Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Psikologi ISSN:

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

SURAKARTAA ABSTRAKSI

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

iii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

Unnes Journal of Biology Education

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

Prosiding Psikologi ISSN:

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

STUDENT WELL-BEING DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA PADA SISWA KELAS IV-VI SD KATOLIK SANTA CLARA SURABAYA SKRIPSI

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1

PENGARUH SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA YANG AKTIF BERORGANISASI DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

RATIH DEWI PUSPITASARI K

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA YANG BEKERJA SKRIPSI

MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERAN ORANGTUA PADA SISWA SMP YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANGTUA DI SURABAYA SKRIPSI

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA ABSTRAK

Muhamad Irfan Fauzi Program Studi PGSD/Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta

Kata kunci : Efikasi Diri, Kemandirian Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

ARTIKEL PENELITIAN PNBP FT UNM

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring ketatnya persaingan didunia pekerjaan, peningkatan Sumber Daya

SKRIPSI DARMAN NABABAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan sepanjang hidup serta segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Transkripsi:

Hubungan Antara Self - Efficacy dan Self Regulated Learning Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Dessy Annastia Sari Fakultas Psikologi Des.sychology@gmail.com ABSTRAK Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Perguruan Tinggi (PT), prestasi akademik merupakan tolak ukur dari pencapaian hasil belajar. Pada jenjang perguruan tinggi, prestasi akademik ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP). Indeks Prestasi adalah angka yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar atau bekerja. Pencapaian prestasi akademik yang tinggi merupakan harapan semua mahasiswa, namun kenyataannya tidak semua mahasiswa mempunyai prestasi akademik yang tinggi. Fenomena rendahnya prestasi akademik terjadi pada beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Hasil tersebut dikarenakan mereka kurang memiliki kemampuan dalam hal pengaturan belajar dan mereka juga memiliki keyakinan bahwa mereka kurang mampu menghadapi kesulitan yang mereka alami dalam hal pencapaian prestasi di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara self-efficacy dan self regulated learning dengan prestasi akademik. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya angkatan 2012. Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 80 mahasiswa dipilih dengan teknik Incidental Sampling. Pengambilan data menggunakan angket self efficacy, self regulated learning, dan memakai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis korelasi Spearman. Hasil menunjukkan ada hubungan antara self efficacy dengan prestasi akademik (r = 0,234, p = 0,036 < 0,05) dan tidak adanya hubungan antara self regulated learning dengan prestasi akademik (r = 0,072, p = 0.526 > 0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa self efficacy yang lebih memiliki hubungan dengan prestasi akademik dibandingkan dengan self regulated learning. Self efficacy memberikan sumbangsih sebesar 5,4 % terhadap prestasi akademik. Kata Kunci : Self Efficacy, Self Regulated Learning, Prestasi Akademik 1

Relationship Between Self - Efficacy and Self-Regulated Learning With Academic Achievement In the Faculty of Psychology, University of Surabaya Dessy Annastia Sari Faculty of Psychology Des.sychology@gmail.com ABSTRACT In the world of education, at every level of education, whether at elementary school (SD), Junior High School (SMP), Senior High School (SMA) and a College (PT), academic achievement is a measure of the achievement of the learning outcomes. At the college level, academic achievement demonstrated by achievement index (IP). GPA is a number that indicates a person's achievement in learning or work. High academic achievement is the expectation of all students, but in reality not all students have high academic achievement. The phenomenon of low academic achievement occurs in some students of the Faculty of Psychology at University of Surabaya. These results because their lack of ability to manage their time for study and they also have belief that they are less capable to cope with the difficulties that they found in terms of achievement at future. The purpose of this research was to determine the relationship between selfefficacy and self-regulated learning with academic achievement. The population of this research is the students of the Faculty of Psychology at University of Surabaya grade 2012. Samples who join this research at least 80 students selected by incidental sampling technique. Collecting data using a questionnaire self-efficacy, self-regulated learning, and uses the average value of achivement index (GPA) of students. The research hypothesis is tested using Spearman correlation analysis. The results showed no relationship between self-efficacy and academic achievement (r = 0.234, p = 0.036 < 0.05), and there also no relationship between self-regulated learning and academic achievement (r = 0.072, p = 0.526 > 0.05). From these results it can be concluded that self-efficacy is more having a relationship with academic achievement compared with self-regulated learning. Self-efficacy of 5.4% contributed to academic achievement. Keywords: Self-Efficacy, Self-Regulated Learning, Academic Achievement 2

PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Perguruan Tinggi (PT), prestasi akademik merupakan tolak ukur dari pencapaian hasil belajar. Pada jenjang perguruan tinggi, prestasi akademik ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP). Indeks Prestasi adalah angka yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar atau bekerja. Pencapaian prestasi akademik yang tinggi merupakan harapan semua mahasiswa, namun kenyataannya tidak semua mahasiswa mempunyai prestasi akademik yang tinggi. Secara umum, kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik dipengaruhi oleh kecerdasan. Namun, tidak semua mahasiswa yang memperoleh nilai buruk itu dikarenakan memiliki intelegensi yang rendah, dalam sebuah proses belajar terdapat adanya perbedaan perbedaan individual baik dalam proses belajar dari masing-masiang mahasiswa maupun dalam diri mahasiswa itu sendiri. Menurut Suryabrata (2004) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik yang dicapai seseorang yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya ada faktor psikologis yang meliputi : intelligensi, sikap mental, minat, tujuan belajar, keuletan, perilaku siswa dalam belajar, dan self efficacy. Menurut Bandura (dalam Santrock, 2009) self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis keterampilan atau keahlian yang dimiliki seseorang tetapi bergantung pada keyakinan tentang apa yang ia dapat, seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam menyelesaikan tugas dan seberapa lama ia bertahan. Selain self efficacy yang dapat mempengaruhi prestasi akademik, terdapat faktor lain yang ikut mempengaruhi prestasi akademik juga yaitu Self Regulated Learning. Menurut Zimmerman (1990) Self regulated learning merupakan sebuah proses belajar yang meliputi keaktifan berpartisipasi baik itu secara metakognisi, motivasional, maupun perilaku dalam proses belajar. Proses metakognisi itu sendiri merupakan proses dimana 3

mahasiswa mampu mengarahkan dirinya saat belajar, mampu merencanakan, mengorganisir dan mengevaluasi selama melakukan proses perolehan informasi. Spitzer (dalam Muharrani, 2011) mengatakan bahwa kemampuan meregulasi diri atau yang biasa disebut self-regulated learning merupakan keterampilan belajar yang mempunyai peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang di perguruan tinggi Dari data survey awal yang peneliti lakukan terhadap 10 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Hasil yang diperoleh dari 10 mahasiswa, 6 orang mahasiswa memiliki nilai IPK dalam kategori cukup yaitu antara 2,0 2,4 dan 4 orang mahasiswa sisanya memiliki nilai IPK dalam kategori baik yaitu antara 2,7 3,0. Dari 10 mahasiswa tersebut, walaupun mereka memiliki nilai IPK yang bervariasi dari rentang pada kategori cukup baik, mereka mengaku bahwa mereka malas belajar, kurang fokus dan serius dalam belajar, jarang mempersiapkan materi sebelum proses pembelajaran dikelas dimulai, belajar ketika hanya ada tugas, kuis dan ujian. Mereka juga tidak memiliki jadwal tetap karena mereka juga sibuk dengan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan belajar. Dari hasil wawancara lebih lanjut yang telah dilakukan terhadap 3 subjek survey awal yang memiliki nilai IPK pada kategori cukup yaitu antara 2,0 2,4 tersebut, ada salah satu mahasiswa yang kurang yakin dengan kemampuan yang mereka miliki, hal tersebut terlihat ketika menghadapi situasi yang sulit mereka cenderung menghindar, misalnya saat ujian tengah semester (UTS) ataupun ujian akhir semester (UAS) tidak paham dengan materi apapun yang akan diujikan, subjek lebih memilih untuk tidak masuk pada saat ujian. Subjek juga pernah memiliki pengalaman ketidakberhasilannya yaitu pada saat semester 1 pernah memperoleh nilai IPK di bawah 2,00 dan hal tersebut membuatnya merasa cemas akan semester selanjutnya. Selain itu, ada juga salah satu mahasiswa yang pernah mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen. Ketika proses belajar mengajar (PBM) selesai, subjek mengaku bahwa materi yang sudah diajarkan oleh dosen kurang bisa diserap olehnya. Hal tersebut berdampak pada saat subjek menghadapi situasi maupun tugas yang sulit ia mencoba berusaha menghadapi hal tersebut namun cara mengerjakannya asal-asalan dan tidak 4

