BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. manusia dan media. Baudrillard banyak mengkaji tentang fenomena media,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB VI PENUTUP. ditemukannya teknologi pencitraan tiga dimensi. Video game memiliki efek

BAB VI KESIMPULAN. dalam kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang menjadi pilihan bebas bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

MEDIA & CULTURAL STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

Pola Perilaku Konsumtif Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ketika Kembali Ke Daerah Asal Di Kabupaten Blitar. Indah Wulandari Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

Perubahan Sosial dan Budaya Massa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Nuke Farida ÿ. UG Jurnal Vol. 7 No. 09 Tahun Kata Kunci: Semiotika Pierce, Iklan, Hedonisme

BAB I PENDAHULUAN. diferensiasi social yang tercipta dari relasi konsumsi. 1 Konsumsi pada era ini

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

Proses Komunikasi dalam Masyarakat

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Di antara berbagai media

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, persoalan gaya hdup menjadi sesuatu yang amat diperhatikan oleh

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

BAB II KAJIAN TEORI. esensialisme, pusat perhatiannya adalah situasi manusia. 1. Beberapa ciri dalam eksistensialisme, diantaranya: 2

untuk penampilan mereka yang nantinya akan menunjukkan identitas mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Periklanan sesungguhnya sama tuanya dengan peradaban manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya.

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

BAB II LANDASAN TEORI FILSAFAT NILAI MAX SCHELER. Fenomenologi merupakan istilah yang digunakan secara luas dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PRT/M/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

BAB V PENUTUP. 1. Representai Budaya Pop Korea dalam Masyarakat Subkultur Di Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda. Penggolongan manusia tersebut disebut dengan ras

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa. Dalam komunikasi massainformasi disampaikan melalui media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. empat atau lebih (selalu genap), biasanya menggunakan bahan bakar minyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seperti diketahui bahwa setiap produsen, baik itu yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

Transkripsi:

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemikiran Baudrillard mendasarkan diri pada beberapa asumsi hubungan manusia dan media. Baudrillard banyak mengkaji tentang fenomena media, terutama peran media elektronik dalam membentuk masyarakat konsumen. Media merupakan ruang bagi manusia untuk membentuk identitas dirinya. Baudrillard memaparkan bagaimana sesungguhnya kenyataan dikonstruksi media seakan menjadi kenyataan yang sebenarnya. Istilah simulacra digunakan untuk menerangkan hubungan-hubungan produksi, komunikasi dan konsumsi dalam masyarakat konsumen Barat kontemporer yang dicirikan oleh over produksi, over komunikasi dan over konsumsi melalui media massa, industri hiburan, iklan, fashion dan sebagainya. Realitas simulasi yang dihasilkan oleh berbagai teknologi baru, telah mampu mengalahkan realitas yang sesungguhnya dan bahkan menjadi model acuan yang baru bagi masyarakat. Apa yang terjadi dalam tayangan televisi adalah simulasi. Bahkan kehidupan sendiri menjadi sebuah simulasi dari apa yang dilihat dalam televisi. Gambar dalam tayangan televisi membawa ideologi dari semua kekuatan sistem pembacaan menjadi sistem tanda. Semua hal yang ada di dunia diolah dalam produk yang rapi dalam seperangkat tanda. Objek konsumsi pada dasarnya diorganisir oleh tatanan sistem produksi. Produsenlah yang mengontrol perilaku

2 pasar, mengatur dan memberi contoh sikap-sikap sosial dan kebutuhan. hubungan manusia dengan objek-objek, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dipalsukan dan dimanipulasi dengan bersenjatakan iklan. Segala Proses yang terjadi dalam simulasi atau pencitraan dalam iklan, kemudian berujung pada sebuah absurditas yang dikonsumsi publik sebagai sebuah kebenaran. Dampak dari tayangan media massa, khususnya iklan di televisi adalah kenyataan dari masyarakat konsumsi yang mengetahui kebenaran objek-objek dan produk sebagai tanda pengenal. Masyarakat berusaha mengafirmasi, meneguhkan identitas dan perbedaannya, serta mengalami kenikmatan melalui tindakan membeli dan mengonsumsi sistem tanda bersama. Segala sesuatu ditentukan oleh relasi tanda, citra dan kode. Identitas seseorang tidak lagi ditentukan oleh dan dari dalam dirinya sendiri, tapi lebih ditentukan oleh konstruksi tanda, citra dan kode yang membentuk cermin bagaimana seorang individu memahami diri dan hubungannya dengan orang lain. Pandangan Baudrillard tentang dunia simulasi juga telah menjadi bagian realitas yang dijalani dan dihidupi masyarakat kontemporer di Indonesia. Masyarakat indonesia juga mulai mengkonsumsi nilai tanda dan nilai simbol yang tersaji dalam tayangan iklan di Televisi. Berbagai tayangan iklan tentang produk kecantikan memuat berbagai macam tanda yang menjadi acuan dan menentukan bagaimana seseorang harus bertindak dan memahami lingkungannya. Misalnya iklan Garnier men yang mencitrakan tentang laki-laki urban yang modern dengan ditempeli berbagai tanda. Identitas seseorang laki-laki urban di Indonesia akhirnya lebih ditentukan oleh konstruksi tanda, citra dan kode di dalam yang menjadi

