BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi sangat terasa cepat di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Produk elektronik sendiri dikategorikan menjadi consumer product. elektronik ini menjadi potensi dalam pengembangan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Handphone). Handphone saat ini sudah menjadi alat komunikasi yang penting dan

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang di segala aspek kehidupan. Perkembangan teknologi semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. semakin mudah dan nyaman. Teknologi yang semakain pesat ini membuat hampir tidak ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan cara berkomunikasi menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.


I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Salah satu yang dapat kita lihat secara langsung adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi memberikan manfaat diberbagai bidang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi komunikasi saja tetapi juga dapat mengakses situs internet. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. meliputi berbagai aspek, salah satu di antaranya adalah perkembangan alat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat pada era globalisasi (Sulistyaningsih, 2011). Masyarakat Indonesia banyak yang menggemari gadget karena

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB 1 PENDAHULUAN. Telepon genggam dewasa ini sudah menjadi salah satu barang elektronik yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. handphone. Pertama kali dikenalkan pada masyarakat, harga handphone masih relatif

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin modern ini, bentuk-bentuk komunikasi seringkali

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. mudah sehingga manusia seringkali mengalami ketergantungan terhadap alat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi komunikasi dan informasi telah member berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia. Di era globalisasi sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong masyarakat untuk lebih memahami kecanggihan teknologi. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan fungsi teknologi. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2003) mencakup telepon, radio dan televisi. Sedangkan dalam buku Human Communication (Tubbs dan Moss, 2001), bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat antarpesona, kelompok, organisasional dan publik. Pada tingkat antarpesona yaitu telepon, telepon genggam (handphone), surat elektronik dan voicegram. Perkembangan teknologi yang semakin cepat, memunculkan banyak piranti (instrumen) baru untuk memenuhi kebutuhan atau fungsi yang terkadang sengaja memang diciptakan. Dengan semakin bertambahnya piranti baru dengan berbagai jenis, ukuran, dan fungsi, orang mulai terbiasa mendengarkan istilah umum yang digunakan untuk mengacu ke piranti canggih yang memiliki fungsi praktis

spesifik dengan kegunaan tertentu. Isi pesan media komunikasi seringkali tidak mempengaruhi masyarakat yang kini melainkan bentuk dan jenis media itu sendiri. Banyak bentuk teknologi baru dalam komunikasi yang kita kenal, seperti telepon selular (ponsel), komputer, kamera, laptop, mp3 player, netbook, tablet dan berbagai macam yang lain dapat disebut sebagai piranti teknologi (gadget). Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna. Dari banyaknya gadget yang diciptakan, salah satu jenis gadget yang paling akrab dalam kehidupan sehari-hari adalah ponsel cerdas atau saat ini lebih dikenal dengan smartphone. Gadget jenis ini mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Penemuan baru selalu menjadi daftar spesifikasi yang dihadirkan. Sekarang ini smartphone tidak semata-mata hanya digunakan untuk berkomunikasi, teknologi baru yang diterapkan memungkinkannya sebagai kamera, perekam video, peta digital, pemutar musik, jaringan internet, dan lain sebagainya. Teknologi komunikasi dalam wujud smartphone merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin berkembang pesat dengan berbagai penemuan produk unggulan yang memudahkan masyarakat untuk saling berinteraksi dan memperoleh informasi. Smartphone adalah teknologi baru yang menyerupai Personal Digital Assistant (PDA) yang memiliki berbagai fungsi dan kemudahan dalam mengakses internet (Phillippi and Wyatt, 2011). Kecanggihan smartphone dibandingkan handphone cellular terletak pada operation system yang tangguh, kecepatan proses yang tinggi, perangkat multimedia yang mutakhir, koneksi internet terbaik dan layar sentuh. Jumlah pengguna smartphone di United State (US) mengalami peningkatan yang cepat, diperkirakan pada akhir tahun 2011 setengah populasi (US) akan menggunakan smartphone (Cummiskey, 2011). Belum ada referensi yang akurat terkait demografi pengguna smartphone di Indonesia. Namun, menurut data Frost & Sullivan, salah satu lembaga yang

melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan ekonomi perusahaan menyatakan penjualan smartphone di Indonesia pada tahun 2009 telah terjual sebanyak 1,2 juta dan diprediksikan pada tahun 2015 total penjualan smartphone di Indonesia akan mencapai 18,7 juta (http://tatya13.wordpress.com/2012/05/29/risetmarketing/). Penggunaan smartphone menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS (short messages service) saja. Smartphone dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana musik/hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menjadikan smartphone sebagai salah satu perkembangan komunikasi yang paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir (Nurudin, 2005). Terlihat juga pada kompetitif kualitas dari berbagai merk smartphone seperti Apple, Blackberry, LG, Nokia, Oppo, Samsung, Smartfren, Sony, dan lain-lain. Masing-masing tidak berhenti bersaing mencari pangsa pasar melalui produk terbaru hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat. Simanjuntak (2004) dalam tulisannya mengenai aspek sosial telepon selular menyatakan paling tidak ada lima implikasi dari penggunaan ponsel. Pertama, terhadap setiap individu yang menggunakan ponsel tersebut. Kedua, terhadap interaksi-interaksi antar individu. Ketiga, terhadap pertemuan tatap muka. Keempat, terhadap suatu kelompok atau organisasi. Selajutnya yang kelima adalah terhadap sistem hubungan di organisasi dan kelembagaan masyarakat. Masyarakat Indonesia merupakan salah satu pengguna smartphone dengan jumlah yang cukup banyak. Seperti yang dilansir Radio Netherlands Worldwide pada tanggal 8 Januari 2009 dalam artikel hasil wawancara bersama pakar telematika Indonesia, Roy Suryo dan psikolog social dari Universitas Indonesia, Dra. Ratna Djuwita tentang penggunaan smartphone di Indonesia (Juju dan Matamaya, 2009: 21). Disadari atau tidak kemuculan smartphone ini sedikit demi sedikit mengikis budaya tatap muka dan silaturahmi (bertemu secara fisik) di Indonesia.

Masyarakat yang dulunya dikenal dengan masyarakat yang saling beranjangsana kini perlahan mulai berkurang seiring kemunculan alat-alat komunikasi canggih. Hal ini tidak bisa disalahkan. Kemajuan di bidang teknologi merupakan salah satu perubahan sosial yang tak dapat dihindari dan akan terjadi secara terus menerus. McLuhan (dalam Morissan, dkk, 2010: 30) mengemukakan teknologi media telah menciptakan revolusi di tengah masyarakat karena masyarakat sudah sangat tergantung kepada teknologi dan tatanan masyarakat terbantuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat menggunakan teknologi. Menurutnya, media berperan menciptakan dan mengelola budaya. Perangkat mutakhir yang dalam kehadirannya telah menciptakan gaya hidup konsumtif ini cenderung memanjakan para pengguna sehingga dapat mematikan daya kreativitas mereka. Sebuah pola pikir wajib memiliki telah berkembang dan terbentuk di masyarakat sehingga apa yang kita khawatirkan itu benar-benar terjadi. Orang-orang cenderung pasif dalam hubungannya dengan daya cipta terhadap teknologi. Seiring dengan inovasi yang terus dikembangkan oleh produsen untuk meningkatkan fungsi ponsel cerdas, penggunaannya sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Disini interaksi yang terbantuk kemudian diperluas prosesnya tidak hanya melalui telepon dan pesan teks kini individu pengguna ponsel cerdas (smartphone) ini bisa berkomunikasi melalui aplikasi chatting atau messenger hingga media sosial dimana aplikasi tersebut dapat digunakan dengan adanya koneksi internet. Begitu pula masih banyak fitur-fitur lainnya yang telah tersedia di dalam ponsel cerdas itu sendiri (Brotosiswoyo, 2002). McLuhan (dalam Morissan, dkk, 2010: 30) mengemukakan bahwa manusia memiliki hubungan simbolik dengan teknologi. Kita menciptakan teknologi dan teknologi pada gilirannya menciptakan kembali siapa diri kita. Saat ini, siapa pun, kapan pun, dan di mana pun kita akan melihat setiap orang sedang berinteraksi dengan ponselnya. SMS, telepon, internet, game, email, dan lain-lain akan dilakukan dalam interval waktu yang cukup singkat. Beberapa menit sekali

