BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak dikembangkan di Indonesia saat ini. Perkembangan industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan kekayaan budaya

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Memiliki potensi

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar

BAB 1 PENDAHULUAN. industri di bidang jasa yang berusaha untuk menarik dan memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan gejala sosial yang sangat kompleks yang tak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dampak yang terjadi akibat hal ini pun dapat dilihat dari semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. Selain sektor penggerak ekonomi yang lain, sektor pariwisata telah

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan dan investasi senantiasa menjadi dua sektor pendulang pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam industri pariwisata dan terbukanya

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang unik tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan destinasi wisata. Perkembangan wisata di Indonesia belakangan ini mulai menunjukkan potensi yang menjanjikan. Di Indonesia potensi wisata yang bagus bisa terlihat dari kondisi fisik objek wisata yang mendukung. Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara merupakan faktor pendukung dari sektor industri pariwisata. Sektor industri pariwisata memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap penambahan devisa negara (Yulan, Syafrudin, dan Yoswaty, 2014). Sektor industri pariwisata Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana jumlah kunjungan wisata meningkat dari tahun ke tahunnya. Potensi wisata yang besar di Indonesia terlihat dari kondisi fisik objek wisata yang mendukung. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa besar bagi negara, yang menduduki posisi nomor empat setelah minyak, batu bara, kelapa sawit (Palupi, 2015). Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, peningkatan aktifitas pariwisata didukung oleh peningkatan pendapatan per kapita (Sutawa, 2012).

Sektor wisata terutama wisata alam begitu diminati oleh wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri. Hal ini disebabkan karena wisata alam lebih bersifat menentramkan dan memberikan efek ketenangan pikiran dan batin serta memberikan pengalaman tersendiri, oleh karena itu banyak wisatawan yang mau mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan pengalaman dan ketenangan diri yang tidak bisa diberikan oleh jenis wisata lainnya. Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak wisatawan yang mengunjungi objek-objek wisata alam yang memberikan suasana natural dan menenangkan. Sumatera Barat sebagai salah satu daerah tujuan wisata juga tidak kalah dengan daerah lain dalam hal keindahan alamnya. Sumatera barat sekarang menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan dalam menikmati liburan mereka. Berikut data tentang kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat dari tahun ke tahun yang tercatat oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat: Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Barat Wisatawan Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Mancanegara Nusantara Orang 30.390 34.572 36.623 48.710 56.111 Orang 4.575.601 5.106.321 5.850.321 6.261.363 6.603.738 Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar (2015) Selama ini Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai keunikan budaya dan kulinernya tapi ternyata Sumatera Barat juga menyimpan

potensi pariwisata terutama wisata alam yang begitu besar. Salah satu jenis wisata alam yang mulai dikenal luas yaitu wisata Pulau Pasumpahan. Pulau Pasumpahan merupakan sebuah pulau yang berada di perairan kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Klaim akan keindahan lautnya membuat pulau ini mulai dikenal oleh wisatawan lokal dan internasional. Pulau Pasumpahan berada 200 meter dari Pulau Sikuai. Pulau ini terletak di sebelah barat Pulau Setan Kecil, untuk menempuh pulau ini memakan waktu 10 menit dari Sungai Pisang dengan mesin 45 PK. Pulau ini memiliki objek wisata pantai pasir putih dengan terumbu karang yang masih terjaga. Pulau Pasumpahan kini tengah dikembangkan sebagai objek wisata yang di unggulkan di daerah Sumatera Barat. Fasilitas pendukung untuk itu tengah dibangun di pulau ini. (https://id.wikipedia.org/wiki/pulau_pasumpahan) Keindahan objek wisata dari Pulau Pasumpahan ini terletak pada air lautnya yang bersih dan jernih dengan pasir putihnya yang halus serta panorama pulau yang dikelilingi oleh bukit-bukit kecil sehingga membuat wisatawan betah untuk berlama-lama di pulau ini untuk sekedar bersantai maupun melakukan aktifitas penghilang stres lainnya. Wisata Pulau Pasumpahan yang berada di wilayah Kota Padang, Sumatera Barat yang tergolong masih baru ini mulai mengalami peningkatan kunjungan akhir-akhir ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola pulau yaitu Indraningsih, rata-rata kunjungan setiap harinya pada suasana weekday yaitu berkisar 20-30 orang dan mengalami peningkatan pada saat suasana weekend yaitu rata-rata kunjungan mencapai 300 orang lebih setiap harinya. Peningkatan ini juga terlihat dari semakin banyaknya wisatawan

yang berkunjung kesana menggunakan jasa wisata travel agent dan aktifitas transportasi yang rutin ke pulau tersebut. Fenomena peningkatan kunjungan wisatawan tersebut tidak terlepas dari berbagai pengaruh, salah satunya pengaruh motivasi yang mendorong untuk berkunjung. Faktor motivasi menjadi latar belakang utama wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat disamping pengaruh dari faktor-faktor lainnya. Terdapat dua komponen utama dari motivasi berkunjung yaitu push factor (faktor pendorong) dari dalam diri wisatawan dan pull factor (faktor penarik) yang dimiliki oleh objek wisata itu sendiri (Kim et al, 2006). Push factor (faktor pendorong) dan pull factor (faktor penarik) inilah yang menjadi kunci dari seseorang wisatawan untuk memiliki motivasi berkunjung yang pada akhirnya secara positif akan berdampak kepada keputusan berkunjung wisatawan ke pulau Pasumpahan. Kim et al (2006) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa push and pull factor memiliki pengaruh positif terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk meneliti Keterkaitan Push Factor dan Pull Factor Terhadap Keputusan Berkunjung (Survei Pada Wisatawan Pulau Pasumpahan). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh Push Factor terhadap keputusan berkunjung ke Pulau Pasumpahan?

2. Bagaimanakah pengaruh Pull Factor terhadap keputusan berkunjung ke Pulau Pasumpahan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Push Factor terhadap keputusan berkunjung ke Pulau Pasumpahan 2. Untuk mengetahui pengaruh Pull Factor terhadap keputusan berkunjung ke Pulau Pasumpahan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Diharapkan sebagai informasi bagi pengelola jasa wisata nantinya untuk memperhatikan push factor dan pull factor motivasi wisatawan pada objek wisata pulau sehingga bisa meningkatkan pelayanan dan atribut wisata yang diinginkan oleh wisatawan. 2. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu pemasaran untuk mengetahui adanya pengaruh push factor dan pull factor terhadap motivasi wisatawan ke pulau Pasumpahan. Kemudian, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan menambah informasi peneliti berikutnya mengenai topik yang sama. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mencegah terjadinya perluasan pembahasan dan kerancuan pembahasan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu

pada pengaruh push factor dan pull factor terhadap keputusan berkunjung ke Pulau Pasumpahan. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian yang penulis laksanakn terdari bab-bab yang tergabung dalam sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN merupakan bab yang berisikan latar belakang, pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan ruang lingkup serta diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan permasalahn yang dibahas dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dibahas tentang populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, skala pengkuran, definisi operasional dan pengkuran variabel serta metode analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis. BAB IV HASIL DAN PENELITIAN Dalam bab ini dibahas tentang hasil proses penyebaran kuisioner penelitian, deskriptif umum responden, analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisikan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.