2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi serta pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. penggerak seluruh aktivitas perusahaan (Larasati, 2014). Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Agar mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang penting dan mutlak diperlukan, hal ini karena kedisiplinan kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Melalui potensi yang dimiliki oleh manusia, organisasi dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA TENAGA PERPUSTAKAAN PAD A CISRAL UNIVERSITAS PAJAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. selain faktor SDM tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fred Luthans 2006:439) Munandar (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan perusahaan akan selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia merupakan salah satu sumber daya yang berperan aktif dan dominan dalam perusahaan karena selain merupakan unsur inti dalam melaksanakan pekerjaan, manusia juga menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan perusahaan. Dan salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah dengan cara mengelola sumber daya manusianya dengan efektif dan efisensi. Mengelola sumber daya manusia merupakan masalah yang tidak mudah untuk diatasi, karena manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki perasaan, kebutuhan, cara berfikir dan tingkah laku yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga dalam hal ini diperlukan suatu manajemen sumber daya manusia yang efektif. Untuk Mendapatkan Kinerja yang baik. Salah satu contoh perusahaan yang mengelola sumber daya manusianya adalah PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) disingkat PLN.PLN adalah sebuah Badan Usaha jasa yang mentransmisikan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit yang bertenaga air, diesel, tenaga uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna akhir seperti kawasan industri, komersial, pemukiman maupun sarana publik. PLN sendiri melayani masyarakat Indonesia di berbagai daerah di Indonesia. Dengan berbagai macam perbedaan lingkungan di setiap daerahnya, kemungkinan besar faktor tersebut dapat mempengaruhi kinerja dari PT. PLN itu sendiri. Saat ini tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Dapat dilihat, listrik sangat mempengaruhi hampir di segala biang seperti bidang ekonomi, bidang pendidikan, serta bidang kesehatan. Dari segi ekonomi,

2 pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat tergantung dari tenaga listrik sebagai sumber kehidupan usahanya. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa, dalam berkerja tentunya para karyawan dituntut untuk memiliki kinerja yang baik untuk menunjang pencapaian tujuan dari perusahaan. Kinerja memiliki posisi penting dalam manajemen dan organisasi. Karena keberhasilan dalam melakukan pekerjaan sangat ditentukan oleh kinerja. Hal ini berarti, jika seseorang bekerja dalam organisasi ataupun perusahaan, kinerjanya merupakan serangkaian perilaku dan kegiatan secara individual sesuai harapan atau tujuan organisasi. Dan juga kinerja dapat dapat dilihat langsung dalam kehidupan sehari-hari sebagai kegiatan profesional (Hamzah Uno 2012:118). Sehingga kinerja yang baik dapat memberikan pencapaian tujuan perusahaan yang lebih baik dari tahun lalu, meningkatkan pertumbuhan dari tahun lalu dan tempat bekerja yang dapat mensejahterakan karyawannya. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sri Nuriyanti salah satu staff di Divisi Sumber Daya Manusia PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta, dapat diketahui bahwa karyawan di PT. PLN UPJ Purwakarta belum memaksimalkan produktivitas kerjanya, hal tersebut dikarenakan masih banyak karyawan yang keluar pada saat jam kerja (mangkir) dan pulang sebelum jam kerja. Hal tersebut mengakibatkan produktivitas kerja di PT. PLN UPJ Purwakarta belum maksimal. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari pencapaian penjualan perusahaan itu sendiri, penjualan perusahaan dari PT. PLN Purwakarta itu sendiri dapat dilihat dari data pertumbuhan penjualan tenaga listrik yang ada pada tabel dibawah : Tabel 1.1 Data Pertumbuhan Penjualan Tenaga Listrik PLN Purwakarta 2010-2014 Kelompok Pelanggan 2010 2011 2012 2013 2014 Rumah Tangga 8,88 % 8,88 % 10,79 % 7,04 % 8,90 % Bisnis 9,47 % 4,17 % 9,47 % 11,32 % 5,17 %

3 Industri 10,35 % 7,34 % 9,96 % 6,99 % 2,37 % Lainnya 8,40 % 5,55 % 8,59 % 7,08 % 7,63 % Jumlah 9,46 % 7,25 % 10,13 % 7,79 % 5,90 % Sumber : PLN Distribusi Jawa Barat Dan Banten Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah penjualan tenaga listrik dari tahun 2012 2014 mengalami penurunan dari 10,13 % menjadi 5,90 %, penurunan yang signifikan tersebut berasal dari sektor bisnis dan industri. Dari data penjualan tenaga listrik diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja dari PT. PLN UPJ Purwakarta mengalami penurunan. Dan ditambah dengan data yang didapat dari Call Center PLN UPJ Purwakarta tentang keluhan pelanggan dapat memperkuat bahwa kinerja karyawan PLN UPJ Purwakarta belum optimal. Data tentang keluhan pelanggan tersebut dapat dilihat di tabel 1.2 dibawah ini: Tabel 1.2 Data Keluhan Pelanggan PLN UPJ Purwakarta Periode Januari - April 2015 No Bulan Jumlah Keluhan Masuk 1 Januari 10 Keluhan 2 Februari 13 Keluhan 3 Maret 12 Keluhan 4 April 18 Keluhan Sumber : Call Center PLN Melihat dari data di atas dapat kita lihat tentang jumlah keluhan pelanggan dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2015, hampir setiap bulannya jumlah keluhan terus meningkat. Jika, masih adanya keluhan pelanggan, artinya pelanggan masih merasakan ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut dapat disebabkan oleh belum maksimalnya kinerja PLN UPJ Purwakarta baik secara organisasi maupun sumber daya manusianya.

