BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

Raden Ayu Mantri guru, Den Bei Mantri gudang, Den Ayu Mantri gudang, Mantri Guru Kedungwuni, Istri Mantri Guru, Kerta, Kasna dan Salijem.

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. sudah terlanjur dewasa. Kebanggaan kita terhadap anak-anak tidak hanya sebatas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis tentang ciri-ciri tokoh dalam novel Edensor karya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I. pendidikan tidak akan pernah lepas dari kritik dan usaha untuk. perbaikan ke arah yang lebih baik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

ANALISIS ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. moral bagi masyarakat, salah satunya ialah melalui karya sastra. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel. seorang gundik.ibunda Sanikem berkepribadian cantik, pandai merawat diri

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air, dengan struktur, nilai karakter serta relevansinya terhadap bahan pembelajaran yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. 5.1.1 Struktur Novel Sebelas Patriot Struktur novel Sebelas Patriot, meliputi: a. Tema, yaitu kehidupan keluarga Ayah dan anak yang sama-sama mencintai tanah air dengan persoalan-persoalan keluarga yang begitu kompleks. b. Alur, berdasarkan urutan waktu, novel ini beralur campuran, sedangkan berdasarkan kepadatan cerita, novel ini beralur longgar. c. Penokohan dan perwatakan, digambarkan melalui tiga dimensi, yaitu fisiologis, psikologis, dan sosiologis. 1) Ikal, berdasarkan peranan dan fungsinya dalam cerita merupakan tokoh sentral, sedangkan berdasarkan cara menampilkan tokoh dalam cerita merupakan tokoh bulat. 2) Ayah, berdasarkan peranan dan fungsinya dalam cerita merupakan tokoh sentral, sedangkan berdasarkan cara menampilkan tokoh dalam cerita merupakan tokoh bulat. 151

152 3) Pelatih Toharun, berdasarkan peranan dan fungsinya dalam cerita merupakan tokoh pembantu, sedangkan berdasarkan cara menampilkan tokoh dalam cerita merupakan tokoh pipih atau datar. 4) Adriana, berdasarkan peranan dan fungsinya dalam cerita merupakan tokoh pembantu, sedangkan berdasarkan cara menampilkan tokoh cerita merupakan tokoh datar. d. Latar, meliputi latar tempat, waktu, dan sosial. 1) Latar tempat, meliputi: Belitong, Palembang, dan Spanyol. 2) Latar waktu, yaitu masa penjajahan Belanda, dan sesudah kemerdekaan. hanya saja dalam novel ini latar waktu tidak diungkap secara intens karena fokus dalam novel ini adalah masalah keluarga yang saling mencintai tanah air. 3) Latar sosial, yaitu kehidupan di lingkungan keluarga Ikal, terutama mengenai masa lalu Ayahnya dan cita-cita Ikal menjadi seorang patriotisme. e. Sudut pandang pengarang, pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama (first person narrator). f. Gaya bahasa, bahasa yang digunakan oleh pengarang mudah dimengerti serta ada pula memakai ungkapan ataupun kiasan-kiasan. g. Amanat, yaitu kita harus setia akan tanah air, semangat cinta tanah air bukan hanya kita harus ikut berjuang melawan penjajah, akan tetapi, mencintai dan mangagumi apa yang dimiliki oleh bangsa kita. Cara yang terbaik untuk

153 mencintai tanah air adalah menanamkan jiwa patriotisme di dalam jiwa, yaitu dengan melebur diri tanpa harus kehilangan identitas kebudayaan kita. Struktur novel Sebelas Patriot memiliki kerelevanan terhadap bahan ajar sastra di SMA, dalam pembelajaran sastra terdapat materi yang berkaitan dengan struktur novel baik tema, latar, alur, tokoh, dll. Sehingga peneliti menyimpulkan ada kerelevanan struktur novel dengan bahan ajar sastra di SMA. 5.1.2 Nilai Karakter dalam Novel Sebelas Patriot Nilai karakter dalam novel Sebelas Patriot disampaikan melalui sikap atau tindakan para tokohnya. Nilai karakter dalam sikap atau tindakan, yaitu nilai-nilai yang diperoleh dan dapat dicontoh dari sikap atau tindakan para tokoh dalam cerita. Selain itu, nilai karakter disampaikan melalui ungkapan atau pepatah dari para tokohnya yang mengandung ajaran moral yang tinggi. Orang melayu sangatlah kaya dengan ungkapan-ungkapan yang mengandung nasihat yang bijaksana. Melalui ungkapan-ungkapan tersebut mereka berusaha menanamkan sikap dan moral yang baik, budi pekerti, sopan santun, dan tata krama kepada keturunannya, sanak saudaranya, dan kepada orang lain. Secara implisit, nilai karakter yang terkandung dalam novel Sebelas Patriot. sebagai berikut. a. Anak harus dilatih untuk mampu mencari pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Dalam novel ini, Ikal dilatih oleh pak Toharun dalam memecahkan masalah supaya bisa menjadi seorang yang mampu berjiwa besar dan mengharumkan nama bangsa. b. Menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam pemilihan pemain Timnas, Ikal perlu untuk bersikap fleksibel.

154 c. Kesuksesan itu tidak hanya ditandai dengan gelar juara yang diraih, fisik, tetapi lebih ditandai oleh sikap atau tindakan dan cara berperilaku untuk kepentingan masyarakat, seperti tercermin dalam diri Ikal dan Adriana. d. Untuk mencapai keberhasilan dalam hidup, kita harus rela berkorban atau mau bekerja keras. e. Meskipun dari keluarga yang sukses, kalau tidak bekerja keras, belum tentu berhasil atau sukses. 5.1.3 Relevansi Struktur Novel Sebelas Patriot dan Nilai Karakter terhadap Bahan Ajar Sastra di SMA Relevansi antara novel Sebelas Patriot dan nilai karakter terhadap pembelajaran sastra di SMA adalah hubungan yang sangat sinkron, meskipun tidak secara keseluruhan. Novel Sebelas Patriot hendak mengajak masyarakat Indonesia selalu mencitai tanah airnya, tanah tumpah darahnya tentang makna adanya kesejajaran pembentukan nilai karakter manusia dengan sikap yang ditonjolkan dalam kehidupan sehari-hari dengan bimbingan serta arahan pendidiknya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Relevansi bahan pembelajaran apresiasi sastra khususnya novel, maka sebuah novel dari karangan Andera Hirata yang dianalisis dapat dipertimbangkan untuk dijadikan pedoman bagi guru untuk mengajarkan apresiasi sastra pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai berbagai standar kompetensi pembelajaran, maka harus dilaksanakan langkahlangkah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar novel seperti (1) Mempelajari novel yang akan dibacakan, (2) Menentukan kegiatan yang akan dilakukan, (3)

155 Memberikan pengantar pengajaran, (4) Menyajikan bahan pengajaran, (5) Mendiskusikan novel yang telah dibacakan, (6) Memperdalam pengalaman. 5.2 Implikasi Novel Sebelas Patriot memiliki implikasi dalam dunia pendidikan. Novel ini dapat memberikan gambaran kepada kita tentang kehidupan yang sesungguhnya, yang sarat dengan ajaran-ajaran moral yang mendidik. Selain itu, banyak teladan yang dapat diambil dari kisah novel ini, terutama mengenai nilainilai karakter yang terkandung di dalamnya. Novel Sebelas Patriot perlu untuk diajarkan di sekolah, paling tidak di SMP dan SMA. Hal ini disebabkan novel ini dapat menjadi sarana untuk mendidik. Selain sebagai bahan bacaan yang menghibur, novel ini juga memberikan banyak manfaat. Melalui bacaan seperti ini siswa diharapkan dapat memetik pelajaran dan mengambil hikmah dari peristiwaperistiwa yang terjadi dalam novel untuk pedoman dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari di lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat pengarang menceritakan secara intens kehidupan zaman dahulu dan sekarang, persoalan-persoalan yang melingkupi semua manusia, dan penyelesaian masalah-masalah tersebut. Persoalan yang diangkat oleh masing-masing pengarang dalam novelnya ini memberikan gambaran kepada kita betapa tidak mudah melawan arus perubahan zaman dan betapa berat perjuangan untuk meraih harkat dan martabat yang lebih tinggi. Namun demikian, dengan kegigihan tokoh-tokoh utamanya, mereka dapat mencapai tujuan atau cita-cita yang diinginkan walaupun tidak sepenuhnya seperti yang diharapkan.