yakin akan kemampuannya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Terkadang subjek merasa pasrah menjalani kesulitan apapun dengan apa adanya dan semampunya. Dari data pada penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Aslamawati et al (2012), di Universitas X. Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa mampu mencapai nilai IPK minimal 2,75. Meskipun minat seseorang dapat mempengaruhi proses belajar ternyata tidak cukup jika tidak didukung oleh kemampuan untuk meningkatkan hasil prestasi seseorang. Menurut hasil wawancara yang didapatkan dari penelitian sebelumnya, rata-rata mahasiswa mempunyai keinginan untuk lulus tepat waktu dengan nilai yang baik. Namun, sebagian besar sumber daya yang dimiliki tidak dioptimalkan untuk mencapai hal tersebut. Hal ini disebabkan mahasiswa merasa kesulitan dalam mengatur waktu belajar ketika mereka dihadapkan pada tuntutan akademik yang mereka anggap berat yaitu berupa kegiatan perkuliahan di kelas, adanya tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, dan juga kegiatan praktikum yang menuntut mahasiswa untuk dapat mengatur waktunya dengan baik. Kebanyakan dari mahasiswa mengeluh dengan adanya jadwal yang padat ditambah dengan kegiatan di luar kuliah yang membuat mereka lelah, sehingga ketika mereka pulang ke rumah waktu yang ada digunakan untuk istirahat. Sebagian besar mahasiswa juga suka menunda-nunda pengerjaan tugas, kurang adanya persiapan belajar seperti malas membaca materi sebelum kuliah dan belajar ketika menghadapi ujian saja. Keyakinan diri yang kurang dimiliki oleh mahasiswa terlihat ketika mereka merasa tidak mampu mengerjakan tugas, mereka cenderung lebih memilih menyontek pekerjaan temannya. Dari kedua fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada mahasiswa yang ada di perguruan tinggi ternyata mereka kurang memiliki kemampuan dalam hal pengaturan belajar dan mereka juga memiliki keyakinan bahwa mereka kurang mampu menghadapi kesulitan yang mereka alami dalam hal pencapaian prestasi. 5

METODE Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 80 orang mahasiswa baik mahasiswa yang berjenis kelamin laki laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Incidental Sampling. Teknik Incidental Sampling yaitu dengan memberikan angket kepada subjek yang ditemui secara tidak sengaja dan bersedia untuk mengisi angket tersebut. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu self efficacy, self regulated learning dan prestasi akademik. Dalam mengukur tingkat self efficacy, peneliti menggunakan metode skala dari penelitian Nursilawati (2010). Skala yang digunakan berjumlah 40 aitem. Skala self efficacy dapat diukur berdasarkan dimensi yang ada didalamnya. Dimensi tersebut meliputi level, strength, dan generality. Untuk mengukur self regulated learning menggunakan metode skala. Metode skala mengenai self regulated learning mengacu pada skala yang dibuat dan dikembangkan oleh Wolters (2003). Skala yang digunakan berjumlah 97 aitem. Skala self regulated learning meliputi beberapa aspek yang hendak diukur yaitu metakognisi, motivasi dan perilaku. Sedangkan untuk prestasi akademik, peneliti menggunakan dokumen Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada mahasiswa sebagai acuan untuk melihat prestasi akademik mahasiswa. Pada skala self efficacy dan self regulated learning disusun dengan menggunakan empat pilihan jawaban beserta nilai bobotnya diantaranya, sangat sesuai (4), sesuai (3), tidak sesuai (2), dan sangat tidak sesuai (1). Data data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan amenggunakan teknik korelasi Spearman untuk menguji hubungan antara kedua variabel penelitian dengan data bersifat non parametrik. Adapun syarat diterimanya hipotesis dalam uji korelasi yaitu p < 0,05 yang berarti ada hubungan antara kedua variabel. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Uji korelasi Spearman variabel Self Efficacy dan Self Regulated Learning dengan prestasi akademik Variabel r p Status Self Efficacy Prestasi Akademik 0,234 0,036 Ada hubungan Self Regulated Learning Prestasi Akademik 0,072 0,526 Tidak ada hubungan Dari hasil tabel 1, diperoleh nilai r sebesar 0,234 yang berarti self efficacy memberikan sumbangsih terhadap prestasi akademik sebesar 5,4 %. Melalui uji analisis korelasi Spearman (two-tail) didapat correlation coefficient sebesar 0,234 dengan p sebesar 0,036 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan Ho dtolak artinya self efficacy mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik. Sementara melalui uji Spearman didapat correlation coefficient variabel self regulated learning sebesar 0,072 dengan p sebesar 0,526 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan Ho diterima artinya tidak adanya hubungan antara variabel self regulated learning dengan prestasi akademik. Jadi, kesimpulan dari uji korelasi antara variabel self efficacy dan self regulated learning terhadap prestasi akademik ternyata yang lebih memiliki hubungan adalah variabel self efficacy dengan nilai signifikansi sebesar 0,034 < 0,05 dengan memberikan sumbangsih sebesar 5,4 % terhadap variabel prestasi akademik. 7

