BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai Pada bulan November 2012 hingga April 2013 dan bertempat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Adapun Alur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Rekaman Seismik gunung Sinabung

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan secara umum dapat dilihat pada alur penelitian sebagai berikut : Mulai

DAFTAR ISI. BAB III. DASAR TEORI 3.1. Seismisitas Gelombang Seismik Gelombang Badan... 16

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan. akibat pertumbukan lempeng-lempeng tersebut (Gambar 2).

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar Gambar Beberapa Gunungapi di Pulau Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS AKTIVITAS SEISMIK GUNUNG GUNTUR GARUT JAWA BARAT BERDASARKAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN SEBARAN HIPOSENTER BULAN JANUARI MARET 2013

Analisis Fisis Aktivitas Gunung Talang Sumatera Barat Berdasarkan Karakteristik Spektral dan Estimasi Hiposenter Gempa Vulkanik

INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA

IV. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini

SIMULASI PERHITUNGAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG DENGAN METODA EIKONAL : SUATU CONTOH APLIKASI DALAM ESTIMASI KETELITIAN HIPOSENTER GEMPA

VARIASI ZONA LEMAH STRUKTUR INTERNAL GUNUNG LOKON BERDASARKAN STUDI SEISMO-VULKANIK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.1 Peta sebaran gunungapi aktif di Indonesia (dokumen USGS).

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Metode mikrozonasi dengan melakukan polarisasi rasio H/V pertama kali

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode Single Event Determination(SED), alur kedua

STUDI GELOMBANG SEISMIK GEMPA VULKANIK GUNUNG SINABUNG UNTUK MENENTUKAN KARAKTERISTIK MEKANISME VULKANIK

BAB III TEORI DASAR. Gelombang seismik merupakan gelombang yang menjalar di dalam bumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara

IV. METODE PENELITIAN. Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) merupakan metode yang

III. TEORI DASAR. dan mampu dicatat oleh seismograf (Hendrajaya dan Bijaksana, 1990).

PENENTUAN LOKASI PERGERAKAN MAGMA GUNUNG API SOPUTAN BERDASARKAN STUDI SEBARAN HIPOSENTER GEMPA VULKANIK PERIODE MEI 2013 MEI 2014

IDENTIFIKASI SEBARAN EPISENTER DAN HIPOSENTER GEMPA VULKANIK GUNUNG API KELUT, JAWA TIMUR, BULAN JANUARI MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS SINYAL SEISMIK TREMOR HARMONIK DAN TREMOR SPASMODIK GUNUNGAPI SEMERU, JAWA TIMUR INDONESIA

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI GEMPA PADA GUNUNG LOKON BERDASARKAN REKAMAN DATA SEISMOGRAM APRIL MEI 2012

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.1.1 Lokasi Kompleks Gunung Guntur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Bulan April 2015 hingga Mei 2015 dan bertempat di

Analisis Energi Gempa Letusan Gunung Semeru 09 Oktober 2009

PICKING DATA MIKROSEISMIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Konsep dasar fenomena amplifikasi gelombang seismik oleh adanya

EVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 2008

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

MODUL III EPISENTER DAN HIPOSENTER GEMPA BUMI BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS 4.1 Vektor Pergeseran Titik Pengamatan Gunungapi Papandayan

Gempa Bumi Bandung 22 Juli 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari katalog gempa BMKG Bandung, tetapi dikarenakan data gempa yang

Pencitraan Tomografi Atenuasi Seismik 3-D Gunung Guntur Menggunakan Metode Spectral Fitting dengan Summary Ray TUGAS AKHIR

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG EVALUASI TAPAK INSTALASI NUKLIR UNTUK ASPEK KEGEMPAAN

AKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ERUPSI G. SOPUTAN 2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009

ANALISIS SINYAL SEISMIK UNTUK MENGETAHUI PROSES INTERNAL GUNUNG IJEN JAWA TIMUR

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

III. TEORI DASAR. Gelombang seismik merupakan gelombang yang menjalar di dalam bumi

6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

Persebaran Hiposenter Maluku Selatan Menggunakan Metode Double Difference

Analisis Mekanisme Sumber Gempa Vulkanik Gunung Merapi di Yogyakarta September 2010

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Divisi Geoscience Service PT. ELNUSA Tbk., Graha

4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI DI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEIGER DAN COUPLED VELOCITY-HYPOCENTER

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

II. TINJAUAN PUSTAKA

4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur

Ocean Data View. Membuka program ODV, klik icon ODV pada desktop, setelah itu akan muncul tampilan berikut.

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan

SOAL UAS SEISMOLOGI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

Wahana Fisika, 1(1), 2016, 77-86

4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. Gayaberat merupakan salah satu metode dalam geofisika. Nilai Gayaberat di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

BAB I PENDAHULUAN. vulkanik aktif yang berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi.indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakasanakn pada bulan Februari 2015 hingga Maret 2015 dan

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

M MODEL KECEPATAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE TOMOGRAFI DATA MICROEARTHQUAKE DI LAPANGAN PANAS BUMI ALPHA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,

Gambar 3.1 Peta lintasan akuisisi data seismik Perairan Alor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai Pada bulan November 2012 hingga April 2013 dan bertempat di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat dan di Laboratorium Pengolahan dan Pemodelan Data Geofisika, Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Tabel 3. Jadwal Penelitian Kegiatan Studi Literatur Pengolahan Data Pemodelan dan Visualisasi Seminar Usul Analisis dan interpretasi Seminar Hasil Laporan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Laptop (Operation System Windows) 2. Software Seisan, Swarm2, GAD, Origin 7.0 dan Mathlab 11. 3. Data seismik Gunung Lokon bulan April dan Mei 2012, data kontur dan

42 ketinggian Gunung Lokon serta data koordinat kelima stasiun seismik. 4.3. Prosedur Penelitian 4.3.1. Menentukan waktu tiba gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S) Data rekaman seismik yang diperoleh berupa data rekaman aktivitas vulkanik per 10 menit yang terekam di empat stasiun pemantau gunungapi di Gunung Lokon. Sebelum dilakukan picking watu tiba gelombang P dan S terlebih dahulu dilakukan identifikasi gempa vulkanik A dan vulkanik B lalu dikelompokkan berdasarkan waktu pra letusan, fase letusan, dan pasca letusan. Data seismik yang diperoleh adalah data dengan format seisan maka pembacaan data gelombang seismik digital dilakukan dengan menggunakan software Seisan. Software ini membaca gempa per 10 menit yang berasal dari kelima stasiun di Gunung Lokon. Berikut ini adalah tampilan dari software Seisan: Gambar 22. Tampilan pembacaan data seismik oleh software Seisan

43 Namun karena untuk menentukan waktu tiba gelombang P dan S dengan software ini agak sulit, maka data yang sudah diidentifikasi sebagai gempa vulkanik A dan vulkanik B di konversi ke dalam format sac file agar dapat dibaca dengan software Swarm2 untuk kemudian dilakukan picking waktu tiba gelombang P dan S nya. Waktu tiba gelombang P Gambar 23. Tampilan pembacaan serta picking waktu tiba gelombang P dan S Hasil picking berupa data waktu tiba gelombang P dan S kemudian dicatat dalam notepad. 4.3.2. Menentukan Hiposenter Gempa Hiposenter gempa ditentukan dengan menggunakan software GAD (Geiger s method with Adaptive Damping). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Membuat file stasiun dalam notepad simpan dalam format.dat 2. Membuat file kecepatan (Velocity.dat) 3. Membuat file waktu tiba gelombang atau hasil picking (Arrival.dat) 4. Membuat file untuk hasil run GAD (Result.dat)

44 5. Tempatkan semua file (stasiun, kecepatan, waktu tiba, dan hasil) dalam satu folder bersama dengan software GAD. Kemudian di run. 6. Hasil run GAD dapat dilihat di result.dat, dari sini diperoleh koordinat x, y dan z hiposenter gempa dan rms nya lalu dicatat. 4.3.3. Plotting Hiposenter Plotting hiposenter dan episenter dilakukan dengan software Origin 7.0 dan Mathlab11 (script di lampiran). Untuk plotting dengan software Origin 7.0 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Membuka data kontur, stasiun dan data waktu tiba gelombang P dan S. 2. Membuat data penampang Barat Timur dan Utara Selatan gunung Lokon dari data kontur. 3. Membuat peta kontur gunung Lokon. 4. Membuat penampang Barat Timur dan Utara Selatan. 5. Plotting episenter pada peta kontur. 6. Plotting hiposenter pada peta penampang. 4.3.4. Koefisien Atenuasi Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab III, koefisien atenuasi gelombang diperoleh dari persamaan peluruhan gelombang, yaitu: = A(ε) Dimana ε merupakan koefisien gesekan atau koefisien atenuasi yang biasa disimbolkan dengan α. Sedangkan persamaan untuk amplitudo sebagai fungsi jarak waktu tempuh adalah (pers 22): A(x) =

45 Sehingga untuk memperoleh nilai koefisien atenuasi gelombang, maka harus ditentukan persamaan eksponensial dari peluruhan gelombang seismik tersebut dengan picking nilai amplitudo puncak gelombang tertinggi seismik terhadap waktu. Gambar 24. Tampilan cara menentukan nilai amplitudo gelombang Kemudian nilai dari puncak tersebut diplot dalam bentuk scatter dan ditentukan persamaan eksponensialnya dengan melakukan curve fitting. Gambar 25. Tampilan software Origin 7.0 untuk persamaan eksponensial

46 Fitting dilakukan dengan menggunakan persamaan Eksponensial 2 Mode 2 dengan rumus y =. Gambar 26. Tampilan kurva persamaan Eksponensial Selanjutnya grafik scatter ini kemudian dikembalikan datanya dengan data seismik sehingga hasilnya akan seperti gambar berikut. Gambar 27. Tampilan kurva persamaan Eksponensial

47 Nilai koefisien atenuasinya dapat dilihat langsung pada nilai b di kolom kecil pada grafik di atas. Persamaan eksponensial tersebut kemudian disetarakan dengan persamaan atenuasi amplitudo gelombang (pers 22) untuk memperoleh hubungan antara koefisien atenuasi (b) dengan Q-factor. Selanjutnya dianalisis Q-factor dan karakteristik peluruhan sinyal gelombang gempa nya berdasarkan pra letusan, fase letusan, dan pasca letusan.

4.4. Diagram Alir Mulai Data Kontur Gunung Lokon Rekaman Seismik Gunung Lokon Membuat Peta Kontur Membuat Peta Penampang Identifikasi gempa tipe A dan tipe B Pengelompokkan Gempa Pra letusan, Fase letusan, dan Pasca letusan Picking t p dan t s masing-masing stasiun Menentukan koefisien atenuasi (b) Waktu tiba gelombang P (tp) dan S (ts) Menentukan Hiposenter Plotting Hiposenter dan Episenter Pers. Eksponensial dan Koefisien Atenuasi Penyetaraan Pers. Atenuasi dan Pers. Eksponensial Korelasi b (koef. Atenuasi) dengan Q-factor Peta Episenter dan Hiposenter gempa vulkanik Gunung Lokon Analisis Hasil Selesai 48