PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN BENDA ASLI PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I ARTKEL PENELITIAN.

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETEPATAN MEMBACA NOTASI ANGKA MELALUI METODE DRILL PADA LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGUNAKAN MEDIA KONKRET KELAS 1 SD NEGERI NO. 05 NANGA UNGAI. Oleh KUMANG NIM: F

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE DISCOVERY ARTIKEL PENELITIAN OLEH : RINI EKOWATI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 71 PONTIANAK BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR

Keywords : Study interest, skill process approach, Natural sciences

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DI KELAS IV

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN COURSE REVIEW HORAY DI MIN PONTIANAK TENGGARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAINKAN REKORDER MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SD ARTIKEL PENELITIAN

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN OLEH ANASTASIA NORHAYATI NIM F 34212095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN Anastasia, Sukmawati, Zainuddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : anastasiapgsd14@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode inkuiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan selama 3 siklus. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: baseline pada indikator aktivitas fisik sebesar 24,64% ke siklus III 97,10%. Terdapat selisih sebesar 72,46%. Dengan demikian kenaikan aktifitas fisik dapat dikategorikan Tinggi. Baseline pada indikator aktivitas mental sebesar 21,01% ke siklus III 96,36%. Terdapat selisih sebesar 75,35%. Dengan demikian kenaikan aktifitas mental dapat dikategorikan Tinggi. Baseline pada indikator aktivitas emosional sebesar 23,92% ke siklus III 97,83%.Terdapat selisih sebesar 73,91%. Dengan demikian kenaikan aktivitas emosional dapat dikategorikan Tinggi. Kata Kunci : aktivitas, Metode Inkuiri, Ilmu Pengetahuan Alam Abstract: The purpose of this study is to describe the increase in the activity of learners in the learning of Natural Sciences using inquiry methods. This study used a descriptive method of research is the form of action research. This research was conducted for 3 cycles. The results of this study are as follows: baseline physical activity indicator by 24.64% to 97.10% the third cycle. There is a difference of 72.46%. Thus the increase in physical activity can be categorized as "High". Baseline on indicators of mental activity by 21.01% to 96.36% the third cycle. There is a difference of 75.35%. Thus the increase in mental activity can be categorized as "High". Baseline on indicators of emotional activity of 23.92% to 97.83%.Terdapat third cycle difference of 73.91%. Thus the increase in emotional activity can be categorized as "High". Keywords: activity, Methods of Inquiry, Natural Sciences P endidikan adalah investasi sumber daya manusia (SDM) jangka panjang bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Menilai kualitas SDM suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang pendidikan. Kebodohan adalah musuh kejayaan bangsa, oleh karena itu harus diperangi dengan mengadakan revolusi

pendidikan. Berdasarkan refleksi diri disadari kalau selama ini guru kurang memperhatikan aktivitas pembelajaran secara cermat, hal ini dapat dilihat pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri No 12 Merahau Kayan Hulu Sintang khususnya peserta didik kelas IV masih rendah yaitu dari 23 orang peserta didik dapat dijabarkan sebagai berikut ; (1) peserta didik yang melakukan aktivitas fisik adalah 24,64%, (2) peserta didik yang melakukan aktivitas mental adalah 21,01%, (3) peserta didik yang melakukan aktivitas emosional adalah 23,91%,sehingga hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai keseluruhan peserta didik sebelum di lakukan penelitian hanya mencapai 55. Menurut Nasution (2007: 6.4) Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang teratur. Sedangkan menurut T. Raka Joni (dalam Soli Abimanyu, 2008: 2.5) mengartikan Metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian pula menurut Anitah (2008: 5.17) Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Wahab (2009: 83) Metode dapat pula diartikan sebagai proses atau prosedur yang hasilnya adalah belajar atau dapat pula merupakan alat melalui makna belajar menjadi aktif. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, disimpulkan bahwa metode adalah suatu proses atau cara yang digunakan guru dalam pembelajaran agar terjadi interaksi dan proses belajar yang aktif dan efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut Anitah (2008: 5.17) mengungkapkan tujuh macam metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa. Metode tersebut adalah metode ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode karyawisata, dan metode inkuiri. Menurut mereka inkuiri adalah proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan tentang masalahmasalah. Sund (dalam Trianto, 2010: 166) menyatakan bahwa Discovery merupakan bagian dari inquiry, atau inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Sejalan dengan pendapat tersebut, Trianto (2010: 166) menyatakan Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu cara/ proses penyajian yang sistematis dalam pembelajaran dengan melibatkan kemampuan siswa untuk mencari, menyelidiki dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dengan atau tanpa bantuan guru. Tujuan metode inkuiri menurut Sumantri (1999: 165) adalah sebagai berikut: (a) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya, (b) Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya, (c) Melatih siswa menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya. (d) Memberi pengalaman belajar seumur hidup. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan tetapi semua itu dapat diatasi dengan baik jika seorang guru kreatif dalam menggunakannya dan siswa akan terlihat aktif dalam proses belajar mengajar

