Bagian II. Himne dan Musik Gereja

dokumen-dokumen yang mirip
HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini.

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

BAB II LANDASAN TEORI

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan

MEMAHAMI NYANYIAN JEMAAT SEBAGAI SENTRAL MUSIK GEREJA APA DAN BAGAIMANA? Rohani Siahaan PENDAHULUAN

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah

Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGENAL MUSIK GREGORIAN

BAB IV PENUTUP. perkembangan lagu atau musik dalam Gereja Katolik sungguh sangat pesat di

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

@UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama?

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hal.2. 1 Emanuel Gerit Singgih, Berteologi dalam Konteks (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. Gereja mulai menggunakan nyanyian dalam upacara keagamaan sebelum abad

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm

Bermadah Dengan Mazmur

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

UKDW. J. L. Ch. Abineno, Unsur-unsur liturgia yang dipakai gereja-gereja di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014), h

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

MENGHADAP TUHAN ' Ber - nya - nyi - lah bi - du - an m u-da - m u-di,

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan keberadaannya. Dari ajaran resmi yang dituangkan di dalam Pokok-

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

BAB IV PENUTUP. penyajiannya. Bentuk musikal dari laguada Kuasa dalam Pujian yang di

Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

Pendidikan Agama Kristen Protestan

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang tema dan pemilihan repertoar

Pendidikan Agama Kristen Protestan

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

SANTA LUSIA. Sejarah Santa Lusia

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

PEMBELAJARAN VOKAL GRUP PADA REMAJA DI BINA SENI VOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB IV Musik gamelan sebagai bagian dari Liturgi ibadah. ibadah, sehingga suasana dalam ibadah semakin semangat dan bergairah.

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai ragam kesenian dan kebudayaan. Bahkan

RINGKASAN SKRIPSI INKULTURASI MUSIK GAMELAN JAWA PADA MUSIK LITURGI DALAM EKARISTI DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

Tata Ibadah Umum I & II GKI Soka Salatiga Minggu, 17 September 2017 Pukul & WIB MELEPAS MAAF

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dr. Harun Hadiwijono, Inilah Sahadatku, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), hlm. 12 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN JEMAAT BERHIMPUN

1 Hasan Sutanto, Homiletik: Prinsip dan Metode Berkhotbah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

RABU ABU SEBAGAI MOMENTUM AWAL MENGGANTUNGI DOA BAPA KAMI Oleh: Nurcahyo Teguh Prasetyo

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

Minggu, 27 Oktober 2013

Transkripsi:

Bagian II. Himne dan Musik Gereja Himne tidak dapat dipisahkan dari musik dan nyanyian, sebab himne adalah bagian dari keduanya. Di dalam bagian 2 ini penulis akan memaparkan beberapa teori yang berkaitan dengan himne. Dimulai dari Musik abad pertengahan, Zaman renaissance, Nyanyian Gregorian, Himne secara umum, dan Nyanyian jemaat dan perkembangannya. 2.1 Musik abad Pertengahan Pada abad pertengahan biasanya musik dikaitkan dengan kejatuhan Romawi, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa musik abad pertengahan ini dimulai sejak adanya perubahan besar di dalam kebudayaan klasik Yunani maupun Romawi. Di dalam abad ini, tidak saja terdapat dua gaya musik yang digolongkan berdasarkan keindahan dan bentuk lahirnya, tetapi juga menurut perkembangannya. Bentuk musik yang terkenal di dalam abad ini, yakni drama liturgi, tipe litani atau berbalasan dalam ibadah, tipe sekuensi, kanzone, dan rondo. Selain itu juga mulai berkembang sekolah-sekolah musik, organum baru dan perkembangan notasi musik. 1 Di dalam abad pertengahan ini, para sarjana musik mulai menelusuri proses berkembangnya nyanyian dari tradisi Kristen abad ke 1 sampai ke 3. Sehingga ditemukan beberapa bentuk nyanyian yang telah mengalami perubahan, yakni: 2 a. Kantilasi atau nyanyian yang dimulai dengan satu nada dan diakhiri dengan beberapa nada lainnya. Biasa digunakan dalam pembacaan Alkitab, b. Mazmur Responsori atau mazmur yang dinyanyikan oleh penyanyi solo sebagai refrein atau respon terhadap ayat-ayat yang lain, c. Mazmur Alleluia, dinyanyikan jemaat di antara setiap mazmur yang dinyanyikan oleh solois, d. Mazmur Antiphonal, yang biasanya dinyanyikan oleh solois dan jemaat secara bergantian dan bersahutan, e. Tractus, mazmur yang dinyanyikan sesudah pembacaan alkitab, dan f. Jubilus, sebuah melodi melismatik tanpa kata-kata. 1 Karl Edmund, Sejarah Musik Jilid 1, (Jogjakarta: Pusat Musik Liturgi, 1991), 5. 2 Rhoderick J. McNeil, Sejarah Musik 1: Musik Awal...,11-12. 1

