BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Alasan Pemilihan Judul Sesungguhnya pariwisata dimulai sejak dimulainya peradaban manusia, yang ditandai oleh adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah atau perjalanan agama lainnya. Namun demikian tonggak-tonggak sejarah dalam pariwisata sebagai fenomena modern dapat ditelusuri dari perjalanan Marcopolo (1254-1324) yang menjelajahi Eropa sampai ke Tiongkok, dan kemudian kembali ke Venesia, yang kemudian disusul oleh perjalanan pangeran Henry (1394-1460), Christopher Columbus (1451-1506) dan Vasco da Gama (akhir abad XV). Sedangkan sebagai kegiatan ekonomi pariwisata baru berkembang pada awal abad ke-19 dan sebagai industri internasional, pariwisata dimulai pada tahun 1869. Dewasa ini pariwisata adalah sebuah mega bisnis. Jutaan orang mengeluarkan triliunan dolar amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau membahagiakan diri (pleasure) dan untuk menghabiskan waktu luang (leisure). Hal ini menjadi bagian penting dalam kehidupan dan gaya hidup di negara- negara maju. Namun demikian memosisikan pariwisata sebagai bagian esensial dalam kehidupan sehari-hari merupakan fenomena yang relatif baru. Hal ini mulai terlihat sejak berakhirnya Perang Dunia II di saat mana pariwisata meledak dalam skala besar sebagai salah satu kekuatan sosial dan ekonomi (MacDonal dalam Pengantar Ilmu Pariwisata, 2009: 32 ). Di Indonesia pariwisata telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Sektor pariwisata dapat dikatakan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional.
Dari sektor pariwisata tersebut diperoleh dampak positif antara lain menghasilkan devisa negara, menumbuhkan lapangan kerja, menuntaskan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat lokal, melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan budaya serta mempererat persahabatan antar bangsa. Jika pariwisata tidak ditangani secara profesional maka akan menimbulkan dampak buruk antara lain rusaknya nilai seni dan budaya, kehancuran ekosistem dan lingkungan hidup serta pelanggaran terhadap norma agama, adat istiadat, kesusilaan dan hak asasi manusia. Oleh karenanya pemerintah beserta seluruh pemangku kepentingan pariwisata harus bersama-sama menyelenggarakan kepariwisataan dengan memperhatikan aspekaspek sosial, budaya, lingkungan hidup dan kearifan lokal serta senantiasa menjunjung tinggi norma agama, tradisi, adat istiadat, kesusilaan dan hak asasi manusia, sehingga diperoleh nilai tambah yang tinggi. Selanjutnya dalam aspek ekonomi, kepariwisataan diharapkan mampu untuk memberdayakan masyarakat setempat, menumbuhkan potensi ekonomi daerah tujuan wisata dan memberikan trickle down effect (efek menetes ke bawah yang memberikan manfaat) bagi kesejahteraan masyarakat sekitar daerah tujuan wisata. Tangkahan adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Langkat Sumatera Utara yang mengedepankan kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat lokal. Tangkahan merupakan salah satu jendela Taman Nasional Gunung Leuser dengan berbagai macam atraksi alam yang menarik dan menawarkan berjuta pengalaman yang tidak mudah untuk dilupakan. Akhir-akhir ini semakin banyak wisatawan baik domestik maupun manca negara yang terpikat untuk menimati keindahan alam Tangkahan. Banyak hal yang
ditawarkan di kawasan ekowisata ini, mulai dari tracking ke hutan,menyusuri sungai, tubing, dan menikmati pemandangan air terjun, sampai dengan menunggang gajah milik CRU (Conservation Response Unit). Hal inilah yang membedakan tangkahan dengan objek wisata lainya di Sumatera Utara dan mejadikannya latar belakang penulis untuk memilih dan mengangkat topik mengenai Tangkahan dengan judul Peranan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata Tangkahan. 1.2 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah mencoba melihat bagaimana peranan masyarakat lokal dalam upaya pengembangan dan pengelolaan ekowisata Tangkahan. 1.3 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah 1.3.1 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melihat peranan masyarakat lokal dalam pengembangan dan pengelolaan ekowisata Tangkahan. 1.3.2 Tujuan Umum Adapun tujuan umum penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai salah satu kelengkapan akademis untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Program Diploma III Pariwisata Fakultas Sastra Medan.
1.4 Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu : 1. Library Research, yaitu : penelitian kepustakaan dilasaknakan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah yang ada hubungannya dengan pembahasan yang dilakukan,serta mengumpulkan data-data yang bersifat teoritis. 2. Field Research, yaitu : penghimpunan informasi dan penjelasan yang diperoleh dengan mengadakan penelitian ke lapangan, dan data-data yang diperoleh melalui wawancara. 1.5 Sistematika Penulisan Kertas karya ini ditulis dalam kerangka yang sistematis dengan memberikan yang jelas pada tiap babnya. Kertas karya ini terdiri dari lima bab, yang tiap babnya mencakup hal-hal sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan. Bab ini akan membahas tentang alasan pemilihan judul, ruang lingkup permasalahan, tujuan penulisan karya ilmiah, metode penelitian, dan sistematikan penulisan. Bab II : Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis membicarakan pengertian atau defenisi pariwisata, pengertian objek dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana pariwisata, pengertian pariwisata konvensional dan pariwisata alternatif, pegertian ekowisata,prinsip ekowisata dan
karateristik ekowisata, konsep pembangunan dan pengembangan serta pengelolahan pariwisata. Bab III : Gambaran umum wisata alam Tangkahan. Pada bab ini penulis memaparkan tentang keberadaan daerah ekowisata Tangkahan, baik sejarah, objek atau daya tarik wisata yang potensial di kawasan ekowisata Tangkahan. Informasi tarif transportasi, penginapan, dan tarif atraksi-atraksi wisata di kawasan ekowisata Tangkahan. Bab IV : Pembahasan. Bab ini akan menguraikan konsep-konsep dasar pengembangan ekowisata Tangkahan, peranan masyarakat lokal dalam pengembangan, pengelolahan dan pemasaran objek wisata alam Tangkahan. Kelebihan dan kekurangan pelaksanaan objek wisata Tangkahan juga dijelaskan dalam bab ini. Bab V : Penutup. Pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan pada bab sebelumnya dan memberikan saran yang diambil dari perbandingan antara penulisan secara teoritis dengan kenyataan yang dijumpai di lapangan.