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Nawawi (2007: 67) menyatakan bahwa Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang sedang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi Arikunto (2013: 135) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian yang dilakukan peneliti ini bersifat kolaboratif Jenis Penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri No 12 Merahau Kayan Hulu Sintang dengan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah: (a) Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV yang sedang melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri, (b) Peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Nomor No 12 Merahau Kayan Hulu Sintang yang berjumlah 23 orang, dengan peserta didik laki-laki yang berjumlah 12 orang, dan peserta didik perempuan yang berjumlah 11orang. Setiap mengadakan penelitian pasti harus melewati langkah-langkah tertentu begitu juga dalam mengadakan penelitian tindakan kelas terdapat langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Susilo (2010:19) menyatakan Ada empat langkah utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (observing), (4) Refleksi (reflecting) Teknik pengumpulan data menurut Nawawi (1985:94-95) Antara lain, teknik observasi langsung, teknik komunukasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung, teknik pengukuran, dan teknik studi dokumenter/biografi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik observasi langsung, yakni cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti saat penelitian tindakan berlangsung dalam pembelajaran. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Lembar observasi, yakni pencatatan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap jenis gejala yang akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi mengenai aktivitas siswa dan lembar observasi bagi guru. Analisis data yang berhubungan dengan aktivitas siswa dilakukan denganmenghitung persentase aktivitas belajar peserta didik baik secara fisik, mental dan emosional. Untuk mencari pensentase tersebut maka digunakan rumus persentasemenurut sebagaiberikut: NP = R X 100 SM Keterangan : NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal darites yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap (NgalimPurwanto, 2010: 102) Analisis data yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengajar dilakukan dengan menentukan rata-rata skor dari lembar observasi guru. Sedangkan analisis data yang berhubungan dengan hasil belajar siswa dilakukan dengan mengumpulkan nilai-nilai tes peserta didik, dari nilai tersebut ditentukan rata-rata kelas. Untuk menentukan rata-rata nilai/skor digunakan rumus sebagaiberikut: X = N Keterangan : = Rata rata hitung N = Jumlah seluruh skor N = Jumlah Item (BurhanNurgiantoro 2009: 64) Dari data-data tersebut kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas digunakan kategori peningkatan aktivitas sebagai berikut: 81-100 = Sangat Tinggi 61-80 = Tinggi 41-60 = Sedang 21-40 = Rendah 1-20 = Sangat Rendah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik terbagi menjadi 3 indikator kinerja yaitu peserta didik yang menyimak penjelasan guru, peserta didik yang mencatat materi pelajaran, dan peserta didik yang membaca materi pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yang besar dari baseline terhadap siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 24,64% pada baseline menjadi 68,12% pada siklus I dengan selisih sebesar 43,48%, kemudian dari siklus I dengan jumlah persentase 68,12% menjadi 89,86% ke siklus II dengan selisih sebesar 21,74%. kemudian dari siklus II dengan jumlah persentase 89,86% menjadi 97,10% ke siklus III dengan selisih sebesar 7,25%. Adapun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus II ialah 72,46%. Dengan demikian kenaikan aktivitas fisik dapat dikatagorikan Tinggi. 2.Aktivitas Mental Aktivitas mental terbagi menjadi 6 indikator kinerja yaitu peserta didik yang mengajukan pertanyaan, peserta didik yang menjawab pertanyaan, peserta

didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, peserta didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari baseline terhadap siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 21,01% pada baseline menjadi 72,46% pada siklus I dengan selisih sebesar 51,45%, kemudian dari siklus I dengan persentase 72,46% menjadi 90,58% ke siklus II dengan selisih sebesar 18,12%, kemudian dari siklus II dengan persentase 90,58% menjadi 96,36% ke siklus III dengan selisih sebesar 5,80%. Adapun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus III ialah 75,35% Dengan demikian kenaikan aktivitas mental dapat dikatagorikan Tinggi. 3.Aktivitas Emosional Aktivitas emosional, terbagi menjadi 4 indikator kinerja yaitu menghargai pendapat teman, peserta didik yang merasa senag mengikuti pembelajaran, kesungguhan dalam berdiskusi, peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yang besar dari baseline terhadap siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 23,91% pada baseline menjadi 80,43% pada siklus I dengan selisih sebesar 56,52%, kemudian dari siklus I dengan persentase 80,43% menjadi 96,74% kesiklus II dengan selisih sebesar 16,30%, kemudian dari siklus II dengan persentase 96,74% menjadi 97,83% kesiklus III dengan selisih sebesar 1,09%.. Adapun selisih keseluruhan dari baseline ke siklus III ialah 73,92%. Dengan demikian kenaikan aktivitas mental dapat dikatagorikan Tinggi. Pembahasan 1. Baseline Penelitian terhadap aktivitas peserta didik ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri No. 12 Merahau Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan dibantu oleh teman sejawat yaitu Ibu Yohana Sandoan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada permasalahan umum yang terjadi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri No. 12 Merahau Kayan Hulu Sintang yaitu belum optimalnya aktivitas peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan sharing bersama guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemudian mengatur jadwal untuk melakukan pengamatan awal untuk mengetahui seberapa besar aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Data pengamatan awal aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alamini akan digunakan sebagai baseline untuk mempermudah melihat hasil dari penelitian yang tertuju pada peningkatan aktivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Neger i No. 12 Merahau Kayan Hulu Sintang. Setelah melakukan pengamatan awal pada tanggal 11 Agustus 2014 terhadap aktivitas peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemudian dilakukan penelitian terhadap aktivitas peserta didik sebanyak 3 siklus, siklus pertama dilakukan pada tanggal 8 September 2014, siklus ke-2 dilakukan pada tanggal 11 September 2014 dan siklus ke-3 dilakukan pada tanggal 15

September 2014. Setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan dengan materi disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data hasil dari pengamatan aktivitas peserta didik yaitu berupa aktivitas fisik, aktivitas mental maupun aktivitas emosional peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam mengamati aktivitas peserta didik yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional menggunakan lembar observasi peserta didik yang berisi indikator aktivitas peserta didik, setelah didapat data mengenai aktivitas peserta didik sesuai dengan indikator yang terdapat pada lembar observasi peserta didik kemudian data tersebut dianalisis menggunakan perhitungan persentase, begitu pula data yang diperoleh pada pengamatan awal dianalisis menggunakan perhitungan persentase yang kemudian digunakan sebagai baseline. Tabel 1 Hasil Observasi Awal Terhadap Aktivitas Peserta didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebelum Menggunakan Metode Inkuiri No Indikator Aktivitas Pembelajaran 1 Aktivitas Fisik a. Peserta Didik menyimak Penjelasan Guru b. Peserta Didik mencatat Pembelajaran c. Peserta Didik membaca materi pelajaran Baseline Muncul % Tdk Muncul % 6 26,09 17 73,91 6 26,09 17 73,91 5 21,74 18 78,26 rata-rata 24,64 75,36 2 Aktivitas Mental a. Peserta Didik yang mengajukan pertanyaan b. Peserta Didik yang menjawab pertanyaan c. Peserta Didik mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh d. Peserta Didik yang memberikan pendapat e. Peserta Didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya f. Peserta Didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari 5 21,74 18 78,26 3 13,04 20 86,96 6 26,09 17 73,91 5 21,74 18 78,26 8 34,78 15 65,22 2 8,70 21 91,30 rata-rata 21,01 78,99 3 Aktivitas Emosional

