PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN INTERMETALIK AlFeNi SEBAGAI BAHAN KELONGSONG BAHAN BAKAR

FORMASI FASA DAN MIKROSTRUKTUR BAHAN STRUK- TUR PADUAN ALUMINIUM FERO-NIKEL HASIL PROSES SINTESIS

PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAHAN STRUKTUR PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL DENGAN PENGUATAN FASA KEDUA DAN STRUKTUR BUTIR

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT BAHAN PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

SINTESIS PADUAN AIFeNi DEN CAN METODA PELEBURAN

PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAHAN STRUKTUR PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL DENGAN PENGUATAN FASE KEDUA DAN STRUKTUR BUTIR

SINTESIS PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL SEBAGAI BAHAN STRUKTUR CLADDING ELEMEN BAKAR NUKLIR

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR FASA PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGEMBANGAN PADUAN AlFeNi SEBAGAI BAHAN STRUKTUR INDUSTRI NUKLIR

REAKSI TERMOKIMIA PADUAN AlFeNi DENGAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKRO- STRUKTUR U-Mo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

ANALISIS SIFAT TERMAL PADUAN AlFeNi SEBAGAI KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL PADUAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%) DAN AlFe(2,5%)Ni(1,5%)Mg(1%) UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

PENCIRIAN PADUAN ALUMINIUM-BESI-NIKEL SEBAGAI KELONGSONG ELEMEN BAICAR BERDENSITAS TINGGI ASEP ARY RAMMELYADI

ANALISIS MIKROSTRUKTUR DAN KIMIA TERHADAP HASIL KOROSI PADA INGOT AlFeNiMg

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS

KARAKTERISASI PADUAN U-7%Mo DAN U-7%Mo-x%Si (x = 1, 2, dan 3%) HASIL PROSES PELEBURAN DALAM TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

PENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

PENGARUH UNSUR Zr PADA PADUAN U-Zr DAN INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Al TERHADAP PEMBENTUKAN FASA

4.1 ANALISA STRUKTUR MIKRO

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

PENGARUH KANDUNGAN Nb DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR DALAM PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADUAN U-Zr-Nb

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROSES QUENCHING TERHADAP LAJU KOROSI BAHAN BAKAR PADUAN UZr

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH UNSUR ALUMINIUM DALAM KUNINGAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN TARIK, DAN STRUKTUR MIKRO

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL (Ni) TERHADAP STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, DAN KEKERASAN PADA PADUAN Al (2-x) FeNi (1+x)

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tara PELEBURAN

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

KEUNGGULAN SIFAT METALURGI DAN LAJU KOROSI PADUAN AlMgSi UNTUK KELONGSONG BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al DENSITAS 4,8 gu/cm 3

Pengaruh Penambahan Yttrium Terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanik Dan Ketahanan Termal Pada Paduan Mg-6Zn Sebagai Aplikasi Engine Block

PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er 2 O 3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO 2 + Er 2 O 3

BAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

KETAHANAN KOROSI BAHAN STRUKTUR AlMg-2 DALAM MEDIA AIR PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENDINGINAN

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

KARAKTERISASI SIFAT TERMAL DAN MIKROS- TRUKTUR PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 DENGAN PADUAN ALMGSI SEBAGAI KELONGSONG

Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN

BAB IV DATA DAN ANALISA

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

Background 12/03/2015. Ayat al-qur an tentang alloy (Al-kahfi:95&96) Pertemuan Ke-2 DIAGRAM FASA. By: Nurun Nayiroh, M.Si

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA ALUMINIUM PADUAN HASIL REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS SKRIPSI

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

KAJIAN PENDAHULUAN PEMBUATAN PADUAN Fe-Ni-Al DARI BAHAN BAKU FERRONIKEL PT. ANTAM Tbk. TUGAS AKHIR. Fiksi Sastrakencana NIM :

PENGARUH KANDUNGAN MOLIBDENUM TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN KAPASITAS PANAS INGOT PADUAN UMo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE DISPERSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

