BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak

ANALISIS SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN SOFTWARE EPANET 2.0

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tradisi yang melekat dalam dinamika masyarakat. Air merupakan sumber daya yang

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN

STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA INDUK AIR BERSIH PDAM WILAYAH SOREANG DENGAN PROGRAM EPANET

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanannya dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan Halaman

SISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

ABSTRAK. Kata Kunci : Distribusi Air Bersih, Jenis Pipa dan Kehilangan Energi

BAB III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

PERHITUNGAN DEBIT PADA SISTEM JARINGAN PIPA DENGAN METODA HARDY-CROSS MENGGUNAKAN RUMUS HAZEN-WILLIAMS DAN RUMUS MANNING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

Aliran Melalui Sistem Pipa

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KENDAL

Pelatihan Analisa Jaringan menggunakan software EPANET 2.0 dan Pengenalan Aplikasi perangkat lunak WATERCAD

BAB I PENDAHULUAN. seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini. Dalam pemenuhan air tersebut

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

STUDI ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PEDESAAN SISTEM GRAVITASI MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SULUUN SATU KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Cara Menentukan Diameter Pipa

Pemodelan untuk Penghitungan Headloss Jaringan Pipa Distribusi Air Studi Kasus: Jaringan Distribusi Air PDAM Kota Bandung.

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

ANALISA SISTEM PEMIPAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN DAN KEBUTUHANNYA PADA TAHUN 2064 TUGAS AKHIR

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP -JARING-JARING PIPA- SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN SOFTWARE WATERCAD

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

TPAM SLIDE 7 SISTEM DISTRIBUSI. Prepared by Yuniati, PhD

PANDUAN DASAR WATERCAD VERSI 5

ANALISIS JARINGAN PIPA PDAM DI KOTA SOREANG MENGGUNAKAN PROGRAM EPANET

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA SISTEM PEMIPAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN DAN KEBUTUHANNYA PADA TAHUN 2064 ABSTRAK

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT DAN KEHILANGAN TINGGI TEKANAN (HEAD LOSS) PADA SISTEM JARINGAN PIPA DAERAH LAYANAN PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL TUGAS AKHIR

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

EVALUASI JARINGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA LUBUK PAKAM TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

PELATIHAN ANALISA JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0 MODUL PELATIHAN OLEH: RACHMAD ARDHIANTO, S.T.

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

Pelatihan Analisa Jaringan menggunakan software EPANET 2.0 dan Pengenalan Aplikasi perangkat lunak WATERCAD

APLIKASI SOFTWARE WATERCAD UNTUK PERENCANAAN JARINGAN PIPA DI PERUMAHAN PUNCAK BOROBUDUR KOTA MALNG

Studi Evaluasi dan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Unit Pakis Menggunakan Paket Program WaterCAD

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

SISTEM TRANSMISI. Water conveyance

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BATU PUTIH BAWAH KECAMATAN RANOWULU-BITUNG

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MUNTE KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR DAN JARINGAN TRANSMISI

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA WUWUK BARAT, KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Manembo Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

(STUDI KASUS: Kota Dumai,Riau ) TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Ujian Sarjana Teknik Sipil ANDI ADE PUTRA SIREGAR DISETUJUI OLEH: DOSEN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI ALIRAN AIR BERSIH PADA PERUMAHAN PT.PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN DENGAN KAJIAN PEMBANDING EPANET

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu penyediaan air bersih yang mampu menyediakan air yang dapat

ANALISIS JARINGAN PIPA DENGAN BANTUAN PROGRAM EPANET

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK DESA PLANDIREJO KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KABUPATEN MAROS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM IKK DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH BERDASARKAN PARAMETER DEBIT DAN TEKANAN AIR (STUDI KASUS PERUMAHAN NUSANTARA LESTARI KM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

PENGGUNAAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI UNTUK MENCARI LAJU ALIRAN AIR PADA PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM. Hipolitus Januar Pogo, Bayu Prihandono, Helmi

STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA UNTUK PEMENUHAN AIR BERSIH KELURAHAN HANGA-HANGA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Suluun Tiga Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil dan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Tahap persiapan dimulai dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air dalam kuantitas dan kualitas tertentu dalam melakukan aktivitas dan menopang kehidupannya. Di beberapa daerah, meningkatnya kebutuhan akan air bersih tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas jaringan, penyediaan, dan pelayanan air dengan baik. Hal tersebut telah menimbulkan suatu kesulitan di mana air bersih yang tersedia tidak cukup bagi manusia yang membutuhkannya. Salah satu pusat aktivitas manusia yang membutuhkan banyak air untuk menjalankan kegiatannya adalah gedung. Dalam suatu gedung, manusia menggunakan air untuk minum, memasak, dan untuk kebutuhan di kamar mandi. Air bersih yang dibutuhkan pada suatu gedung bergantung pada jumlah orang yang melakukan aktivitas di dalamnya. Pendistribusian air bersih pada gedung-gedung bertingkat memerlukan suatu instalasi pendistribusian yang mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih secara merata ke seluruh tempat pada gedung. Perbedaan tinggi tiap lantai gedung dari permukaan tanah pada gedung bertingkat tidak sama, ini menyebabkan besar tekanan air bersih yang keluar dari alat plumbing pada tiap lantai tidak sama. Untuk menghasilkan tekanan dan debit air yang optimal dibutuhkan perancangan instalasi yang baik. Untuk mengatasi keadaan ini, diperlukan pembangunan sistem distribusi air yang baik untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi konsumen dan evaluasi 1