a. Menghargai pendapat teman 4 17,39 19 82,61 b. Peserta Didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran 7 30,43 16 69,57 c. Kesungguhan dalam berdiskusi 6 26,09 17 73,91 d. Peserta Didik yang bersemangat dalam mengikuti Pembelajaran 5 21,74 18 78,26 rata-rata 23,91 76,09 rata-rata aktivitas 1,2,3 23,19 76,81 100,00 Base Line 80,00 60,00 40,00 20,00-24,64 21,01 23,91 Fisik Mental Emosional Base Line Grafik 1 Hasil Observasi Awal Terhadap Aktivitas Peserta didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebelum Mengunakan Metode Inkuiri 2. Hasil Penelitian Siklus I Tabel 2 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Pembelajaran Peserta didik Siklus I No Indikator Aktivitas Pembelajaran Siklus I Muncul % Tdk Muncul % 1 Aktivitas Fisik a. Peserta Didik menyimak Penjelasan Guru b. Peserta Didik mencatat Pembelajaran c. Peserta Didik membaca materi pelajaran 12 52,17 11 47,83 16 69,57 7 30,43 19 82,61 4 17,39

rata-rata 2 Aktivitas Mental a. Peserta Didik yang mengajukan pertanyaan b. Peserta Didik yang menjawab pertanyaan c. Peserta Didik mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh d. Peserta Didik yang memberikan pendapat e. Peserta Didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya f. Peserta Didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari rata-rata 3 Aktivitas Emosional a. Menghargai pendapat teman b. Peserta Didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran c. Kesungguhan dalam berdiskusi d. Peserta Didik yang bersemangat dalam mengikuti Pembelajaran rata-rata rata-rata aktivitas 1,2,3 68,12 31,88 12 52,17 11 47,83 15 65,22 8 34,78 20 86,96 3 13,04 17 73,91 6 26,09 19 82,61 4 17,39 17 73,91 6 26,09 72,46 27,54-20 86,96 3 13,04 19 82,61 4 17,39 17 73,91 6 26,09 18 78,26 5 21,74 80,43 19,57 73,67 26,33 Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut 100,00 50,00-68,12 72,46 73,67 Fisik Siklus I Mental Emosional Grafik 2 Aktivitas Pembelajaran pada siklus I Siklus I

Berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai aktivitas pembelajaran yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional dapat dijabarkan lagi menjadi indikator kinerja pada setiap aspek yang diamati. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi setiap jenis aktivitas belajar : (1) Pada indikator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja yaitu :peserta didik yang menyimak penjelasan guru, peserta didik yang mencatat materi pelajaran, peserta didik yang membaca materi pelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase baseline dari 24,64% meningkat menjadi 68,12% pada siklus I. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Peserta didik yang menyimak penjelasan guru pada baseline sebesar 26,09% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 52,17%. Terdapat selisih sebesar 39,13%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Cukup Tinggi, (b) Peserta didik yang mencatat materi pelajaran pada baseline sebesar 26,09% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 69,57%. Terdapat selisih sebesar 43,48%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Tinggi, (c) Peserta didik yang membaca materi pelajaran pada baseline sebesar 21,74% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 82,61%. Terdapat selisih sebesar 60,87%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Sangat Tinggi. (2) Pada indikator aktivitas mental, terbagi menjadi 6 indikator kinerja yaitu peserta didik yang mengajukan pertanyaan, peserta didik yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, peserta didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase baseline dari 21,01% meningkat menjadi 72,46% pada siklus 1. Selisih persentase lebih jelas dapat dilihat dibawah ini : (a) Peserta didik yang mengajukan pertanyaan pada baseline sebesar 21,74% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 52,17%. Terdapat selisih sebesar 30,43%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam Cukup Tinggi, (b) Peserta didik yang yang menjawab pertanyaan pada baseline sebesar 13,04% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 65,22%. Terdapat selisih sebesar 52,17%.Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Sangat Tinggi, (c) Peserta didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh pada baseline sebesar 26,09% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 86,96%. Terdapat selisih sebesar 60,87%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Sangat Tinggi, (d) Peserta didik yang memberikan pendapatdengan tepat pada baseline sebesar 21,74% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 73,91%. Terdapat selisih sebesar 52,17%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Tinggi, (e) Peserta didikberdiskusi dengan teman sekelompoknya pada baseline sebesar 34,78 % sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 82,61%. Terdapat selisih sebesar 47,83%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Sangat Tinggi, (f) Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada baseline sebesar 8,70% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 73,91%. Terdapat selisih sebesar 65,22 %. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Tinggi. (3) Pada indikator aktivitas emosional, terbagi menjadi 4 indikator kinerja