2.2 Zaman Renaissance Zaman Renaissance ialah zaman sesudah abad pertengahan. Kata Reniassance sendiri berarti kembali lahir (lahir kembali). Ada beberapa pertumbuhan yang penting sebagai kelahiran kembali atau renaissance musik: 3 1. Pertumbuhan musik sekuler, 2. Pertumbuhan musik instrument, 3. Pertumbuhan opera, dan 4. Pertumbuhan musik gereja protestan. Periode ini ditandai dengan bangkitnya aktivitas intelektual dan seni. Dalam arti religius, reformasi yang mencapai klimaksnya oleh Marthin Luther sangat penting baik secara teologis maupun secara musikal bagi seluruh pengikut aliran ini. Pada masa itu orang-orang Kristen menyadari kebenaran dari suatu hubungan pribadi dengan Allah melalui Iman di dalam Yesus Kristus. Jemaat menyanyikan lagu-lagu pujian dan paduan suara yang merupakan suatu kekuatan dalam gerakan baru. 4 Paling kurang ada dua faktor penting, yang tidak dapat dipisahkan dari periode ini yakni percetakan musik polifonik dan dukungan dari para bangsawan yang berpendidikan yang membutuhkan hiburan. 5 Perkembangan baru dalam periode ini adalah musik instrumental. 6 2.3 Nyanyian Gregorian Pada awal abad ke 7 Paus Gregorius Agung mengumpulkan lagu-lagu yang sudah ada dan menambah sejumlah lagu yang baru. Nyanyian gregorian berhubungan erat dengan Paus Gregorius. Dalam abad-abad pertengahan Paus Gregorius (590-604), memasukan cara bernyanyi secara gregorian dalam ibadah jemaat. Sampai dengan saat ini masih digunakan oleh Gereja Katolik Roma. 7 Notasi musik gregorian sendiri mulai muncul pada tahun 590 yang dikenal dengan istilah notasi gregori. Kidung-kidung Gregorian dipelajari melaluimetode viva voce. Viva voce yakni menyanyi dengan mengulangi contoh secara lisan. 8 Anotasi asli musik gregorian menggunakan neume, yaitu tanda-tanda kecil di atas teks 3 Amir Pasaribu, Riwayat Musik dan Musisi, (Jakarta: Gunung Mulia, 1953), 10. 4 Paul Westermeyer, Te Deum The Church and Music (Minneapolis: Superstock Inc, 1998), 173. 5 Rhoderick J. McNeil, Sejarah Musik 1: Sejak masa Yunani Kuno...,11 6 Ibid., 68. 7 J.L Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgi (Jakarta: Gunung Mulia, 2012. Cetakan 11), 107. 8 Lastiko Runtuwene: MENGENAL MUSIK GREGORIAN. (Bahan pelatihan/kursus Musik Liturgi Gereja KatolikUntuk para Suster di Postulat dan Novisiat JMJ Tomohon). http://sulut.kemenag.go.id/file/file/katolik/lmbt1366662132.pdf. diunduh 07 September 2014..Pukul 15.00WIB 2

