1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan ibu untuk melakukan kntrl/kunjungan masa nifas setidaknya4 kali yaitu: 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang) 6 hari setelah persalinan 2 minggu setelah persalinan 6 minggu setelah persalinan Periksa tekanan darah, perdarahan pervaginam, kndisi perineum, tanda infeksi, kntraksi uterus, tinggi fundus, dan temperatur secara rutin Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung. Tanyakan ibu mengenai suasana emsinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk perawatan bayinya Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah Lengkapi vaksinasi tetanus tksid bila diperlukan Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah satu tanda berikut: Perdarahan berlebihan Sekret vagina berbau Demam Nyeri perut berat Kelelahan atau sesak
Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan puting Berikan infrmasi tentang perlunya melakukan hal-hal berikut: kebersihan diri Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan air Mengganti pembalut dua kali sehari Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin Menghindari menyentuh daerah luka episitmi atau laserasi. istirahat Beristirahat yang cukup Kembali melakukan rutinitas rumah tangga secara bertahap latihan Menjelaskan pentingnya tt perut dan panggul Mengajarkan latihan untuk tt perut dan panggul: Menarik tt perut bagian bawah selagi menarik napas dalam psisi tidur terlentang dengan lengan di samping, tahan napas sampai hitungan 5, angkat dagu ke dada, ulangi sebanyak 10 kali Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan dan kencangkan tt pantat, pinggul sampai hitungan 5, ulangi sebanyak 5 kali gizi Mengknsumsi tambahan 500 kalri/hari
Diet seimbang (cukup prtein, mineral dan vitamin) Minum minimal 3 liter/hari Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di daerah dengan prevalensi anemia tinggi Suplemen vitamin A: 1 kapsul 200.000 IU diminum segera setelah persalinan dan 1 kapsul 200.000 IU diminum 24 jam kemudian Menyusui dan merawat payudara Jelaskan kepada ibu mengenai cara menyusui dan merawat payudara. Lihat bab 2.4 untuk infrmasi lebih lanjut. senggama Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika memasukan jari ke dalam vagina Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan kntrasepsi dan keluarga berencana Jelaskan kepada ibu mengenai pentingnya kntrasepsi dan keluarga berencana setelah bersalin. lihat bab 7.3 untuk infrmasi lebih lanjut. TO TOP 2. ASUHAN BAYI SELAMAMASA NIFAS Asuhan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah persalinan. Jaga kntak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan tpi. Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu: Keluhan tentang bayinya
Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan, KPD > 18 jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS,penggunaan bat). Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada. Warna air ketuban Riwayat bayi buang air kecil dan besar Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap Lakukan pemeriksaan fisik dengan prinsip sebagai berikut. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis) Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut
Catat seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelainan, lakukan rujukan sesuai pedman MTBS (lihat Buku Saku Pelayanan Kesehatan Nenatal Esensial Kementerian Kesehatan RI). Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar: Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga kepada ibu dan keluarganya. Mengleskan alkhl atau pvidn ydium masih diperkenankan apabila terdapat tanda infeksi, tetapi tidak dikmpreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab. Sebelum meninggalkan bayi, lipat ppk di bawah puntung tali pusat.
Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri. Jika puntung tali pusat ktr, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih. Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi, nasihati ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan. Jika tetes mata antibitik prfilaksis belum diberikan, berikan sebelum 12 jam setelah persalinan. perawatan khusus bayi berat lahir rendah (bblr) atau bayi dengan kndisi rentan lainnya: Identifikasi BBLR dengan benar Nilai adanya tanda bahaya dan rujuk segera bila perlu perlu Berikan dukungan lebih dalam pemberian ASI, gunakan pmpa atau cangkir bila Berikan perhatian lebih dalam menjaga kehangatan bayi, misalnya dengan kntak kulit ibu dan bayi atau perawatan kanguru (lihat bab 4.9) Segera identifikasi dan rujuk bayi yang tidak dapat menyusu Berikan perhatian lebih pada bayi dari ibu yang HIV psitif, terutama dalam hal dukungan pemberian makanan Pemulangan bayi Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan seharusnya dipulangkan minimal 24 jamsetelah lahir apabila selama pengawasan tidak dijumpai kelainan. Sedangkan pada bayi yang lahir di rumah bayi dianggap dipulangkan pada saat petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan. Pada bayi yang lahir nrmal dan tanpa masalah petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan paling cepat 2 jam setelah lahir. Kunjungan ulang
Terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang bayi baru lahir: Pada usia 6-48 jam (kunjungan nenatal 1) Pada usia 3-7 hari (kunjungan nenatal 2) Pada usia 8-28 hari (kunjungan nenatal 3) Lakukan pemeriksaan fisik, timbang berat, periksa suhu, dan kebiasaan makan bayi. Periksa tanda bahaya: Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU Kejang ATAU Bergerak hanya jika dirangsang ATAU Napas cepat ( 60 kali /menit ) ATAU Napas lambat ( < 30 kali /menit ) ATAU Tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat ATAU Merintih ATAU Teraba demam (suhu ketiak > 37.50C) ATAU Teraba dingin (suhu ketiak < 360C ) ATAU Nanah yang banyak di mata ATAU Pusar kemerahan meluas ke dinding perut ATAU Diare ATAU Tampak kuning pada telapak tangan dan kaki ATAU Perdarahan
Periksa tanda-tanda infeksi kulit superfisial, seperti nanah keluar dari umbilikus kemerahan di sekitar umbilikus, adanya lebih dari 10 pustula di kulit, pembengkakan, kemerahan, dan pengerasan kulit. Bila terdapat tanda bahaya atau infeksi, rujuk bayi ke fasilitas kesehatan. Pastikan ibu memberikan ASI eksklusif. Tingkatkan kebersihan dan rawat kulit, mata, serta tali pusat dengan baik. Ingatkan rang tua untuk mengurus akte kelahiran bayinya. Rujuk bayi untuk mendapatkan imunisasi pada waktunya. Jelaskan kepada rang tua untuk waspada terhadap tanda bahaya pada bayinya.