mengecek ponsel. Sehingga lebih banyak waktu yang kita habiskan ketika sedang bersama ponsel kita dibandingkan dengan berbincang langsung dengan orang sekitar. Hal ini juga turut memperlihatkan kepada kita bahwa interaksi manusia dan teknologi tidak hanya menampilkan sisi positif (dampak baik) terhadap kehidupan manusia, tapi juga menampilkan sisi negatif yang mampu mengubah cara pandang dan cara hidup manusia pada umumnya. Budyatna (2005) mengemukakan bahwa bentuk pendekatan komunikasi yang paling ideal adalah yang bersifat transaksional, dimana proses komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang sangat dinamis dan timbal balik. Disini Budyatna melihat bahwa dengan munculnya penggunaan ponsel mempengaruhi proses yang transaksional tersebut. Seringkali komunikasi yang dinamis dan timbal balik dirasakan menurun kualitas dan kuantitasnya pada interaksi sosial khususnya interaksi tatap muka. Jika sebelumnya kita beriteraksi terhadap sesama harus saling bertatap muka secara utuh untuk saling mengenal, maka di zaman seskarang hal itu tidak lagi menjadi sebuah kewajiban. Melalui gadget, interaksi manusia cukup dengan hanya melihat wajah atau foto, mendengar suara, tidak lagi dengan sentuhan fisik seperti jabat tangan. Interaksi manusia dengan manusia telah digantikan menjadi interaksi manusia dengan gadget yang secara perlahan menjajah wilayah sosial kehidupan sehari-hari manusia serta memberi pengaruh terhadap interaksi sosial di masyarakat. Terdapat banyak fenomena dimana tidak jarang individu lebih memilih memainkan atau menggunakan smartphonenya, meskipun ia sedang berada di tengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan Survey Siemens Mobile Lifestyle III, menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca pesan, memainkan games, atau hanya sekedar mengecek akun media sosialnya di tengah acara keluarga yang dianggap membosankan (Nurudin, 2005).

Menurut McLuhan (dalam Morissan, dkk, 2010: 31), teknologi komunikasi menjadi penyebab utama perubahan budaya. Kehidupan keluarga, lingkungan kerja, sekolah, pertemanan, kegiatan keagamaan, politik, dan sebagainya semua terpengaruh teknologi komunikasi. Interaksi manusia dengan manusia telah digantikan menjadi interaksi manusia dan seringkali tidak kita sadari teknologi dapat mengurangi interaksi seseorang secara langsung dengan orang-orang terdekat yang ada di sekitar (misalnya antara orang tua dan anak di rumah masingmasing sibuk dengan gadget-nya). Saling tegur sapa dengan menghadapkan senyum pada tetangga semakin berkurang, sedangkan sibuk sendiri di hadapan komputer dan alat teknologi lainnya sudah dianggap lumrah di masyarakat saat ini. Smartphone (ponsel cerdas) merupakan gadget yang paling diminati dan paling banyak digunakan orang-orang pada saat ini, terutama remaja. Mereka biasanya sering menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, browsing ataupun untuk mengakses situs media sosial. Smartphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, trend dan prestise. Pattiradjawane pernah melakukan penelitian terhadap pemakaian dan penggunaan ponsel di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase terbesar pengguna ponsel berdasarkan usia yaitu usia 15-24 tahun (31%), berdasarkan kota-desa yaitu kota (71%), dan berdasarkan kota-desa pada lima pulau (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali) yaitu kota (>55% dari masing-masing pulau). Hal ini menunjukkan pengguna ponsel terbesar merupakan kelompok remaja perkotaan. Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi yang perlu untuk dimanfaatkan. Secara psikologis, usia remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama (Hurlock, 2011). Respon kaum remaja terhadap barang-barang baru, termasuk dalam hal ini adalah kecanggihan smartphone, cukup tinggi. Walaupun

