ANALISIS EFISIENSI SIKLUS COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) GAS TURBINE GENERATOR TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA EFISIENSI EXERGI PADA HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DI PLTGU

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

BAB II LANDASAN TEORI

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

TURBIN UAP. Penggunaan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

PERANCANGAN ULANG HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DENGAN SISTEM DUAL PRESSURE MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG SEBUAH TURBIN GAS BERDAYA 160 MW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Bab 5 Pengujian dan Pengolahan Data

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

KALKULASI EFISIENSI DAYA MESIN PLTGU DENGAN POLA OPERASI DAN PT. INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG

BAB 2 Pengenalan Neraca Energi pada Proses Tanpa Reaksi

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

Analisa Pengaruh Penambahan Regenerator Pada Sistem Turbin Gas Siklus Terbuka Sederhana (Studi Kasus PT. Indonesia Power UBP Pemaron Singaraja Bali)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI

STUDI PERANCANGAN PLTGU SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik

III. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38

II HUKUM THERMODINAMIKA I

ANALISA PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) SICANANG BELAWAN

PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER

PERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Program Studi Teknik Mesin BAB I PENDAHULUAN. manusia berhubungan dengan energi listrik. Seiring dengan pertumbuhan

Oleh : Dwi Dharma Risqiawan Dosen Pembimbing : Ary Bachtiar K.P, ST, MT, PhD

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle

BAB I PENDAHULUAN I.1

EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2


TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

PROTOTYPE STEAM POWER PLANT (Efisiensi Fire Tube Boiler pada Steam Power Plant Ditinjau dari Perbandingan Udara dan Bahan Bakar)

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Super Kritikal 660 MW Nasruddin*, Pujo Satrio