untuk menunjukkan not-not dalam musik. Neume berasal dari simbol-simbol dalam bahasa Yunani. 9 Di dalam nyanyian gregorian, berkembang tradisi Cantus Planus Gregoria yang adalah tradisi utama cantus yang begitu kaya yang nampak dalam naskah pada abad 11 sampai abad ke 14. Pada awalnya lagu-lagu gregorian, merupakan nyanyian sederhana selama pemerintahan Paus Gregorius Agung. Lagu-lagu ini sangat berbeda dengan bentuk musik modern. 10 2.4 Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya Nyanyian jemaat merupakan salah satu unsur yang paling penting di dalam ibadah, bahkan gereja mula-mula memulai ibadah dengan nyanyian. Dalam buku, Unsur-unsur Liturgi, yang ditulis oleh Abineno dikatakan bahwa nyanyian jemaat hendaknya dinyanyikan seluruhnya, sebab tiap-tiap nyanyian merupakan satu kesatuan tidak baik dibagi hanya menjadi beberapa bagian. Nyanyian jemaat merupakan bentuk pujian yang melantunkan syair-syair yang berisi kata-kata. 11 Salah satu perhatian gerakan Reformasi yang lain dan positif adalah membuka keberbagaian nyanyian jemaat untuk dinyanyikan dalam liturgi. Bagi reformasi, mazmurmazmur dan kidung-kidung rohani itu penting di dalam ibadah. Bahkan Luther memakai mazmur untuk dinyanyikan secara gregorian dalam ibadah. Pada awalnya mazmur dan nyanyian rohani dinyanyikan dalam bahasa latin, kemudian dalam bahasa Jerman, tetapi setelah nyanyian gregorian yang ada tidak lagi dinyanyikan dengan menggunakan bahasa Jerman. tetapi dengan menggunakan bahasa pribumi atau bahasa sehari-hari. 12 Nyanyian jemaat merupakan pencerminan dari vitalitas spiritual suatu jemaat serta merupakan respon jemaat terhadap anugerah yang telah diberikan Tuhan, nyanyian merupakan bentuk pujian yang melantunkan syair-syair yang berisi kata-kata rohani. Nyanyian jemaat hanyalah dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan peribadatan umat Kristen bila warga gereja memiliki pemahaman yang baik mengenai musik. Agastya, mengatakan, mazmur merupakan salah satu nyanyian jemaat yang tertua usianya. Kata Mazmur dalam bahasa Yunani psalmol yang berarti dentingan senar harpa. Dua tema umum yang dominan dalam kitab mazmur adalah tema kematian dan kelahiran kembali. 9 Vor Homer, Bagaimana Awalnya Viagra Ditemukan?: Meliputi Musik dan Puisi dan Kesusastraan (Jakarta Selatan: PT. Cahaya Insan Suci), 294. 10 Don G. Campbell, Efek Mozart (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001), 129. 11 J.L Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgi...,108. 12 Rasid Rachman, Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi (Jakarta: BPK Gunung mulia, 2012), 169. 3

2.5 Himne secara umum Himne pada awalnya digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi kuno, sebagai sebuah tanda penghormatan kepada dewa. Namun, orang Kristen mula-mula menggunakannya sebagai pujian kepada Tuhan. Dalam bahasa inggris kata hymn artinya nyanyian pujian 13 sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata himneadalah nyanyian yang berisi pujian untuk Tuhan/ dewa; sekarang juga untuk lembaga atau instansi tertentu. 14 Himne sangat berperan penting dalam liturgi. Menurut Proclus, himne adalah gubahan nyanyian untuk mengiringi khitara, dalam hal ini berhubungan dengan pengorbanan. Sedangkan menurut Plato, himne adalah lagu penguburan dan lagu-lagu penyembahan.himne termasuk dalam lagu atau nyanyian. Yang membedakannya dengan lagu yakni adanya vuga dalam artian bahwa himne adalah nyanyian dengan pola yang sudah tersusun dengan rapi, sehingga orang bebas mengubahnya dengan menambahkan beberapa suara yang dianggap perlu dan biasanya terdiri dari empat (4) suara. Himne terdiri dari dua (2) jenis yakni monophonik (satu suara) dan poliphonik (beberapa suara). Monophonik Latin atau Satu Suara 15 Himne latin disusun berdasarkan bait dengan teks puitis berirama dan sebagian besar terdiri atas beberapa suku kata tersendiri. Himne bait muncul di barat pada abad ke 4. Menurut St. Augustin, kebiasaan menyanyikan himne dan mazmur dimulai pada tahun 386. Pada abad ke 6 hymne ditetapkan khusus dalam acara atau waktu resmi.himne memiliki peran penting dalam liturgi Celtic. Pada abad pertengahan Gneuss menyebut kumpulan hymne pada abad pertengahan sebagai Old Hymnal (OH) dan himne pada manuskrip abad ke 8 sebagai Frankish Hymnal (FH) dari utara sampai barat Perancis dan dari selatan sampai barat Jerman. Gabungan kedua kumpulan hymne tersebut kemudian dikenal sebagai New Hymnal (NH).NH menjadi standar perbendaharaan hymne di Eropa dan Inggris. Poliponik atau banyak suara 16 Latar belakang munculnya poliponik atau beberapa suara dari hymne latin dibawa oleh Vespers. Selama abad 15 hal ini menjadi fokus khusus bagi mereka yang 13 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia, 1975), 308. 14 J. S Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka Cetakan kedua, 1989), 352. 15 John Tyrral, The New GroveDictionary Of Music...,19. 16 John Tyrral, The New GroveDictionary Of Music...,23. 4

didesain untuk digunakan termasuk motet 17 yang digunakan dari semua bagian teks hymne.pada abad ke 16, hal yang paling penting adalah perkembangan yang hadir dari sekumpulan nomor siklus dari para pengarang.dua koleksi yang paling penting diperbanyak di Jerman selama periode Wiitenberg. Di dalam himne, kita mengenal irama dan melodi yang merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan. Kidung pujian himne sebenarnya digunakan untuk menyebutkan semua jenis kidung pujian Kristen. Harvey B. Mark berpendapat bahwa himne merupakan salah satu bentuk syair sakral yang ekspresif, yang berbicara mengenai pengabdian, pengalaman spiritual maupun kebenaran religius. Fungsi himne bagi jemaat adalah untuk memberikan kesempatan kepada jemaat mengidentifikasikan dirinya dengan pengalaman iman, untuk menikmati pengalaman spiritual serta untuk mengalami bimbingan kasih Allah. Himne juga mengajarkan kepada jemaat mengenai pokok-pokok ajaran kristen. 18 Keterkaitan musik gereja dalam sejarah gereja merupakan bentuk perkembangan yang begitu panjang. Pada awal perkembangan kekristenan mula-mula, mereka sudah berani memunculkan himne. Himne merupakan syair-syair yang berpatokan pada nyanyian mazmurmazmur, namun ketika musik gereja telah memasuki gereja-gereja lokal yang terjadi adalah adanya penyesuaian dahulu karena dalam perkembangan dan sejarah gereja, mereka lebih senang memakai nyanyian dan paduan suara yang dianggap sangat penting. 19 Dalam era kekristenan awal, menyanyikan mazmur merupakan suatu warisan berharga dalam perkembangan nyanyian jemaat. Nyanyian mazmur diwariskan semenjak masa Perjanjian Lama hingga masa Kristus. Gereja mula-mula diyakini melestarikan tradisi bernyanyi mazmur secara artifonal yakni berbalasan antara Imam dengan jemaat atau dengan paduan suara. Isi syair dari mazmur mencerminkan konsep dasar tentang Allah dan nilai-nilai moral-nya. Pada abad ke 6 berkembang ragam himne yang disebut dengan kontakion yang terdiri dari sebuah intruduksi pendek yang diikuti oleh delapan belas (18) hingga tiga puluh (30) bait struktur yang seragam serta ditutup dengan sebuah bagian refrein. Pada abad ke 7, Paus Gregorius melakukan revisi terhadap beberapa melodi lagu lama dan bahkan membuatnya menjadi lebih ekspresif. Paus Gregorius juga menciptakan suatu sistem tangga 17 Berasal dari mot yang dalam bahasa perancis artinya kata 18 Agastya Rahma Listya, Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya (Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 1999), 11. 19 Ibid., 13. 5

nada baru yang lebih memberikan peluang bagi para pengubah lagu periode berikutnya untuk menggali musik secara lebih optimal. 20 Selanjutnya pada abad ke 18 perkembangan himne Yunani memiliki bentuk yang lebih panjang dan lebih rumit yang dikenal sebagai canon. 2.6 Kesimpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, himne sebenarnya sudah mulai diperkenalkan sejak zaman Yunani Kuno dan Romawi bahkan sudah dinyanyikan sebagai nyanyian pujian kepada dewa-dewa Yunani. Hanya saja himne mulai digunakan oleh gerejagereja sejak masa kekristenan awal. Para pemusik juga sepakat kalau himne tidak saja merupakan pujian kepada dewa-dewa tetapi juga kepada Tuhan. Syair-syair hymne biasanya berisi ajaran-ajaran Kristen. 20 Agastya Rahma Listya, Nyanyian Jemaat...,16-26. 6