3 acuan bagaimana seseorang memahami diri mereka dan hubungannya dengan orang lain. Identitas diri sebagai seorang laki-laki urban di Indonesia tidak lagi ditentukan oleh dirinya sendiri atau tidak berasal dari dalam dirinya sendiri. Pendekatan dan metode fenomologi yang digunakan Max Sceler dalam menangkap dan memahami realitas dapat digunakan sebagai cara pandang baru bagi masyarakat untuk memahami realitas, hakikat tentang nilai dan sesuatu yang bernilai. Menurut Max Scheler, nilai secara esensial ditemukan manusia mendahului pengalaman inderawinya dan secara apriori ditangkap manusia dari dunia nilai melalui perasaan emosinya. Keberadaan nilai dalam dunia nilai tidak tergantung pada objek bernilai maupun tujuan. Fenomenologi dapat digunakan sebagai pilihan sikap serta prosedur pengamatan masyarakat kontemporer di Indonesia terhadap fakta-fakta yang disaksikan dalam tayangan iklan di televisi. Fakta dalam tayangan iklan televisi adalah fakta ilmiah yang dijadikan sebagai suatu formula simbolis yang dapat dimanipulasi sehingga kaitannya dengan realitas inderawi sangat menipis. Simbol sangat berbahaya karena simbol memiliki kecenderungan untuk menggantikan dan menyembunyikan fenomena. Aspek penting dari pengalaman fenomenologis Scheler adalah de-simbolisasi pada fenomena. Berbeda dengan simbol-simbol, fenomenologi Scheler dapat dijadikan upaya untuk keluar dari simbol menuju ke benda-benda, dari ilmu konseptual dan peradaban yang puas dengan simbol menuju ke pengalaman hidup secara intuitif.

4 Pemahaman tentang hakikat nilai, fakta fenomenologis dan hierarki nilai dapat dijadikan cara pandang baru bagi masyarakat Indonesia serta dapat menjadi dorongan agar bersedia menggunakan perasaan intensional nya untuk menangkap nilai. Perasaan intensional yang tidak dibatasi pada perasaan fisik atau emosi, melainkan dengan keterbukaan hati dan budi dalam semua dimensi. Pandangan Max Scheler tentang fakta fenomenologis juga dapat dijadikan referensi bagi masyarakat Indonesia agar mampu memahami kebenaran sejati. Scheler mengatakan bahwa untuk menemukan kebenaran, manusia harus melepaskan dirinya dari ikatan-ikatan yang berupa kegemaran, kesenangan, dan terutama dari belenggu hidup yang rendah. Pandangan Max Sceler tentang hierarki nilai juga dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat kontemporer di Indonesia dalam memahami tentang hakikat nilai dan pandangan tentang sesuatu yang bernilai. Masyarakat Indonesia dapat terbuka terhadap alam nilai. Apabila masyarakat mampu menyadari apa yang benar-benar bernilai, maka masyarakat Indonesia dapat menyadari apa yang pantas diusahakan dan apa yang tidak pantas. Masyarakat akan semakin terbuka bagi nilai-nilai rohani dan terbebas dari determinasi dunia sehingga mampu terhubung dengan dunia nilai-nilai. Nilai dalam sebuah objek konsumsi (nilai guna, nilai tukar, nilai tanda, atau nilai simbol), hanyalah beberapa jenis nilai dalam hierarki nilai. Indeks harga diri manusia tidak hanya diukur berdasarkan dengan apa yang tampak atau melekat pada jasmaninya. Esensi dan eksistensi manusia tidak dapat dinilai dari gambaran objek saja yang ditayangkan dalam berbagai iklan tentang produk kecantikan di televisi,

5 tetapi lebih ditentukan berdasarkan nilai pribadi. Nilai seseorang sebagai pribadi lebih tinggi daripada nilai seseorang hanya sebagai barang/objek. Nilai etika yang dimiliki oleh pribadi pembawa nilai adalah suatu yang nyata mengenai dan berpengaruh pada pribadi bersangkutan. B. Saran Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk penelitianpenelitian selanjutnya. Iklan dan pemikiran Baudrillard dapat diteliti lebih lanjut dengan menggunakan sudut pandang axiologi ilmu dengan teori nilai dari tokoh yang berbeda, misalnya axiologi Archie J. Bahm. Selain itu, Pemikiran Baudrillard juga dapat diteliti lebih lanjut dengan menggunakan sudut pandang sosiologi ilmu. Baudrillard mengkritik perubahan nilai guna dan nilai tukar barang pada teori ekonomi Max Scheler yang dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan kontemporer. Kritik tersebut menandakan adanya aspek sosiologis ilmu terkait penjelas tentang realitas sosial, perubahan ilmiah, dan perilaku ilmiah yang terkait dengan komunitas ilmiah yang layak diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian ini, pandangan Baudrillard hanya dipandang sebagai hipotesis yang bersifat sementara dan memungkinkan untuk diuji lebih lanjut sehingga penelitian lanjutan mengenai perkembangan dan transformasi nilai masyarakat kontemporer dapat juga dilakukan dengan membandingkan teori Baudrillard dengan teori lain. Peneliti menyarankan penelitian-penelitian lebih lanjut sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas tulisan. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini akan semakin menambah khasanah ilmiah.