2 terhadap sistem penyediaan air bersih yang ada sekarang ini, terutama sistem jaringan pipa distribusinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang mungkin terjadi pada jaringan pipa distribusi sehingga hal tersebut menyebabkan ketidaklancaran pendistribusian air bersih ke tiap lantai. Pasokan air ke konsumen umumnya dilakukan melalui jaringan pipa distribusi air yang biasanya sangat kompleks dalam suatu gedung. Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan perpipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa dan perlengkapan lainnya. Kompleksitas dari jaringan perpipaan ini menghadirkan masalah dalam distribusi debit dan tekanan yang berkaitan dengan kriteria hidrolis yang harus terpenuhi dalam sistem pengaliran air bersih. Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan suatu model sistem jaringan pipa distribusi air yang melibatkan pengetahuan yang menyangkut persamaanpersamaan dalam hidrolika saluran tertutup. Persamaan dasar yang terkait dengan hidrolika ini adalah persamaan kontinuitas dan kekekalan energi. Di samping itu diperlukan juga persamaan lain, yaitu persamaan kehilangan tekanan (headloss). Dengan menggabungkan persamaan-persamaan tersebut dapat dibangun suatu sistem persamaan yang menggambarkan sistem jaringan pipa distribusi air bersih. Dalam perencanaan suatu bangunan bertingkat 3 (tiga) diperlukan suatu rancangan hidrolika tersendiri untuk menganalisis tercapainya kebutuhan air yang merata pada setiap lantai dengan elevasi dan tekanan yang berbeda. Pada tugas akhir ini penulis melakukan studi pada gedung bertingkat 3 (tiga) untuk menganalisis perencanaan plumbing sesuai dengan perhitungan struktur yang telah ada. Analisis

3 sistem pendistribusian air pada gedung bertingkat 3 (tiga) membutuhkan koreksi dan ketelitian dalam perencanaannya, agar kontinuitas kebutuhan air setiap lantai dapat terpenuhi. Untuk mempermudah perencanaan instalasi plumbing, penulis menggunakan software EPANET 2.0. Penulis tertarik meggunakan software EPANET 2.0 karena dengan software ini, dapat mempermudah penulis untuk menghitung debit, kapasitas aliran, kehilangan tekanan (headloss), dan kecepatan aliran. Perhitungan distribusi air menggunakan software EPANET 2.0 dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah, dan akurat dibandingkan dengan melakukan perhitungan step by step secara manual. EPANET 2.0 adalah sebuah software yang dapat melakukan simulasi model sistem distribusi air pada jaringan pipa. EPANET 2.0 memodelkan sistem distribusi air sebagai kumpulan node yang dihubungkan oleh link. Link yang dimaksud adalah pipa, pompa, dan katup (valve). Dengan menggunakan EPANET 2.0, dapat terlihat secara menyeluruh gambaran aliran air yang terjadi pada perpipaan distribusi pada waktu yang berkelanjutan. Sehingga dengan demikian dapat dilakukan evaluasi yang komprehensif terhadap sistem distribusi pada jaringan pipa. Untuk dapat menjalankan simulasi dengan software EPANET 2.0 diperlukan data-data pendukung seperti: peta jaringan, posisi aksesoris, diameter, panjang dan jenis pipa, jenis-jenis katup (valve), dan kebutuhan debit pada tiap node.

4 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud Maksud dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisis sistem pendistribusian air bersih pada bangunan bertingkat 3 (tiga). Analisis dilakukan dengan melihat jumlah debit aliran, tekanan, dan headloss, dari hasil perhitungan step by step dengan analisis hydraulic dan hasil perhitungan dari software EPANET 2.0. Tujuan Tujuan penyusunan tugas akhir ini yaitu: a. Penerapan ilmu hidrolika khususnya mengenai saluran tertutup untuk jaringan air pada gedung bertingkat. b. Menentukan kapasitas kebutuhan dalam suatu gedung sesuai dengan fungsinya. c. Menentukan jenis pompa yang mampu memenuhi kebutuhan pemakaian air. d. Dapat mengontrol nilai head perhitungan manual dengan bantuan software EPANET 2.0.