Perilaku Mekanik Tembaga Fosfor C1220T-OL Pada Proses Annealing dan Normalizing

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr3Mo3Ni

Pengaruh Solution treatment Singkat pada Paduan Al-Si-Mg : Sebuah Studi Awal

PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN INGOT SERTA MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING - DEHIDRIDING

PEMBENTUKAN SINGLE PHASE PADUAN U7Mo.xTi DENGAN TEKNIK PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S PADA PRESSURE VESSEL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

STUDI SIFAT BAHAN BAKAR URANIUM SILISIDA AKIBAT IRADIASI

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI FASE PADUAN U-7%Mo-x%Zr (x = 1, 2, 3% berat) HASIL PROSES PELEBURAN

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ANODA KORBAN ALUMINIUM GALVALUM III TERHADAP LAJU KOROSI PELAT BAJA KARBON ASTM A380 GRADE C

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

KARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- 0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN

PENENTUAN LAJU KOROSI PADA SUHU 150 ac UNTUK BAHAN STRUKTUR AIMg2 PASCA PERLAKUAN PANAS

BAB IV HASIL PENGUJIAN

PENGARUH KANDUNGAN Fe DAN Mo TERHADAP KETAHANAN KOROSI INGOT PADUAN ZIRLO-Mo DALAM MEDIA UAP AIR JENUH

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM 6061 HASIL FRICTION WELDING ABSTRACT

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH DERAJAT DEFORMASI TERHADAP STRUKTUR MIKRO, SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON AISI 1010 TESIS

Transkripsi:

Urania PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM M. Husna Al Hasa Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir- BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM. Pengembangan bahan struktur cladding berbasis aluminium dilakukan dengan memvariasikan kadar unsur Ni yang dapat mengakibatkan perubahan sifat logam terutama sifat mekanik, sifat fisik dan sifat termal. Penelitian dan pengembangan bahan struktur ini bertujuan untuk mendapatkan bahan yang memiliki sifat mekanik dan ketahanan korosi yang relatif baik. Pengujian sifat kekerasan bahan struktur berbasis aluminium AlFeNi dilakukan dengan menggunakan metoda Vicker. Pengamatan mikrostruktur dilakukan dengan metalografik-optikal. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan potentiostat. Analisis sifat termal dilakukan berdasarkan pola sifat kapasitas panas bahan. Hasil pengujian sifat kekerasan menunjukan paduan AlFeNi dengan kadar 2Fe1Ni, 2Fe2Ni, 2Fe3Ni dan 2Fe4Ni masing-masing berkisar 50HV, 53 HV, 58HV dan 64HV. Sifat kekerasan paduan AlFeNi menunjukkan peningkatan dengan meningkatnya unsur pemadu Ni dalam paduan. Hasil pengamatan metalografik-optikal memperlihatkan mikrostruktur paduan mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya kadar Ni dalam paduan. Mikrostruktur dengan kadar 2Fe1Ni, 2Fe2Ni, 2Fe3Ni dan 2Fe4Ni memperlihatkan struktur butir berbentuk dendrit yang cenderung mengecil. Hasil pengamatan dengan potentiostat menununjukkan laju korosi paduan aluminium 2Fe1Ni berkisar 0,064 mpy, 2Fe2Ni berkisar 0,16 mpy, 2Fe3Ni berkisar 0,39 mpy dan 2Fe4Ni berkisar 0,96 mpy. Laju korosi paduan AlFeNi cenderung meningkat dengan meningkatnya kadar Ni dalam paduan. Hasil analis pola sifat kapasitas panas aluminium dan paduan aluminium pada berbagai temperatur hingga mencapai pada 400 o C menggunakan differential scanning calorimetry memperlihatkan kecenderungan perubahan pola yang relatif sama. sifat termal paduan AlFeNi relatif stabil dan cenderung relatif sama dengan pola sifat termal Al. Sifat termal paduan AlFeNi tampak tidak mengalami perubahan yang berarti meskipun pada temperatur yang lebih tinggi hingga pada temperatur 240 o C. Kata kunci : Pengaruh Ni, kekerasan, laju korosi, stabilitas panas. ABSTRACT EFFECT OF Ni CONTENT ON THE HARDNESS, CORROSION RATE AND HEAT STABILITY OF CLADDING STRUCTURE MATERIAL WITH AN ALUMINUM BASE ALLOY. The development of cladding structure material with an aluminum base alloy was performed by variation of Ni content in the alloy. Various of Ni content in alloy will generates material properties changes in mechanichal, physical and thermal. The investigation and development of cladding structure material was studied in order to get materials which have good mechanical properties and corrosion resistance.the 56

ISSN 0852-4777 Pengaruh Bentuk Kadar Ni terhadap Sifat Kekerasan, Laju Korosi dan Stabilitas Panas Bahan Struktur Berbasis Aluminium (M. Husna Al Hasa) examination of the hardness of AlFeNi structure materials was observed using Vickers method. The microstructure observation was performed by optical metallography. The corrosion rate measurement was done by the potentiostat. The thermal analysis was done based on specific heat pattern. The hardness examination results of AlFeNi alloy with 1%, 2%, 3%, 4%wt Ni contents were respectively about 50 HV, 53 HV, 58 HV and 64 HV. The hardness of AlFeNi alloy showed improvement with increasing Ni content in the alloy. Result of optical metallographic observation showed microstructure of AlFeNi alloy change along with the increasing of Ni content in the alloy. Microstructure of the AlFeNi alloy with 1%, 2%, 3% and 4%wt Ni contents showed that grain structure was dendritic formed inclined smaller. The corrosion rate observation result of the AlFeNi alloy with 2%, 3% and 4%wt Ni contents were about 0.064 mpy, 0,16 mpy, 0,39 mpy and 0,96 mpy. The corrosion rate of AlFeNi alloy showed tend to increase with increasing of Ni content in the alloy. The specific heat analysis result of the aluminium and aluminium alloy at the variation temperature up to 400 o C showed tendency of specific heat pattern changes were relatively the same. Thermal properties of AlFeNi alloy was relatively stable and its pattern relatively the same with the aluminum. The AlFeNi alloy without any thermal properties changes although at the higher temperature up to 240 o C. Key words : Ni influence, hardness, corossion velocity, heat stability. PENDAHULUAN Penelitian dan pengembangan bahan struktur cladding untuk bahan bakar reaktor riset terus dilakukan oleh berbagai pihak didunia seiring dengan pengembangan bahan bakar maju berdensitas tinggi. Pengembangan bahan struktur cladding ini diharapkan akan mendapatkan paduan logam yang memiliki kekuatan dan ketahan korosi yang relatif baik. Bahan struktur cladding yang berfungsi sebagai pengungkung gas hasil fisi harus memiliki sifat mekanik yang memadai, ketahanan korosi, stabilitas panas dan sifat penghantar panas yang relatif baik. Sifat mekanik cladding bahan bakar reaktor riset diharapkan memiliki kekerasan diatas 50 HV dan laju korosi yang serendah mungkin. Bahan struktur cladding yang relatif mendekati kriteria sebagaimana tersebut di atas, antara lain logam paduan berbasis aluminium [1]. Paduan logam berbasis aluminium yang berpotensi untuk digunakan sebagai cladding bahan bakar berdensitas tinggi antara lain, seperti paduan logam AlFeNi [2]. Pengembangan bahan bakar maju berdensitas tinggi dilakukan untuk mengkonversi pemakaian uranium pengayaan tinggi ke pemakaian uranium pengayaan rendah searah dengan program RERTR (Reduced Enrichment for Research and Test Reactors) [3,4]. Berbagai pihak di dunia telah mengembangkan bahan bakar berdensitas tinggi dengan menggunakan bahan struktur cladding paduan AlFeNi [5]. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan bahwa paduan AlFeNi memiliki sifat mekanik dan ketahanan korosi yang relatif lebih baik [5,6]. Penelitian ini akan melakukan kajian secara eksperimen tentang pengaruh kadar Ni terhadap sifat mekanik, laju korosi dan stabilitas panas paduan AlFeNi. Raynor dan Mondolfo menjelaskan melalui diagram fasa sistem biner dan terner Al-Fe-Ni [7,8] bahwa komposisi paduan akan berpengaruh terhadap pembentukan senyawa fasa yang akan berdampak pada sifat bahan terutama sifat mekanik, fisik dan termal. Sifat mekanik bahan cenderung akan semakin meningkat dengan semakin bertambah kadar komposisi paduan. Komposisi paduan akan memberikan kontribusi terhadap perubahan mikrostruktur fasa logam. Bentuk dan besar mikrostruktur butir akan sangat berkaitan dengan perubahan sifat mekanik terutama kekuatan dan kekerasan bahan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan eksperimen bertujuan untuk mendapatkan paduan logam berbasis 57

Urania aluminium sebagai cladding bahan bakar reaktor riset yang memiliki kekuatan dan ketahan korosi yang relatif baik. TEORI Reaksi fasa eutektik aluminium dengan nikel seperti ditunjukkan pada Gambar 1, mulai terjadi pada temperatur 640 o C dengan kadar nikel sekitar 6% berat dan batas larut padat Ni dalam fasa (Al) maksimum 0,04 %. Temperatur di bawah 847 o C pada daerah komposisi 42 % Ni akan terbentuk fasa (NiAl 3 ) seluruhnya. Temperatur di atas 640 o C hingga 847 o C dengan komposisi Ni di atas 6 % dan di bawah 42% terbentuk fasa L+. Apabila kadar Ni dalam paduan melebihi batas larut padat di atas 0,04 % akan terbentuk fasa (NiAl 3 ). Fasa mulai terberntuk pada daerah komposisi 0,04-42 % berat Ni di bawah temperatur 640 o C. Fasa ini merupakan hasil transformasi dari pemaduan Al dan Ni yang mengikuti reaksi fasa eutectic, yaitu L +. Besarnya fasa sangat dipengaruhi oleh tingkat prosentase kadar Ni dalam paduan. Kadar Ni semakin tinggi mengakibatkan semakin memperbesar jumlah fasa dalam paduan. Temperatur di bawah 847 o C pada daerah komposisi di atas 42 % dan di bawah 59,2 % Ni terbentuk fasa NiAl 3 +Ni 2 Al 3. Pada temperatur dibawah 1133 o C dengan komposisi antara di atas 59,2 % hingga 60 % Ni terjadi pembentukan fasa Ni 2 Al 3 seluruhnya. Pada daerah komposisi di atas 60 % Ni akan terbentuk fasa Ni 2 Al 3 +NiAl. Reaksi fasa eutectik paduan aluminium dan besi mulai terjadai pada temperatur 652 o C dengan kadar 1,8 % Fe dan membentuk fasa padat + yaitu Al+FeAl 3. Fasa memiliki batas kemampuan larut padat (solid solubility) Fe dalam fasa α (Al) sampai maksimum 0,04%Fe pada temperatur 652 o C. Fasa + mulai terberntuk pada daerah komposisi 0,04-37 % berat Fe di bawah temperatur 652 o C. Fasa + ini merupakan hasil transformasi dari pemaduan Al dan Fe yang mengikuti reaksi fasa eutectic, yaitu L +. Besarnya fasa dan sangat dipengaruhi oleh kadar Fe sebagai unsur pemadu. Kadar Fe yang semakin tinggi mengakibatkan semakin memperbesar jumlah fasa dalam paduan. Gambar 1. Diagram fasa biner Al-Ni [8] 58