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

EFISIENSI PENGGUNAAN MUSICOOL PADA MESIN PENGKONDISIAN UDARA MERK SADEN PADA MOBIL KIJANG SUPER

BAB IV PERHITUNGAN DATA

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS EFISIENSI SIKLUS COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) GAS TURBINE GENERATOR TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK * Dr. Ir. Eflita Yhana, MT a, Rig Muhammad Herriza b a,b Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Dipnegr Jl. Prf. Sedart, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indnesia 5075 *E-mail: rherriza@gmail.cm ABSTRAK Turbin Gas Generatr umumnya mengalami perubahan beban untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan permintaan knsumen. Beban dari turbin gas yang berubah-ubah akan berpengaruh terhadap kinerja dari tiap-tiap kmpnennya antara lain kmpresr, cmbustin chamber, dan turbin gas. Dalam merespn perubahan beban yang terjadi, maka suplai bahan bakar, udara pembakaran, serta gas buang yang akan di prses di HRSG untuk mengperasikan turbin uap ikut berubah pula. Hal tersebut akan berpengaruh pada kinerja dan efisiensi dari gas turbin tersebut. Dengan mengetahui efisiensi siklus pada tiap beban maka diperleh grafik efisiensi siklus pada turbin gas generatr sehingga diketahui perbedaan nilai efisiensi siklus pada tiap variasi pembebanan [1]. Analisa efisiensi siklus Gas Turbin Generatr dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap melalui perhitungan efisiensi kmpresr, dan efisiensi turbin gas, tanpa memperhitungkan efisiensi yang terjadi di ruang bakar. Selain itu analisa efisiensi gas turbin generatr juga menghasilkan nilai efisiensi dari tiap pembebanan yang terjadi di turbin gas generatr Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Data temperatur dan tekanan yang diperleh telah tercatat melalui layanan sistem perasi interface. Dari hasil perhitungan pada turbin gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap diperleh nilai efisiensi siklus turbin gas generatr yang berbahan bakar gas alam (metan) sebesar 31.8% pada pembenanan 3, 38.71% pada pembebanan 7, dan 45.56% pada pembebanan 33. Dari hasil perhitungan efisiensi pada 3 prses pembebanan diketahui bahwa semakin besar pembebanan dilakukan maka efisiensi yang dihasilkan mesin semakin tinggi. Kata kunci: Efisiensi siklus, pembebanan, turbin gas generatr. 1. PENDAHULUAN Perkembangan pada bidang industri, prperti, teknlgi serta semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan energi listrik di Indnesia semakin bertambah sehingga diperlukan pengembangan pada sistem pembangkit dan juga pemanfaatan listrik secara efisien baik dari segi penggunaan maupun prses pembangkitan energi listrik itu sendiri [1]. Menganalisa jumlah energi yang dihasilkan dari sebuah pembangkit serta perawatan pada kmpnen kmpnen pembangkit merupakan faktr penting dalam menjaga agar efisiensi sekitar 70% - 90%. Gas Turbin Generatr merupakan salah satu kmpnen penyusun dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Turbin Gas Generatr umumnya mengalami variasi pembebanan setiap waktunya sesuai dengan permintaan knsumen. Beban dari turbin gas yang berubah setiap waktu mempengaruhi kinerja dari tiap-tiap kmpnennya yaitu kmpresr, ruang bakar dan turbin gas. Dalam merespn perubahan beban yang terjadi, maka suplai bahan bakar, udara pembakaran, serta gas buang yang akan di prses di HRSG untuk mengperasikan turbin uap ikut berubah pula Salah satu penelitian mengenai keterkaitan efisiensi turbin gas dengan pembebanan pernah dilakukan leh Ir. Naryn dan Lukman Budin, Universitas Muhammadiyah Jakarta []. Pada penelitian tersebut, didapatkan nilai efisiensi dengan variasi beban 90, 100, 110, 15, dan 136 pada turbin gas dengan kapasitas terpasang 145. Nilai efisiensi yang dihasilkan adalah 33.54 %, 34.09 %, 34.41%, 35.07%, dan 35.55% untuk setiap variasi beban. Dari nilai tersebut masih terglng baik karena turbin gas generatr dengan kapasitas 3 480 dikatakan memiliki efisiensi siklus yang baik apabila efisiensinya berada diantara 30% 46%. Pada penelitian ini diketahui bahwa semakin besar prses pembebanan maka semakin besar efisiensinya, namun jika efisiensinya semakin menurun seiring dengan besar pembabanan yang terjadi maka terjadi cacat pada turbin dan turbin gas harus di maintenance atau bahkan di verhaul [1]. Pada penelitian ini, analisa dilakukan untuk mengetahui efisiensi dari tiap pembebanan yang terjadi pada turbin gas generatr dengan kapasitas terpasang 40 pada variasi pembebanan 3, 7, dan 33.