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Self Efficacy Kategori Interval Mean Nilai f Persentase Sangat Tinggi x >136,00 0 0 % Tinggi 112,00 < x < 136,00 28 35,0 % Sedang 88,00 < x < 112,00 50 62,5 % Rendah 64,00 < x < 88,00 2 2,5 % Sangat Rendah 64, 00 < x 0 0 % Jumlah 80 100% Dari tabel 2, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat self efficacy sedang.hasil prosentase yang diperoleh sebesar (62,5%) Tabel 3. Distribusi Frekuensi Self Regulated Learning Kategori Interval Mean Nilai f Persentase Sangat Tinggi X > 329,80 0 0 % Tinggi 271,60 < x < 329,80 15 18,8 % Sedang 213,40 < x < 271,60 62 77,5 % Rendah 155,20 < x < 213,40 3 3,8 % Sangat Rendah X < 155, 20 0 0 % Jumlah 80 100% Dari tabel 3, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat self regulated learning sedang. Hasil prosentase yang diperoleh sebesar ( 77,5 %) 8

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Akademik Kategori Interval Mean Nilai f Persentase Istimewa x > 3,5 12 15,0% Amat Baik 3,0 < x < 3,5 23 28,8 % Baik 2,5 < x < 3,0 30 37,5 % Cukup Baik 2,25 < x < 2,5 12 15,0 % Cukup 2,0 < x < 2,25 3 3,8 % Kurang x < 2,0 0 0% Jumlah 80 100% Dari tabel 4, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat prestasi akademik dalam kategori baik. Hasil prosentase yang diperoleh sebesar (37,5 %) 9

Tabel 5. Tabulasi silang antara Prestasi akademik dan Keinginan mahasiswa menyelesaikan studi Prestasi Akademik Keinginan Menyelesaikan Studi Total < 4 Tahun 4Tahun f % f % f % Istimewa Amat Baik 15 18 18,8 % 22,5 % 1 7 1,2 % 8,8 % 16 25 20 % 31,2 % Baik 14 17,5 % 15 18,8 % 29 36,2 % Cukup 0 0 % 3 3,8 % 3 3, 8 % Cukup Baik 0 0% 7 8,8 % 7 8,8 % Total 33 58,8 % 47 41,2 % 80 100,0 % Tabel 33, menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang ingin menyelesaikan studi < 4 Tahun memiliki prestasi akademik Amat Baik (22,5 %). Terdapat asosiasi antara self efficacy dan keinginan menyelesaikan studi karena memiliki Asymp. Sig. Chi-Square = 0,000 (< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki target lulus cepat, ia akan semakin termotivasi untuk melakukan hal hal yang dapat meningkatkan prestasi akademiknya dan berusaha untuk mencapai prestasi akadmeik yang maksimal. 10

Tabel 6. Tabulasi silang antara Prestasi Akaemik dan kesesuaian nilai IPK dengan harapan Prestasi Akademik Kesesuaian nilai IPK dengan harapan Total Tidak Ya f % f % f % Amat Baik 19 20,0 % 6 8,8 % 25 28,8 % Baik 27 33,8 % 2 3,8 % 29 37, 5 % Cukup 3 3,8 % 0 0 % 3 3,8 % Cukup Baik 7 15,0 % 0 0 % 7 15,0 % Istimewa 9 8,8 % 7 6,2 % 16 15,0 % Total 65 81.2 % 15 18,8 % 80 100 % Tabel 6, menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa bahwa nilai IPK tidak sesuai dengan harapan, namun masih memiliki prestasi akademik pada kategori baik (33,8%). Terdapat asosiasi antara self efficacy dan kesesuaian nilai IPK dengan harapan subjek, karena memiliki Asymp. Sig. Chi-Square = 0,025 (< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika seseorang tidak puas dengan hasil yang ia peroleh, secara otomatis individu tersebut akan berupaya untuk meningkatkan prestasi akademiknya supaya lebih baik lagi dari ia dapat sebelumnya. 11

