ANALISIS DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PENGELOMPOKKAN KECAMATAN BERDASARKAN BEBERAPA PEUBAH SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2008 OLEH RA. LEISA TRIANA H14094003 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN RA. LEISA TRIANA. Analisis Dampak Pemekaran Wilayah terhadap Pengelompokkan Kecamatan Berdasarkan Beberapa Peubah Sosial Ekonomi di Kabupaten Bogor Tahun 2008 (dibimbing oleh FIFI DIANA THAMRIN). Dalam mengimplementasikan kebijakan otonomi daerah guna meningkatkan dan mempercepat pembangunan daerah, pembangunan dilakukan dengan konsep pembangunan lintas wilayah. Pembangunan lintas wilayah mencakup upaya pengembangan wilayah untuk mendayagunakan potensi dan kemampuan daerah dengan berbagai alat kebijakan yang mendukung perkembangan perekonomian daerah, berkembangnya pemukiman, perkotaan, pedesaan, wilayah cepat tumbuh, perbatasan dan wilayah tertinggal, serta pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, meningkatkan hidup dan kehidupannya. Pemekaran wilayah menjadi suatu pilihan yang dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan daerah. Kabupaten Bogor sebelum otonomi daerah terdiri dari 30 kecamatan kini dimekarkan menjadi 40 kecamatan. Strategi pembangunan dilakukan dengan pendekatan per wilayah pembangunan yaitu wilayah pembangunan Bogor Barat, Bogor Tengah dan Bogor Timur. Namun dirasakan adanya ketimpangan pembangunan yang tercermin dari potensi wilayah dan sarana prasarana sosial ekonomi yang tidak merata di Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan kecamatankecamatan yang ada di Kabupaten Bogor berdasarkan kondisi sarana sosial ekonomi dan potensi yang dimiliki sebagai suatu alternatif dalam menetapkan kebijakan pembangunan wilayah tersebut menjadi lebih operasional dan terarah. Pada penelitian ini, untuk mengelompokkan kecamatan di Kabupaten Bogor digunakan analisis faktor dan analisis cluster dengan metode hierarki. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data agregat yang diolah dari potensi desa/kelurahan 2008 dan Publikasi Kabupaten Bogor dalam Angka tahun 2009. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam mengelompokkan wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan beberapa peubah sosial ekonomi, telah terjadi keragaman antar kecamatan yang disebabkan oleh dua faktor yaitu: (1) faktor potensi penduduk dan sarana sosial ekonomi; (2) faktor produksi padi. Kemudian dengan menggunakan metode hierarki menurut jarak Euclidian didapatkan sebelas cluster kecamatan. Kesebelas cluster kecamatan tersebut terdiri dari cluster VII, VIII, IX, X, XI yang masing-masing beranggotakan satu kecamatan. Cluster I, II, III, IV, V, VI masing-masing beranggotakan sepuluh, tujuh, lima, lima, empat dan empat kecamatan. Kesebelas cluster dikelompokkan kembali menjadi empat wilayah yang masing-masing berisi beberapa cluster kecamatan yang dianggap mempunyai ciri faktor yang sama yaitu wilayah pertama adalah cluster kecamatan yang potensi penduduk, sarana prasarana sosial ekonomi cukup memadai dan
produksi padinya cukup baik. Wilayah ini terdiri dari sembilan kecamatan. Wilayah kedua adalah cluster kecamatan yang potensi penduduk dan sarana prasarana sosial ekonomi cukup memadai terdiri dari lima kecamatan, wilayah ketiga adalah cluster kecamatan yang produksi padinya cukup baik terdiri dari sembilan kecamatan dan wilayah keempat adalah kecamatan yang potensi penduduk, sarana prasarana sosial ekonomi kurang memadai dan produksi padinya cukup rendah yang terdiri dari 17 kecamatan. Berdasarkan wilayah pembangunan dengan menggunakan peubah yang sama maka wilayah pembangunan Bogor Timur memiliki potensi penduduk, sarana prasarana sosial ekonomi cukup memadai dan produksi padinya cukup baik, Bogor Tengah memiliki potensi penduduk dan sarana sosial ekonomi yang cukup memadai sementara wilayah pembangunan Bogor Barat produktivitas padinya cukup baik. Adapun perbedaan penelitian pada Tahun 1999 dan Tahun 2008 adalah jumlah peubah yang digunakan pada Tahun 1999 sebanyak 13 peubah dan pada Tahun 2008 sebanyak 12 peubah. Faktor yang terbentuk adalah lima faktor pada tahun 1999 dan dua faktor pada Tahun 2008. Banyaknya cluster yang terbentuk adalah sepuluh cluster pada Tahun 1999 dan 11 cluster pada Tahun 2008. Berkurangnya jumlah faktor dari lima pada tahun 1999 menjadi dua pada tahun 2008 dapat dijelaskan dari keragaman antar peubah dan korelasi erat antar peubah dengan faktornya. Penambahan jumlah cluster dari sepuluh cluster di tahun 1999 menjadi 11 cluster pada tahun 2008 dengan komposisi kecamatan berbeda dalam tiap kelompoknya disebabkan oleh jarak kedekatan antar peubahnya yang membuat beberapa kecamatan yang memiliki ciri yang sama berada pada satu cluster. Penambahan jumlah kecamatan yang disebabkan oleh pemekaran wilayah juga dimungkinkan dapat menambah cluster karena kecamatan-kecamatan hasil pemekaran memiliki ciri yang sama sehingga membentuk satu cluster baru. Kecamatan-kecamatan hasil pemekaran wilayah tergabung ke dalam satu cluster yang sama dimana rata-rata semua faktornya berada di bawah rata-rata kabupaten. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan. pembangunan ekonomi dan pembangunan sarana sosial ekonomi hendaknya diprioritaskan pada kecamatan yang termasuk pada Wilayah IV. Untuk wilayah yang berpotensi dalam produksi padi diharapkan dapat dikembangkan industri yang mengolah hasil pertanian baik itu industri besar sedang maupun industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
