Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum...

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

AKTA NOTARIS DALAM PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TERBATAS MELALUI TELEKONFERENSI

KEABSAHAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK DALAM AKTA PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

Kekuatan Pembuktian Akta Notaris yang Mengandung Kesalahan dalam Penulisan Komparisi Abstract: Abstrak: Al-Qānūn, Vol. 20, No.

BAB II PROSEDUR PEMBUATAN AKTA KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

ANALISIS AKTA PEMBAGIAN WARISAN YANG DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS MENURUT HUKUM ISLAM

PERAN NOTARIS DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBELI DALAM JUAL BELI ONLINE

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strategi pembangunan hukum nasional. Profesionalitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum. bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum di bidang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bentuk perusahaan yang ada di Indonesia seperti firma,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris 2

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Penjelasan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada warga. organ pemerintah yang melaksanakan tugas dan kewenangannya agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TANGGUNGJAWAB NOTARIS TERHADAP KEBENARAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG DILEGALISASI OLEH NOTARIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk selanjutnya dalam penulisan ini disebut Undang-Undang Jabatan

Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum...

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. menentukan bahwa dalam menjalankan tugas jabatannya, seorang

TANGGUNGJAWAB NOTARIS DALAM PERKARA PEMALSUAN AKTA KETERANGAN WARIS

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA OTENTIK YANG DILAKUKAN OLEH NOTARIS

KEDUDUKAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) SEBAGAI AKTA OTENTIK DALAM KAITAN DENGAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEJABAT UMUM

Oleh I Made Erwan Kemara A.A.Gede Agung Dharma Kusuma I Ketut Westra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. serorang professional bekerja karena integritas moral, intelektual, dan profesional

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TERHADAP AKTA YANG MENGANDUNG CACAT HUKUM

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEMALSUAN IJAZAH DAN SURAT KETERANGAN HASIL UJIAN NASIONAL (Studi Putusan Nomor 373/Pid.B/2015/PN.

TANGGUNGJAWAB WERDA NOTARIS TERHADAP AKTA YANG DIBUATNYA HERIANTO SINAGA

ABSTRACT JURIDICAL REVIEW OF POSITION STATED OWNED ENTERPRISES AS A LEGAL INDEPENDENT ENTITY AND THE RESPONSIBILITIES IN THE MANAGEMENT OF STATED

BAB I PENDAHULUAN. Notaris adalah pejabat umum (openbaar ambtenaar) memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. tugas, fungsi dan kewenangan Notaris. Mereka belum bisa membedakan tugas mana

BAB I PENDAHULUAN. jaminan akan kepastian hukum terhadap perbuatan dan tindakan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan yuridis..., Ravina Arabella Sabnani, FH UI, Universitas Indonesia

FUNGSI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG DIBUBUHI DENGAN CAP JEMPOL SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat. 2 Hukum sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat akta otentik dan akta lainnya sesuai dengan undangundang

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

Tanggung Gugat Notaris Dalam Pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan sebagai berikut bahwa: a. Pertimbangan Hukum Hakim terhadap Tanggung Jawab Notaris/PPAT

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemerintah. Prinsip negara hukum menjamin kepastian, ketertiban dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B A B V P E N U T U P

UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM PASAL 362 KUHP TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum yang berintikan kebenaran dan keadilan. Kepastian dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. negara. Untuk menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum

Akibat Hukum Penandatangan Perpanjangan Akta Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Dibuat Oleh Notaris Tanpa Menghadirkan Kembali Para Pihak

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKTA NOTARIS MENGENAI YAYASAN YANG DIBUAT TIDAK BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 37 PP NOMOR 63 TAHUN 2008 PADA SAAT AKTA DIBUAT

BAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI

BAB I PENDAHULUAN. hukum maupun perbuatan hukum yang terjadi, sudah barang tentu menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaanya kedua belah pihak mengacu kepada sebuah perjanjian layaknya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tanggung Jawab Notaris/PPAT terhadap Akta yang Dibatalkan oleh Pengadilan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tindak pidana, Moeljatno merumuskan istilah perbuatan pidana, yaitu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal

QUA VADIS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 49/PPU-X/2013 TERTANGGAL 28 MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat

BAB I PENDAHULUAN. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) saat ini, membuat masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris sebagai pejabat umum. Notaris sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Akta-akta yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris bersifat autentik dan

FENDY KUSUMA ABSTRACT

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

TANGGUNG JAWAB NOTARIS ATAS AKTA PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PENETAPAN HONORARIUM ATAS JASA HUKUM NOTARIS DETERMINATION OF LEGAL SERVICES NOTARY HONORARIUM TOP

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mempunyai peran paling pokok dalam setiap perbuatan-perbuatan

KEADAAN KHUSUS YANG MENIADAKAN KEWAJIBAN INGKAR NOTARIS TESIS. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magiter Kenotariatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan dan Informasi, edisi no.2 Vol.1, 2005, hlm.34.

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEJABAT NOTARIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA AUTENTIK

BAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja

AKIBAT HUKUM NOTARIS YANG SALAH MELAKUKAN PENYESUAIAN AKTA PENDIRIAN YAYASAN

PERTENTANGAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/ PUU-XI/ 2013 TERKAIT PENINJAUAN KEMBALI

BAB I PENDAHULUAN. umum berwenang untuk membuat akta otentik, sejauh pembuatan akta otentik

BAB I PENGANTAR. Seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pula modus kejahatan yang

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SETELAH BERAKHIR MASA JABATANNYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2004 JO UNDANG-UNDANG NO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS FUNGSI DAN KEDUDUKAN CIRCULAR RESOLUTION

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawasan majelis..., Yanti Jacline Jennifer Tobing, FH UI, Universitas Indonesia

Transkripsi:

Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum... PERAN DAN TANGGUNGJAWAB NOTARIS DALAM KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM DILUAR RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS Yasin Tanaka Email: Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Hudi Asrori Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The article aimed to determine the procedures of making shareholders circular resolution, knowing the roles and responsibilities associated Notary Circular resolution. This study used normative research. The data was used in this research is secondary data. The results showed that the making shareholders circular resolution is a proposal from shareholders, which was distributed to all shareholders to ask an approval, and then poured, to An Authentic Deed. Making a Circular resolution, Notary was not directly involved in it, notary acted on pouring the contents of the circular resolution Decision through circular resolution. The responsibility of Notary immediately grew to an authentic deed which made by him, including the results of pouring a circular resolution to an authentic deed. The implication of this study was to provide an understanding to the public and the notary about the rules and procedures of making a circular resolution. In case of pouring of circular deed to an authentic deed, the notary should apply the principles of prudence-caution and the necessary of creating a special regulations by the government, relating to the things that we could do by making a decision beyond The General Meeting of Shareholders Keywords: Notary, the General Meeting of Shareholders, Circular resolution. Abstrak peran serta tanggung jawab Notaris terkait Keputusan Sirkuler. Penelitian ini menggunakan metode penelitian maupun Notaris mengenai aturan-aturan dan prosedur pembuatan keputusan sirkuler. Dalam hal penuangan 113

Kata kunci A. Pendahuluan Naamloze Vennootschaap (NV) merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan usaha dengan masing-masing pemilik memiliki bagian sesuai istilah circular resolution sebagai berikut: sejajar dan berdampingan sesuai dengan pemisahan sebagai berikut: lebih tinggi dibandingkan Direksi maupun Dewan mengambil keputusan masing-masing sesuai dengan circular resolution). Pengambilan keputusan seperti ini tetapi keputusan diambil dengan cara mengirimkan semua pemegang saham dan usul tersebut disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang saham. Yang diberikan tersebut tetap harus mengacu pada bahwa pengambilan keputusan para pemegang saham dengan cara mengedarkan usulan kepada para dilakukan dengan cara mengundang atau memanggil semua pemegang saham dan anggota Direksi serta di suatu tempat lalu dibahaslah agenda rapat. Akan sulit dilakukan karena tidak semua para pemegang atau dikenal dengan nama circular resolution dan menandatangani circular resolution secara bulat para pemegang saham melalui circular resolution 114

Jurnal Peran Repertorium dan Tanggungjawab Volume IV No. 1 Notaris Januari-Juni dalam 2017 Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum... Istilah circular resolution belum pernah B. Metode Penelitian kajian mengenai circular resolution itu sendiri masih sangat sedikit. Circular resolution hadir sebagai ialah pengambilan keputusan. Masing-masing organ pada perusahaan pada suatu keadaan dapat keputusan-keputusan perusahaan. penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif bisa juga disebut sebagai in book law in action). law circular resolution. Dalam ketentuan tersebut tidak dijelaskan mengenai mekanisme pelaksanaan circular resolution di tasan melalui circular resolution. Jadi seluruh hal t diputuskan melalui circular resolution, sehingga Hasil dari circular resolution bawah tangan biasa dituangkan ke dalam akta otentik. Disinilah kewenangan Notaris untuk membuat akta kewenangan dari Notaris. Kewenangan seorang Notaris lahir ketika Keputusan Sirkuler tersebut merupakan penelitian hukum normatif atau doktrinal hukum ini adalah pendekatan perundang-undangan statute approach). dalam penelitian ini penulis diperoleh melalui studi pustaka atau literature. Dalam Penelitian ini penulis berusaha di dalam Undang-Undang dan berbagai literatur peran dan tanggungjawab Notaris dalam keputusan memuat ketentuan bahwa Notaris bertanggung jawab ditimbulkan. artikel dibahas mengenai prosedur pembuatan C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Prosedur Pembuatan dan Pelaksanaan keputusan pemegang saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Keputusan sirkuler merupakan salah satu mekanisme pengambilan keputusan oleh Keputusan sirkuler dijelaskan dalam Pasal 115

dalam mengambil keputusan. Keputusan sirkuler memberikan efisiensi waktu dan tempat sehingga para Pemegang Saham lebih dibatasi oleh tempat dan waktu. Mekanisme pembuatan keputusan sirkuler berasal dari direksi ataupun Pemegang Saham. dikehendaki; c. Menghubungi Notaris untuk membuat keputusan sirkuler; d. Menghadap ke Notaris untuk menuangkan keputusan sirkuler ke dalam akta otentik. Pembuatan keputusan sirkuler dilakukan dengan mekanisme pengiriman untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang bahwa keputusan sirkuler tidak dapat dibuat secara otentik. Secara teknis mekanisme ini untuk berkumpul dalam satu waktu dan tempat untuk memberikan persetujuan secara tertulis kewenangan membuat akta otentik. keputusan sirkuler ini diperuntukkan untuk tidak menghadirkan langsung Notaris untuk berlaku sama terhadap keputusan pemegang Berdasarkan keadaan dan kebutuhan Keputusan sirkuler adalah risalah dari keputusan maka sewaktu-waktu perseroan dapat meminta dari hal tersebut memberikan keputusan sirkuler sirkuler ke dalam akta otentik sama dengan sebagai berikut: datang menghadap ke Notaris dengan maka mengacu pada ketentuan hal tersebut harus memerlukan persetujuan para Pemegang Saham. b. Pada saat pemegang saham tersebut datang keputusan sirkuler tersebut. a. Mengumpulkan usulan-usulan dari para dibutuhkan dalam pembuatan akta otentik dikehendaki oleh para Pemegang Saham; 116

Peran dan Tanggungjawab Notaris dalam Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum... tidak boleh melakukan interpretasi atau penafsiran sendiri terhadap keputusan mengontrol segala tindakan Notaris dalam maka akta dibacakan oleh Notaris dan di pelanggaran notaris selaku pejabat umum 2. Peran dan tanggungjawab Notaris dalam keputusan pemegang saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Peranan Notaris sangat penting dalam membantu menciptakan kepastian dan Notaris sebagai pejabat umum berwenang untuk otentik tersebut tidak dikhususkan bagi pejabat Pengadilan. Alat bukti sempurna karena akta otentik memiliki tiga kekuatan pembuktian uitwendige bewijsracht formele bewijskracht) dan kekuatan pembuktian sebagai berikut : Dalam hal ini adalah tanggung jawab konstruksi perbuatan melawan hukum. Wirjono Prodjodikoro mengatakan bahwa pertanggung jawaban atas perbuatan apabila orang itu melakukan perbuatanhukum dan sebagian besar perbuatanperbuatan seperti ini merupakan suatu dinamakan perbuatan melawan hukum. Pidana dalam hal ini adalah perbuatan bukan dalam konteks individu sebagai hukum. Hal tersebut menjadi kewajiban Notaris dalam perbuatan pidana meliputi: UUJN. Pemahaman hukum kepada penghadap juga harus diberikan pemahaman mengenai konsekuensi-konsekuensi serta akibat hukum ke akta otentik tersebut kewenangan tersebut secara sah dan terikat mulai berlaku sejak Notaris mengucapkan sumpah nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali dan diancam dengan pidana jika hal dalam undang-undang); 3) Bersifat melawan hukum. 117

dikategorikan sebagai suatu tindak pidana juga harus memenuhi unsur UUJN pasal penutup dengan tegas mencabut dan seorang Notaris. Dalam pertanggungjawaban Notaris mencari suatu kebenaran formil dari akta dalam pelaksanaan jabatan Notaris saat dalam UUJN secara eksplisit disebutkan pengganti khusus dan pejabat sementara Notaris) bertanggung jawab atas setiap akta telah diserahkan atau dipindahkan kepada diajukan oleh para pihak. Kebenaran dalam ranah perdata sangat tergantung dari para pihak. mencari adalah kebenaran materiil. Hakim tidak jaksa penuntut umum maupun oleh penasihat hukum terdakwa. Hakim bersifat aktif mencari etik profesi UUJN dengan kode etik profesi. Kode etik profesi mengatur Notaris secara internal dan UUJN secara eksternal. tentang sumpah jabatan notaris. Notaris diwajibkan: dan asas negara serta bertindak sesuai negara. Kesalahan Notaris dalam membuat akta kerugian dapat termasuk perbuatan melawan perbuatan dikatakan perbuatan melawan jaksa penuntut umum maupun penasihat hukum terdakwa. Jika Notaris membuat akta sesuai dengan mengurangi atau melebih-lebihkan keterangan dapat dapat dituntut secara pidana maupun perdata untuk bertanggungjawab atas akta berdasarkan keterangan atau kehendak penghadap. D. Simpulan Berdasarkan hasil uraian permasalahan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Penuangan keputusan sirkuler ke dalam akta otentik dibuat dengan prosedur sebagai berikut: menghadap ke Notaris dengan membawa keputusan Pada saat pemegang saham tersebut datang ke ada hubungan sebab dan akibat antara perbuatan dan kerugian. Sedangkan unsur dari perbuatan 118

serta memberikan pemahaman hukum kepada tidak boleh melakukan interpretasi atau penafsiran oleh Notaris dan di tandatangani oleh pemegang namun Notaris harus memberikan nasehat hukum Sehingga tentang akibat-akibat penuangan keputusan sirkuler ke dalam akta otentik tersebut akta otentik atas kehendak dan keterangan penghadap. tetapi juga harus diberikan pemahaman mengenai timbul atas penuangan keputusan sirkuler ke akta otentik tersebut. Jika Notaris membuat akta sesuai dengan mengurangi atau melebih-lebihkan keterangan dapat dituntut secara pidana maupun perdata untuk tersebut mendapat pemahaman dan batasanbatasan terkait kewenangan keputusan tersebut menciptakan kepastian hukum terhadap semua terhadap Notaris. Daftar Pustaka Lembaga Kenotariatan Indonesia: Perspektif Hukum dan Etika. Notaris dapat dimintai pertanggungjawaban atas profesi Notaris Pembuat Akta. Jurnal Media Hukum Fakultas Hukum Universitas Mataram E. Saran Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut berikut : Dalam hal penuangan akta sirkuler ke dalam akta Dalam Jurnal Hukum Fakultas Hukum Universitas selama tidak bertentangan dengan ketertiban 119

Pelita Harapan. edisi no. 3 Vol. III. Jakarta: UPH Press. Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement). Penerbit Erlangga. Jakarta. Lihat Nico Tanggungjawab Notaris Selaku Pejabat Umum Orinton Purba Hukum. Perseroan Terbatas Dimata Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Surakarta: UNS Press. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. 120