5 1.3. Ruang Lingkup Pada tugas akhir ini penulis akan membahas mengenai analisis pendistribusian air bersih pada bangunan bertingkat 3 (tiga). Ruang lingkup yang akan dibahas pada tugas akhir ini, yaitu: 1. Menghitung kebutuhan debit air. 2. Menghitung kebutuhan tekanan aliran air bersih pada tiap lantai. 3. Menghitung headloss yang terjadi pada tiap pipa. 4. Menganalisis pompa yang dibutuhkan pada pendistribusian air bersih. 5. Pemodelan jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan software EPANET 2.0. 1.4. Metodologi Penelitian Dalam menganalisis hasil studi ini maka penulis mencari bahan-bahan dan data-data yang diperlukan melalui: 1. Mengumpulkan literatur dari beberapa buku yang berkaitan dengan air bersih dan perpipaan. 2. Mengumpulkan data-data yang diperlukan terdiri dari: a. Data Primer Merupakan data kondisi jaringan dan aliran air bersih yang direncanakan. Data primer yang dibutuhkan antara lain: - Peta jaringan pipa air bersih - Ukuran dan jenis pipa yang digunakan - Volume reservoir - Karakteristik pompa

6 b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari perencanaan bangunan bertingkat 3 (tiga). Data sekunder ini meliputi: - Denah bangunan - Potongan bangunan - Jumlah karyawan, dan lain-lain. 3. Pengolahan Data Untuk pengolahan data dalam tugas akhir ini, hasil perencanaan akan dimasukkan dalam analisis hidraulik dengan menggunakan software EPANET 2.0. Secara umum tahapan dalam analisis jaringan pipa memakai formula Hazen - Williams, Darcy - Weisbach, dan Chezy - Manning, yang juga digunakan dalam EPANET 2.0. a. Hazen Williams Persamaan Hazen Williams dapat ditulis sebagai: Q = C u C HW d 2.63 i 0.54...(1.1) Dengan C u = 0.2785, atau persamaan dapat ditulis sebagai: Q = 0.2785C HW d 2.63 i 0.54...(1.2) dengan, C HW : koefisien Hazen - Williams. Harga C HW berkisar antara 110 hingga 140 untuk pipa normal dan baru. Untuk pipa yang sudah kropos (tuberculoted), harga C HW turun mencapai 90 atau 80 atau bahkan 50 untuk pipa baja dengan lapisan. Satuan C HW = m 0.37 /s. i : kemiringan atau slope garis tengah ( )

7 D Q : diameter pipa : debit aliran Kehilangan energi berdasarkan persamaan Hazen Williams dapat ditulis dalam satuan matrik sebagai: * +...(1.3) b. Persamaan Darcy Weisbach Dengan rumus Chezy: V = C...(1.4) Dengan S = h f /L, R = d /4 untuk pipa dan nilai C =, maka dapat menghasilkan persamaan:...(1.5) dimana, h f = kehilangan energi akibat gesekan dalam pipa, f = koefisien gesek Darcy Weisbach (nilai harga f bergantung pada nilai Re), L = panjang pipa, d = diameter dalam pipa, V = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa, g = kecepatan gravitasi bumi. Kehilangan energi berdasarkan persamaan Darcy - Weisbach dapat ditulis dalam satuan matrik sebagai:...(1.6)

8 c. Penggunaan software EPANET 2.0. Langkah penggunaan software EPANET 2.0 dengan menggambar jaringan pipa, memasukkan jenis pipa yang digunakan, dan parameter-parameter lain (seperti volume reservoir, head pompa, jari-jari elbow dan lain-lain). Selanjutnya kita melakukan eksekusi pada software dan software akan melakukan analisis data-data yang di-input dan menghasilkan parameter-parameter yang diinginkan antara lain debit, tekanan aliran air, headloss yang terjadi, analisis pompa yang dibutuhkan, dll. 4. Membandingkan hasil dari perhitungan menggunakan software EPANET 2.0 dengan perhitungan secara manual.

9 1.5. Sistematika Penulisan 1. Pendahuluan Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan dan metodologi penulisan. 2. Tinjauan Pustaka Merupakan penguraian berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian. Di dalamnya meliputi tentang air bersih, perpipaan, dan perhitungan sistem jaringan pipa. 3. Gambaran Objek Studi Merupakan deskripsi dari kondisi fisik bangunan yang direncanakan, meliputi instalasi/sistem plumbing. Dalam hal ini akan diuraikan mengenai jumlah karyawan dan debit yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitasnya. 4. Metodologi Penelitian Merupakan penguraian mengenai instalasi pipa air bersih dan perhitungan debit air yang dikeluarkan, serta jenis perpipaan yang digunakan. 5. Hasil dan Pembahasan Memaparkan analisis dan hasil yang diperoleh dari evaluasi jaringan distribusi pipa air bersih, dengan software EPANET 2.0. 6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan berisikan rangkuman dan solusi-solusi dari pembahasan masalah. Saran merupakan ide-ide penulis untuk mengatasi masalah yang terjadi.