23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No : 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Seiring dengan semangat reformasi birokrasi dan modernisasi maka pada tanggal 12 Juni 2007 KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua resmi mulai beroperasi sebagai salah satu Kantor Pelayanan Pa-jak Pratama di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan. beralamatkan di Jalan HR Rasuna Said Kav. B-8, Setiabudi, Jakarta Selatan. KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua merupakan metamorphosis dari KPP Jakarta Setiabudi Satu yang mempunyai wilayah kerja meliputi: Kelurahan Setiabudi : seluas 73.94 Ha. Kelurahan Guntur : seluar 65.49 Ha. Kelurahan Pasar Manggis : seluas 90.40 Ha. Kelurahan Menteng Atas : seluas 78.00 Ha. Adapun diukur dari luas wilayah KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua meliputi wilayah 307.83 Ha.
24 2. Struktur Organisasi Sub Bagian Umum Bertugas mengkoordinasikan tugas pe-layanan kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas KPP. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Bertugas mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan, peng-alokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-spt dan e-filling, dan penyiapan laporan kinerja Seksi Pelayanan Bertugas mengkoor-dinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, dan kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku. Seksi Penagihan Bertugas untuk melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen pe-nagihan sesuai ketentuan yang berlaku yang di perkuat dengan 3 Juru Sita Negara
25 Seksi Ekstensifikasi Bertugas mengkoordinasikan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, mengumpulkan data Wajib Pajak dan Objek Pajak, membuat monografi fiskal dan melakukan penilaian objek PBB. Seksi Pemeriksaan Bertugas mengoordinasikan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya Seksi Pengawasan dan Konsultasi Bertugas mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan / himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan. Seksi Pengawasan dan kosultasi bertugas pula untuk Penyusunan profil Wajib Pajak, analisa kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. 3. Potensi Wilayah Potensi wilayah penyangga penerimaan adalah wilayah perkantoran yang meliputi Kelurahan Setiabudi dan Guntur. Sebagai gambaran, dapat diuraikan gedung-gedung perkantoran yang termasuk dalam wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua adalah:
26 Tabel 1 Potensi Wilayah Kerja KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua Gedung Perkantoran > 5 Lantai Kelurahan Setiabudi 1. Gedung Kodel Gedung Perkantoran < 5 Lantai Kelurahan Setiabudi 1. Gedung Femina 2. Plaza Centris 2. Puri Kuningan 3. Gedung Santoso 3. Gedung Pabrik Pipa Indonesia 4. Gedung Lina 4. Sudirman Plaza 5. Menara Duta 5. Menara Indofood 6. Atrium Mulia 7. Gedung Landmark I 8. Gedung Landmark II 9. Wisma Indocement 10. Wisma Bumiputera Kelurahan Guntur - Kelurahan Pasar Manggis 1. PD Pasar Jaya Pasar Rumput Kelurahan Menteng Atas - Kelurahan Guntur 1. Menara Imperium Kelurahan Pasar Manggis
27 B. Desain Penelitian Permasalahan yang ada dalam penelitian ini akan di diuraikan menggunakan penelitian deskriptif yang akan dijelaskan atau dideskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek penelitian yang akan dibahas. Penelitian secara deskriptif ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi yang menjadi objek penelitian yaitu untuk mengevaluasi kinerja pencairan piutang pajak dan berapa besar kontribusinya terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Penelitian Kepustakaan ( library research ) Dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang diharapkan akan dapat mendukung penyusunan skripsi sehingga penyajian materi akan lebih menarik dan berbobot. Sumber data kepustakaan meliputi peraturanperaturan perpajakan, buku-buku literatur perpajakan, majalah berita pajak dan sumber-sumber lain yang relevan. b. Penelitian Lapangan ( field research ) Dilakukan secara langsung dengan mendatangi obyek penelitian untuk mendapatkan data primer atau data aktual. Penelitian dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis data yang diberikan oleh obyek penelitian, serta melakukan wawancara kepada pelaksana pembuat Laporan
28 Penerimaan Pajak, Kepala Seksi Penagihan, Juru Sita Pajak Negara, Kepala Seksi PDI, Kepala Seksi Waskon dan Pelaksana pembuat Laporan Pencairan Piutang Pajak. A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari individu yang berhubungan dengan proses penyusunan Laporan Penerimaan Pajak. Data primer yang digunakan oleh peneliti berupa jawaban atas wawancara sehubungan dengan permasalahan yang dibahas yang diberikan oleh pelaksana pembuat Laporan Pencairan Piutang Pajak, Pelaksana pembuat LaporanPenerimaan Pajak, Kepala Seksi Penagihan, Kepala Seksi PDI, dan para Juru Sita Pajak Negara. Data sekunder merupakan data Laporan Pencairan Piutang Pajak, Laporan Penerimaan Pajak, Data Kegiatan Penagihan. B. Metode Analisis Data 1. Deskripsi Kuantitatif Yaitu pengolahan data dengan cara menganalisis masalah dengan mendeskripsikannya melalui penggunaan tabel disertai dengan perhitungannya. 2. Deskripsi kualitatif
29 Yaitu pengolahan data yang bukan berupa angka-angka yang diperlukan untuk melengkapi pembahasan, dengan memberi penjelasan-penjelasan yang bersifat teoritis, logis, dan sistematis untuk melengkapi deskripsi kuantitatif.