ANALISIS DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PENGELOMPOKKAN KECAMATAN BERDASARKAN BEBERAPA PEUBAH SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2008 Oleh RA. LEISA TRIANA H14094003 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Skripsi : Analisis Dampak Pemekaran Wilayah terhadap Pengelompokkan Kecamatan Berdasarkan Beberapa Peubah Sosial Ekonomi di Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nama Mahasiswa : RA. Leisa Triana Nomor Registrasi Pokok : H14094003 Program Studi : Ilmu Ekonomi dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut pertanian Bogor Menyetujui, Dosen Pembimbing, Fifi Diana Thamrin, SP, M.Si NIP. 19730424 200604 2 006 Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Dedi Budiman Hakim, Ph.D. NIP. 19641022 198903 1 003 Tanggal Kelulusan :
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Bogor, Oktober 2009 RA. Leisa Triana H14094003
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama RA. Leisa Triana lahir pada tanggal 16 April 1976 di Jakarta. Penulis anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan H.RM. Inuni Pasha Ayub Bachtiar (Alm) dan Hj. F. Hanidah. Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada SDN Curug I pada Tahun 1988, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cimanggis dan lulus pada tahun 1991. Tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1994 penulis menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 39 Jakarta. Pada tahun 1997 penulis menamatkan pendidikan Diploma III di Akademi Tinggi Ilmu Statistik (AIS) Jakarta, Kemudian penulis menamatkan pendidikan Diploma IV jurusan Statistik Sosial Kependudukan dengan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) pada Tahun 2001 Statistik (STIS). Pada saat ini penulis sedang menjalani Program Pra-S2 (Matrikulasi/Alih Jenjang S1) sebagai salah satu syarat melanjutkan studi di Sekolah Pasca Sarjana Mayor Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Analisis Dampak Pemekaran Wilayah terhadap Pengelompokkan Kecamatan Berdasarkan Beberapa Peubah Sosial Ekonomi di Kabupaten Bogor Tahun 2008. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fifi Diana Thamrin yang telah memberikan segenap waktu, ilmu dan perhatiannya dalam membimbing penulis baik teknis maupun teoritis dalam proses pembuatan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Ibu Wiwiek Rindayanti yang telah menguji hasil karya ini. Semua saran dan kritikan beliau merupakan hal sangat berharga dalam penyempurnaan skripsi ini. Segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kuliah seperjuangan yang telah sangat membantu memberikan kritik dan saran pada saat Seminar Hasil Penelitian skripsi ini. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Annazri yang telah memberi kesempatan, perhatian dan dorongan, Bapak Dedi Supriadi yang terus memberikan motivasi agar pantang menyerah, rekan-rekan BPS Kabupaten Bogor, rekan-rekan BPS Propinsi Jawa Barat dan semua pihak atas segala penyediaan dan pengolahan data yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih dan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada ibunda tercinta, seluruh keluarga besar Cisalak, seluruh keluarga besar Purwokerto, atas kesabaran, dorongan, nasehat dan doa yang dipanjatkan sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ini. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada suami tercinta, Kuntarto Purnomo, serta mutiara-mutiara hidupku, Mayang dan Ahsan. Kesabaran dan dorongan mereka sangat besar
artinya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan. Bogor, Oktober 2009 RA. Leisa Triana H14094003
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Kegunaan Penelitian... 7 1.5. Ruang Lingkup... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 9 2.1. Tinjauan Teori-teori... 9 2.1.1. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi... 9 2.1.2. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.. 10 2.2. Ketimpangan Pembangunan... 14 2.3. Pembangunan Wilayah... 15 2.4. Penelitian Sebelumnya... 18 2.5. Kerangka Pemikiran... 20 III. METODE PENELITIAN... 25 3.1. Jenis dan Sumber Data... 25 3.2. Metode Analisis... 25 3.2.1. Analisis Faktor... 25 3.2.2. Analisis Cluster.... 31 3.3. Definisi Operasional Variabel... 32 IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR... 34 4.1. Kondisi Kependudukan Kabupaten Bogor... 34 4.2. Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Bogor... 34 4.3. Kondisi Sosial Kabupaten Bogor... 35 i