan Penjualan - Produk Selling d. Isi Pesan - Tata Bahasa, ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa, Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistik. - Sistem Penulisan, dibuat dengan dua tujuan. Pertama, sebagai guidance bagi penulis untuk menyusun bab-bab yang belum terselesaikan, yaitu bab dua dan seterusnya. Kedua, untuk mempermudah pembaca dalam menyimak dan memahami keseluruhan bagian skripsi, tesis atau disertasi. 2. Variabel Terikat ( Kunjungan Wisatawan) - Jumlah Pengunjung, Seberapa banyak orang yang mengunjungi sebuah objek wisata. - Identitas Pengunjung, keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciriciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari factor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu.

- AIDDA a. Attention, hal memperhatikan, apa yang diperhatikan. Komunikator harus menimbulkan daya tarik sehingga dapat membangkitkan perhatian komunikan terhadap pesan yang disampaikan, motif-motif pada diri komunikan untuk mengunjungi suatu objek wisata, suatu proses dimana objek dan kondisi yang melingkupi seseorang, berfungsi sebagai perangsang-perangsang stimuli yang menjelmakan sesuatu intensitas tanggapan. b. Interest, kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, adanya kebutuhan komunikan terhadap hiburan dan hal-hal yang dapat membuat rileks, sehingga berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. c. Desire, keinginan (harapan) yang kuat. Disini komunikan sudah memiliki keinginan untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan kepadanya. d. Decision, perihal yang berkaitan dengan keputusan, segala putusan yang telah ditetapkan (telah difikirkan, dipertimbangkan dan sebagainya), komunikan memutuskan untuk mengunjungi objek wisata tersebut dengan berbagai persiapan yang sudah di rencanakan sebelumnya. e. Action, kegiatan, usaha, pekerjaan. Komunikan melakukan kegiatan atau tindakan wisata dan pada akhirnya ia dapat merasakan kepuasan setelah melakukan perjalanan wisata.

I.9 Metode Penelitian I.9.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. I.9.2 Lokasi Penelitian Medan. Penelitian ini di laksanakan di Museum Rahmatshah Jl.S.Parman No 309 I.9.3 Waktu Penelitian Penelitian ini sendiri akan di mulai pada bulan Maret 2011 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila data yang diperoleh telah mencukupi, maka penelitian akan dihentikan. I.9.4 Populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan demikian populasi dan sampel ditetapkan dengan menggunakan accidental sampling yang merupakan penarikan sampel dengan cara memilih responden secara langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang sedang berkunjung di Museum Rahmatshah, sedangkan jumlah sampel yang ditetapkan berkisar 30 sampel.

I.9.5 Tekhnik Pengumpulan Data a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Didalam proses penggunaan data, penulis menggunakan metode wawancara terstruktur yaitu suatu model pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun secara sistematis. Adapun model wawancara yang digunakan adalah ProjectiveQuesioner yang merupakan model pertanyaan yang memberi kesempatan kepada responden untuk memilih jawaban yang telah disediakan. Sebagai contoh : No. Pertanyaan Jawaban Kode 1 Jenis kelamin 1. Pria 2. Wanita I.10 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan SPSS Windows untuk melakukan analisa dan interpretasi data. Alasan nya karena penggunaan program ini lebih mudah dan sangat membantu dalam melakukan analisis data.