EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Smart, Innovative, Professional

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

STUDI PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT UNTUK MAHASISWA JPTM UPI YANG BERASAL DARI SMA DAN SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

EVALUASI IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASIKAN PRODUK KRIYA LAS TERALIS DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20% APBN untuk. pendidikan. Dalam Undang-Undang 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

Transkripsi:

108 EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI Ramdan A. Permana 1, Tatang Permana 2, Asep H. Sasmita 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 ramdanajipermana@gmail.com ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran minat bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi pada mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin DPTM FPTK UPI. Berdasarkan hasil penelitian awal ditemukan bahwa mahasiswa cenderung berminat untuk melanjutkan studi. Hal tersebut kurang sejalan dengan tujuan dari pendidikan vokasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden pada mahasiswa Program Studi Teknik Mesin D3 DPTM FPTK UPI yaitu angkatan 2014, angkatan 2015, dan angkatan 2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Hasil dari penelitian ini yaitu mahasiswa yang berminat untuk bekerja kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih bekerja di industri produksi yaitu kurang dari setengahnya, di industri otomotif yaitu kurang dari setengahnya, di perusahaan pemerintah/bumn yaitu sebagian kecil, dan menjadi TNI/Polri yaitu sebagian kecil. Mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha yaitu kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih berwirausaha di perbengkelan otomotif yaitu kurang dari setengahnya, di perbengkelan pemesinan seperti las, scraft, bubut, prais,dan CNC yaitu kurang dari setengahnya, di bidang makanan yaitu sebagian kecil, di bidang konveksi yaitu sebagian kecil, dan di bidang pakaian yaitu sebagian kecil. Mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi yaitu kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih melanjutkan studi ke jenjang pendidikan S1 yaitu lebih dari setengahnya, sedangkan yang memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D4 yaitu kurang dari setengahnya. Kata Kunci: minat bekerja, berwirausaha, teknik mesin. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta menambah ilmu pengetahuan untuk mengimbangi perkembangan zaman dan menjawab setiap tantangan global saat ini. Hal tersebut tercantum pada Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang tentang sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 yang menyatakan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK, UPI

109 Pendidikan tinggi merupakan salah satu tempat untuk melanjutkan pendidikan dari jenjang pendidikan menengah, diharapkan setelah melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi bisa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga bisa mengimbangi perkembangan zaman dan persaingan global tersebut. Pendidikan tinggi mempunyai beberapa jenjang salah satunya yaitu jenjang program diploma, seperti yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 pasal 1 ayat 3 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, sebagai berikut: Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Program diploma yaitu pendidikan vokasi yang dijalankan oleh pendidikan tinggi untuk mempersiapkan peserta belajar agar bisa memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Seperti yang dijelaskan oleh UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 15 yang menyatakan bahwa: Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta belajar untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Pendidikan vokasi dijalankan oleh perguruan tinggi, seperti politeknik atau sejenis yang memberikan pendidikan melalui jenjang D1, D2, D3 dan D4, hingga SP1 dan SP2 (spesialis yang setara S2 dan S3 atau dengan sebutan magister dan doktor terapan) (Kuswana, 2013). Sementara itu, penjelasan dari pola sistem pendidikan vokasi dengan jenjang pendidikan program D1, D2, D3 dan D4, hingga SP1 dan SP2, serta lulusan dari program diploma yang diharapkan bisa memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, tidak sejalan dengan fakta yang ada dilapangan, dari data yang terhimpun oleh Program Studi D3 Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari empat angkatan, yaitu angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012, diperoleh data kurang lebih ada 10% alumni Program Studi D3 Teknik Mesin DPTM FPTK UPI yang melanjutkan studi ke jenjang pendidikan program sarjana di pendidikan tinggi negeri ataupun pendidikan tinggi swasta, dan dari hasil wawancara awal tentang minat bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi pada mahasiswa program studi D3 Teknik Mesin D3 DPTM FPTK UPI dengan jumlah mahasiswa 41 orang, terdapat 14 orang berkeinginan untuk bekerja, 7 orang untuk berwirausaha dan 20 Orang menginginkan untuk melanjutkan studi. Data awal minat bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi pada mahasiswa Program Studi Teknik

110 Mesin D3 DPTM FPTK UPI yaitu: bekerja 34,15%, berwirausaha 17,07% dan melanjutkan studi 48,78%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berminat untuk melanjutkan studi dibandingkan untuk bekerja maupun berwirausaha. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut semakin besar minat (Slameto, 2013). Minat adalah hasil interaksi pembawaaan dengan lingkungan. Oleh sebab itu, ada orang yang berminat terhadap pekerjaan tertentu karena bakatnya, adapula yang minat karena pengaruh sosial, atau adanya kesempatan yang menimbulkan rasa senang dan puas. Minat adalah suatu rasa ketertarikan akan sesuatu hal yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh dari hasil interaksi lingkungan sekitar, semakin banyak berinteraksi dan berhubungan dengan lingkungan maka akan timbul minat-minat yang baru. Minat bekerja adalah keinginan seseorang untuk melakukan sebuah kegiatan untuk memperoleh imbalan guna memenuhi kebutuhannya (Schunk, et.al. 2012). Keinginan untuk bekerja yaitu didasari oleh faktor kesadaran sendiri, ekonomi, teman sebaya, mata kuliah yang dipelajari, serta dari kunjungan studi lapangan keberbagai instansi. Minat berwirausaha adalah keinginan atau ketertarikan seseorang terhadap bidang kewirausahaan yang bersedia untuk bekerja keras dan berani mengambil resiko yang akan terjadi. Mengatur sendiri segala kegiatan yang akan dilakukan, dan wirausahawan harus memiliki kemampuan, keberanian, keteguhan hati, dan kreativitas untuk memulai usahanya tersebut (Uno, 2009). Minat melanjutkan studi adalah keinginan atau ketertarikan seseorang untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, yang didasari faktor minat, dukungan sosial, dan efikasi diri. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan minat bekerja, berwirausaha dan melanjutkan studi pada siswa D3 otomotif. Sampel penelitian ini berjumlah mahasiswa 100 orang atau seluruh populasi diteliti. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner dibuat dengan pilihan jawaban yang disusun berdasarkan skala Likert. Perhitungan analisis

111 data menggunakan persentase. Persentase data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya jumlah jawaban yang diberikan responden, karena frekuensi jawaban responden untuk setiap item tidak sama. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian diperoleh minat mahasiswa yang paling besar yaitu minat untuk melanjutkan studi sebesar 34.48%, minat untuk bekerja sebanyak 33.78%, dan minat untuk berwirausaha sebanyak 31.74%. Minat mahasiswa yang ingin melanjutkan studi lebih banyak dibandingkan dengan minat bekerja, dan berwirausaha. PEMBAHASAN Mahasiswa mempunyai minat berwirausaha ke jenjang pendidikan S1 lebih besar dibandingkan dengan memilih melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D4, dari keseluruhan mahasiswa yang berminat melanjutkan studi. Hasil penelitian diperoleh yang memilih melanjutkan studi ke jenjang pendidikan S1 ada 71.28%. Sedangkan yang memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D4 hanya ada 28.72%. Mahasiswa yang mempunyai minat untuk bekerja ke berbagai bidang, dari keseluruhan yang berminat bekerja yaitu memilih bekerja di industri produksi ada 36.67%, yang berminat untuk bekerja di industri otomotif ada 30%, yang berminat untuk bekerja di perusahaan pemerintah/bumn ada 23.33%, dan yang berminat untuk bekerja di TNI/Polri ada 5.56%. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya berminat bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha keberbagai bidang, dari keseluruhan yang berminat berwirausaha, yang memilih untuk berwirausaha di perbengkelan otomotif ada 43.75%, yang memilih untuk berwirausaha di bengkel pemesinan seperti las, scraft, bubut, prais,dan CNC ada 36.25%, yang memilih berwirausaha di bidang makanan ada 12.50%, yang memilih untuk berwirausaha di bidang konveksi ada 6.25%, dan ada mahasiswa yang memilih diluar pemilihan minat berwirausaha yang disediakan yaitu ingin berwirausaha di bidang pakaian yaitu ada 1.25%. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa mahasiswa Program Studi Teknik Mesin D3 DPTM FPTK UPI tidak hanya berminat berwirausaha sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

112 KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini, sebagai berikut: mahasiswa yang berminat untuk bekerja yaitu memilih bidang pekerjaan antara lain: industri produksi industri otomotif perusahaan pemerintah/bumn, dan PNS/TNI/Polri. Mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha dengan jenis usaha sebagai berikut: perbengkelan otomotif, perbengkelan pemesinan seperti las, scraft, bubut, prais,dan CNC, bidang makanan, bidang konveksi bidang dan pakaian. Minat mahasiswa yang berniat melanjutkan studi yaitu ke jenjang pendidikan S1 dan jenjang pendidikan D4. REFERENSI Kuswana, W, S. (2013). Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. Schunk, D. H. et. al. (2012). Motivasi dalam Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Aplikasi. Jakarta: PT. Indeks. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Uno, H. B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis dibidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.