BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

SKRIPSI HIDROLISIS PROTEIN KONSENTRAT DALAM BLONDO LIMBAH HASIL PRODUK VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

POTENSI GLUKOMANAN UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus B) SEBAGAI PANGAN TERAPI BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS (GUMMY DIETERY FIBER)

III. METODE PENELITIAN

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

MAKANAN UTUH (WHOLE FOODS) UNTUK KONSUMEN CERDAS. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, Prof. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK DENGAN MENGGUNAKAN ETANOL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB I PENDAHULUAN. Buah kelapa merupakan salah satu bahan pangan yang banyak. digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan akan produk kelapa bagi

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. Beras merupakan makanan yang penting bagi masyarakat negara Asia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kelapa sawit di Indonesia cukup besar, data tahun1999 menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN

POTENSI GLUKOMANAN PADA TANAMAN ENDEMIK UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blumei) SEBAGAI PANGAN TERAPI (KONYAKU) BAGI PENDERITADIABETES MELLITUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN I.1

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SABUN HERBAL

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

I. PENDAHULUAN. pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Kelayakan limbah pertanian

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penetapan Kadar Sari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bekatul di Indonesia sangat melimpah, mengingat bangsa. Indonesia merupakan negara agraris. Setiap tahun Indonesia mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai tanaman kelapa. Kelapa merupakan salah satu tanaman yang sangat luas penggunaannya, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, seperti santan,minyak goreng, gula dan air kelapa segar, kelapa juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Salah satu contohnya adalah minyak kelapa yang digunakan sebagai bahan industri sabun, obat-obatan, mentega dan lain sebagainya. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan. Saat ini banyak sekali industri-industri pengolahan minyak kelapa seperti VCO (Virgin Coconut Oil) yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah pada suhu rendah atau tanpa pemanasan. Kegiatan industri ini menghasilkan limbah padat, salah satunya adalah ampas kelapa. Ampas kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selain dapat digunakan sebagai pakan ternak ampas kelapa juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi galaktomannan (Sahfitri, 2006). Galaktomanan ada dalam endosperm dari sejumlah tumbuhan yang diperoleh dari hasil ekstraksi biji Fenugreek Trigonellafoenum graecum yang merupakan anggota famili Leguminoceae, dan memiliki beberapa fungsi termasuk cadangan karbohidrat (Reid dan Edwards, 1995) Tanaman ini tumbuh di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa Selatan. Sementara itu, di India tanaman ini dikenal dengan sebutan Methi. Methi merupakan tanaman setinggi 30 60 cm. Biji tanaman ini sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan dengan produktivitas 600 800 kg per hektar. Masyarakat India sudah mengenal tanaman ini sebagai obat sejak 25 abad silam. Galaktomanan dapat diisolasi dari ampas kelapa limbah pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dengan cara ekstraksi menggunakan metanol. Ampas kelapa dicampur metanol di dalam tangki reaktor dengan perbandingan 1:3. Campuran tersebut diaduk selama 2-3 jam. Setelah ampas kelapa larut, didiamkan hingga terbentuk endapan

galaktomannan. Kemudian endapan itu dipisahkan dari metanol. Agar menjadi serbuk, endapan dikeringkan dengan freeze dryer (Purawisastra, 2005). Galaktomannan dapat diisolasi dari ampas kelapa dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut metanol. Ampas kelapa dicampur dengan metanol dengan perbandingan 1 : 6. Campuran tersebut diekstraksi selama 5 jam, keadaan pada suhu 50 0 C. Setelah ampas kelapa larut, kemudian disaring dan dimasukkan kedalam labu pisah. didiamkan hingga terbentuk endapan. Endapan dipisahkan dari larutan Kemudian endapan itu dimasukkan kedalam gelas piala dan dibiarkan sampai metanol menguap dan didapatkan hasil sebesar 0,45% (Zultiniar dkk., 2009). Seperti dikutip Duodecim Medical Publication, Finlandia, galaktomannan direkomendasikan sebagai salah satu obat untuk mengatasi hiperlipidemia atau lebih dikenal dengan kadar lemak darah tinggi. Galaktomannan efektif menangkap lemak dan mengubahnya menjadi gumpalan-gumpalan dan keluar bersama feses. Galaktomannan mampu menurunkan serum total kolesterol dan Low Density Lipoprotein (LDL) kolesterol 10 15%. Sedangkan kadar high density lipoprotein (HDL) dan trigliserida tidak berubah (Syah., 2005) Dalam bidang medis, galaktomanan juga banyak memiliki manfaat yang sangat baik. Galaktomanan berperan sebagai sumber serat makanan dan memicu pertumbuhan bakteri usus yang membantu pencernaan. Galaktomanan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai salah satu obat bagi penderita diabetes dan dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol, LDL dan HDL Kenaikan kadar kolesterol dapat dicegah dengan mengkomsumsi bahan makanan yang mengandung senyawa galaktomanan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian membuktikan bahwa galaktomanan dapat mengurangi 54% kadar gula pada urine penderita diabetes dengan menghidrolisis enzim amilase untuk memperlambat penyerapan gula. Selain itu, galaktomannan juga menurunkan respon insulin terhadap makanan dan memperlambat penyerapan karbohidrat, sehingga kadar glukosa darah tetap dalam keadaan normal. Oleh karena itu, galaktomanan juga sangat berkhasiat bagi penderita diabetes (http://www.indonesia.com, 2009).