belum tentu penggunaan smartphone tersebut dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan smartphone yang semakin berkembang di kalangan remaja ini, menimbulkan berbagai macam perubahan sikap dan perilaku di kalangan remaja itu sendiri. Remaja lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada dalam satu komunitas pengguna smartphone daripada berkomunikasi dengan teman yang ada di sebelahnya. Banyak remaja pengguna gadget tidak memanfaatkan fasilitas sesuai dengan gadget yang mereka miliki, dan juga kurang memerhatikan penggunaan waktu saat pemakaian gadget. Sebagai contoh, dalam hal penggunaan waktu, waktu yang dimanfaatkan oleh para siswa untuk beraktivitas dengan smartphone yaitu mulai dari pagi hari hingga malam hari. Kegemaran terhadap gadget ini semakin lama akan berpengaruh pada perkembangan psikologis bagi siapa saja yang menggunakannya, dan akan berpengaruh pula terhadap tingkat aktivitas mereka dalam berkomunikasi dengan sesamanya (Sunomo, 2004:56). Pada usia ini mereka (remaja) sedang mencari tuntutan hidup, oleh karena itu orang tua seharusnya sangat berperan penting dalam hal mendidik anak dan mengajari anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa remaja, cenderung terjadi pergolakan emosional dalam diri remaja. Kecenderungan ini merupakan kondisi yang memprihatinkan karena ditinjau dari usia sekolah, di usia yang masih labil mereka seharusnya terbiasa untuk bergaul dan berkomunikasi secara langsung dengan teman atau orang lain di lingkungan sosialnya. Dengan kebiasaan mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkomunikasi melalui gadget, otomatis waktu yang mereka gunakan untuk berinteraksi secara langsung akan berkurang. Berdasarkan observasi awal di beberapa sekolah tingkat SMA di Medan secara signifikan menunjukkan bahwa hampir keseluruhan siswa SMA Harapan 1 Medan sudah menggunakan gadget terutama smartphone. Gadget seakan telah

menjadi predikat must have atau wajib dimiliki bagi siswa di sekolah tersebut. Pada umumnya mereka melakukan aktivitas memanfaatkan fasilitas gadget dilakukan setiap saat. Dan kegiatan-kegiatan tersebut telah menjadi semacam rutinitas sehari-hari. Sehingga jika tidak beraktivitas dengan gadget satu hari saja seakan ada sesuatu yang hilang dan berbeda. Gadget telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Penelitian dilakukan di SMA Swasta Harapan 1 Medan. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa SMA merupakan tempat sosialisasi utama para remaja dengan lingkungan sosial mereka (selain keluarga). Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa SMA Harapan 1 Medan merupakan salah satu SMA yang terletak di pusat kota dengan sampel yang tergolong dalam keluarga berkecukupan, serta hampir keseluruhan telah menggunakan smartphone. Saat ini SMA Harapan Medan memiliki jumlah peserta didik sebanyak 880 orang dan jumlah pendidik 51 orang. Dan pihak pemerintah yaitu Diknas. Kota Medan, Provinsi serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirt. Pembinaan SMA memberikan kepercayaan kepada SMA Harapan Medan menjadi sekolah percontohan melaksanakan Sekolah Kategori Mandiri dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan juga Berbasis IT (Informasi Telekomunikasi). Selain itu, berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di beberapa sekolah menerapkan peraturan menggunakan smartphone bagi siswa dan penggunaannya dibatasi pihak sekolah. Tetapi di SMA Harapan 1 Medan siswa tidak dibatasi dalam penggunaan smartphone, sehingga siswa bebas menggunakan smartphone baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Pendapat remaja pengguna gadget smartphone di SMA Harapan 1 Medan diharapkan dapat mewakili penelitian Studi Korelasional Pengaruh Penggunaan Gadget Smartphone terhadap Interaksi Sosial (Tatap Muka) Remaja. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan Penggunaan Gadget Smartphone terhadap Interaksi Sosial Remaja di Kalangan Siswa SMA Harapan 1 Medan.

1.2 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat korelasional, bertujuan menjelaskan apakah penggunaan teknologi komunikasi (gadget) smartphone mempengaruhi interaksi sosial (tatap muka) remaja. 2. Penggunaan gadget yang dimaksud adalah penggunaan gadget dengan jenis smartphone (ponsel cerdas). 3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Harapan 1 Medan, kelas X dan XI. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi Sosial Remaja di Kalangan Siswa SMA Harapan 1 Medan? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi penggunaan smartphone pada remaja saat ini. 2. Mengetahui tingkat penggunaan smartphone di kalangan remaja saat ini. 3. Mengetahui pengaruh penggunaan smartphone pada interaksi sosial remaja.

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai kajian interaksi sosial, sebagai salah satu kajian dalam ilmu komunikasi. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khasanah penelitian serta sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca dalam melihat pengaruh penggunaan teknologi komunikasi (gadget) terhadap interaksi sosial remaja.