ISSN 0852-4777 Pengaruh Bentuk Kadar Ni terhadap Sifat Kekerasan, Laju Korosi dan Stabilitas Panas Bahan Struktur Berbasis Aluminium (M. Husna Al Hasa) TATAKERJA Pengembangan bahan struktur berbasis aluminium dilakukan dengan memvariasikan kadar unsur Ni yang dapat mengakibatkan perubahan sifat logam terutama sifat mekanik, sifat fisik dan sifat termal. Bahan dasar Aluminium dipadukan melalui proses sintesis dengan unsur pemadu Fero dan Nikel berdasarkan persentase kadar berat unsur pemadu, yaitu 2%Fe1%Ni, 2%Fe2%Ni, 2%Fe3%Ni dan 2%Fe4%Ni. Pemaduan dilakukan bertahap dengan cara proses penekanan mekanik dan peleburan dalam suasana gas inert. Peleburan dilakukan secara berulang untuk menghasilkan paduan yang relatif homogen. Proses pemaduan menghasilkan paduan AlFeNi dalam bentuk ingot. Ingot paduan AlFeNi sebagai spesimen uji terlebih dahulu permukaannya dibersihkan dan dihaluskan menggunakan mesin gerinda dan poles serta etsa. Pengetsaan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan etsa Keller yang terdiri dari 2 ml HF, 3 ml HCl, 5 ml HNO 3 dan 90 ml H 2 O. Ingot paduan AlFeNi hasil poles dan etsa dilakukan pengamatan dan pengujian. Pengujian sifat kekerasan bahan struktur berbasis paduan aluminium AlFeNi dilakukan dengan menggunakan metoda Vickers. Pengamatan mikrostruktur dilakukan dengan metalografik menggunakan mikroskop-optik. Pengukuran laju korosi paduan AlFeNi dilakukan dengan menggunakan potensiostat dan stabilitas termal dianalisis berdasarkan pola sifat kapasitas panas bahan hasil pengukuran dengan differential scanning calorimetry. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan kekerasan terhadap paduan AlFeNi pada berbagai konsentrasi paduan dilakukan dengan menggunakan metoda Vickers seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Pengamatan mikrostruktur paduan AlFeNi secara metalografi-optik ditunjukkan pada Gambar 3. Pengukuran laju korosi paduan AlFeNi dengan potensiostat ditunjukkan pada Gambar 4. Analisis sifat termal paduan AlFeNi berdasarkan perubahan pola kapasitas panas ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 2 memperlihatkan variasi sifat kekerasan paduan AlFeNi hasil pemaduan dengan berbagai konsentrasi Ni. Sifat kekerasan paduan AlFeNi cenderung meningkat dengan semakin tinggi kadar Ni dalam paduan. Sifat kekerasan paduan AlFeNi mencapai 64 HV dengan konsentrasi (2%Fe, 4%Ni). Hal ini terjadi karena paduan AlFeNi mengalami penguatan larut-padat hingga mencapai sekitar 0,05% kadar Fe dan Ni [8] ke dalam struktur fasa - Al. Penguatan larut-padat pada struktur fasa -Al terjadi secara substitusi dengan menempati kisi sel-satuan FCC (Face Centered Cubic). Proses larut-padat atom Fe dan Ni ke dalam kisi struktur fasa -Al cenderung mengakibatkan terjadinya distorsi parameter kisi yang berakibat menimbulkan medan tegangan disekitar atom yang larut. Kondisi seperti ini semakin berpotensi menghambat gerakan dislokasi yang mengarah kepada penguatan bahan. Kekerasan paduan AlFeNi dengan kadar (2%Fe,4%Ni) relatif tinggi karena pada konsentrasi ini dimungkinkan terbentuknya beberapa fasa hasil reaksi antara Al dengan Fe dan Ni membentuk senyawa fasa (FeAl 3 ), (NiAl 3 ) dan (FeNiAl 9 ) [8,9]. Senyawa fasa yang terbentuk dalam paduan ini berkontribusi pula merintangi gerakan dislokasi, yang berdampak terhadap peningkatan kekerasan bahan. Gambar 2 memperlihatkan pula bahwa pada konsentrasi di atas 1% Ni tampak terjadi kenaikan kekerasan dengan semakin meningkatnya kandungan Ni, yaitu dari 50 HV pada 1%Ni menjadi 53 HV pada 2% Ni, 58 HV pada 3%Ni dan 64 HV pada 4% Ni. Peningkatan kekerasan ini menunjukkan bahwa jumlah kadar Ni dalam paduan sangat 59

Kekerasan (VHN), N/mm2 Urania berpengaruh terhadap perubahan sifat mekanik. Kondisi ini dimungkinkan karena adanya pertumbuhan fasa kedua yang semakin tinggi seiring dengan meningkatnya prosentase kadar Ni. Peningkatan fasa kedua yang semakin tinggi akan berdampak terhadap peningkatan kekerasan karena kehadiran fasa kedua tersebut berpotensi merintangi pergerakan dislokasi. Pergerakan dislokasi semakin menjadi lebih sukar dengan semakin bertambah banyak pembentukan fasa kedua. Selain itu, struktur butir yang cenderung mengecil, seperti ditunjukkan pada Gambar 3 mengakibatkan butir dan batas butir semakin banyak. Batas butir yang semakin banyak akan berkontrubusi meningkatkan kekuatan atau kekerasan. Hal ini karena batas butir merupakan sumber dislokasi yang juga sebagai penghambat gerakan dislokasi. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 Kadar Ni dalam paduan AlFeNi, % Gambar 2. Variasi kekerasan paduan AlFeNi terhadap peningkatan kadar Ni Mikrostruktur paduan AlFeNi dengan kadar (2%Fe 1% Ni), 2%Fe 2% Ni), (2%Fe 3% Ni) dan (2%Fe 4% Ni) diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 3a memperlihatkan struktur butir paduan AlFeNi cenderung berbentuk dendrit dan diduga mulai terbentuk senyawa fasa, dan. Pembentukan fasa tersebut diawali pada batas butir karena energi pada daerah batas butir relatif tinggi daripada di daerah butir sehingga menyebabkan daerah batas butir menjadi lebih reaktif daripada di butir. Energi pada batas butir relatif tinggi karena batas butir adalah daerah yang sangat tidak stabil dan batas butir merupakan daerah pertemuan kristal-kristal atom dengan orientasi yang berbeda atau acak. Fasa yang terbentuk pada paduan AlFeNi merupakan rejeksi dari larutan padat aluminium bila kadar Fe atau Ni yang terkandung dalam paduan tersebut melebihi kemampuan larut-padat fasa -Al. Mikrostruktur paduan AlFeNi dengan kadar 2%Fe,2%Ni yang ditunjukkan pada Gambar 3b memperlihatkan kecenderungan perubahan struktur butir membentuk dendrit yang memanjang. Kondisi ini dimungkinkan karena terjadi pertumbuhan struktur butir fasa, dan yang cenderung semakin meningkat. Peningkatan pembentukan struktur butir denrit ini terjadi karena jumlah kadar unsur Ni dalam paduan semakin meningkat. Sebagai akibatnya unsur Ni yang bereaksi dengan Al membentuk senyawa, 60

ISSN 0852-4777 Pengaruh Bentuk Kadar Ni terhadap Sifat Kekerasan, Laju Korosi dan Stabilitas Panas Bahan Struktur Berbasis Aluminium (M. Husna Al Hasa) NiAl 3, FeNiAl 9 yang cenderung semakin bertambah. Kondisi ini ditandai dengan perubahan struktur butir dendrit yang semakin meningkat, seperti diperlihatkan pada Gambar 3 b dan 3c. Mikrostruktur paduan AlFeNi dengan kadar 2%Fe,3%Ni dan 2%Fe,4%Ni yang ditunjukkan pada Gambar 3c dan 3d memperlihatkan bahwa struktur butir dendrit bertransformasi membentuk struktur butir yang relatif lebih kecil. Mikrostruktur butir pada Gambar 3c dan 3d cenderung tidak mengalami perubahan dendrit yang relatif besar dibandingkan dengan struktur butir dendrit yang ditunjukkan pada Gambar 3b. a 5 μm 5 μm b a b c Gambar 3. 5μm Mikrostruktur paduan AlFeNi d 5 μm Gambar 4 memperlihatkan laju korosi paduan AlFeNi hasil pemaduan dengan berbagai konsentrasi Ni. Laju korosi cenderung meningkat dengan kadar Ni semakin tinggi. Laju korosi paduan AlFeNi dengan kadar 1 % Ni sebesar 0,064 mpy, 2% Ni sebesar 0,16 mpy, 3% Ni sebesar 0,39 mpy dan dengan kadar 4 % Ni sebesar 0,96 mpy. Laju korosi paduan AlFeNi dengan kadar 2 % Fe 1% Ni relatif lebih rendah dan cenderung meningkat dengan kadar Ni semakin besar. Kecenderungan peningkatan 61

Laju Korosi, mpy (10E-1) Urania laju korosi dengan kadar Ni yang semakin tinggi dimungkinkan karena peningkatan energi potensial. Hal ini dimungkinkan karena percepatan korosi terjadi akibat adanya beda petensial. Beda potensial semakin besar memungkinkan akan semakin memacu proses korosi. Selain itu, pertambahan Ni dalam paduan dapat menyebabkan bertambahnya jumlah partikel Ni yang mendorong pembentukan senyawa fasa. Pembentukan senyawa fasa tersebut dapat meningkatkan berat atom dan densitas. Hal ini dapat mempengaruhi rapat arus yang memungkinkan memacu laju korosi semakin meningkat. laju korosi dapat meningkat pula bila antara anoda dan katoda terdapat selisih energi bebas. 30 27 24 21 18 15 12 9 6 3 AlFeNi 0 1 2 3 4 5 Kadar Ni Pada Paduan AlFeNi, % Gambar 4. Pengaruh kadar Ni paduan AlFeNi terhadap laju korosi Gambar 5 memperlihatkan variasi kapasitas panas Al murni dan Al paduan pada berbagai temperatur. Berdasarkan pustaka [10] menjelaskan bahwa kapasitas panas paduan AlFeNi relatif stabil hingga mencapai kadar 4% Ni. Kapasitas panas paduan Al2Fe1Ni, Al2Fe3Ni dan Al2Fe4Ni yang diperlihatkan pada Gambar 5 cenderung mengikuti pola kapasitas panas Al murni. Hal ini menunjukkan bahwa sifat termal paduan AlFeNi relatif stabil dan cenderung relatif sama dengan pola sifat termal Al. Sifat termal paduan AlFeNi tampak tidak mengalami perubahan yang berarti meskipun pada temperatur yang lebih tinggi hingga pada temperatur 240 o C. Gambar 5 memperlihatkan pula nilai kapasitas panas paduan AlFeNi dan Al-murni cenderung meningkat seiring kenaikan temperatur hingga pada 240 o C. Pada temperatur di atas 240 o C nilai kapasitas panas cenderung menurun dan kemudian di atas temperatur 340 o C nilai kapasitas panas meningkat hingga pada temperatur 420 o C. Kapasitas panas paduan Al2Fe1Ni dan Al2Fe4Ni relatif lebih rendah daripada Al murni. Pada temperatur diatas 250 o C hingga 350 o C nilai kapasitas panas paduan AlFeNi cenderung menurun, sedangkan kapasitas panas Al murni relatif masih stabil hingga temperatur 375 o C. Kapasitas panas paduan Al2Fe3Ni relatif lebih tinggi daripada Al murni hingga pada temperatur 275 o C. Pada temperatur diatas 275 o C kapasitas panas paduan Al2Fe3Ni cenderung menurun hingga temperatur 350 o C dan relatif lebih rendah dari pada kapasitas panas Al-murni. Kondisi di atas terutama pada 62

Panas Jenis (Cp), J/gC (10E-1) ISSN 0852-4777 Pengaruh Bentuk Kadar Ni terhadap Sifat Kekerasan, Laju Korosi dan Stabilitas Panas Bahan Struktur Berbasis Aluminium (M. Husna Al Hasa) temperatur di atas 240 o C terjadi penurunan kapasitas panas ketiga paduan AlFeNi. Hal ini dimungkinkan karena di atas temperatur tersebut menunjukkan bahwa terjadi perubahan kondisi sifat paduan yang diakibatkan oleh adanya senyawa fasa. 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Temperatur, C Al2Fe1Ni Al2Fe3Ni Al2Fe4Ni Al murni Gambar 5. Variasi kapasitas panas Al dan paduan AlFeNi terhadap perubahan temperatur SIMPULAN Bahan struktur Paduan AlFeNi berbasis aluminium sebagai bahan cladding bahan bakar memiliki sifat mekanik yang cenderung meningkat dengan meningkatnya kadar Ni hingga mencapai 64 HV. Mikrostruktur paduan mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya kadar Ni dalam paduan dengan memperlihatkan struktur butir berbentuk dendrit yang cenderung mengecil. Laju korosi paduan AlFeNi cenderung meningkat dengan meningkatnya kadar Ni dalam paduan mencapai 0,96 mpy. Sifat termal paduan AlFeNi relatif stabil dan cenderung relatif sama dengan pola sifat termal Al. Sifat termal paduan AlFeNi tampak tidak mengalami perubahan yang berarti meskipun pada temperatur yang lebih tinggi hingga pada temperatur 240 o C. Paduan AlFeNi dengan kadar 2%Fe, 1% Ni relatif lebih mendekati persyaratan cladding bahan bakar yang memiliki sifat kekerasan di atas 50 HV dan laju korosi yang relatif lebih rendah. Meskipun demikian masih perlu dikaji lebih lanjut dampak pengaruh iradiasi terhadap sifat bahan. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan dan dukungan terhadap kelancaran penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga menghasilkan tulisan dalam bentuk makalah. Kami tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada Kepala PTBN, dan direktur produksi PT.Batan Teknologi yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. BENJAMIN M.MA, (1983).: Nuclear Reactor Materials and Applications, VNR Company Inc, USA,282-297 2. FANJAS, Y., (1991).: Status of LEU Fuels At CERCA, http/www.anl.gov. 3. TRAVELLI, A., (1996), Status and Progress of The RERTR Program, Proceedings, The 19 th International Meeting on Reduced Enrichment for Reseach and Test Reactors, Seoul, Korea, hal. 4-8. 4. DAVID, G.H.: United States Policy Intiatives in Promoting The RERTR Program, Proceedings, The 19 th 63

Urania International Meeting on Reduced Enrichment for Research and Test reactors, Seoul, Korea, hal. 14, 1996. 5. BALLAGNY, A..: Situation of technological Irradiation Reactors A Progress Report On The Jules Horowitz Reactor Project,. http/www.anl.gov. 6. BALLAGNY, A..: Main Technical of The Jules Horowitz Reactor Project to Achieve High Flux Performances and High Safety Level. http/www.anl.gov. 7. RAYNOR, GV., RIVLIN, GV.: Phase Equilibria in iron Ternary Alloy, New york, The institute of Metals, 1988, 110 8. MONDOLFO, L.F, (1976).: Aluminium Alloys, Structure and Properties, London, hal. 532-532. 9. PETZOW, G., EFFENBERG, G., (1992), Ternary Alloy AlFeNi, Vol.15, Germany: ASM, International, 10. ASLINA,BG, ALHASA, MH, MASRUKAN.: Analisis Sifat Termal Paduan AlFeNi Sebagai Kelongsong Paduan Bahan Bakar Reaktor Riset, Jurnal Teknologi Bahan Nuklir, vol.3.no.3, 2007, PTBN, BATAN. 64