yaitu menghargai pendapat teman, peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran, kesungguhan dalam berdiskusi, peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase baseline dari 23,91% meningkat menjadi 73,67% pada siklus I. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Menghargai pendapat temanpada baseline sebesar 17,39% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 86,96%, terdapat selisih sebesar 69,57%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran pada baseline sebesar 30,43% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 82,61%,terdapat selisih sebesar 52,17%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori Sangat tinggi, (c) Kesungguhan dalam berdiskusi pada baseline sebesar 26,09% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 73,91% terdapat selisih sebesar 47,83%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori tinggi, (d) Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran pada baseline sebesar 21,74% pada siklus I meningkat menjadi 78,26%, terdapat selisih sebesar 56,52%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I termasuk ke dalam kategori tinggi. 3. Hasil Penelitian Siklus II Tabel 3 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Pembelajaran Peserta didik Siklus II No Indikator Pembelajaran Aktivitas Baseline 1 Aktivitas Fisik a. Peserta Didik menyimak Penjelasan Guru b. Peserta Didik mencatat Pembelajaran c. Peserta Didik membaca materi Muncul % Tdk Muncul % 21 91,30 2 8,70 20 86,96 3 13,04 21 91,30 2 8,70 pelajaran rata-rata 89,86 10,14 2 Aktivitas Mental a. Peserta Didik yang mengajukan pertanyaan 20 86,96 3 13,04 b. Peserta Didik yang menjawab pertanyaan 19 82,61 4 17,39 c. Peserta Didik mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh 21 91,30 2 8,70 d. Peserta Didik yang memberikan pendapat 21 91,30 2 8,70 e. Peserta Didik yang berdiskusi 23 100,00 0 -

dengan teman sekelompoknya f. Peserta Didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah 21 91,30 2 8,70 dipelajari rata-rata 90,58 9,42 3 Aktivitas Emosional - a. Menghargai pendapat teman 22 95,65 1 4,35 b. Peserta Didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran 21 91,30 2 8,70 c. Kesungguhan dalam berdiskusi 23 100,00 0 - d. Peserta Didik yang bersemangat dalam mengikuti 23 100,00 0 - Pembelajaran rata-rata 96,74 3,26 rata-rata aktivitas 1,2,3 92,39 7,61 Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut Siklus II 81,00 61,00 41,00 21,00 1,00 89,00 90,58 92,39 Fisik Mental Emosional Grafik 3 Aktivitas Belajar pada Siklus II Siklus II Berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai aktivitas pembelajaran yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional dapat dijabarkan lagi menjadi indikator kinerja pada setiap aspek yang diamati. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi setiap jenis aktivitas belajar : (1) Pada indikator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja yaitu : peserta didik yang menyimak penjelasan guru, peserta didik yang mencatat materi pelajaran, dan peserta didik yang membaca materi pelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus I dari 68,12% meningkat menjadi 89,86% pada siklus II. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Peserta didik yang menyimak penjelasan guru pada Siklus I sebesar 52,17% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91,30%. Terdapat selisih sebesar 39,13%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang mencatat materi pelajaran pada Siklus I sebesar 69,57% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 86,96%. Terdapat selisih sebesar 17,39%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Peserta didik yang membaca materi pelajaran pada Siklus I sebesar 82,61% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91,30% terdapat selisih 8,70% Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk

ke dalam kategori Sangat Tinggi. (2) Pada indikator aktivitas mental, terbagi menjadi 6 indikator kinerja yaitu peserta didik yang mengajukan pertanyaan, peserta didik yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, peserta didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus I dari 72,46% meningkat menjadi 90,58% pada siklus II. Selisih persentase lebih jelas dapat dilihat dibawah ini : (a) Peserta didik yang mengajukan pertanyaan pada Siklus I sebesar 52,17% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 86,96%. Terdapat selisih sebesar 34,78%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang yang menjawab pertanyaan pada Siklus Isebesar 65,22% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,61%. Terdapat selisih sebesar 17,39%.Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Peserta didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh pada Siklus I sebesar 86,96% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91,30%. Terdapat selisih sebesar 4,35%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (d) Peserta didik yang memberikan pendapat dengan tepat pada siklus I sebesar 73,91% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91,30%. Terdapat selisih sebesar 17,39%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (e) Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknya pada Siklus Isebesar 82,61% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Terdapat selisih sebesar 17,39%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (f) Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada Siklus I sebesar 73,91% sedangkan pada siklus II tetap menjadi 91,30%. Terdapat selisih sebesar 17,39%.Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. (3) Pada indikator aktivitas emosional, terbagi menjadi 4 indikator kinerja yaitu menghargai pendapat teman, peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran, kesungguhan dalam berdiskusi, peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus I dari 80,43% meningkat menjadi 96,74% pada siklus II. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Menghargai pendapat teman pada Siklus I sebesar 86,96% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95,65%, terdapat selisih sebesar 8,70%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran pada Siklus I sebesar 82,61% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 91,30%, terdapat selisih sebesar 8,70%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Kesungguhan dalam berdiskusi pada Siklus I sebesar 73,91% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 100% terdapat selisih sebesar 26,09%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (d) Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran pada Siklus I sebesar 78,26% pada siklus II meningkat menjadi 100%, terdapat selisih sebesar 21,74%. Peningkatan yang terjadi pada siklus II termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.

4. Hasil Penelitian Siklus III Tabel 4 Hasil Observasi Indikator Kinerja Aktivitas Pembelajaran Peserta didik Siklus III No Indikator Aktivitas Pembelajaran 1 Aktivitas Fisik a. Peserta Didik menyimak Penjelasan Guru Baseline Muncul % Tdk Muncul 22 95,65 1 4,35 b. Peserta Didik mencatat Pembelajaran 22 95,65 1 4,35 c. Peserta Didik membaca materi pelajaran 23 100,00 0 - rata-rata 97,10 2,90 2 Aktivitas Mental a. Peserta Didik yang mengajukan pertanyaan b. Peserta Didik yang menjawab pertanyaan c. Peserta Didik mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh d. Peserta Didik yang memberikan pendapat e. Peserta Didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya f. Peserta Didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari 22 95,65 1 4,35 21 91,30 2 8,70 22 95,65 1 4,35 23 100,00 0-23 100,00 0-22 95,65 1 4,35 rata-rata 96,38 3,62 3 Aktivitas Emosional - a. Menghargai pendapat teman 22 95,65 1 4,35 b. Peserta Didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran 22 95,65 1 4,35 c. Kesungguhan dalam berdiskusi 23 100,00 0 - d. Peserta Didik yang bersemangat dalam mengikuti Pembelajaran 23 100,00 0 - rata-rata 97,83 2,17 rata-rata aktivitas 1,2,3 97,10 2,90 %

