Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN

3.1 TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MEDAN, BINJAI, DELI SERDANG, DAN KARO

Kata Kunci : Kawasan Strategis Kawasan Ekonomis Pertumbuhan Ekonomi

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB V RENCANA PROGRAM DAN PRIORITAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

5.1. DASAR PERTIMBANGAN PENENTUAN KAWASAN

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

2 Ruang Wilayah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang menjadi pedoman dalam pemanfaa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Universitas Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan

DAFTAR PERTANYAAN. 7. Jabatan : Kabag/Kasubag Keuangan Non Kabag/Kasubag Keuangan

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

BAB 5 RTRW KABUPATEN

HIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

Universitas Sumatera Utara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Propinsi Sumataera Utara memiliki 2 (dua) wilayah pesisir yakni, Pantai

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran 2013 yang menyebutkan bahwa : Secara geografis, Kota Medan

2017, No Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi selalu menjadi masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar.

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah. Profil Singkat Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA TAHUNAN DAN LIMA TAHUNAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPAEN DELI SERDANG NOMOR :... TAHUN 2013 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

Transkripsi:

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap: a. Tata ruang di wilayah sekitarnya; b. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau c. Peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jenis kawasan strategis, antara lain, adalah kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, bidang sosial dan budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dan kepentingan pertahanan dan keamanan 6.1 KAWASAN STRATEGIS BIDANG PERTUMBUHAN EKONOMI Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Berdasarkan kriteria diatas maka Kawasan Strategis Kota (KSK) Medan yang dapat dikembangkan sebagai Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi, antara lain: 1. Pusat Pelayanan Kota di Bagian Pusat Kota (CBD Polonia) Di Kota Medan terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu Kecamatan Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Timur dan Medan Kota. 2. Kawasan ekonomi khusus, yang akan di kembangkan adalah di Kecamatan Medan Labuhan; 3. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Kawasan pengembangan ekonomi terpadu ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut : Hal. VI - 1

a. Memiliki aksesibilitas tinggi yang didukung oleh prasarana transportasi yang memadai. b. Memiliki potensi strategis yang memberikan keuntungan dalam pengembangan sosial ekonomi. c. Berdampak luas terhadap pengembangan regional, nasional dan internasional. d. Memiliki peluang investasi yang menghasilkan nilai tinggi. Berdasarkan kriteria diatas maka kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi terpadu adalah: Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Deli, Pusat Kota (CBD Polonia) dan Kecamatan Amplas. 4. Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas adalah Kawasan Pelabuhan Belawan di Kecamatan Medan Belawan dan Pusat-Pusat Primar dan Sekunder. 6.1 KAWASAN STRATEGIS BIDANG SOSIAL BUDAYA Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia. Kawasan-kawasan di Kota Medan yang dapat dikatagorikan sebagai kawasan strategis soaial budaya adalah: Kawasan Polonia; Kawasan Kota Lama Labuhan Deli (Toapekong Labuhan, Rumah-rumah Toko Pekong, Rumah-rumah Melayu, Mesjid Raya Labuhan, Bangunan Eks Bea Cukai dan Stasin Kereta Api Belawan). Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM (Deli Spoorweg Maatsehappij) di Pulo Brayan; Kawasan Istana Maimun yang meliputi Mesjid Raya Kota Medan, Istana Maimun dan Taman Sri Deli; Kawasan Kampung Keling; Kawasan Kesawan Hal. VI - 2

6.3 KAWASAN STRATEGIS FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain,adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia seperti Taman Nasional. Kriteria kawasan lindung strategis adalah : a. Memiliki peran ekologis dan penyelamatan lingkungan dan mengantisipasi bencana banjir c. Memiliki peran ekonomi tinggi kalau dapat dikelola dengan baik d. Kebutuhan pemberian identitas kota dengan pengembangan tanaman. Kawasan strategis yag perlu dikembangkan dan bisa dikembangkan sebagai kawasan strategis kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah : a. Kawasan Agrobisnis di Kecamatan Medan Marelan; b. Kawasan Hutan Manggrove dan rawa di Kecamatan Medan Belawan; c. Kawasan Wisata (Theme Park dan Natural Park) di Kecamatan Medan Marelan; d. Kawasan rencana pengembangan waduk-waduk buatan yang menyebar di Kecamatan Medan Labuhan. 6.4 KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DALAM WILAYAH KOTA MEDAN Rencana tata ruang Kota Medan juga mengakomodir kawasan-kawasan strategis nasional dan provinsi yang yang berperan penting dan diprioritaskan pengembangannya. Berikut ini merupakan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi dalam wilayah Kota Medan: (1) Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah Kawasan Perkotaan Mebidangro. Hal. VI - 3

(2) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang adalah Kawasan Andalan Perkotaan Mebidangro. (3) Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan pertahanan keamanan yang diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan dan pertahanan negara berdasarkan geosrategic national yang terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah (Pangkalan Udara) Lanud Polonia di Kecamatan Medan Polonia, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Belawan di Kecamatan Medan Belawan dan Kodam di Kecamatan Medan Helvetia. Hal. VI - 4

Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran lokasi kawasan-kawasan strategis di Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 6.1 Hal. VI - 5