Tabel 7 Tabulasi silang antara Prestasi Akademik dan hambatan yang dialami Hambatan Yang dialami Prestasi Kurang Membagi Mengerjakan Total Akademik bisa fokus waktu tugas kuliah f % f % f % f % Amat Baik 5 4,0% 10 8,1 % 10 8,1 % 25 20,2 % T Baik 5 4,0 % 13 10,5 % 11 8,9 % 29 23,4 % Cukup 1 8 % 2 1,6 % 0 0% 3 2,4 % Cukup Baik 6 4.8 % 0 0 % 1 8 % 7 5,6 % Istimewa 4 3.2 % 5 4,0 % 7 5,6 % 16 12,9 % Total 21 24 % 30 24,2 % 29 30,6 % 80 100 % Tabel 7, menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami hambatan terkait dengan kurang bisa memanajemen waktu, namun memiliki prestasi akademik dalam kategori baik (10,5%). Terdapat asosiasi antara self efficacy dan jenis kelamin, karena memiliki Asymp. Sig. Chi-Square = 0,000 (< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa walaupun seseorang memiliki hambatan terkait dengan manajemen waktu. Namun, subjek masih mau belajar hingga memperoleh nilai IPK yang baik. 12

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, menunjukkan bahwa variabel self efficacy berhubungan dengan pencapaian prestasi akademik sedangkan variabel self regulated learning tidak. Tidak adanya hubungan antara variabel self regulated learning terhadap prestasi akademik dikarenakan pada data temuan yang peneliti peroleh, hasil dari data distribusi frekuensi dan uji tabulasi silang terlihat bahwa ada faktor lain yang lebih berperan dalam pencapaian prestasi akademik diantaranya kecerdasan, tujuan belajar, minat, dan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Kemungkinan mahasiswa juga merasa sudah mampu dan merasa dirinya sudah pintar sehingga mereka tidak memerlukan pengaturan dalam belajar. hal tersebut terlihat pada perolehan nilai IPK yang berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut, bagi pihak Universitas, agar self efficacy mahasiswa dapat meningkat diharapkan pihak Institusi bisa memberikan pelatihan tentang Berpikir Positif kepada mahasiswa, dengan cara mengubah keyakinan - keyakinan buruk yang ada pada pemikiran mahasiswa ke dalam pemikiran - pemikiran yang positif. Hal tersebut berguna untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya dalam kehidupan sehari hari khusunya dalam kehidupan akademik. Bagi dosen, diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa dengan cara mencoba untuk melibatkan mahasiswa dalam berbagai topik materi yang menarik dan berharga bagi mahasiswa, memotivasi mahasiswa dengan cara menumbuhkan minat dan ketertarikan mahasiswa terhadap suatu materi dan mencoba menjadikan sesuatu yang diajarkan itu bisa bermanfaat untuk masa depannya dan mendorong siswa untuk tetap belajar walaupun ada tidaknya tugas. Bagi Mahasiswa, agar self regulated learning dapat meningkat, mahasiswa diharapkan bisa mengatur jadwal belajarnya sendiri dengan baik dengan cara membuat jadwal belajar tetap dan harus konsisten dengan apa yang sudah direncanakannya, dan membagi waktu antara belajar dengan aktivitas lainnya. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk meneliti faktor lain yang lebih 13

berperan penting pada prestasi akademik seperti minat, motivasi, intelligensi dan tujuan belajar. DAFTAR PUSTAKA Aslamawati, et al. (2012). Hubungan Self Regulation Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNISBA. Fakultas Psikologi Universitas Islam: Bandung. Diunduh dari : http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/download/350/pdf Muharrani, T. (2011). Hubungan Self efficacy dengan self regulated learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Fakultas Psikologi: Sumatera Utara. Diunduh dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26802/7/cover.pdf Nursilawati. (2010). Hubungan Self Efficacy Matematika dengan Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika. Fakultas Psikologi: Universitas Islam Negeri Jakarta. Diunduh dari : http://repository.uimjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21704 Santrock, J. W (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suryabrata. S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Wolters, C.A. Pintrich, P.R, & Karabenick, S.A. (2003). Assessing academic self regulated learning. Conference on Indicators of Positive Development: Child Trends. Hal 8-24. Diunduh dari : http://childtrends.org/wpcontent/uploads/2013/05/child_trends-2003_03_12_pd_pdconfwpk.pdf Woolfolk, A. (2004). Educational Psychology 9 th ed. Boston: Pearson and AB. Zimmerman, B. J. (1990 ). Self Regulated Learning and Academic Achievement: An Overview. Journal of Educational Psychology, Vol 25, No. 1, 3-17. Diunduh dari :http://www.rhartshorne.com/fall-2012/eme6507-rh/cdisturco/eme6507 eportfolio/documents/zimmerman.pdf 14