Tabel tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00-97,10 96,38 97,10 Fisik Siklus III Mental Emosional Grafik 3 Aktivitas Belajar pada Siklus III Siklus III Berdasarkan data observasi yang diperoleh mengenai aktivitas pembelajaran yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional dapat dijabarkan lagi menjadi indikator kinerja pada setiap aspek yang diamati. Berikut ini akan dijelaskan hasil observasi setiap jenis aktivitas belajar. (1) Pada indikator aktivitas fisik, terbagi menjadi 3 indikator kinerja yaitu : peserta didik yang menyimak penjelasan guru, peserta didik yang mencatat materi pelajaran, dan peserta didik yang membaca materi pelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus II dari 89,86% meningkat menjadi 97,10% pada siklus III. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Peserta didik yang menyimak penjelasan guru pada Siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 95,65%. Terdapat selisih sebesar 4,35%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang mencatat materi pelajaran pada Siklus II sebesar 86,96% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 95,65%. Terdapat selisih sebesar 8,70%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Peserta didik yang membaca materi pelajaran pada Siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 100% terdapat selisih 8,70% Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori Sangat Tinggi. (2) Pada indikator aktivitas mental, terbagi menjadi 6 indikator kinerja yaitu peserta didik yang mengajukan pertanyaan, peserta didik yang menjawab pertanyaan, peserta didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, peserta didik yang berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus II dari 90,58% meningkat menjadi 96,38% pada siklus III. Selisih persentase lebih jelas dapat dilihat dibawah ini : (a) Peserta didik yang mengajukan pertanyaan pada Siklus II sebesar 86,96% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 95,65%. Terdapat selisih sebesar 8,70%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang yang menjawab pertanyaan pada Siklus II sebesar 82,61% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 91,30%. Terdapat selisih sebesar 8,70%.Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Peserta

didik yang mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh pada Siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 95,65%. Terdapat selisih sebesar 4,35%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (d) Peserta didik yang memberikan pendapat dengan tepat pada siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Terdapat selisih sebesar 8,70%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (e) Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknya pada Siklus II sebesar 100% sedangkan pada siklus III tidak terdapat peningkatan yaitu tetap 100% Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (f) Peserta didik yang dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada Siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus III tetap menjadi 95,65%. Terdapat selisih sebesar 4,35%.Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. (3) Pada indikator aktivitas emosional, terbagi menjadi 4 indikator kinerja yaitu menghargai pendapat teman, peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran, kesungguhan dalam berdiskusi, peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian yang telah diperoleh sudah tercapai, yaitu dari rata-rata persentase Siklus II dari 96,74% meningkat menjadi 97,83% pada siklus III. Adapun selisih persentase lebih jelas seperti dibawah ini : (a) Menghargai pendapat teman pada Siklus II sebesar 95,65% sedangkan pada siklus III tetap menjadi 95,65%, tidak terdapat selisih. Peningkatan yang terjadi pada siklus III Itermasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (b) Peserta didik yang merasa senang mengikuti pembelajaran pada Siklus II sebesar 91,30% sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 95,65%, terdapat selisih sebesar 4,35%. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (c) Kesungguhan dalam berdiskusi pada Siklus II sebesar 100% sedangkan pada siklus III tetap menjadi 100% tidak terdapat selisih.peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (d) Peserta didik yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran pada Siklus II sebesar 100% pada siklus III tetap menjadi 100%, tidak terdapat selisih. Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan (1) Terdapat peningkatan aktivitas fisik peserta didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan Metode Inkuiri pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 12 Merahau Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang mengalami peningkatan dari baseline 24,64% ke siklus III 97,10% yaitu 72,46% meningkat dengan kategori tinggi, (2) Terdapat peningkatan aktivitas mental peserta didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan Metode Inkuiri pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 12 Merahau Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang mengalami peningkatan dari baseline 21,01% ke siklus III 96,36% yaitu 75,35% meningkat dengan kategori tinggi, (3) Terdapat peningkatan aktivitas emosional peserta didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan Metode Inkuiri pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 12 Merahau Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang

mengalami peningkatan dari baseline 23,92% ke siklus III 97,83% yaitu 73,91% meningkat dengan kategori tinggi. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : (1) Proses pembelajaran guru harus secara aktif, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara mental dan emosional.dapat melibatkan siswa, (2) Guru seyogjanya menggunakan strategi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mendorong pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa untuk melakukan aktivitas, (3) Aktivitas belajar siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh karena itu, hendaknya guru dapat mengaktifkan siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran ilmu Pengetahuan Alam terutama menggunakan Metode Inkuiri agar pembelajaran lebih bermakna dan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga siswa dapat berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Abimanyu, Soli. (2008). Strategi Pembelajaran.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Anitah, Sri. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hadari Nawawi. (2007 ). Metode penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Ngalim, Purwanto. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nurgiyantoro Burhan,dkk.(2009).Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media. Wahab, Abdul Aziz. (2009). Metode dan Model-model mengajar IPS. Bandung : Alfabeta Susilo. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka