BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori Kepraktek, Gema Insani, Jakarta, 2001, hlm. 25 2

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkelanjutan (suistainable development) maksudnya adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. terutama negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Ditambah lagi. baru yang memanfaatkan kawasan Free Trade Area dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin berkembang memberikan dampak pada semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Husni Mubarok, Pengantar Bisnis, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perusahaan muncul sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder merupakan topik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat, terutama yang berada disekitar lingkungan perusahaan. Seiring dengan semakin besar dan luasnya pengaruh perusahaan terhadap kehidupan masyarakat, perusahaan sudah seharusnya bertanggung jawab terhadap keseluruhan lingkungan, baik internal (lingkungan di dalam perusahaan sendiri) maupun eksternal perusahaan (lingkungan masyarakat sekitar dan masyarakat luas). Setiap keputusan dan tindakan yang diambil perusahaan harus mencerminkan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat karena mereka cermin dari kemajuan bangsa Indonesia terutama anak-anak bangsa yang siap menjadi generasi yang berkualitas (Wahyuni, 2010:1). Kompleksitas permasalahan sosial (social problems) yang semakin rumit dalam dekade terakhir dan implementasi desentralisasi telah menempatkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai suatu konsep yang diharapakan mampu memberikan alternatif terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Sejarah pembangunan ekonomi di Indonesia yang diyakini telah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, ternyata masih menyisakan permasalahan sosial yang cukup serius. Banyak perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia mulai dari periode awal berkuasanya Orde Baru, namun baru merealisasikan program CSR setelah 1

2 memasuki program tahun 2000. Dalam rentang waktu tersebut keterbukaan sistem politik memberikan peluang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya termasuk menuntut realisasi program CSR. Hal membuat persahaan kwatir akan terjadi konflik dengan masyarakat sekitar maka perusahaan merealisasikan tuntutan mereka. Pada saat yang sama, pendekatan yang digunakan belum mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam memberdayakan masyarakat (Untung, 2009:1-3) Sebuah perusahaan seharusnya tidak hanya mengambil keuntungan saja, akan tetapi mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumber daya manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan lingkungan yang kondusif dan bisnis yang berkelanjutan. Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan (finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan, karena seringkali berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang biasa disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan kini semakin marak diterapkan di dunia industri. Perusahaan-perusahaan mulai merespon konsep ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekaligus sebagai sarana untuk membangun reputasi dan meningkatkan keunggulan bersaing. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan program tanggung jawab sosial. Mulai dari perusahaan yang terpaksa menjalankan program tanggung jawab sosialnya karena peraturan yang ada, sampai perusahaan yang benar-benar serius

3 dengan mendirikan yayasan khusus untuk program tersebut. Berdasarkan konsep Triple Bottom Line menurut Elkington dalam Lako (2011: 67), terdapat tiga faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia yaitu People, Profit, and Planet. ( Keuangan, sosiial, dan lingkungan) Sehingga program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan. Menurut Kottler dan Lee dalam Lako ( 2011:72) mengatakan ada enam manfaat bisnis yang dapat diperoleh perusahaan yang melakukan CSR, yaitu 1. Meningkatkan pengaruh dan image perusahaan. 2. Meningkatkan pangsa pasar dan penjualan. 3. Memperkuat brand positioning. 4. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan motivasi, dan mempertahankan loyalitas para pekerja. 5. Menurunkan biaya operasi. Meningkatkan daya tarik investor, kreditor, dan analisis keuangan. Perusahaan tidak bisa begitu saja mengabaikan peranan stakeholders (konsumen, pekerja, masyarakat, pemerintah, dan mitra bisnis) dengan hanya mengejar profit semata. Jika perusahaan mengabaikan keseimbangan Triple Bottom Line maka akan terjadi gangguan pada manusia dan lingkungan sekitar perusahaan, yang dapat menimbulkan reaksi seperti demo masyarakat sekitar atau kerusakan lingkungan akibat aktifitas perusahaan yang mengabaikan keseimbangan tersebut. Jadi, ada atau tidaknya sebuah peraturan yang mewajibkan sebuah perusahaan untuk menjalankan program tanggung jawab sosial, sebenarnya tidak akan terlalu membawa perubahan karena jika perusahaan tidak menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet maka cepat atau

4 lambat pasti akan timbul reaksi dari pihak yang dirugikan oleh perusahaan tersebut. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah kewajiban yang dibebankan pada Perseroan Terbatas melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) menjelaskan Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Dengan adanya Undang-Undang ini, industri atau korporasi wajib untuk melaksanakannya, namun kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan. Pembangunan suatu negara tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan industri saja. Diperlukan kerjasama dengan seluruh masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Perusahaan berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Perkembangan konsep dan praktik CSR di Indonesia tentu tak lepas dari perubahan geopolitik ekonomi internasional. Globalisasi yang mengusung isu demokrasi membawa implikasi dimasukkannya agenda HAM serta penguatan masyarakat sipil, sekaligus kesempatan penting bagi perluasan sayap bisnis.tetapi kesempatan ini tidak boleh dibaca sebagai peluang memperluas eksploitasi SDA dan SDM semata. Dengan kata lain proses perluasan bisnis ( khusus yang dilakukan perusahaan multinasional) harus diiringi kesadaran adanya kesempatan memeratakan kesejahteraan. Komitmen ini selayaknya diterjemahkan dengan menempatkan perusahaan sebagai tetangga yang baik, dengan komitmen penuh