. METODOLOGI PENELITIAN Pada Gambar 1 dibawah menjelaskan tentang metde penelitian. Penelitian dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Untuk mendukung analisa, metde pengambilan data temperatur serta tekanan keluar dan masuk turbin yang diperleh telah tercatat melalui layanan sistem perasi interface. Dalam perhitungan dan penglahan data dilakukan secara analitik. Setelah dilakukan analisa akan diketahui besarnya nilai efisiensi siklus gas turbin generatr pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Mulai Identifikasi Masalah Pengambilan Data Tidak Data T 1 > 0 0 C, P 1 > 0.0196 bar Data T > 80 0 C, P > 7 bar Ya Penglahan Data Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Diagram Alir Metde Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Februari 016. Tabel 1 menjelaskan data penelitian yang dibutuhkan untuk melakukan analisa. Data penelitian yang diperlukan adalah temperatur dan tekanan pada inlet kmpresr, turbin gas dan utlet turbin gas serta nilai steam mass flw rate berdasarkan variasi beban 3 (57.5% dari kapasitas terpasang), 7 (57.5% dari kapasitas terpasang), dan 33 (67.5% dari kapasitas terpasang) [3]. Tabel 1. Data Operasinal Turbin Gas pada tanggal 10 Februari 016 [3]. N Item Variasi Pembebanan Satuan Ntasi Keterangan 3 7 33 1. T 1 Temperature Inlet Cmpressr C 39 33 3 Temperature Outlet. T Cmpressr C 335 336 350 3. T 3 Temperatur Inlet Turbin C 1180.08 1358.54 140.359 4. T 4 Temperatur Output Turbin C 616 60 5.41 5. P 1 Pressure Inlet Cmpressr bar 0.00754 0.008355 0.01004 6. P Pressure Outlet Cmpressr bar 7.4 8.1 9.5 7. LHV Nilai Bahan Bakar Gas Alam Kcal/kg 1039.45863 1039.45863 1039.45863 8. Laju Aliran Bahan Bakar Gas m& f Alam Kg/s 1.985.189.3733 Pada Gambar menjelaskan tentang siklus Braytn dan diagram T-S sebagai dasar penghitungan efisiensi turbin gas. Udara masuk ke kmpresr kemudian udara luar dikmpresi menjadi udara bertekanan tinggi dan disalurkan menuju cmbustin chamber. Setelah udara masuk, api dinyalakan menggunakan spark plug (percikan busi) sebagai sumber pembakaran. Kemudian bahan bakar berupa gas alam diinjeksi ke dalam ruangan tersebut. Pembakaran ini menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi dengan tingkat energi (entalpi) yang besar. Gas ini kemudian disalurkan ke turbin sehingga energi panas diubah leh turbin menjadi energi gerak yang akan memutar generatr untuk menghasilkan listrik dan gas sisa buangan [4]. T P T 3 P 3 T 1 T 4 P 4 P 1 a. b. Gambar. Siklus Braytn (a) dan Diagram T-S (b) [4]. Dari diagram T-S pada Gambar diketahui bahwa terdapat kndisi ideal dan kndisi aktual yang terjadi saat pengperasian turbin. Garis putus-putus pada prses 1- dan 3-4 menggambarkan kndisi aktual dan garis tegas menunjukan kndisi ideal pada.

3.1 Penglahan Data Data yang dilah adalah data Turbin gas dengan beban 33 yang terdapat pada Tabel 1. Untuk mencari nilai efisiensi yang dihasilkan gas turbin generatr, pada Tabel menunjukan nilai entalpi dari Ideal Gas Prperties f Air untuk mencari T 1, T, T 3, dan T 4. Tabel. Ideal Gas Prperties f Air [5]. Berdasarkan Tabel diketahui nilai entalpi dari T 1 = 305K (temperatur masuk kmpresr) sebesar 305. kj/kg atau 7.900 kcal/kg. Untuk mengetahui nilai entalpi yang tidak tertera pada Tabel digunakan persamaan inteplasi linier untuk memperleh nilainya. Diketahui nilai T = 63K, berdasarkan Tabel letaknya berada diantara T=60, dan 630K maka didapatkan nilai h adalah 150.7686713 kcal/kg. T - T T - T h h - h h h h atas bawah bawah atas bawah bawah 630 60 63 60 638.63 68.07 h 68.07 = 631.387 kj/kg = 150.7686713 kcal/kg - Dengan menggunakan persamaan yang sama diperleh nilai entalpi (h) dari T 1, T, T 3, dan T 4. Data entalpi aktual dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Entalpi Aktual Turbin Gas Pada Beban 33. Item Ntasi Keterangan T ( O C) T (K) h (kcal/kg) T 1 Temperature Inlet Cmpressr 3 305 7.900 T Temperature Outlet Cmpressr 350 63 150.7686 T 3 Temperature Inlet Turbine 140.359 1513.35 38.87 T 4 Temperature Outlet Turbine 5.41 795.416 19.819847 Untuk mengetahui entalpi ideal maka nilai dari T S (temperatur ideal keluar kmpresr) dan T 4S (temperatur ideal keluar turbin) seperti yang terlihat pada Gambar dapat diketahui dengan persamaan isentrpik pada gas ideal [5]. T p s T1 p1 T s k 1 k 810Kpa 305k 83.5Kpa 1.41 1.4 = 579.6178 K Nilai entalpi dari T S dapat diketahui melalui Tabel 4.

