BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB III PENUTUP. mulai dari pembuktian selesai, dilanjutkan dengan pembelaan dari. terdakwa/penasehat hukum, kemudian replik dan duplik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

BAB III PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian analisis data dan wawancara dengan narasumber

BAB III PENUTUP. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: massa untuk menghindari labelisasi. dari permasalahan yang dialaminya.

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

BAB III PENUTUP. kesimpulan sebagai jawaban permasalahan sebagai berikut : a. Aspek Yuridis, dengan memberikan fasilitas dengan lawyer baik dalam

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB III PENUTUP. mewujudkan rasa keadilan dalam masyarakat. dari Balai Pemasyarakatan. Hal-hal yang meringankan terdakwa yaitu :

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

SKRIPSI. PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Kasus di Polres Pasaman Barat)

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERILAKU TINDAK PIDANA PERKOSAAN (STUDI DI POLRES KOTA MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tindak pidana kriminal di samping ada pelaku juga akan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Hak-hak korban pelanggaran HAM berat memang sudah diatur dalam

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

BAB III PENUTUP. dalam penulisan hukum ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. bentrokan yang tajam dan kekacauan yang besar di kalangan masyarakat dan juga alat

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis. menyimpulkan bahwa :

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan

BAB III PENUTUP. korupsi dan kekuasaan kehakiman maka penulis menarik kesimpulan. mengenai upaya pengembalian kerugian negara yang diakibatkan korupsi

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang dan peraturan serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di

BAB III PENUTUP. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memperoleh data dan. tentang anak sebagai pelaku dan korban tindak pidana, maka

membela kepentingan hukum bagi korban.

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

BAB III PENUTUP. pidana, maka pemidanaan terhadap anak kleptomania adalah tidak benar.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

BAB III PENUTUP. umum dalam memberikan perlindungan terhadap korban sebagai saksi kekerasan. dalam rumah tangga maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis yang telah dilakukan maka dapat

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Upaya yang dilakukan Polisi DIY dalam Penanggulangan Tindak. pidana Kesusilaan

BAB III PENUTUP. . A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP. a. Faktor kemandirian kekuasaan kehakiman atau kebebasan yang. pengancaman pidana di dalam undang-undang.

BAB III PENUTUP. terdahulu, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal & Amiruddin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Mataram: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada analisis data sebagaimana dipaparkan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Batas Berlakunya Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

BAB III PENUTUP. kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi kode etik kepolisian, jadi. putusan akhir sebagai polisi melalui sidang komisi kode etik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitar kita. Pemerkosaan merupakan suatu perbuatan yang dinilai

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pada pembahasan penulis paparkan sebelumnya maka. dapat disimpulkan:

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

BAB III PENUTUP. 1. Faktor-faktor penyebab timbulnya bullying terhadap anak di sekolah adalah : d. Budaya feodalisme yang masih kental di masyarakat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, penulis dapat. menyimpulkan:

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN BAGI PENUNTUT UMUM DALAM MELAKUKAN PENUNTUTAN DILIHAT DARI PERAN KORBAN DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

BAB III PENUTUP. Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan:

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

V. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama,

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

BAB III PENUTUP. bersifat yuridis adalah pertimbangan yang didasarkan pada fakta - fakta yang

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, Banjarmasin, FH.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. tindak pidana dapat dilihat sebagai suatu bentuk tingkah laku yang menyimpang

BAB IV SIMPULAN A. SIMPULAN

BAB III PENUTUP KESIMPULAN. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

Bab III. Penutup. dalam penulisan hukum/skripsi ini sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya maka dapat. Yogyakarta melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannyalah yang akan membentuk karakter anak. Dalam bukunya yang berjudul Children Are From Heaven, John Gray

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, disimpulkan bahwa

I. PENDAHULUAN. dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang menyatakan sebagai berikut bahwa : Pemerintah

I. PENDAHULUAN. kebijakan sosial baik oleh lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, Perlindungan Kekerasan Seksual ( Advokasi Atas Hak Asasi Perempuan), Refika Aditama, Jakarta, 2001;

BAB III PENUTUP. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pelaku tindak pidana aborsi

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan,

SANKSI PIDANA PELANGGARAN KEWAJIBAN OLEH APARATUR HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA 1 Oleh: Wailan N. Ransun 2

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

BAB III PENUTUP. maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : a. Perlindungan sementara. atau shelter. b. Rehabilitasi.

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

BAB I PENDAHULUAN. kongkrit. Adanya peradilan tersebut akan terjadi proses-proses hukum

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, (2008), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ke- I, Jakarta: Prenada Media Group.

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan Hukum / Skripsi ini, maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan sebagai jawaban mengenai permasalahan dalam Penulisan Hukum / Skripsi ini, yaitu : Dalam usaha memberikan perlindungan hukum bagi anak yang menjadi korban pemerkosaan, pada dasarnya UU No. 23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak di dalam praktek sudah dilaksanakan / diterapkan yaitu bahwa pengadilan telah mengimplementasikan UU No. 23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak, hanya saja pemidanaan terhadap pelaku pemerkosaan anak belum mencerminkan / menggambarkan perlindungan hukum terhadap anak korban pemerkosaan. Hal ini dapat dilihat dari pidana yang dijatuhkan masih terlalu ringan sehingga kurang memberikan efek jera kepada pelaku pemerkosaan anak (khususnya) dan sebagai tindakan preventif / pencegahan serta peringatan bagi orang lain (masyarakat pada umumnya) yang ingin melakukannya. Ringannya pidana yang dijatuhkan oleh pengadilan berarti kurang memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap anak yang menjadi korban pemerkosaan. B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan beberapa saran yaitu, antara lain : 87

88 1. Sosialisasi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak melalui berbagai instansi pemerintah dan melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik serta perlu ditingkatkan peran serta masyarakat dalam meminimalisir angka kejahatan perkosaan terhadap anak dengan melaporkan adanya tindak pidana perkosaan terhadap anak serta bersedia untuk menjadi saksi di persidangan. 2. Hendaknya para penegak hukum khususnya Hakim di dalam menangani kasus perkosaan anak (perkara yang menyangkut anak) sungguh-sungguh memikirkan tentang masa depan anak yang menjadi korban perkosaan, mengingat begitu besarnya dampak yang diderita oleh anak sebagai korban perkosaan.

DAFTAR PUSTAKA Buku Arief Nawawi Barda, 1998, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Bonger W.A., 1977, Pengantar Tentang Kriminologi Terjemahan Koesnoen R.A., PT Pembangunan, Jakarta., 1982, Pengantar Tentang Kriminologi, PT Putaka Sarjana, Jakarta. Chazawi Adami, 2007, Pelajaran Hukum Pidana 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Darmodiharjo Darji dan Shidarta, 1999, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ekotama, Pudjiarto, et all., 2001, Abortus Provocatus Bagi Korban Perkosaan Perspektif Viktimologi Kriminologi dan Hukum Pidana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Gosita Arief, 1985, Masalah Perlindungan Anak, Akademia, Jakarta., 1986, Viktimologi dan KUHP, Akademika Pressindo, Jakarta. Gray John, 2000, Children Are From Heaven, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hamzah Andi, 1987, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta., 2001, Hukum Acara Pidana Indonesia Edisi Revisi Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta. Joni Muhammad dan Tanamas Z Zulchaina, 1999, Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam Perspektif Konvensi Hak Anak, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Lamintang P.A.F., 1990, Delik-Delik Khusus (Tindak Pidana - Tindak Pidana Melanggar Norma-Norma Kesusilaan Dan Norma-Norma Kepatutan), Mandar Maju, Bandung., 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Cetakan Ketiga, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 89

90 Mansur Arief M Dikdik & Gultom Eksatris, 2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan Realita, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Martha Elmina Aroma, 2003, Perempuan, Kekerasan dan Hukum, UII Press Jogjakarta, Yogyakarta. Moeljatno, 2000, Asas-Asas Hukum Pidana, PT Rineka Cipta, Jakarta. Savitri Niken, 2008, HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap KUHP, PT Refika Aditama, Bandung. Soekanto Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum Cetakan Ketiga, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta. Soemitro Setyowati Irma, 1990, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Bumi Aksara, Jakarta. Sudarsono, 1991, Pengantar Ilmu Hukum, PT Rineka Cipta, Jakarta. Sudikno Mertokusumo, 1998, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta. Supramono Gatot, 2000, Hukum Acara Pengadilan Anak, Djambatan, Jakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2004, Pedoman Penulisan Hukum / Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Wadong Hassan Maulana, 2000, Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Wahid Abdul dan Irfan Muhammad, 2001, Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual, PT Refika Aditama, Bandung. Jurnal / Majalah Dampak Sosial Psikologis Perkosaan, Buletin Psikologis, Tahun X, No. 1, Juni 2002. Sistem Peradilan Pidana Indonesia dan Viktimisasi Sekunder, Justitia Et Pax, Volume 25, No. 2, Desember 2004. Perlindungan Hukum Bagi Anak Korban Bencana Alam, Mimbar Hukum, No. 49/11/2005, Februari 2005.

