BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN EVALUASI INTERNAL ATAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KERTAS KERJA EVALUASI (KKE) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAK SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 50

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap kinerja Kantor

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1-C TAHUN <2017 TENTANG

A. PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 11.a TAHUN 2013

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas d

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 8 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2011, No Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Mewujudkan instansi pemerintah yang (lebih) akuntabel terhadap kinerjanya. Perencanaan. Kinerja. (Renstra,RKT dan Penetapan Kinerja SAKIP.

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR Nomor : 9 Tahun 2016 TENTANG

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2015

a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu dilakukan penyempurnaan;

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEBING TINGGI

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2010 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CILEGON TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang...

-2-3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4614); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4741); 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010; 9. Peraturan...

-3-9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011; 10. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010 (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2011 Nomor 11); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CILEGON TAHUN 2010. Pasal I Ketentuan dalam Lampiran Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010 (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2011 Nomor 11) diubah sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal II Pada saat peraturan ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010 (Berita Daerah Kota Cilegon Tahun 2011 Nomor 11) dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Walikota ini. Peraturan...

-4- Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon Pada tanggal 2 Januari 2012 WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon Pada tanggal 2 Januari 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, ttd ABDUL HAKIM LUBIS BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2012 NOMOR 1

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA CILEGON Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun 2010 KRITERIA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH NO KOMPONEN PENJELASAN PENILAIAN A PERENCANAAN KINERJA = (35 %) 1 RENCANA STRATEGIS = 15 % A PEMENUHAN RENSTRA = 3 % 1 Dokumen Renstra SKPD telah ada Cukup jelas Ya/Tidak 2 Dokumen Renstra telah memuat a. Renstra SKPD memuat visi,misi,tujuan,sasaran,program,indikator keseluruhan komponen kinerja sasaran, target tahunan dan tersebut target jangka menengah b. Renstra SKPD memuat keseluruhan komponen tersebut kecuali target tahunan c. Apabila Renstra tidak dilengkapi target jangka menengah yang terukur d. Renstra tidak dilengkapi indikator kinerja e. Renstra tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target B KUALITAS RENSTRA = 7 % 3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil a. apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam Renstra telah berorientasi hasil b. apabila 60% < berorientasi hasil < 80% c. apabila 40% < berorientasi hasil < 60% d. apabila 20% < berorientasi hasil < 40% e. apabila tujuan dan sasaran yang berorientasi < 20% Berorientasi hasil : berkualitas outcome atau output penting bukan proses/kegiatan menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan

-6-4 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai (selaras dengan) tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan a. apabila lebih dari 80% program/kegiatan dalam Renstra telah selaras dengan tujuan/sasaran b. apabila 60% < keselarasan < 80% c. apabila 40% < keselarasan < 60% d. apabila 20% < keselarasan < 40% e. apabila keselarannya < 20 % merupakan cara untuk mencapai, artinya : selaras memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas) cukup untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam Renstra 5 Renstra SKPD telah menyajikan IKU a. apabila lebih dari 80% IKU yang diformalkan dimanfaatkan untuk mengukur tujuan/sasaran dalam Renstra b. apabila 60% < pemanfaatan IKU < 80% c. apabila 40% < pemanfaatan IKU < 60% d. apabila 20% < pemanfaatan IKU < 40% e. apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra < 20 % 6 Indikator kinerja tujuan dan sasaran telah memenuhi krietria indikator kinerja yang baik 7 Target kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD a. apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan sasaran dalam Renstra Telah memenuhi kriteria SMART; b. apabila 60% < indikator SMART < 80% c. apabila 40% < indikator SMART < 60% d. apabila 20% < indikator SMART < 40% e. apabila indikator yang SMART < 20% a.apabila lebih dari 80% target yang ditetapkan berkriteria baik; b.apabila 60% < target yang baik 80% c.apabila 40% < target yang baik 60% d.apabila 20% < target yang baik 40% e.apabila target yang baik 20% Target yang baik : - selaras dengan RPJMD; - Berdasarkan indikator yang SMART; - Berdasarkan basis data yang memadai

-7-8 Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMD 9 Dokumen Renstra telah menetapkan halhal yang seharusnya ditetapkan a. Apabila > 80% sasaran yang ditetapkan telah selaras; b. Apabila 60% < sasaran yang selaras 80% c. Apabila 40% < sasaran yang selaras 60% d. Apabila 20% < sasaran yang selaras 40% e. Apabila sasaran yang selaras 20% Selaras artinya, tujuan, sasaran, indikator dan target-target kinerja a. Apabila Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya lebih dari 80 %; b. Apabila 60 % <dari hal-hal yang seharusnya 80% c. Apabila 40 % <dari hal-hal yang seharusnya 60 % d. Apabila 20 % <dari hal-hal yang seharusnya 40 % e. Apabila hal-hal yang seharusnya 20 % Yang dimaksud dengan hal-hal yang seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan targettarget kinerja dalam Renstra telah mengacu pada : - Kontrak Kinerja; - Tugas dan fungsi; - Core busines; - Praktik-praktik terbaik C IMPLEMENTASI RENSTRA = 5 % Jawaban tentang Implementasi 10 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan Renstra harus selalu dikaitkan dengan (dipengaruhi oleh) kondisi (jawaban) tentang Pemenuhan dan Kualitas Renstra a. Apabila lebih dari 80 % sasaran dalam Rencana Kerja Tahunan telah selaras dengan Renstra b. Apabila 60 % < keselarasan RKT dengan Renstra 80% c. Apabila 40 % < keselarasan RKT dengan Renstra 60 % d. Apabila 20 % < keselarasan RKT dengan Renstra 40 % e. Apabila keselarasan RKT dengan Renstra 20% Dijadikan acuan atau selaras : Target-target kinerja jangka menengah dalam Renstra telah di Breakdown dalam (selaras dengan) target-target kinerja tahunan dalam RKT Sasaran-sasaran yang ada di Renstra dijadikan sasaransasaran yang akan diwujudkan dalam RKT

-8-11 Dokumen RPJMD digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Renstra SKPD 12 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Sasaran,indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT menjadi Penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di Renstra a. Apabila lebih dari 80 % tujuan/sasaran dalam Renstra telah selaras dengan tujuan/sasaran Renstra SKPD b. Apabila 60 % < keselarasan tujuan/ sasaran Renstra SKPD 80% c. Apabila 40 % keselarasan tujuan/ sasaran Renstra SKPD 60 % d. Apabila 20 % keselarasan tujuan/ sasaran Renstra SKPD 40 % e. Apabila keselarasan tujuan / sasaran Renstra SKPD 20 % Selaras atau (dapat) dijadikan acuan : Target-target kinerja jangka menengah dalam Renstra telah di Breakdown dalam (selaras dengan) target-target kinerja tahunan dalam Renstra Sasaran-sasaran yang ada di Renstra dijadikan sasaransasaran yang akan diwujudkan dalam Renstra SKPD Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam Renstra SKPD menjadi Penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di RPJMD a. Apabila lebih dari 80 % indikator hasil dalam RKA telah selaras dengan Renstra b. Apabila 60 % < keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan Renstra 80% c. Apabila 40 % < keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan Renstra 60 % d. Apabila 20 % < keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan Renstra 40 % e. Apabila keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan Renstra 20 %

-9- Selaras atau (dapat) dijadikan acuan : Target-target kinerja jangka menengah dalam Renstra telah di Breakdown dalam (selaras dengan) target-target kinerja tahunan dalam RKA 13 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala Sasaran-sasaran yang ada di Renstra dijadikan outcome atau hasil-hasil program yang akan diwujudkan dalam RKA Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam Renstra SKPD menjadi Penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya outcome atau hasil-hasil program yang ada di RKA a. Apabila Renstra telah direvisi dan hasil menunjukkan kondisi yang lebih baik (terdapat inovasi) b. Apabila Renstra telah direviu secara berkala dan hasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini c. Apabila Renstra telah direviu, ada upaya perbaikan namun belum ada perbaikan yang signifikan d. Apabila Renstra telah direviu e. Tidak ada reviu 2 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) = 10 % A PEMENUHAN RKT = 2 % 1 Dokumen RKT telah ada Ya, apabila ada dokumen rencana kinerja tahunan Ya/Tidak 2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan anggaran 3 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan Cukup jelas a. Apabila RKT telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut b. Apabila RKT telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut, dan dilengkapi dengan > 60% indikator dan target yang SMART c. Apabila > 40 % d. Apabila RKT tidak dilengkapi dengan indikator sasaran e. Apabila RKT tidak dilengkapi dengan indinator dan target sasaran Ya/Tidak

-10- B KUALITAS RKT = 3 % 4 Dokumen RKT telah selaras dengan Dokumen Renstra a. Apabila RKT telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut b. Apabila RKT telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut, dan dilengkapi dengan < 60% indikator dan target yang SMART c. Apabila < 40 % d. Apabila RKT tidak dilengkapi dengan indikator sasaran e. Apabila RKT tidak dilengkapi dengan indinator dan target sasaran Selaras : Sasaran-sasaran yang ada di RKT merupakan sasaransasaran yang akan diwujudkan dalam Renstra Target-target kinerja RKT merupakan Breakdown dari target-target kinerja dalam Renstra Sasaran,indikator dan target yang ditetapkan dalam RKT menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di Renstra 5 Sasaran telah berorientasi hasil a. Apabila lebih dari 80 % sasaran telah berorientasi hasil; b. Apabila 60 % < sasaran telah berorientasi hasil < 80% c. Apabila 40 % < sasaran telah berorientasi hasil < 60 % d. Apabila 20 % < sasaran telah berorientasi hasil < 40 % e. Apabila sasaran telah berorientasi hasil < 20 % 6 Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk mencapai sasaran Beroreintasi hasil : Berkualitas outcome atau output penting Bukan proses/kegiatan Menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan a. Apabila lebih dari 80 % kegiatan telah selaras dan cukup untuk mencapai sasaran b. Apabila 60 % < kegiatan telah selaras dan cukup < 80% c. Apabila 40 % kegiatan telah selaras dan cukup 60 % d. Apabila 20 % kegiatan telah selaras dan cukup 40 % e. Apabila kegiatan telah selaras dan cukup < 20 %

-11- Kegiatan merupakan cara mencapai sasaran (selaras dan cukup) : Memiliki hubungan kausalitas (menjadi penyebab) terwujudnya sasaran Memenuhi syarat kecukupan untuk terwujudnya sasaran 7 RKT telah menyajikan IKU a. Apabila lebih dari 80 % indikator di RKT adalah IKU b. Apabila 60 % <indikator di RKT adalah IKU <80% c. Apabila 40 %< indikator di RKT adalah IKU <60 % d. Apabila 20 % <indikator di RKT adalah IKU <40 % e. Apabila indikator di RKT adalah IKU < 20 % 8 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik a. Apabila lebih dari 80 % indikator di RKT memenuhi kriteria SMART b. Apabila 60 % < indikator di RKT memenuhi kriteria SMART < 80% c. Apabila 40 % < indikator di RKT memenuhi kriteria SMART < 60 % d. Apabila 20 % < indikator di RKT memenuhi kriteria SMART < 40 % e. Apabila indikator di RKT memenuhi kriteria SMART < 20 9 Target kinerja ditetapkan dengan baik a. Apabila lebih dari 80 % target yang ditetapkan berkriteria baik b. Apabila 61 % < target yang baik < 80% c. Apabila 41 % < target yang baik < 60 % d. Apabila 21 % < target yang baik < 40 % e. Apabila target yang baik < 20 % C IMPLEMENTASI RKT = 5 % 10 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun penetapan kinerja (TAPKIN) Target yang baik : Selaras dengan Renstra Relevan dengan indikatornya Berdasarkan indikator yang SMART Berdasarkan basis data yang memadai a. Apabila lebih dari 80 % sasaran dan indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam TAPKIN b. Apabila 60 % < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK < 80%

-12-11 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun anggaran (RKA) c. Apabila 40 % < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK <60 % d. Apabila 20 % < sasaran dan indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK < 40 % e. Apabila sasaran dan indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK < 20 % Dijadikan acuan atau selaras : Sasaran-sasaran yang ada di RKT dijadikan sasaran-sasaran yang akan diwujudkan dalam TAPKIN Target-target kinerja dalam RKT dijadikan acuan dalam (selaras dengan) target-target kinerja tahunan dalam TAPKIN Sasaran dan indikator yang diperjanjikan dalam TAPKIN didasarkan (mengacu) kepada sasaran dan indikator yang ada di RKT a. Apabila lebih dari 80 % indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA b. Apabila 60 % < keselarasan sasaran RKT dengan sasarn RKT SKPD < 80% c. Apabila 40 % < keselarasan sasaran RKT dengan sasarn RKT SKPD < 60 % d. Apabila 20 % < keselarasan sasaran RKT dengan sasarn RKT SKPD < 40 % e. Apabila keselarasan sasaran RKT dengan sasarn RKT SKPD < 20 % Dijadikan acuan atau selaras : Sasaran-sasaran yang ada di RKT dijadikan sasaran-sasaran (hasil-hasil program) yang akan diwujudkan dalam RKA Target-target kinerja tahunan dalam RKT telah diusulkan menjadi target-target kinerja tahunan dalam RKA Hasil-hasil program, indikator dan target yang diusulkan dalam RKA dilandasi oleh sasaran,indikator dan targettarget yang ada di RKT

