BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. laju persaingan dalam dunia bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. % pada tahun 2013 lalu. Tertinggi kedua setelah China. Indikasi ini juga dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. didirikan pada tahun 1985 dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. industri persemenan untuk saling berkompetisi agar bisa menjadi produsen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian

I. PENDAHULUAN. dibentuk dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlansch Indische Portland

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan harapan awal dengan

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

BAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain ditunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah nama perusahaan emiten yang menjadi objek penelitian :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut adanya kemajuan

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

1.1 Latar Belakang Masalah

PAPARAN PUBLIK 2017 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 26 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Beton adalah bahanbangunan yang paling luas dipakai di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

PT. SEMEN GRESIK, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

Kata kunci: limbah batu tabas, nilai slump, berat volume, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan wilayah Indonesia. Menurut Komisaris PT MNC Land Tbk.,

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lemahnya strategi pemasaran pada perusahaan tersebut.untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB VI KESIMPULAN. Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya mencapai 257 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. peluang usaha di sektor ini semakin berkembang. Investor banyak

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan ini menjadi salah satu produsen utama semen berkualitas. Lebih dari satu dekade lalu, Heidelberg Cement Group yang berbasis di Jerman menjadi pemegang saham mayoritas Indocement. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement atau Perseroan ) didirikan pada tanggal 16 Januari 1985, sebagai hasil penggabungan enam perusahaan semen yang pada saat itu memiliki delapan pabrik.indocement memroduksi semen dan saat ini memiliki beberapa anak perusahaan yang memproduksi beton siap-pakai (ready-mix concrete/rmc) serta mengelola tambang agregat dan trass. Indocement terus menambah jumlah pabriknya. Pada 22 Februari 2013, Perseroan telah memulai perluasan Kompleks Pabrik Citeureup dengan penambahan lini produksi yang disebut Pabrik ke-14. Jumlah pabrik Indocement termasuk Pabrik ke-14 adalah 13 pabrik. Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa, 10 diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, yang menjadikannya salah satu kompleks pabrik semen terintegrasi terbesar di dunia. Sementara dua pabrik lainnya ada di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan satu lagi di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jenis-jenis semen yang diproduksi Indocement : 1. Portland Composite Cement (PCC) PCC dibuat untuk konstruksi umum seperti rumah, bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton precast dan beton pre-stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland Cement Tipe I. 1

2. Ordinary Portland Cement (OPC) OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe semen standar. Indocement memroduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan tanah. 3. Oil Well Cement (OWC) OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu adukan semen kemudian disuntikkan di antara pipa bor dan cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada cetakannya. OWC diproduksi dengan standar mutu sesuai API (American Petroleum Institute). 4. Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan semen putih untuk pasar domestik. 5. Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat. Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih "Tiga Roda", kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan Acian Putih TR30 adalah menghasilkan permukaan acian yang lebih halus, mengurangi retak dan terkelupasnya. 6. Beton siap-pakai (Ready-Mix Concrete/RMC) diproduksi dengan mencampur OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, RMC mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari produk semen lainnya.. (sumber: www.indocement.co.id, diakses 28 januari 2016 ) 2

1.2 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan informasi dalam era globalisasi mendorong laju persaingan dalam dunia bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa. Semakin banyak perusahaan menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis tersebut semakin tinggi. Kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk lebih kreatif dalam menyusun strategi yang tepat dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi negara yang terus mengalami kemajuan disertai dukungan pemerintah terhadap iklim investasi memberikan jalan pada upaya pengembangan sektor riil dan sektor keuangan negara. Salah satu sektor yang mendapat dukungan dari pemerintah yaitu berupa program pembangunan infrastruktur negara pada sektor semen. Semen merupakan salah satu komponen penting dalam membuat bangunan permanen. Semen adalah perekat non-organik dan biasa digunakan bersama-sama dengan pasir, agregat, atau bahan-bahan berupa fiber untuk membuat beton. Semen juga digunakan untuk membuat material-material yang akan digunakan sebagai komponen dalam pekerjaan konstruksi. Berikut adalah pertumbuhan pasar semen di Indonesia ditujukan pada tabel 1.1 : Tabel 1.1 Pertumbuhan Pasar Semen di Indonesia Tahun 2010-2015 Tahun Konsumsi Semen (ton) Growth (%) 2010 40,8 juta 2011 48 juta 17,7 2012 55 juta 14,5 2013 58 juta 5,5 2014 59,9 juta 3,3 2015 60,6 juta 1,1 Sumber: www.duniaindustri.com, diakses 28 januari 2016 3