156 Berdasarkan persoalan-persoalan yang dimunculkan dalam novel tersebut, dapat diambil beberapa hikmah dan teladan. Misalnya, tokoh Ikal, semangatnya dalam memperjuangkan nasibnya ketika mau membelikan kaus pemain kesukaan Ayahnya sangat patut diteladani. Dengan semangatnya itu, ia berhasil mengatasi masalah dan membanggakan Ayahnya. Ikal, sosok Anak yang mengabdi pada orang tua. Ia memiliki jiwa patriotisme sejati. Begitu pula tokoh Ayah, semangatnya yang berkobar untuk mengangkat derajat Bangsa dari penjajahan Belanda, yaitu dari keluarga yang sederhana sebagai pekerja Tambang, dapat dicontoh. Semangat itu ditularkan kepada anaknya agar mereka menyadari perjuangannya untuk menyebarkan semangat kemajuan itu banyak kendala yang dihadapi. Agar mereka pun ikut mewarnai bangsa yang sejahtera dengan semangat pengabdian yang tulus tanpa pamrih. Selain dua tokoh tadi, yang tidak kalah menarik adalah tokoh Adriana. Adriana, yang merupakan orang Eropa dari hubungan manusia tentu berbeda karakter akan tetapi sikap yang ditunjukkannya dapat menjadi orang yang toleran, santun, berbudi luhur, bersahaja, dan penuh pengabdian yang patut dicontoh. Ikal yang dipandang hampir berhasil memenuhi cita-citanya, yaitu membentuk menjadi pemain Sepak bola yang hebat. Ia pun berjiwa sejati seperti ayahnya. Dengan membaca novel ini, siswa diharapkan dapat meneladani tokoh-tokoh tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Selain contoh tokohtokoh yang dapat diteladani. Novel ini banyak menampilkan nilai-nilai karakter yang sangat bermanfaat bagi kita. Nilai-nilai karakter tersebut disampaikan melalui sikap atau tindakan

157 para tokohnya dan melalui ungkapan atau bahasa para tokohnya yang mengandung ajaran moral yang tinggi. Apabila hal tersebut dilaksanakan dalam kehidupan, tentulah siswa akan menjadi anak yang santun, tahu tata krama, tahu membalas budi, mempunyai tengang rasa terhadap orang lain, dan lain-lain seperti yang termuat pada hasil penelitian. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat memilih dan memilah, mana yang baik, mana yang buruk, mana yang patut ditiru, mana yang tidak patut ditiru, mana yang harus diambil, dan mana yang harus dibuang? Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan oleh siswa, sastra sesuatu yang bersifat dulce et utile, indah dan bermanfaat memang benar. 5.3 Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut; 1. Kepada para siswa yang membaca dan pembaca novel Sebelas Patrioti yang lain, hendaknya dapat mengambil nilai-nilai positif dan dapat menghindari nilai-nilai negatif baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam cerita. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel, ajaran tentang kebaikan tersebut dapat diambil sebagai contoh dan sebagai cermin bagi kehidupan kita. 2. Kepada anak muda, karakter tokoh Ikal hendaknya dijadikan bahan perenungan dalam menjalani kehidupan. Tokoh tersebut memiliki karakter yang baik. Ikal contoh figur seorang anak yang hebat, pandai menentukan cita-citanya, setia, terpelajar, berjiwa pratiotisme. Ayah yang berhasil mendidik anak-anaknya, sedangkan Ayah figur orang yang hebat yang

158 berpikir maju, bersemangat, pantang menyerah, sangat memperhatikan nasib rakyat. Oleh karena itu, kedua tokoh ini patut ditiru oleh kaum laki-laki. 3. Kepada peneliti lain yang meneliti novel ini, hendaknya dapat mengambil cakupan permasalahan yang lebih luas lagi, agar kajian penelitian dapat lebih mendalam dan berarti, khususnya dalam dunia pendidikan. 4. Kepada guru Bahasa Indonesia, novel Sebelas Patriot merupakan novel yang baik untuk dijadikan bahan pengajaran Bahasa Indonesia karena kedua novel ini sarat dengan nilai karakter.