Tabel 4. Ideal Gas Heats f Sme Cmmn Gases (Kj/Kg.K) [5]. Berdasarkan Tabel 4 nilai entalpi dari T S dapat diketahui dan dicari menggunakan persamaan interplasi linier, Tabel 4 menunjuka letak T S = 579. 6178 K berada diantara T=550, dan 600K maka didapatkan nilai h S adalah 139.877 kcal/kg. Adapun untuk mencari nilai T 4S cara yang dilakukan sama dengan mencari nilai T S. Nilai T 4S diperleh sebesar 579.61K dengan nilai entalpi 19.81 kcal/kg. seperti pada Tabel 5 yang menunjukan nilai temperatur dan entalpi dalam kndisi ideal pada gas turbin generatr. Tabel 5. Data Entalpi Ideal Turbin Gas Pada Beban 33 Item Ntasi Keterangan T ( O C) T (K) h (kcal/kg) T S Ideal Temperature Outlet Cmpressr 306.61 579.61 139.877 T 4S Ideal Temperature Outlet Turbine 175.17 448.17 19.81 Untuk menghitung efisiensi siklus pada beban 33 perlu diketahui efisiensi dan kerja dari kmpresr dan turbin juga nilai pembakaran pada ruang bakar. Prses yang terjadi pada Gas Turbin Generatr dapat diketahui pada Gambar. 1) Prses 1- (Kmpresi Isentrpis) Pada tahap 1- yaitu tahapan prses kmpresi. Pada prses kmpresi berlangsung, terjadi gesekan antara udara dan sudu-sudu kmpresr. Temperatur udara keluar dari kmpresr menjadi lebih tinggi dari prses ideal (isentrpis), efisiensi kmpresr menjadi lebih rendah sehingga kerja yang diperlukan untuk kmpresi menjadi lebih besar. Jumlah kerja pada kmpresr bisa dihitung dengan menggunakan rumus kerja aktual kmpresr: m.( h h ) a 1 W & c Pada perhitungan aktual diperlukan nilai efisiensi kmpresr. Karena pada perhitungan ini menggunakan kerugian-kerugian (lsses) pada perhitungannya. Dimana untuk menghitung efisiensi kmpresr dapat digunakan rumus efisiensi kmpresr: c W h h CS c W h h C W c W CS C S 1 1 139.877 7.900 150.7686 7.900 = 0.860 = 86% Sehingga kerja kmpresr dapat diketahui: 156, 045471.( 146.99 74.580) W c 0.860 = 7145.088 kcal/s

Berdasarkan efisiensi kmpresr dari perhitungan diatas maka diperleh nilai efisiensi kmpresr pada variasi pembebanan 3, 7 dan 33 seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Efisiensi dari Kmpresr Pada Pembebanan 3, 7, dan 33 Efisiensi 3 94.09% 7 90.10% 33 86.00% ) Prses -3 (Pembakaran) Pada tahap -3 yaitu tahapan prses pembakaran di ruang bakar. Pada prses pembakaran, terjadi penurunan tekanan karena adanya gesekan panas dengan bagian bagian dari ruang bakar. Q m&. LHV in f =.3733 x 1039.45863 = 8573.4717 kcal/s Berdasarkan nilai kalr pada hasil pembakaran diatas maka diperleh nilai kalr pada variasi pembebanan 3, 7 dan 33 seperti pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Kalr hasil Pembakaran Pada Pembebanan 3, 7, dan 33 Kalr Hasil Pembakara (Kcal/s) 3 3868,673 7 680,9344 33 8573.4717 3) Prses 3-4 (Ekspansi Isentrpis Pada Turbin) Pada tahap 3-4 yaitu tahapan prses ekspansi di turbin gas. Pada prses ekspansi berlangsung terjadi gesekan antara gas hasil pembakaran dengan sudu-sudu turbin, sehingga temperatur gas buang yang keluar dari turbin menjadi lebih tinggi dari pada gas ideal (isentrpis). W ( m& m& ).( h h ). ta a f 3 4 t Pada perhitungan aktual diperlukan nilai efisiensi turbin. Karena pada perhitungan ini menggunakan kerugiankerugian (lsses) pada perhitungannya. Dimana untuk menghitung efisiensi turbin dapat menggunakan persamaan dibawah ini: Efisiensi Turbin Wta h3 h4 t Wts h3 h4 s Wta 38.875 144.191 t Wts 38.875 19.819 sehingga didapat kerja pada turbin dapat diketahui : W ( m& m& ).( h h ). ta a f 3 4 t W ( 156, 045471.3733). ( 38.875 144.191).0.97 ta = 7145.0878 kcal/s Berdasarkan efisiensi turbin dari perhitungan diatas maka diperleh nilai efisiensi turbin pada variasi pembebanan 3, 7 dan 33 seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Efisiensi dari Turbin Gas Pada Pembebanan 3, 7, dan 33 3. Efisiensi Siklus Turbin Gas Efisiensi 3 81.90% 7 88.0% 33 9.78%

Untuk menghitung efisiensi siklus turbin gas secara keseluruhan, dapat dilakukan dengan berikut : Efisiensi Siklus : Wta Wca siklus Q in 7145.08 1416.754 siklus 8573.4717 = 0.4556 = 45.56%. Berdasarkan efisiensi siklus dari perhitungan diatas maka diperleh nilai efisiensi siklus pada variasi pembebanan 3, 7 dan 33 seperti pada Tabel 9. Tabel 9. Efisiensi siklus dari Turbin Gas Generatr Pada Pembebanan 3, 7, dan 33 Efisiensi 3 31.1% 7 38.71% 33 45.56% Dari Tabel 8 diketahui bahwa semakin besar variasi pembebanan pada Turbin Gas Generatr maka semakin besar pula efisiensi yang dihasilkan. Dapet dilihat kenaikan efisiensi Gas Turbin Generatr di grafik efisiensi pada Gambar 3. % W Gambar 3. Grafik Efisiensi Siklus Turbin Gas Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Gas dan Uap

4. KESIMPULAN 1. Dari hasil perhitungan efisiensi siklus pada 3 variasi pembebanan diketahui bahwa gas turbin generatr masih dikategrikan dengan kndisi baik. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya efisiensi seiring dengan semakin besarnya variasi pembanan.. Diperleh nilai efisiensi pada pembebanan 3, 7, dan 33 seperti pada Tabel 6. Nilai efisiensi masih terglng baik sebab Menurut Buku Gas Turbine Handbk nd karangan Byce, turbin gas dengan kapasitas 3 480 dikatakan memiliki efisiensi siklus yang baik apabila berada diantara 30 46% [6]. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Ristyant, A., Windart,J, and Handk, S. Simulasi Perhitungan Efisiensi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang. [] Naryn, Lukman Budin. (013). Analisis Efisiensi Turbin Gas Terhadap Beban Operasi PLTGU Muara Tawar Blk 1. Sintek Vl 7 N [3] Krakatau Daya Listrik (KDL) (011), Retrieved February 5, 016, frm http://www.kdl.c.id/. [4] Onny (016). Artikel Teknlgi. Retrieved February 6, 016. Frm http://artikel-teknlgi.cm [5] Mran, Michael J,dan Shapir, Hward N. Fundamentals f Engineering Thermdynamics 5th Editin. [6] Maherwan P. Byce. (00). Gas Turbine Engineering Handbk (nd ed). Texas: Gulf Publishing Cmpany

NOMENKLATUR Simbl Keterangan Satuan Temperatur Lingkungan C atau K Temperatur Udara Tekan C atau K Temperatur Ruang Bakar C atau K Temperatur Gas Buang C atau K Temperatur Udara Tekan Ideal C atau K Temperatur Ruang Bakar Ideal C atau K ṁ a Laju Aliran Udara Kg/s ṁ f Laju Aliran Bahan Bakar Gas Alam Kg/s W ta Kerja Turbin Kcal/s W ca Kerja Kmpresr Kcal/s h Entalphy siklus actual kj/kg h S Entalphy siklus ideal kj/kg LHV Nilai Panas ( Nilai Pembakaran) Kalr pada Hasil Pembakaran Kcal/kg