Berdasarkan tabel 1.1 Industri Semen dari tahun 2010-2015 terlihat bahwa pertumbuhan pada tahun 2011 merupakan tingkat pertumbuhan yang tertinggi, jika dirata-ratakan angka persentase pertumbuhannya selama 6 tahun dari 2010-2015 tersebut adalah sekitar 8%. Konsumsi semen di Indonesia pada tahun 2015 hanya tumbuh 1,1% menjadi 60,6 juta ton, dibanding realisasi tahun sebelumnya 59,9 juta ton. Berdasarkan data ASI (Asosiasi Semen Indonesia), pertumbuhan konsumsi mulai melambat sejak 2011 yang mencapai puncak pertumbuhan dengan catatan pertumbuhan pasar 17,7% secara tahunan. Pasar semen Indonesia pada 2012 tumbuh melambat menjadi 14,5%, dan terus melambat menjadi 5,5% pada 2013, 3,3% pada 2014, dan 1,1% pada 2015. (sumber: www.duniaindustri.com, diakses 28 Januari 2016). Meski tumbuh di atas estimasi, konsumsi semen yang mencatat persentase kenaikan cukup rendah itu memicu terjadinya kelebihan pasokan (oversupply) di pasar lokal. Kelebihan pasokan yang dialami industri semen nasional diperkirakan mencapai 23,5% dari total kapasitas nasional, menurut perhitungan duniaindustri.com. Estimasi tersebut berasal dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang memprediksi total konsumsi di Indonesia tahun ini 61 juta ton, sementara total kapasitas 79,8 juta ton. Diperkirakan terjadi kelebihan pasokan semen sekitar 23,5% atau setara 18,8 juta ton tahun ini. Estimasi tersebut jauh lebih tinggi dibanding proyeksi yang dibuat pada Juni 2015, dengan perkiraan oversupply sekitar 19%. (sumber: www.duniaindustri.com, diakses 28 Januari 2016). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Pasar semen di Pulau Jawa berkontribusi 55,74% dari total pasar semen di Indonesia. Dari jumlah itu, pasar semen terbesar di Pulau Jawa terletak di Jawa Barat sebesar 8,93 juta ton atau setara 26,5% dari total pasar semen di Pulau Jawa. Pulau Jawa saat ini dikuasai dua produsen semen besar, yakni PT Semen Indonesia Tbk dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan pangsa pasar masing-masing sekitar 38,8% dan 37%. Sumber: www.semenindonesia.com diakses 28 Januari 2016). 4

Berikut gambar 1.1 menunjukan Market Share produsen semen di Indonesia Tahun 2014 : Semen Tiga Roda Semen Gresik Semen Holcim Dan Lain-lain Dan Lain-lain 11% Semen Holcim 16% Semen Tiga Roda 40% Semen Gresik 33% Gambar 1.1 Market Share Produsen Semen di Indonesia Tahun 2014 Sumber: www.duniaindustri.com, diakses 29 Januari 2016 Berdasarkan Gambar 1.1 produsen semen yang beroperasi di Indonesia yaitu Semen Tiga Roda yang mempunyai kapasitas produksi 10,29 juta ton dan menguasai sekitar 40% pangsa pasar semen, serta perusahaan lainnya yaitu Semen Group Gresik (SGG) kapasitas produksi 8,55 juta ton yang menguasai 33% pangsa pasar, Holcim Indonesia kapasitas produksi 4,06 juta ton yang menguasai 16% pangsa pasar, dan produsen semen lainnya yang terbagi atas Semen Padang, Semen Tonasa dan Semen Andalas, menguasai 11% pangsa pasar secara total. Dilihat dari penguasaan pangsa pasar tersebut, Semen Tiga Roda sebagai Market Leader. (www.duniaindustri.com, diakses tanggal 29 januari 2016). 5

Ton Dalam bauran pemasaran promosi yang baik menjadi faktor penting dalam keberhasilan pelaksanaan pemasaran pada suatu perusahaan. Pelaksanaan promosi yang baik merupakan suatu tuntutan bagi setiap perusahaan yang ingin mencapai tingkat keputusan pembelian yang baik atas produk yang ditawarkan. Menurut Tjiptono (2011:312), mengemukakan bahwa promosi aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Moekijat (2011:443), promosi merupakan strategi perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasikomunikasi yang meyakinkan kepada para pembeli. Berikut adalah data penjualan Semen Tiga Roda, Semen Gresik, dan Semen Holcim di Kota Bandung: 250.000 Penjualan Semen di Kota Bandung 200.000 150.000 Tahun 100.000 50.000 0 2013 2014 2015 Semen Tiga Roda 216.000 210.240 180.900 Semen Gresik 135.000 164.700 213.300 Semen Holcim 94.500 91.800 110.700 Gambar 1.2 Data Penjualan Semen Tahun 2013-2015 di Kota Bandung Sumber: PT.Indocement Tunggal Prakarsa, diakses tanggal 4 Febuari 2016 6

Berdasarkan gambar 1.2 penjualan Semen Tiga Roda mengalami penurunan setiap tahunnya sebesar 5.760 ton pada tahun 2014 dan 29.340 ton pada tahun 2015. Sedangkan Semen Gresik mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 29.700 ton pada tahun 2014 dan 48.600 ton pada tahun 2015. Sedangkan Semen Holcim mengalami penurunan 2.700 ton pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 18.900 ton. Dilihat dari data penjualan Semen Tiga Roda di Kota Bandung setiap tahunnya mengalami penurunan. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Pak Karman sebagai sales marketing semen tiga roda penurunan penjualan semen tiga roda disebabkan kurangnya promosi dan banyak pesaing baru dengan banyaknya promosi yang ditawarkan sehingga konsumen beralih menggunakan semen merek lain. (PT.Indocement Tunggal Prakarsa, diakses tanggal 4 Febuari 2016). Pada penelitian ini melakukan pre test kepada konsumen yang pernah membeli Semen Tiga Roda dan beralih ke merek lain sebanyak 30 responden, diperoleh data bahwa alasan pelanggan beralih menggunakan semen produk lain dikarenakan beberapa hal yang dapat dilihat pada gambar berikut : Harga yang mahal Kualitas yang kurang Tawaran menarik dari pesaing Tawaran menarik dari pesaing 56% Harga yang mahal 27% Kualitas yang kurang 17% Gambar 1.3 Alasan pelanggan beralih ke produk semen lain Sumber: Hasil survei pada konsumen Semen Tiga Roda, diakses tanggal 2 februari 2016. 7

Dari gambar 1.3 dapat dilihat bahwa ada 3 alasan konsumen beralih ke produk semen lain, yaitu: 1. Tawaran menarik dari pesaing Tawaran menarik dari pesaing ketika konsumen diberikan diskon sehingga harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama. 2. Harga yang lebih mahal Harga yang lebih mahal mengakibatkan pelanggan untuk mempertimbangkan dalam melakukan pembelian dikarenakan biaya yang harus dikeluarkan lebih besar. 3. Kualitas yang kurang Kurangnya kualitas kuat dan keras pada saat melakukan pengecoran bangunan mengakibatkan bangunan tidah tahan lama. Dari ketiga alasan tersebut, dapat disimpulkan melalui gambar 1.3 bahwa alasan konsumen beralih ke produk semen lain sebagian besar dikarenakan tawaran menarik dari pesaing dengan persentase sebesar 56% dengan 17 orang responden, Sedangkan kualitas yang kurang merupakan alasan peralihan yang paling sedikit persentasenya yaitu hanya sebesar 17% dengan 5 orang responden. Berdasarkan pada tabel data penjualan semen tiga roda di Kota Bandung mengalami penurunan, sehingga dalam hal ini PT.Indocement Tunggal Prakarsa harus segera melakukan evaluasi guna melakukan perbaikan pelaksanaan bauran promosi untuk semen tiga roda agar keputusan pembelian terus meningkat. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:178) purchase decision is the buyers decision about which brand to purchase, artinya adalah keputusan pembelian merupakan keputusan pembeli mengenai merek mana yang akan dibeli. Pada penelitian terdahulu pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian garam lososa PT.Garam (Persero) di Kota Padang, berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa bauran promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian garam lososa di PT.Garam (Persero). 8

Berdasarkan uraian diatas,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dala suatu karya ilmiah berupa tugas akhir dengan judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Semen Tiga Roda di Kota Bandung. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana bauran promosi pada semen Tiga Roda di Kota Bandung? 2. Bagaimana keputusan pembelian pada semen Tiga Roda di Kota Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian semen Tiga Roda di Kota Bandung secara simultan? 4. Seberapa besar pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian semen Tiga Roda di Kota Bandung secara parsial? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bauran promosi pada semen Tiga Roda di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian pada semen Tiga Roda di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian semen Tiga Roda di Kota Bandung secara simultan. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian semen Tiga Roda di Kota Bandung secara parsial. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan akan melengkapi wawasan keilmuan sehingga berguna untuk pengembangan ilmu. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesesuaian antara teori dan implementasi yang terjadi di kehidupan nyata. 9

2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian di masa mendatang. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak semen Tiga Roda dalam menggunakan bauran promosi terhadap keputusan pembelian sehingga dapat menyusun strategi yang lebih baik lagi. 1.6 Sistematika Penelitian Penelitian Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data. 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek penelitian ataupun pihak-pihak terkait lainnya. 11