BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. cukup kompleks. Banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi setiap

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis. rasanya juga cukup lezat. Salah satu makanan cepat saji yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbanyak nomor dua setelah Jakarta. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. barang yang berguna untuk dikonsumsi sehari-hari oleh konsumen. Di

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan berdampak pada perusahaan. Pemasaran merupakan hal yang. dengan produk baru yang semakin inovatif dan beragam.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kinerja baik karena merefleksikan peningkatan sales. Minat beli ulang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK AQUA

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang demikian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mulai dari pelajar, orang tua dan bahkan para pekerja

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir perkembangan ekonomi di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah pemilihan merek pada suatu produk maka terlebih dahulu adalah niat

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

PENGARUH NILAI PRODUK, CITRA MEREK DAN DISTRIBUSI PRODUK TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA PRODUK MIE SEDAAP DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kebudayaan khas Indonesia yang telah di akui

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, dan Persepsi nilai pelanggan. Kualitas layanan dapat memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki milienium baru di era globalisasi ini, produsen dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saatini, khususnya di bidang fashion yaitu istilah gaya atau

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hal yang serba instan dikarenakan aktivitas masyarakat yang begitu

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP SEDAAP DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektifitas dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. mengeni suatu produk tertentu yang ingin digunakannya. tentang produk yang tercetak pada kemasan. Dalam label, konsumen dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari-hari, maka pada tahun 1998 didirikan sebuah gerai yang di beri

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

Kata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli

BAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami perkembangan. Berkembangnya perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Masing-masing produsesn IT berlomba-lomba dalam menciptakan citra merek yang

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Seiring berjalannya waktu dan berubahnya gaya hidup masyarakat yang menjadi serba instan, mendorong industri-industri yang bergerak di bidang makanan menciptakan makanan cepat saji, yakni Mie Instan. Mie instan merupakan salah satu makanan pelengkap, bahkan bagi sebagian orang mie instan telah dianggap sebagai makanan pengganti nasi. Hal ini menjadikan perusahaan terus berlomba untuk merebut pasar dengan menggunakan berbagai macam strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan membeli suatu produk itu sendiri ada pada diri konsumen karena pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang beragam. Konsumen bebas memilih produk dengan menggunakan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan, selera, daya beli, mutu yang baik, serta harga yang lebih murah. Dalam menentukan keputusan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan nilai yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Nilai produk itu pula yang mencerminkan sejumlah manfaat, baik berwujud maupun yang tidak. Belakangan, nilai produk telah menjadi senjata paling jitu untuk berkompetisi dalam perusahaan dagang maupun jasa. Tujuan memberi nilai 1

2 produk yang murah bagi konsumen yaitu untuk mempengaruhi mereka untuk kembali lagi di waktu lain dan merekomendasikan kepada keluarga serta kolega. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007 :16), pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Berikut proses disajikan pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 MODEL PERILAKU KONSUMEN SCHIFFMAN DAN KANUK (2007:16)

3 Hal yang hampir sama adalah Perilaku Konsumen menurut American Marketing Association, dalam buku Peter & Olson (2010) bahwa Consumer behavior as the dynamic interaction of affect and cognition, behavior, and the environment by which human beings conduct the exchange aspects of their lives. Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pikiran dan pengalaman perasaan orang dan tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. Komentar dari konsumen lain, iklan, informasi harga, kemasan, penampilan produk, blog, dan banyak lainnya, juga merupakan aspek perilaku konsumen. Hal ini penting untuk mengenali dari definisi perilaku konsumen bahwa perilaku konsumen adalah dinamis, melibatkan interaksi, dan melibatkan pertukaran. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial, referensi, keluarga, dan faktor psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap, dan konsep diri. Peran kedua faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda (Setiadi, 2003:3). Perilaku konsumen berpedoman pada pengkombinasian dua faktor, pada penelitian ini yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek (Mangkunegara, 2003:39). Keterlibatan konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat membuat keputusan (Setiadi, 2003:116). Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi konsumen yang lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim

4 adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi. PT. Wings Food Indonesia sebagai salah satu produsen mie instan dengan merek Mie Sedaap berusaha memenuhi keinginan konsumen, dengan menggunakan strategi yang berhubungan dengan nilai (harga dan kualitas produk), citra merek, serta pendistribusian suatu produk, sehingga diharapkan konsumen membentuk persepsi yang tepat. Tanpa melihat status ekonomi, mie instan dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar di Indonesia. Tingkat pertumbuhan produksi mie instan pun mencapai angka triliunan rupiah per tahun. Di antara bermacam produk mie instan yang beredar di pasar, Mie Sedaap merupakan salah satu merek yang mampu menarik perhatian konsumen dan para pesaingnya. Mie Sedaap berhasil merebut pangsa pasar di Indonesia pada awal kemunculannya di tahun 2003. Meskipun saat itu Indomie masih tetap menguasai pasar, namun sayangnya kian tergerus. Bahkan penjualan Mie Sedap dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun setelah diluncurkan, mampu menguasai pangsa pasar mie instan sebesar 15% sampai 20% ( http://www.frontier.co.id/bertindaklahsebagai-market-leader-sebagai-strategi-mempertahankan-top-brand.html). Berikut data penjualan produk Mie Sedaap di Surabaya.