-13-3 DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) = 10 % A PEMENUHAN TAPKIN = 2 % 1 Dokumen PK unit kerja di bawahnya Dokumen TAPKIN level SKPD telah tersedia adalah dokumen penetapan kinerja tahunan SKPD yang ditandatangani oleh kepala SKPD dan Pimpinan Daerah 2 Dokumen PK disusun segera setelah Cukup jelas anggaran disetujui 3 Dokumen PK telah memuat sasaran, a. Apabila PK telah memuat program, indikator kinerja dan target keseluruhan substansi jangka pendek komponen tersebut b. Apabila PK telah memuat keseluruhan substansi komponen tersebut, namun hanya dilengkapi dengan < 60 % indikator dan target yang SMART c. Apabila PK < 40 % d. Apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator sasaran e. Apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator dan target sasaran B KUALITAS PENETAPAN KINERJA = 5 % 4 Sasaran telah berorientasi hasil a. Apabila lebih dari 80 % sasaran telah berorientasi hasil b. Apabila 60 % < sasaran telah berorientasi hasil <80% c. Apabila 40 % < sasaran telah berorientasi hasil < 60 % d. Apabila 20 % < sasaran telah berorientasi hasil < 40 % e. Apabila sasaran telah berorientasi hasil < 20 % Berorientasi hasil : Berkualitas outcome atau output penting Bukan proses/kegiatan Menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan 5 PK telah menyajikan IKU a. Apabila lebih dari 80 % indikator di PK adalah IKU b. Apabila 60 % < indikator di PK adalah IKU < 80% c. Apabila 40 %< indikator di PK adalah IKU < 60 % d. Apabila 20 %< indikator di PK adalah IKU < 40 % e. Apabila indikator di PK adalah IKU < 20 % Ya/Tidak Ya/Tidak 6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik a. Apabila lebih dari 80 % indikator di PK memenuhi kriteria SMART b. Apabila 60 % < indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 80% c. Apabila 40 % < indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 60 %

-14- d. Apabila 20 % < indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 40 % e. Apabila indikator di PK memenuhi kriteria SMART < 20 % 7 Target kinerja ditetapkan dengan baik a. Apabila lebih dari 80 % target yang ditetapkan berkriteria baik b. Apabila 60 % <target yang baik< 80% c. Apabila 40 % <target yang baik <60 % d. Apabila 20 % <target yang baik <40 % e. Apabila target yang baik < 20 % 8 Dokumen Penetapan Kinerja telah selaras dengan dokumen PK atasannya dan dokumen RKT Target yang baik : Selaras dengan Renstra,RKT dan RKA Relevan dengan indikatornya Berdasarkan indikator yang SMART Berdasarkan basis data yang memadai a. Apabila lebih dari 80 % sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/sasaran dalam kontrak kinerja/renstra/rkt b. Apabila 60 % sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/ sasaran dalam kontrak kinerja/renstra/rkt 80% c. Apabila 40 % sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/ sasaran dalam kontrak kinerja/renstra/rkt 59 % d. Apabila 20 % sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/ sasaran dalam kontrak kinerja/renstra/rkt 39 % e. Apabila sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/sasaran dalam kontrak kinerja/ Renstra/RKT < 20 % Selaras : a. Target-target kinerja PK merupakan uraian lebih lanjut (breakdown) dari target-target kinerja dalam kontrak kinerja/renstra/rkt b. Sasaran-sasaran yang ada di PK merupakan sasaran yang akan diwujudkan dalam kontrak kinerja/renstra/rkt c. Sasaran, indikator dan target yang ditetapkan dalam PK menjadi penyebab (memiliki hubungan kausalitas) terwujudnya tujuan dan sasaran yang ada di kontrak kinerja/renstra/rkt