91 Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Perspektif Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Justitia Et Pax, Volume 27, No. 1, Juni 2005. Hak Anak Atas Identitas Diri Kajian Perspektif Undang-Undang Kewarganegaraan, Justitia Et Pax, Volume 26, No. 2, Desember 2006. Pendekatan Kasus Putusan Perkara No. 02/Pid.B/2006/PN.YK Tentang Tindak Pidana Perdagangan Anak, Justitia Et Pax, Volume 27, No. 2, Desember 2007. Positivisme Hukum Pidana KUHP dan Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Perempuan, Justitia Et Pax, Volume 27, No. 2, Desember 2007. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Pidana Khusus Militer Korupsi Varia 5, PT Pilar Yuris Ultima, Jakarta, 2009. Korban Bertambah, Pelaku Makin Nekad, Kompas, Senin 18 April 2010. Kamus Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1982, Balai Pustaka, Jakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2001, Balai Pustaka, Jakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2002, Balai Pustaka, Jakarta. Website Dewi Puspita Andhika, Hukum Belum Lindungi Anak Korban Pemerkosaan, http://www.vhrmedia.com/2008/hukum-belum-lindungi-anak-anak- Pemerkosaan-berita2873.html, tanggal 23 Februari 2010. Setyawati Melly, Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Terhadap Pelaku Kekerasan Seksual Memenuhi Hukuman Maksimal, http://www.mailarchive.com/mediacare@yahoogroups.com/msg19030.htm, tanggal 23 Februari 2010. W. Dian, UUPA Belum Menjamin Anak Bebas Tindak Kekerasan, http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article &id=4461:uupa-belum-menjamin-anak-bebas-tindakkekerasan%catid=31:perempuan&itemid=99, tanggal 20 April 2010.

92 Junaidi Wawan, Peran Visum Et Repertum Pada Tahap Penyidikan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Perkosaan, http://wawanjunaidi.blogspot.com/2010/03/pean-visum-et-repertum-pada-tahap.html, tanggal 4 Mei 2010. Kalsum Umi, Cegah Perkosaan, Perlindungan Korban Harus Ditingkatkan, http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/ 25/time/112054/idnews/899390/idkanal/10, tanggal 4 Mei 2010. Sari Purwaka Astri, Penyebab Kekerasan Seksual Terhadap Anak dan Hubungan Pelaku Dengan Korban, http://kakak.org/home.php?page=artikel&id=84, tanggal 4 Mei 2010. Aryono Mufid, Aktivis Sesalkan Oknum TNI Pemerkosa Anak Dituntut Satu tahun, http://www.solopos.com/2010/channel/jateng/aktivis-sesalkanoknum-tni-pemerkosa-anak-dituntut-1-tahun-16745, tanggal 4 Mei 2010. Lugito Heddy, Sukmawijaya Bambang, et all., Si Kecil Layu Terjamah Iblis, http://www.gatra.com/2004-01-23/artikel.php?id=33282, tanggal 4 Mei 2010. NN, STOP! Kekerasan Seksual Terhadap Anak, http://www.feminaonline.com/issue/issue_detail.asp?id=192&cid=2&views=331, tanggal 4 Mei 2010. Agustian Armanda Rio, Pelaku Pemerkosaan Pantas Dihukum Berat, http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=pelaku%20pemerkosaan %20Pantas%20Dihukum%20Berat&&nomorurut_artikel=452, tanggal 20 Juli 2010. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Republik Indonesia tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1958 Nomor 127.

93 Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3143. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1981 Nomor 76. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3668. Peraturan Perundang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 2004 Nomor 95. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 2006 Nomor 64. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1983 Nomor 36. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Anak, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 57.