5 Tabel 1.1 DATA PENJUALAN MIE SEDAAP SURABAYA (DALAM KARTON) Produk 2010 2011 2012 Mie Goreng 640 620 590 Mie Sambal Goreng 300 240 210 Mie Kuah Rasa Soto 540 450 300 Mie Kuah Rasa Ayam Bawang 310 560 520 Mie Kuah Rasa Ayam Spesial 330 370 290 Mie Kuah Rasa Kari Spesial 340 230 230 Total 2770 2470 2140 Sumber: Superindo, cab. Wiyung. Dari data tabel di atas dapat dilihat data penjualan produk Mie Sedaap secara keseluruhan dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2011 ditunjukkan penurunan sebesar 300 karton, dan tahun berikutnya sebesar 330 karton. Hal ini menjadikan peneliti tertarik untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Mie Sedaap. Dengan kemungkin Mie Sedaap produk yang masih tergolong produk baru dan baru dikenal oleh masyarakat, sehingga dalam hal ini perusahaan ditekankan agar dapat mengenalkan produk Mie Sedaap lebih dalam. Namun, dalam hal pengembangan strategi pemasaran, perilaku konsumen menyiratkan bahwa sebuah perusahaan tidak boleh berharap pada suatu strategi yang sama dapat memberikan hasil yang sama sepanjang waktu dalam berbagai pasar dan industri. Surabaya merupakan kota yang menjadi pusat bisnis maupun kegiatan non bisnis kedua setelah Jakarta, hal ini mendorong PT. Wings Food Indonesia untuk

6 menerapkan salah satu dari kegiatan pemasaran yang tidak kalah pentingnya yakni bidang distribusi. Menurut Tjiptono (2008:185) secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan), karena setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Pengenalan suatu obyek, gerakan, intensitas (seperti volume yang meningkat) bisa menjadi petunjuk yang mempengaruhi persepsi konsumen untuk mengidentifikasikan suatu produk. Kemudian tentang beberapa produk baru dengan minat konsumen yang tinggi serta kualitas layanan, hal demikian juga bisa menjadi petunjuk lain bagi konsumen terhadap persepsi. Citra produk pun bisa menjadi faktor bagi konsumen untuk mempersepsikan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Produk dengan citra yang baik lebih menarik perhatian konsumen, misalnya dengan penciptaan produk baru yang sejenis, dengan kualitas bersaing dan harga lebih terjangkau. Pemahaman terhadap persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi pemasar dalam upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan penilaian yang tepat (Tatik Suryani, 2008:96). Berdasar pada persepsi inilah, konsumen tertarik dan membeli. produk dari PT. Wings Food terutama Mie Sedaap, yang mana kualitas yang sama dengan harga yang lebih

7 terjangkau dapat dipersepsikan berbeda, begitu konsumen melihat nama merek tersebut karena pencitraannya. Jika konsumen mempersepsikan bahwa suatu produk atau jasa mempunyai keunggulan yang berbeda dengan produk lain dan keunggulan itu sangat berarti bagi konsumen, maka konsumen akan memilih produk atau jasa tersebut, meskipun sebenarnya produk atau jasa ini relatif mirip dengan lainnya. Hal ini dicontohkan pada produk mie instan lainnya. Meskipun dari aspek manfaat produk yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan relatif sama, misalnya untuk nilai (harga dan kualitas), citra merek dan pendistribusian produk, tetapi para konsumen memiliki persepsi bahwa diantara produk mie instan sejenis memiliki mutu lebih yang berbeda-beda. Oleh karena itu ada keyakinan bahwa persepsi lebih penting daripada realitas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini judul yang diambil oleh peneliti adalah Pengaruh Nilai Produk, Citra Merek dan Distribusi Produk Terhadap Persepsi Konsumen Pada Produk Mie Sedaap Di Surabaya. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah nilai produk berpengaruh terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap? 2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap?

8 3. Apakah distribusi produk berpengaruh terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap? 4. Apakah nilai produk, citra merek dan distribusi produk berpengaruh secara simultan terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh nilai produk terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap. 2. Menganalisis pengaruh citra merek produk terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap. 3. Menganalisis pengaruh distribusi produk terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap. 4. Menganalisis pengaruh nilai produk, citra merek dan distribusi produk secara simultan terhadap persepsi konsumen pada produk Mie Sedaap. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Pemasar / Tempat Penelitian Untuk membantu dalam memberikan informasi mengenai nilai produk, citra merek dan distribusi suatu produk dibenak konsumen yang dapat membantu para pimpinan mengambil suatu keputusan dan bahan pertimbangan untuk masalah yang sedang dihadapi yang kaitannya dengan nilai produk, citra merek, distribusi produk, dan persepsi konsumen.

9 b. Bagi Penelitian Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pemasaran terutama yang berkaitan dengan pengaruh nilai produk karena kualitas dan harga produk, pencitraan perusahaan karena merek produk, distribusi produk dan persepsi konsumen terhadap produk. Dengan harapan menjadi pembelajaran yang nantinya dapat dipraktekkan dalam dunia kerja. c. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil dari penelitian ini dapat menjadi perbendaharaan atau koleksi perpustakaan STIE Perbanas Surabaya khususnya kajian tentang persepsi konsumen dilihat dari nilai produk, citra merek dan distribusi produk sehingga dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam penyusunan penelitian ilmiah berikutnya. 1.5 Sistematika Penelitian Untuk mempermudah memahami penelitian, penulis membagi bab-bab secara sistematis agar mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Dengan cara penulisan tersebut maka dapat memungkinkan pembahasan dilakukan secara sistematis, bertahap, terperinci pada tiap bab dan sub babnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang pembahasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

10 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian saat ini. Serta membahas tentang landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian, teknis analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini diurakan secara garis besar mengenai responden dan analisis data yang meliputi : analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan dengan penjelasan pembuktian hipotesanya, keterbatasan penelitian serta saran.