-15- C IMPLEMENTASI PENETAPAN KINERJA = 3 % 9 Dokumen PK telah dimonitor a. Apabila lebih dari 80 % capaian pencapaiannya secara berkala sasaran di PK telah dimonotor b. Apabila 60 %< monitoring capaian sasaran PK 80% c. Apabila 40 % <monitoring capaian sasaran PK 60 % d. Apabila 20 % <monitoring capaian sasaran PK 40 % e. Apabila monitoring capaian sasaran PK < 20 10 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan Monitoring Pencapaian Sasaran : Capaian sasaran dalam PK secara periodik (minimal setiap 3 bulan) dipantau kemajuannya Setiap ada deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan solusinya Terdapat mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahui progress kinerja yang terbaru (up dated performance) a. Apabila lebih dari 80 % sasaran dan target dalam PK dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan b. Apabila 60 % < pemnfaatan sasaran dan target di PK < 80% c. Apabila 40 % < pemnfaatan sasaran dan target di PK < 60 % d. Apabila 20 % <pemnfaatan sasaran dan target di PK < 40 % e. Apabila pemnfaatan sasaran dan target di PK < 20 Pemanfaatan PK dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan : Sasaran-sasaran dalam PK dijadikan dasar (acuan) untuk (memulai) pelaksanaan setiap kegiatan Target-target kinerja dalam PK dijadikan acuan untuk mengevaluasi capaian outputoutput kegiatan Target-target kinerja dalam PK dijadikan alasan untuk memberikan otorisasi ditunda atau diteruskannya suatu kegiatan Terdapat hubungan yang logis antara setiap output kegiatan dengan sasaran (outcome) yang akan dicapai

-16-11 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan a. Apabila lebih dari 80 % target kinerja telah dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan b. Apabila 60% <pemanfaatan target kinerja <80% c. Apabila 40 % <pemanfaatan target kinerja <60 % d. Apabila 20 % <pemanfaatan target kinerja <40 % e. Apabila pemanfaatan target kinerja < 20 Pemanfaatan target kinerja untuk mengukur keberhasilan : (Capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memberikan penghargaan (reward) (capaian) target kinerja dijadikan dasar untuk memilih dan memilah yang berkinerja dengan yang kurang (tidak) berkinerja (capaian) target kinerja digunakan sebagai cara untuk menyimpulkan atau memberikan predikat (baik,cukup,kurang,tercapai,tida k tercapai,berhasil,gagal, dll) suatu kondisi atau keadaan. B PENGUKURAN KINERJA (PK) = 25 % A PEMENUHAN PENGUKURAN = 4 % 1 IKU SKPD telah ada Ya, apabila > 60 % SKPD telah memiliki IKU level SKPD yang telah ditetapkan secara formal dalam suatu keputusan Pimpinan Ya/Tidak 2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja a. Apabila lebih dari 80 % kriteria mekanisme pengumpulan data yang memadai terpenuhi b. Apabila 60 % < pemenuhan kriteria yang memadai < 80% c. Apabila 40 % < pemenuhan kriteria yang memadai < 60 % d. Apabila 20 % < pemenuhan kriteria yang memadai < 40 % e. Apabila pemenuhan kriteria yang memadai < 20 Mekanisme pengumpulan data yang memadai : Terdapat pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up to date Ada kemudahan untuk menelusuri sumber datanya yang valid Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan Ya/tidak

-17- Terdapat penanggungjawab yang jelas Jelas waktu deliverynya Terdapat SOP yang jelas jika terjadi kesalahan data B KUALITAS PENGUKURAN = 15 % 3 IKU telah dapat diukur secara obyektif a. Apabila lebih dari 80 % IKU dapat diukur b. Apabila 60 %< IKU dpt diukur< 80% c. Apabila 40 % < IKU dpt diukur< 60 % d. Apabila 20 % < IKU dpt diukur< 40 % e. Apabila IKU dpt diukur < 20 4 IKU telah menggambarkan hasil a. Apabila lebih dari 80 % IKU yang telah ditetapkan telah menggambarkan hasil b. Apabila 60 % <IKU yang telah ditetapkan telah menggambarkan hasil <80% c. Apabila 40 % <IKU yang telah ditetapkan telah menggambarkan hasil <60 % d. Apabila 20% <IKU yang telah ditetapkan telah menggambarkan hasil <40 % e. Apabila IKU yang telah ditetapkan telah menggambarkan hasil < 20 Menggambarkan hasil : Berkualitas outcome atau output penting Bukan proses/kegiatan Menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan 5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur a. Apabila lebih dari 80 % IKU yang ditetapkan terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan b. Apabila 60 % < IKU yang relevan < 80% c. Apabila 40 % < IKU yang relevan < 60 % d. Apabila 20 % < IKU yang relevan < 40 % e. Apabila IKU yang relevan < 20 Relevan : Terkait langsung dengan sasaran utama atau kondisi yang akan diukur Mewakili (representatif) sasaran utama atau kondisi yang akan diwujudkan 6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja a. Apabila lebih dari 80 % IKU yang ditetapkan telah cukup untuk mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan

-18- b. Apabila 60 % IKU yang cukup <80% c. Apabila 40 % IKU yang cukup <60 % d. Apabila 20 % IKU yang cukup <40 % e. Apabila IKU yang cukup < 20 7 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif 8 Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil 9 Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan diukur Cukup artinya : Representatif (alat ukur yang mewakili) untuk mengukur kinerja yang seharusnya Jumlah memadai untuk menyimpulkan tercapainya tujuan atau sasaran utama a. Apabila lebih dari 80 % Indikator sasaran dapat diukur b. Apabila 60 %< Indikator yang dapat diukur< 80% c. Apabila 40 % <Indikator yang dapat diukur <60 % d. Apabila 20 % Indikator yang dapat diukur <40 % e. Apabila Indikator yang dapat diukur < 20 a. Apabila lebih dari 80 % Indikator sasaran telah menggambarkan hasil (outcome), bukan proses/kegiatan b. Apabila 60 % < Indikator yang menggambarkan hasi < 80% c. Apabila 40 %< Indikator yang menggambarkan hasi<60 % d. Apabila 20 % <Indikator yang menggambarkan hasi< 40 % e. Apabila < 20 Menggambarkan hasil : Berkualitas outcome atau output penting Bukan proses/kegiatan Menggambarkan kondisi atau ouput penting yang ingin diwujudkan a. Apabila lebih dari 80 % Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan b. Apabila 60 % <Indikator sasaran terkait langsung <80% c. Apabila 40 % <Indikator sasaran terkait langsung <60 % d. Apabila 20 %< Indikator sasaran terkait langsung <40 % e. Indikator sasaran terkait langsung Apabila < 20

-19-10 Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya 11 Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya 12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan Relevan : Terkait langsung dengan sasaran atau kondisi yang akan diukur Mewakili (representatif) sasaran/kondisi yang akan diwujudkan a. Apabila lebih dari 80 % Indikator yang ditetapkan telah cukup untuk mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan b. Apabila 60 %< Indikator yang cukup <80% c. Apabila 40 % < Indikator yang cukup <60 % d. Apabila 20 %< Indikator yang cukup <40 % e. Apabila Indikator yang cukup < 20 Cukup artinya : Representatif (alat ukur yang mewakili) untuk mengukur sasaran Jumlahnya memadai untuk menyimpulkan tercapainya sasaran a. Apabila lebih dari 80 % Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya dan dilaporkan dalam LAKIP b. Apabila 60 % <Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya <80% c. Apabila 40 % <Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya <60 % d. Apabila 20 % <Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya <40 % e. Apabila Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya < 20 a. Apabila lebih dari 80 % data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan b. Apabila 60 % <data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan <80% c. Apabila 40 % <data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan< 60 % d. Apabila 20 % <data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan <40 % e. Apabila data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan < 20

-20-13 Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berkala (bulanan / triwulanan / semesteran) C IMPLEMENTASI PENGUKURAN = 6% 14 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumendokumen perencanaan dan penganggaran Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan: Informasi capaian kinerja berdasarkan fakta sebenarnya atau bukti yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan Data yang dikumpulkan didasarkan suatu mekanisme yang memadai atau terstruktur (tidak bersifat dadakan) Data kinerja yang diperoleh tepat waktu Data yang dikumpulkan memiliki tingkat kesalahan yang minimal a. Apabila lebih dari 80 % data (capaian) kinerja teridentifikasi secara berkala b. Apabila 60 %< yang teridentifikasi <80% c. Apabila 40 % < yang teridentifikasi < 60 % d. Apabila 20 % < yang teridentifikasi < 40 % e. Apabila yang teridentifikasi < 20 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan: a. Informasi capaian kinerja berdasarkan fakta sebenarnya atau bukti yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan b. Data yang dikumpulkan didasarkan suatu mekanisme yang memadai atau terstruktur (tidak bersifat dadakan) c. Data kinerja yang diperoleh tepat waktu d. Data yang dikumpulkan memiliki tingkat kesalahan yang minimal a. Apabila lebih dari 80 % IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan dalam perencanaan dan penganggaran b. Apabila 60 % <IKU yg tlh dimanfaatkan <80% c. Apabila 40 %< IKU yg tlh dimanfaatkan <60 % d. Apabila 20 % <IKU yg tlh dimanfaatkan <40 % e. Apabila IKU yg tlh dimanfaatkan < 20 Dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran : Dijadikan alat ukur pencapaian tujuan/sasaran utama dalam dokumen Renstra, RKT dan PK Dijadikan alat ukur tercapainya outcome atau hasil-hasil program yang ditetapkan dalam dokumen anggaran RKA

