MANAJEMEN NYERI. No. Dokumen: Halaman: 1 dari 3. No. Revisi: 00 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Disahkan oleh DIREKTUR UTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

parameter kriteria nilai skor Usia < 3 tahun tahun tahun 2 13 tahun 1 Jenis kelamin Laki-laki 2 Perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang. yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa.

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa (Nurdwiyanti,2008),

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik. gangguan lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. baik karena ada kerusakan jaringan aktual maupun tidak. Nyeri pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

PROSES TERJADINYA MASALAH

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BAB I 1PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Unit perawatan intensif atau yang sering disebut Intensive Care Unit

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Unit perawatan intensif merupakan suatu unit yang telah dirancang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang menentukan gaya personal individu serta mempengaruhi

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi.

BAB I PENDAHULUAN. igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 dari 3 NIP. 1962043019871111 Pengertian Tujuan Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien. Pelaksana adalah perawat, dokter jaga, dokter penanggung jawab, tim manajemen nyeri Manajemen nyeri meliputi : 1. Penilaian nyeri 2. Penanganan nyeri 3. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Sebagai acuan untuk meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien. 1. Penilaian, penanganan dan evaluasi nyeri dilakukan oleh perawat, Kebijakan dokter jaga, DPJP 2. Penanggungjawab kegiatan ini Ketua Tim Manajemen Nyeri Prosedur Skrining dilakukan dengan cara : 1. ANAMNESIS a. Riwayat penyakit sekarang b. Pengkajian dilakukan berdasarkan P, Q, R, S, T yaitu : P (Provokes/ Point ) : Faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri Q (Quality) : Bagaimana rasa nyerinya R (Radiation/Relief) : Melacak daerah nyeri dari titik yang paling nyeri S (Severity) : Keparahan atau intensitas nyeri T (Time/On set) : Waktu atau lama serangan atau frekuensi nyeri c. Riwayat pembedahan/penyakit dahulu d. Riwayat psiko-sosial i. Riwayat pola hidup dan aktifitas pasien sehari-hari ii. Masalah psikiatri (misalnya depresi, cemas, ide ingin bunuh diri) e. Obat-obatan dan alergi Daftar obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi nyeri

2 dari 3 NIP. 1962043019871111 f. Riwayat keluarga Evaluasi riwayat medis keluarga terutama penyakit genetik. g. Asesmen sistem organ yang komprehensif, evaluasi gejala kardiovaskular, pulmoner, gastrointestinal, neurologi, reumatologi, genitourinaria, endokrin dan muskuloskeletal, psikiatri dan penyakit penyerta yang lain. 2. ASESMEN NYERI Asesmen nyeri RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat menggunakan 3 (tiga) cara yaitu : a. Numeric Rating Scale digunakan untuk pasien dewasa dan anak yang usianya lebih 8 tahun. Instruksi : pasien ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 0 10. 0 = tidak nyeri 1 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari) 4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari) 7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari) Numeric Rating Scale 3 b. Wong Baker Faces Pain Scale digunakan untuk pasien (dewasa dan anak lebih 3 tahun) yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka. Instruksi : petugas menyesuaikan / memilih gambar mana yang paling sesuai

3 dari 3 NIP. 1962043019871111 dengan keadaan pasien. 0 = ekspresi rilek, tidak merasa nyeri sama sekali 2 = sedikit nyeri 4 = cukup nyeri 6 = lumayan nyeri 8 = sangat nyeri 10= amat sangat nyeri (tak tertahankan) Keterangan GAMBAR WONG BAKER : Dikatakan nyeri ringan (skala nyeri 1-3) apabila : hasil pengkajian menunjukkan gambar 2 dan 4. Dikatakan nyeri Sedang (skala nyeri 4-6 )apabila : hasil pengkajian menunjukkan gambar 6. Dikatakan nyeri Berat (skala nyeri 7-10 ) apabila: hasil pengkajian menunjukkan gambar 8 dan 10. Face Wong Baker Faces Pain Scale c. FLACC Behavioral Pain Scale digunakan pada bayi dan pasien tidak sadar yang tidak dapat dinilai dengan Numeric Scale dan Wong Baker Faces Pain Scale. Cara menilai : Skor dari kelima item dijumlahkan Nilai 1-3 termasuk nyeri ringan Nilai 4-6 termasuk nyeri sedang Kategori Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Smile/ceria (tidak ada ekspresi sedih) Perubahan ekspresi/sedih, sesekali Ekspresi wajah stress, dagu mengatup rapat, menyeringai/meringis gemetar Legs Normal posisi/rileks Sulit, tegang, kaku Menendangnendang, tidak kooperatif Nilai 7-10 termasuk nyeri berat FLACC

4 dari 3 NIP. 1962043019871111 Kategori Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Activity Tiduran normal, posisi nyaman, pindah posisi Posisi tidak nyaman, (menggeliat, geser,ke belakang dan ke Behavioral Pain Scale Penatalaksan a. Pasien yang depan,kaku) mengalami nyeri derajat ringan(skala 1-3) dilakukan Cry aan Tidak menangis saat Merengek,sesekali Melenguh, series edukasi untuk relaksasi dan distraksi. bangun b. tidur/sadar Apabila dengan menangis/nampak tehnik relaksasi menangis, dan distraksi, keluhan nyeri tidak Consolabilit y (emosional) berkurang dilakukan tidak nyaman, kolaborasi komplain, medis untuk suara pemberian terapi jenis NSAID. merintih tidak jelas berteriak Perasaan c. nyaman Pasien yang nampak mengalami rileks bila nyeri derajat Sangat sulit sedang untuk (skala 4-6) dilakukan dan relaksasi kolaborasi medis disentuh untuk / nyeri pemberian menjadi terapi nyaman jenis NSAID/opioid dosis ringan. berkurang dengan d. Pasien yang sentuhan mengalami / masage nyeri derajat berat (skala 7-10) dilakukan kolaborasi medis untuk pemberian terapi jenis opioid. e. Apabila dengan pemberian terapi farmasi jenis opioid, tetapi keluhan nyeri belum teratasi maka, bila diperlukan DPJP akan merujuk kepada Tim Nyeri Intervensi Tidak kooperatif Unit Terkait Asesmen ulang nyeri dilakukan pada : 1. Semua pasien dirawat inap dilakukan re-asesmen terhadap nyeri tiap 4 jam 2. 15 30 menit setelah dilakukan tindakan keperawatan distraksi/relaksasi 3. 1 jam setelah pasien mendapatkan therapi analgetik oral dan injeksi analgetik. 4. 5 menit setelah pemberian nitrat dan obat intra vena pada pasien nyeri jantung/cardiac. 5. 5 menit setelah pasien yang mendapatkan terapi injeksi opioid. 1. Unit Rawat Inap 2. Unit Rawat Jalan 3. Unit Gawat Darurat

5 dari 3 NIP. 1962043019871111