BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemasangan infus, maka jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy eksperimental design

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

sebelum diberi perlakuan (kelompok eksperimen)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

64 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post test without control (kontrol diri sendiri), yang mana pada desain penelitian ini peneliti tidak melibatkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding, peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok saja. Dalam rancangan ini, efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai pre test dengan post test. Dapat digambarkan pada tabel 3.1 dibawah ini : Subyek Pre Test Perlakuan Post Test R1 01 X1 02 Keterangan : R : Responden penelitian semua mendapat perlakuan /intervensi O1 : Pre Test pada kelompok perlakuan O2 : Post Test pada kelompok perlakuan X1 : Uji coba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protokol

66 B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Semester II Tahun Akademik 2015/2016 STIKes Ganesha Husada Kediri yang berjumlah 30 orang. 2. Sampel. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah semua mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Semester II Tahun Akademik 2015-2016 STIKes Ganesha Husada Kediri dengan jumlah 30 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total sampling atau sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil (hanya berjumlah 30 orang), sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini bertempat di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Ganesha Husada Kediri. Waktu penelitian pada bulan Juli- Agustus 2016. D. Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Variabel independen. Pada penelitian ini variabel independennya adalah Penerapan metode cooperative learning jigsaw.

66 2. Variabel dependen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. E. Definisi Operasional. Definisi operasional pada masing-masing variabel dalam penelitian ini diuraikan dalam tabel 3.2.

66 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara ukur Skala Metode Cara pembelajaran yang diterapkan pada mahasiswa Pembelajaran yang terdiri dari bermacam-macam metode pembelajaran, salah satunya metode pembelajaran Jigsaw Metode Metode pembelajaran yang dikembangkan untuk Cooperative mendorong peserta didik untuk berinteraksi secara Learning Jigsaw aktif dan positif dengan membentuk tim/kelompok kecil. Pembelajaran ini mengupayakan peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik yang lain dan berusaha mengoptimalkan keseluruh anggota kelas sebagai satu tim yang maju bersama. Satu tim terdiri dari 5-6 orang. Metode cooperative learning jigsaw ini dilakukan 3 kali pertemuan. Motivasi belajar Dorongan yang timbul pada mahasiswa untuk Kuesioner diberikan Skala Likert Interval mengikuti proses belajar setiap selesai proses Motivasi tinggi > mean pembelajaran jigsaw Motivasi rendah< mean

66 Hasil belajar Hasil pencapaian yang diperoleh mahasiswa setelah 10 Soal MCQ untuk Nilai belajar Interval melalui kegiatan belajar mengajar setiap pertemuan dan mahasiswa Nilai A : 79-100 diberikan pre - post Nilai B : 70-78 test 1-3 Nilai C : 60-69 Niali D : < 60

F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam, antara lain : 1. Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar berupa angket/kuesioner ARCS. Jumlah item pernyataan yang ada 36. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, dengan ketentuan bila jenis pernyataan positif (Favorable), skor 1 jika responden menggangap sangat tidak setuju (STS) terhadap pernyataan yang dibuat peneliti, skor 2 jika responden menggangap tidak setuju (TS) terhadap pernyataan, skor 3 jika responden merasa Kurang Setuju (KS), skor 4 jika responden menggangap setuju (S) terhadap pernyataan, skor 5 jika responden menggangap sangat setuju (SS) terhadap pernyataan yang dibuat peneliti. Sedangkan bila jenis pernyataan negatif (Unfavorable) skor 1 jika responden menggangap sangat setuju (SS), skor 2 jika responden menggangap setuju (S), skor 3 jika responden merasa Kurang Setuju (KS), skor 4 jika responden menggangap tidak setuju (TS), skor 5 jika responden menggangap sangat tidak setuju (STS). Setelah itu dijumlahkan seluruh item pernyataan, kemudian dihitung total skor motivasi belajar mahasiswa pre dan post test. 2. Instrumen untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan menggunakan 2 komponen penilaian yaitu penilaian individu dengan menggunakan tes tulis dalam bentuk MCQ (Multiple Choice Question), yang berjumlah 10 butir soal dan penilaian kelompok mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran jigsaw, dengan menggunakan rubrik dan