4 Kinerja seorang karyawan berkaitan erat dengan upaya yang dikeluarkan oleh karyawan tersebut dalam bekerja. Karyawan yang memiliki kinerja yang bagus selalu mencoba melakukan yang terbaik serta bersedia memberikan upaya lebih dan menaati peraturan yang ada dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan karyawan yang memiliki kinerja yang rendah adalah karyawanyang seringkali tidak mau mencoba melakukan yang terbaik, serta kurang disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikasi kinerja seorang pegawai dapat dilihat dari tingkat kedisiplinannya. Dan tingkat kedisiplinan karyawan PT. PLN UPJ Purwakarta dapat dilihat dari tabel 1.3 sebagai berikut : Tabel 1.3 Absensi Karyawan PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta Bulan Januari - Juni 2015 No Bulan Jumlah Karyawan Terlambat Jumlah Kasus Keterlambatan 1 Januari 66 308 2 Februari 30 214 3 Maret 34 252 4 April 52 293 5 Mei 55 287 6 Juni 79 350 Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia PT. PLN UPJ Purwakarta Tabel 1.3 menjelaskan tentang data absensi karyawan di PT. PLN UPJ Purwakarta yang jumlah seluruh karyawannya adalah 126 Orang. Tabel tersebut memberikan data tentang berapa jumlah karyawan yang terlambat untuk setiap bulannya dan berapa jumlah kasus keterlambatan yang terjadi setiap bulannya.

5 Penjelesan secara rinci tentang tabel tersebut berada di gambar diagram di bawah ini : Gambar 1.1 Diagram Jumlah Karyawan Terlambat Bulan Januari - Juni 2015 100 80 60 40 20 0 79 66 52 55 30 34 Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah Karyawan Terlambat Linear (Jumlah Karyawan Terlambat) Dapat dilihat di gambar 1.1 menunjukan jumlah data karyawan yang terlambat dari bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015, dari bulan Januari ke bulan Februari jumlah karyawan yang terlambat sama memang mengalami penurunan, dari 66 orang karyawan menjadi 30 orang karyawan, namun selanjutnya pada bulan maret sampai dengan bulan juni jumlah karyawan yang terlambat terus mengalami peningkatan dengan jumlah masing-masing 34 orang karyawan di bulan maret, 52 orang karyawan di bulan april, 55 orang karyawan di bulan mei dan 79 orang karyawan di bulan juni. Gambar 1.2 Diagram Jumlah Kasus Keterlambatan Bulan Januari - Juni 2015 400 300 200 308 214 252 293 287 350 100 0 Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah Kasus Keterlambatan Linear (Jumlah Kasus Keterlambatan)

6 Dapat dilihat di gambar 1.2 menunjukan jumlah kasus keterlambatan karyawan dari bulan Januari sampai dengan Juni 2015, di bulan Januari jumlah kasus keterlambatan cukup besar yaitu dengan jumlah 345 kasus, selanjutnya di bulan Februari jumlah kasus keterlambatan kembali menurun menjadi 214, tetapi kasus keterlambatan ini kembali meningkat masing-masing menjadi 252 dan 293 kasus di bulan maret dan april, meskipun di bulan mei menurun menjadi 287 kasus tetapi di bulan juni kasus keterlambatan ini kembali meningkat dengan jumlah 350 kasus menjadikan jumlah kasus keterlambatan terbanyak selama periode 6 bulan ini. Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan karyawan di PT. PLN UPJ Purwakarta masih kurang disiplin, dikarenakan jumlah kasus keterlambatan yang masih terbilang banyak dan fluktuaktif serta khususnya pada bulan November dan Desember jumlah karyawan yang terlambat dan jumlah kasus keterlambatan meningkat secara drastis. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja pegawai lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja pegawai. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi pegawai dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik. Whitmore (dalam Hamzah Uno 2012:59) secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Penegertian yang menurut Whitmore merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil. Oleh karena itu, Whitmore

7 mengemukakan pengertian kinerja yang dianggapnya representatif, maka tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. Hasil Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari adanya lingkungan kerja. Lebih lanjut lingkungan kerja tersebut mempunyai pengaruh dalam penentuan sikap pegawai dalam bekerja. Lingkungan kerja yang mendukung akan mampu memajukan dan mengembangkan perusahaan. Selain itu lingkungan penyelenggaraan yang kondusif akan mendorong keterbukaan, kesediaan untuk menerima, dan mendorong berlangsungnya pekerjaan. Untuk itu diciptakan iklim organisasi. Iklim organisasi merupakan serangkaian sifat lingkungan kerja melalui penangkapan langsung dan tidak langsung oleh pegawai yang bekerja di lingkungan tersebut dan dianggap sebagai kekuatan yang besar pengaruhnya pada perlaku karyawan terhadap pekerjaan. Menciptakan sebuah iklim organisasi yang mampu membawa para anggotanya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki karakterisitik tingkah laku yang berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Apabila terdapat perbedaan atau kesenjangan antara persepsi anggota dengan persepsi pimpinan mengenai iklim yang dirasakan dan diharapkan, maka ini akan memungkinkan terciptanya ketidakpuasan kerja dari anggota, sehingga dapat menimbulkan penyalahgunaan hak dan kewajiban yang mengakibatkan tujuan organisasi tidak dapat dipenuhi secara optimal. Menurut Wirawan (2009:122), iklim organisasi adalah persepsi anggota (secara individual dan kelompok) dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja anggota organisasi. Oleh karena itu iklim organisasi merupakan faktor penting dalam mempengaruhi kinerja seseorang. Iklim organisasi yang sehat dapat mendorong keterbukaan baik dari pihak karyawan maupun pihak pimpinan perusahaan sehingga dalam rangka menciptakan ktentraman dan kelangsungan usaha kearah peningkatan kinerja karyawan

8 Mengingat sulitnya meningkatkan kinerja karyawan maka diperlukan upaya yang relevan dari perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan Kinerja karyawan, yaitu dengan cara memperbaiki iklim organisasi perusahaan tersebut. Memperbaiki iklim organisasi merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan perusahaan untuk menekan kejenuhan dan tingkat stress karyawan, sehingga karyawan tersebut merasa nyaman untuk bekerja dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja yang lebih baik ke depannya. Iklim Organisasi yang kondusif memberikan rasa nyaman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Iklim Organisasi dapat mempengaruhi emosi karyawan. Jika karyawan menyenangi Iklim Organisasi dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Menurut Hamzah Uno (2012:25) kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Sehubungan dengan hal tersebut, agar pegawai selalu konsisten dengan kepuasannya maka setidak-tidaknya perusahaan selalu memperhatikan lingkungan di mana pegawai melaksanakan tugasnya misalnya rekan kerja, pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya. PT.PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berusaha untuk mengembangkan para pegawainya dengan memberikan lingkungan kerja yang bagus yang dapat membuat para pegawainya bekerja dengan nyaman, sehingga bertujuan agar dapat meningkatkan kinerja pegawai, meningkatkan komitmen dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul Pengaruh

9 Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Karyawan PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta). (Studi Persepsional 1.2 Identifikasi Masalah & Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Di tengah persaingan yang semakin tinggi maka perusahaan harus semakin unggul dalam mengelola perusahaan. Salah satu faktor keunggulan perusahaan didapat dari sumber daya manusia yang dimilik oleh perusahaan tersebut. Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkinerja tinggi maka akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Permasalahan yang terjadi di PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta adalah mengenai kurang optimalnya kinerja karyawan. Kurang optimalnya kinerja karyawan tersebut dapat terlihat dari rekapitulasi absensi karyawan dari bulan Juli sampai Desember yang masih fluktuatif. Kurang optimalnya kinerja karyawan tersebut dapat menyebabkan produkivitas perusahaan yang menurun. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja karyawan, salah satunya disebabkan oleh iklim organisasi. Iklim organisasi yang kondusif akan dapat menciptakan persepsi yang positif bagi karyawan sehingga karyawan akan senang bekerja dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan dapat berdampak pada peningkatan kinerja karyawan tersebut. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gambaran persepsi karyawan tentang kondisi iklim organisasi di PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta? 2. Bagaimanakah gambaran persepsi karyawan tentang tingkat kinerja di PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta?

10 3. Seberapa besar pengaruh persepsi karyawan tentang pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja pegawai PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta?

11 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran mengenai pesepsi karyawan tentang kinerja kayawan PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta. 2. Gambaran mengenai persepsi karyawan tentang iklim organisasi di PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta. 3. Seberapa besar pengaruh persepsi karyawan tentang pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja pegawai di PT. PLN (PERSERO) UPJ Purwakarta. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi bidang manajemen sumber daya manusia. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan yang sama. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil Penelitian ini dapat digunakan oleh organisasi sebagai salah satu referensi yang dapat dijadikan pertimbangan atau masukan untuk meningkatkan kinerja pegawai terutama berkaitan dengan lingkungan kerja dan kinerja pegawai.