Galaktomanan adalah heteropolisakarida yang terdiri dari rantai mannosa dan galaktosa. Galaktomanan adalah polisakarida heterogen yang terbentuk dari rantai utama β-(1 4)-D-manopiranosa dengan satu unit cabang α - D-galaktopiranosa yang terikat pada posisi ά-(1 6), meskipun ada beberapa deviasi dari struktur dasar ini. Rasio manosa dan galaktosa (M/G) antara galaktokmanan yang satu dengan yang lainnya berbeda menurut spesies (Kok, et al., 1999). Variasi distribusi galaktosa pada rantai utama menyebabkan variasi kelarutan, sifat alir dan sifat-sifat lainnya. Menyangkut sifat- sifat fisikokimia yang berbeda, galaktomanan adalah sejenis material yang serba guna yang digunakan untuk banyak aplikasi yaitu sebagai pengental dan stabilizer yang sangat baik dari emulsi, dan karena tidak bersifat toksik memungkinkan pemakaiannya sangat luas dalam industri- industri tekstil, farmasi, biomedis, kosmetik dan makanan (Srivastava dan Kapoor, 2005; Vierra, et al, 2007). Sebagian besar galaktomanan yang digunakan dalam teknologi farmasi dan kosmetik biasanya merupakan gum yang tidak dimurnikan (Uner dan Altinkurt, 2004). Dalam industri makanan, galaktomannan biasa digunakan sebagai penggumpal. Galaktomannnan telah banyak digunakan sebagai pengental, stabilizer emulsi dan zat aditif pada berbagai industri makanan dan obat- obatan (Reid and Edward, 1995; Mikkonen et al., 2009). Galaktomannan juga diketahui memiliki sifat antioksidan (Sun et al., 2010.) Akhir-akhir ini ada peningkatan ketertarikan pada identifikasi sifat-sifat antioksidan produk-produk dari sumber alami untuk dimakan, misalnya pada pengawetan makanan atau makanan kesehatan (Lin and Zhao, 2007; Vargas et al., 2008; Ponce et al., 2008). Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik meneliti galaktomanan yang diekstraksi dari ampas kelapa dengan menggunakan pelarut etanol dan selanjutnya melakukan uji aktivitas sifat antioksidan dari galaktomanan tersebut. 1.2. Permasalahan Galaktomanan yang telah banyak digunakan sebagai pengental, stabilizer emulsi dan zat aditif pada berbagai industri makanan dan obat- obatan ( Reid and Edwards, 1995;

Mikkonen et al., 2009). Galaktomanan juga diketahui memiliki sifat antioksidan (Sun et al., 2010). Salah satu sumber polisakarida galaktomanan adalah ampas kelapa, dimana pemanfaatan ampas kelapa saat ini masih kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut diatas ingin dilakukan penelitian tentang: 1. Bagaimanakah proses ekstraksi galaktomanan dari ampas kelapa? 2. Bagaimanakah aktivitas sifat antioksidan dari galaktomanan yang diekstraksi dari ampas kelapa? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengisolasi senyawa galaktomanan dari ampas kelapa secara ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. 2. Menguji aktivitas sifat antioksidan dari senyawa galaktomanan yang diekstraksi dari ampas kelapa dengan metode DPPH (2,2 diphenyl -1- picryl hydrazyl ). 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberi informasi bahwa ampas kelapa mengandung senyawa galaktomanan yang memiliki manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan kita. 2. Memberi informasi mengenai sifat anti oksidan senyawa galaktomanan yang diekstraksi dari ampas kelapa. 1.5. Metodologi Penelitian Ampas kelapa yang diambil dari Pasar Kampung Lalang dikeringkan dengan cara dijemur tanpa sinar matahari langsung atau dengan cara diangin-anginkan. Kemudian ditumbuk atau dihaluskan dan diayak sesuai ukuran yang diharapkan lalu diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol dan disaring. Filtratnya diuapkan dan kemudian

dilakukan proses pemurnian dengan melarutkannya dengan aquadest dan menambahkan larutan Fehling. Endapannya disentrifugasi dan dipisahkan. Endapan yang terbentuk dicampurkan dengan HCl 5% dalam etanol dan etanol 96% dan disentrifugasi kembali. Setelah dipisahkan, endapan yang terbentuk dikeringkan dengan menambahkan etanol absolut lalu divakum dan dimasukkan ke dalam desikator. Galaktomanan murni yang diperoleh dianalisa dengan FT-IR serta dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. 1.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan, Uji Aktivitas Antioksidan dilakukan di Laboratorium BARISTAND - Medan dan analisa FT-IR produk dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA- UGM Yokyakarta.