kriteria penilaian. Kemudian nilai akan digabungkan atau dijumlahkan menjadi satu kemudian dirata-rata, dengan berdasarkan standar nilai yang sudah ditentukan yaitu : Sangat baik : rentang nilai 79-100 (A, nilai mutu : 3,51-4,00), : rentang nilai 70-78 (B, nilai mutu : 3,00-3,50), : rentang nilai 60-69 (C, nilai mutu : 2,00-2,99), : rentang nilai <60 (D, nilai mutu <2,00) dan Gagal : rentang nilai 0-49 (E). G. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian validitas dan reabilitas instrumen karena instrumen ARCS yang digunakan untuk pengukuran data variabel motivasi belajar ini telah dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh Nugroho (2014) pada mahasiswa pendidikan teknik elekto di Universitas Negeri Surabaya, uji validitas instrumen menggunakan pearson product moment, didapatkan validitas instrumen 0,374, dan reliabilitas butir soal dengan menggunakan cronbach s alpha yang didapatkan Rxy hitung = 0,758, dan dinyatakan reliabilitas soal tinggi.

H. Cara Pengumpulan Data 1. Prosedur Pengumpulan data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan proses sebagai berikut : a. Pertama peneliti meminta surat ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan surat ijin penelitian kepada Ketua Program Studi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk diajukan kepada Ketua STIKES Ganesha Husada Kediri. b. Memberikan surat tembusan kepada Ketua STIKES Ganesha Husada Kediri. c. Setelah mendapatkan ijin, peneliti melakukan pendekatan pada responden dan menjelaskan tentang tujuan penelitian dan responden diminta mengisi kesediaan menjadi responden. Kemudian sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw peneliti melakukan apersepsi serta membagikan buku modul pembelajaran jigsaw. Berikut ini penjelasan langkah-langkah proses pembelajaran kooperatif jigsaw yang dilakukan peneliti mulai dari intervensi pertama sampai dengan intervensi ketiga. Tahapan proses pembelajaran kooperatif jigsaw (intervensi pertama) (1) Tahap 1 : Membuka proses pembelajaran Peran Pendidik : Sebelum proses pembelajaran dimulai, pendidik memberikan salam pembuka untuk mengawali kegiatan pembelajaran dan memberikan

penjelasan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari dan membagi-bagi materi menjadi sub-sub materi (materi tersebut dibagi menjadi sub-sub) : materi 1 : tentang pertumbuhan dan perkembangan serta ciri-cirinya, materi 2 : tentang prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan, materi 3 : tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, materi 4 : tentang tahap-tahap dan tugas pertumbuhan dan perkembangan, materi 5 : tentang teori-teori pertumbuhan dan perkembangan, materi 6 : tentang implikasi tumbuh kembang dalam keperawatan (2) Tahap 2 : Membagi kelompok terdiri dari 6 orang (kelompok jigsaw). Peran Pendidik : Pendidik membagi peserta didik dalam 5 kelompok jigsaw (kelompok asal) yang terdiri dari 6 orang tiap kelompok dengan karakteristik peserta didik tiap kelompok mempunyai kemampuan akademik dan jenis kelamin yang berbeda. (3) Tahap 3 : Menunjuk satu pemimpin untuk tiap kelompok Peran Pendidik : Pendidik menunjuk satu peserta didik yang paling matang (dengan kriteria kemampuan akademik dan kemampuan komunikasi yang baik) untuk setiap kelompok sebagai pemimpin. (4) Tahap 4 : Tiap peserta didik dalam kelompok diberi materi beda Peran Pendidik : Pendidik membagi tiap orang dalam kelompok materi berbeda-beda.

(5) Tahap 5 : Tiap peserta didik mempelajari materi yang sudah diberikan. Peran Peserta Didik : Setiap peserta didik dalam kelompok mempelajari bagian materi masing-masing yang ditugaskan sampai mengerti atau memahami (waktu yang diberikan kurang lebih 50 menit). (6) Tahap 6 : Membentuk kelompok ahli dan berdiskusi (materi yang sama berkumpul). Peran Pendidik : Mengarahkan dan membimbing proses pembentukan kelompok baru/kelompok ahli serta mendampingi selama proses diskusi berlangsung. Peran peserta didik : Peserta didik membentuk kelompok baru/kelompok ahli yaitu merupakan peserta didik dengan sub materi yang sama berkumpul dan membentuk kelompok baru, untuk mendiskusikan sub materi mereka (saling melengkapi) satu sama lain. (waktu yang diberikan kurang lebih 60 menit). (7) Tahap 7 : Kembali ke kelompok asal (kelompok jigsaw ). Peran peserta didik : Peserta didik setelah selesai diskusi, tiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok jigsaw/kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang sub materi yang

mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh (waktu yang diberikan kurang lebih 60 menit). (8) Tahap 8 : Presentasi tiap kelompok Peran Pendidik : Pendidik meminta setiap peserta didik untuk menyajikan/mewakili kelompoknya dan melakukan evaluasi terhadap aktifitas kelompok dengan menggunakan rubrik atau format penilaian yang sudah disediakan (komponen penilaian terhadap kelompok mengenai seluruh proses pelaksanaan pembelajaran jigsaw). Peran peserta didik : Salah satu peserta didik dalam kelompok masing-masing mewakili untuk mempresentasikan materi yang berbeda-beda tiap kelompok. (9) Tahap 9 : Tiap kelompok mengamati kelompok lain yang presentasi. Peran Pendidik : Pendidik meminta peserta didik yang lain untuk mengamati proses presentasi/diskusi dan pemimpin kelompok memberikan intervensi atau menghandel apabila jalannya diskusi ada hambatan (misalnya ada yang mengacau). Peran peserta didik lain : Mengamati proses presentasi atau diskusi, jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.

Peran pemimpin kelompok : Mengamati proses presentasi atau diskusi, jika ada kelompok yang mengalami kesulitan, mengganggu atau mendominasi, maka pemimpin kelompok diharapkan segera membuat intervensi atau mengambil alih. (10) Tahap 10 : Evaluasi dan penutup Peran pendidik : Pendidik memberikan evaluasi kepada peserta didik melalui test tulis dalam bentuk soal MCQ 10 soal (dilakukan setelah proses pembelajaran jigsaw berlangsung, dan memerlukan waktu 15 menit). Setelah itu pendidik memberikan salam penutup untuk mengakhiri proses pembelajaran. Peran peserta didik : Seluruh peserta didik mengerjakan 10 soal MCQ, yang telah diberikan oleh pendidik. Selanjutnya untuk intervensi kedua dan ketiga tahapan proses pembelajaran jigsaw sama yang membedakan materi yang diberikan. Berikut materi untuk intervensi kedua : materi 1 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Virginia Henderson ; materi 2 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Orem ; materi 3 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Calista Roy ; materi 4 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Betty Newman ;

materi 5 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Peplau ; materi 6 : tentang model konseptual keperawatan dalam berbagai situasi menurut Florence Nightingale. Sedangkan untuk untuk intervensi ke tiga, berikut materi yang di berikan : materi 1 : tentang Perspektif keperawatan medikal bedah ; materi 2 : tentang Perspektif keperawatan maternitas ; materi 3 : tentang Perspektif keperawatan anak ; materi 4 : tentang Perspektif keperawatan jiwa ; materi 5 : tentang Perspektif keperawatan keluarga ; materi 6 : tentang Perspektif keperawatan gerontik. d. Kemudian dilanjutkan pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk variabel motivasi belajar. Pada variabel nilai hasil belajar dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan tes tulis (bentuk MCQ) untuk penilaian individu yang dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, sedangkan untuk penilaian proses interaksi/kerjasama selama pembelajaran kooperatif jigsaw dengan menggunakan rubrik penilaian. Proses pengumpulan data untuk dua varibel ini dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan (pre and post test 1-3).

I. Metode Analisa Data Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti. Adapun analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Teknik Analisa Data a. Uji Normalitas Data Dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan Uji Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel dalam penelitan ini kecil, hanya 30 orang ( 50). Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk digunakan untuk mengetahui data dalam variabel memiliki data berdistribusi normal atau tidak, karena data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Data dikatakan baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal, dengan tingkat signifikansi atau nilai probabilitas diatas 0,05. Adapun hasil uji normalitas data dijelaskan dalam tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 hasil belajar Uji Normalitas Data Variabel Penelitian Motivasi dan Variabel Mean Standar Deviasi Pre Motivasi belajar 135,33 12,62 Post test -1 139,23 14,67 Post test -2 145,53 9,775 Post test -3 158,03 7,730 p-value 0,542 0,094 0,703 0,080 Pre Hasil belajar Post test- 1 Post test- 2 Post test -3 68,43 77,96 78,36 83,03 8,274 7,039 6,666 6,094 0,087 0,086 0,097 0,338 Sumber Data Primer 2016 Berdasarkan hasil Uji Shapiro-Wilk pada tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa angka signikansi motivasi belajar dan hasil

belajar pre dan post 1-3 proses pembelajaran jigsaw, diperoleh nilai probabilitas di atas 0,05, sehingga data tersebut berdistribusi normal b. Analisis Univariat Penelitian ini menggambarkan karakteristik responden, yang meliputi jenis kelamin, usia, kondisi fisik/psikis, kondisi lingkungan kampus, buku referensi (sumber belajar), dan ruang kuliah. Karakteristik responden tersebut sebagai variabel confunding, untuk mengetahui apakah variabelvariabel confunding tersebut mempunyai pengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar mahasiswa saat penerapan metode cooperative learning jigsaw, telah dilakukan uji statistik chi-square dengan taraf signifikan α = 0,05. c. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian.. Pada penelitian ini uji hipotesis kedua variabel yaitu variabel motivasi belajar dan nilai hasil belajar diuji hipotesa komparatif dengan data parametrik yaitu dengan menggunakan uji statistik pairet samples t-test, yang digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh penerapan metode cooperative learning jigsaw terhadap motivasi dan hasil belajar, dengan taraf signifikan α = 0,05 (p-value alpha 0,05). Dalam proses analisis ini peneliti menggunakan bantuan analisis data dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) version 21.

J. Etika Penelitian Tahapan etika penelitian yang dilakukan oleh peneliti antara lain : 1. Inform Consent Inform Consent, yaitu peneliti memberikan lembar permohonan menjadi responden dan persetujuan menjadi responden. Pada penelitian ini terdapat 30 responden penelitian dan seluruh responden mengisi inform concent. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Anonymity digunakan untuk menjaga kerahasiaan. Peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar observasi/lembar kuesioner peneliti menggantikannya dengan kode responden. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiannya oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu dilaporkan pada hasil riset yang akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 4. Privacy and Dignity Selama penelitian, peneliti menjaga privasi responden dengan memberikan intervensi pada tempat yang tertutup serta menjaga harga diri responden. Peneliti juga menghargai data yang diberikan responden dengan tidak memaksa untuk memberikan informasi sesuai keinginan peneliti dan informasi tersebut hanya akan digunakan dalam konteks penelitian.

K. Alur Pengumpulan Data Melakukan studi pendahuluan distikes Ganesha Husada Kediri guna memperoleh jumlah populasi dan sampel penelitian Populasi semua mahasiswa semester II S1 Keperawatan STIKes Ganesha Husada Kediri yang berjumalah 30 mahasiswa Total Sampling Sampel penelitian adalah 30 mahasiswa Melakukan sosialisasi kegiatan penelitian kepada seluruh responden Responden dianjurkan untuk mengisi lembar persetujuan sebagai responden dan dilanjutkan dengan mengisi daftar kehadiran kelas Pre Test untuk menilai motivasi (angket) & hasil belajar (soal MCQ) sebelum intervensi metode jigsaw Responden diberikan intervensi pembelajaran jigsaw 3x Pembukaan pembelajaran jigsaw oleh dosen Mahasiswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok Memilih pemimpin kelompok Tiap orang dalam tim diberi materi beda Tiap orang dalam tim diberi bagian materi Anggota dari tim berbeda bertemu (membentuk kelompok baru/tim ahli) Setelah diskusi, tim ahli kembali kekelompok semula dan mengajarkan materi dikelompoknya Tiap tim ahli presentasi hasil diskusi Pendidik/dosen memberi evaluasi & penutup Post Test untuk menilai motivasi (angket) & hasil belajar (soal MCQ) tiap kali sesudah intervensi metode jigsaw Analisa Data Skema 3.2 Alur Pengumpulan Data