5 pada upaya peningkatan kesejahteraan komunitas lokal dan pelestarian lingkungan. Kinerja sosial perusahaan merupakan hal yang cukup penting bagi citra perusahaan, terutama dalam jangka panjang perusahaan yang dapat memberikan kontribusi cukup berarti dalam pengembangan berkelanjutan bagi perusahaan. Dengan demikian kinerja sosial perusahaan akan mempengaruhi citra perusahaan (Rafika, 2010:3). Citra sendiri merupakan salah satu asset yang sangat berharga. Dengan terbentuknya suatu citra perusahaan dalam realitas masyarakat, maka dengan sendirinya pula perusahaan tersebut mempunyai suatu personality. Kemudian dengan terbentuknya personality yang baik tersebut citra perusahaan akan semakin positif, dan akhirnya akan mempengaruhi keputusan membeli pada konsumen, dan bahkan pada akhirnya dapat menumbuhkan loyalitas terhadap suatu produk perusahaan (Santoso, 2006:34). Perusahaan perusahaan yang telah memiliki reputasi yang bagus akan memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah hubungan baik dengan masyarakat, hubungan positif dengan pemerintahan setempat, resiko krisis yang lebih kecil, rasa kebanggaan dalam organisasi dan diantara khalayak sasaran, saling pengertian antara khalayak sasaran dan meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang yang telah mengimplementasikan CSR dalam berbagai macam program, diantaranya:

6 1. Bantuan renovasi Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jl.Sumber Waras No.02 Ganjar Kec.Gondang legi. Bantuan ini berupa pembuatan Paving Stone senilai Rp 11.012.000. 2. Bantuan 40 sak Semen Gresik pada Pondok Pesantren Irsyadut Tholibin Krebet senggrong dengan total nilai Rp 1.900.000. 3. Memberikan bantuan kepada Masjid Nurul Huda Desa Gading kecamatan Bululawang. Bantuan yang diberikan berupa Vacuum cleaner senilai Rp 600.000. 4. Perbaikan Jembatan Dsn. Blambangan Desa Krebet kecamatan Bululawang. Pada kegiatan ini PG. Krebet Baru Malang menyumbangkan sebanyak 20 sak semen gresik dengan total nilai Rp990.000. 5. Memberikan bantuan renovasi ruang kelas pada Madrasah Tsanawiyah (MTS Taufiqiah) Jl.Taufiqiyah 31 Dsn. Bulupayung Desa Krebet Kec.Bululawang, yang mana pada bantuan ini PG. Krebet Baru Malang menyumbangkan dana sebesar Rp 12.694.000. Pentingnya melakukan tanggung jawab sosial tidak hanya diatur oleh undang undang, namun secara Islam Allah SWT juga memerintahkan hal tersebut. Kepedulian sosial tidak hanya ketika manusia dalam kondisi berkecukupan, bahkan ketika manusia dalam kondisi kesulitan. Oleh karena itu, kepedulian ini tidak hanya tercermin dari tindakan-tindakan setelah seseorang atau perusahaan mendapatkan laba yang cukup tinggi, akan tetapi juga pada setiap setingkat keuntungan yang mereka peroleh. Dijelaskan dalam firman Allah SWT yang terdapat dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi:

7 Artinya: 261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunianya ) lagi Maha Mengetahui. ( pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lainlain). Dari ayat diatas dapat kita pahami, bahwa dengan menerapkan program corporate social responsibility, perusahaan tidak akan dirugikan melainkan keuntungannya akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Pelaku usaha/pihak perusahaan harus memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal, apalagi berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan kewajibankewajibannya. Sifat tabligh dapat disampaikan pelaku usaha dengan bijak (hikmah), sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang solid dan kuat. Para pelaku usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan yang ceroboh dan tidak menjaga etika, tidak akan berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam

8 hubungan sosial dan merugikan konsumen, bahkan dirinya sendiri (Wahyudi: 2010). Selain bermanfaat bagi masyarakat, diharapkan Corporate Social Responsibility dapat memberikan dampak positif pada perusahaan itu sendiri. Dengan melakukan Corporate Social Responsibility, perusahaan bisa berjalan dengan baik tanpa ada gangguan baik dari internal maupun eksternal perusahaan sehingga terciptanya lingkungan yang kondusif dan bisnis yang berkelanjutan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan program Corporate Social Responsibility pada PT. PG Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang disusun sebagai berikut: 1. Bagaimana Implementasi Program Corporate Social Responsibility pada PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang? 2. Bagaimana efektifitas implementasi program Corporate Social Responsibility pada PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui Implementasi Program Corporate Social Responsibility pada PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang. 2. Mengetahui efektifitas implementasi progran Corporate Social Responsibility pada PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang.

9 1.4. MANFAAT PENELITIAN Manfaat atau kontribusi yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan secara teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan tambahan pemikiran dan masukan terhadap pelaku usaha dalam pekerjaan sosial, sekaligus sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini. 2. Manfaat Secara Praktis Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan informasi atau inspirasi bagi pelaku usaha bahwa kepedulian sosial sangatlah penting bagi, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, generasi - generasi bangsa Indonesia dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.