-21-15 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja a. Apabila lebih dari 80 % IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan dalam penilaian kinerja b. Apabila 60 % <IKU yg tlh dimanfaatkan <80% c. Apabila 40 % <IKU yg tlh dimanfaatkan <60 % d. Apabila 20 %< IKU yg tlh dimanfaatkan <40 % e. Apabila IKU yg tlh dimanfaatkan < 20 Dimanfaatkan untuk penilaian kinerja : Capaian IKU dijadikan dasar penilaian kinerja Capaian IKU dijadikan dasar reward atau punishment Capaian IKU dijadikan dasar promosi atau kenaikan/penurunan peringkat 16 IKU telah direviu secara berkala a. Apabila IKU telah direvisi dan hasilnya menunjukkan kondisi yang lebih baik (inovatif) b. Apabila IKU telah direviu secara berkala dan hasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini c. Apabila IKU telah direviu, ada upaya perbaikan namun belum ada perbaikan yang signifikan d. Apabila IKU telah direviu e. Tidak ada reviu 17 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan laporan kinerja 18 Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala a. Apabila lebih dari 80 % IKU dan indikator kinerja lain yang ditetapkan telah diukur dan dilaporkan dalam laporan kinerja b. Apabila 60 % < pengukuran dan pelaporan IKU/Indikator lain dalam LAKIP <80% c. Apabila 40 % < pengukuran dan pelaporan IKU/Indikator lain dalam LAKIP <60 % d. Apabila 20 % < pengukuran dan pelaporan IKU/Indikator lain dalam LAKIP <40 % e. Apabila pengukuran dan pelaporan IKU/Indikator lain dalam LAKIP < 20 a. Apabila lebih dari 80 % hasil pengukuran kinerja (capaian kinerja) dimanfaatkan untuk pengendalian dan pemantauan b. Apabila 60 %< data (capaian) kinerja yang diidentifikasi secara berkala < 80% a. Apabila 40 %< data (capaian) kinerja yang diidentifikasi secara berkala < 60 %

-22- b. Apabila 20 %< data (capaian) kinerja yang diidentifikasi secara berkala < 40 % c. Apabila data (capaian) kinerja yang diidentifikasi secara berkala < 20 Prasyarat : terdapat pengukuran atau pemantauan artinya : Digunakan untuk pengendalian dan pemantauan artinya : Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk menyimpulkan kemajuan (progress) kinerja Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk mengambil tindakan (action) dalam rangka mencapai target kinerja yang ditetapkan Hasil pengukuran (capaian kinerja) kinerja menjadi dasar untuk menyesuaikan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran C PELAPORAN KINERJA = 20 % A PEMENUHAN PELAPORAN = 4 % 1 LAKIP telah disusun Cukup jelas Ya/Tidak 2 LAKIP SKPD telah disampaikan tepat waktu Cukup jelas B KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA = 12 % Ya/Tidak 3 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome a. Apabila lebih dari 80 % Informasi yang disampaikan dalam LAKIP berorientasi outcome b. Apabila 60%< Informasi outcome dalam LAKIP <80% c. Apabila 40 %< Informasi outcome dalam LAKIP <60 % d. Apabila 20 %< Informasi outcome dalam LAKIP <40 % e. Apabila Informasi outcome dalam LAKIP < 20 Informasi LAKIP berorientasi outcome artinya : Informasi yang disajikan dalam LAKIP menggambarkan hasilhasil (termasuk output-output penting) yang telah dicapai sampai dengan saat ini LAKIP tidak berfokus pada informasi tentang kegiatan atau proses yang telah dilaksanakan pada tahun ybs LAKIP tidak berorientasi pada informasi tentang realisasi seluruh anggaran yang telah digunakan.

-23-4 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU 5 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan a. Apabila lebih dari 80 % capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) b. Apabila 60 % <capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) <80% c. Apabila 40 % < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) < 60 % d. Apabila 20 % < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU)<40 % e. Apabila capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU)< 20 a. Apabila lebih dari 80 % capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam TAPKIN b. Apabila 60 % < capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam TAPKIN <80% c. Apabila 40 %< capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam TAPKIN < 60 % d. Apabila 20 %< capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam TAPKIN <40 % e. Apabila capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam TAPKIN < 20 6 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja a. Apabila LAKIP menyajikan lebih dari 80 % evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja (outcome), bukan proses b. Apabila 60 %< penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja <80% c. Apabila 40 % < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja <60 % d. Apabila 20 % < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja < 40 % e. Apabila penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja < 20 Menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, artinya : 7 LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasai tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan LAKIP menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian-capaian kinerja outcome atau output penting, bukan hanya proses atau realisasi kegiatan-kegiatan yang ada di dokumen anggaran (DPA) a. Apabila LAKIP menyajikan pembandingan lebih dari 80 % data kinerja (capaian sasaran) b. Apabila 60 %< capaian sasaran <80%

-24-8 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja 9 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan c. Apabila 40 % < capaian sasaran <60 % d. Apabila 20 % < capaian sasaran <40 % e. Apabila capaian sasaran < 20 Pembandingan yang memadai, minimal mencakup: Target vs realisasi Realisasi tahun berjalan vs realisasi tahun sebelumnya Realisasi sampai dengan tahun berjalan vs target jangka menengah a. Apabila LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan lebih dari 80% capaian sasaran (kinerja) b. Apabila 60 %< informasi keuangan yang terkait sasaran <80% c. Apabila 40 %< informasi keuangan yang terkait sasaran <60 % d. Apabila 20 % < informasi keuangan yang terkait sasaran< 40 % e. Apabila informasi keuangan yang terkait sasaran < 20 a. Apabila lebih dari 80 % realisasi kinerja dapat diandalkan b. Apabila 60 % <keandalan data realisasi kinerja <80% c. Apabila 40 % <keandalan data realisasi kinerja < 60 % d. Apabila 20 % <keandalan data realisasi kinerja <40 % e. <keandalan data realisasi kinerja <Apabila < 20 Dapat diandalkan : datanya valid dapat ditelusuri ke sumber datanya diperoleh dari sumber yang kompeten konsisten C PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA = 4 % 10 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan a. Apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan sangat baik b. Apabila baik (tingkat kualitas pemanfaatan) c. Apabila cukup d. Apabila Kurang e. Apabila sama sekali tidak dimanfaatkan

-25-11 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi Telah digunakan dalam perbaikan perencanaan, artinya : informasi dalam LAKIP (termasuk LAKIP tahun sebelumnya) benar-benar telah digunakan untuk perbaikan perencanaan kinerja yang lebih baik periode berikutnya. a. Apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan sangat baik b. Apabila baik (tingkat kualitas pemanfaatan) c. Apabila cukup d. Apabila Kurang e. Apabila sama sekali tidak dimanfaatkan 12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja 13 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja Telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan, artinya : informasi dalam LAKIP (termasuk LAKIP tahun sebelumnya) benar-benar telah digunakan untuk perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan periode berikutnya). a. Apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan sangat baik b. Apabila baik (tingkat kualitas pemanfaatan) c. Apabila cukup d. Apabila Kurang e. Apabila sama sekali tidak dimanfaatkan Telah digunakan untuk peningkatan kinerja, artinya : informasi dalam LAKIP tahun sebelumnya) benar-benar telah digunakan untuk perbaikan capaian kinerja organisasi yang lebih baik periode berikutnya a. Apabila telah dimanfaatkan dengan tingkat kualitas pemanfaatan sangat baik b. Apabila baik (tingkat kualitas pemanfaatan) c. Apabila cukup d. Apabila Kurang e. Apabila sama sekali tidak dimanfaatkan

-26- Telah digunakan untuk penilaian kinerja, artinya : informasi dalam LAKIP, telah secara nyata digunakan oleh pimpinan organisasi sebagai dasar untuk menilai keberhasilan / kegagalan SKPD D PENCAPAIAN SASARAN / KINERJA = 20 % A KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) = 10 % 1 Target dapat dicapai Cukup jelas y/t 2 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan 3 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya Cukup jelas Cukup jelas y/t y/t B KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) = 10 % 4 Target dapat dicapai Cukup jelas y/t 5 Informasi kinerja dapat diandalkan Cukup jelas y/t 6 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya Cukup jelas y/t WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI