BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. baik pada usia produktif maupun usia lanjut (Junaidi, 2011).

HALAMAN PERSETUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGA KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN SEREBRAL ET CAUSA STROKE HEMORAGIK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan curah jantung merupakan suatu keadaan di mana pompa darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Berdasarkan tinggi rendahnya diastolic maka dapat beberapa gradasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive

BAB I PENDAHULUAN. Status sehat sakit para anggota keluarga dan keluarga saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunitas miskin dan berpendidikan rendah. Meningkatnya kesehatan ibu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penyakit Paru Obstruktif Kronik selanjutnya disebut PPOK atau

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008). Menurut data Word Health Organization (WHO, 2010), menyebutkan setiap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan kejang mendadak. Juga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan segala hal sehat, tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang enggan melakukan pola hidup sehat sehingga banyak penyakit yang menyerang seperti Stroke. Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara local atau global yang dapat menimbulkan kematian, stroke dapat disebabkan oleh hipertensi, pola makan yang tidak seimbang, makan makanan yang berkolesterol tinggi. Insiden stroke di Negara maju cenderung menurun karena usaha prevensi primer yang berhasil di lakukan terutama dalam upaya pencegahan hipertensi ( Airiza,2000). Perfusi jaringan serebral tidak efektif adalah suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler (Wilkinson, 2012). Menurut WHO stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara vocal (global), yang berkembang dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam ataupun lebih, mengarah kematian tanpa penyebab yang kelihatan. Namun stroke dalam bahasa yang lebih sederhana dapat diartikan sebagai suatu serangan tiba tiba yang menyerang pembuluh darah di otak dapat mengakibatkan sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak yang gejala gejalanya seperti mulai dari kelumpuhan, bicara pelo, gangguan tenggorokan (menelan), kerusakan kulit dan sebagainya.

Menurut Adrian J. Goldszmindt (2013) Stroke Iskemik adalah serangan secara tiba tiba yang menyerang sistem saraf atau deficit neurologis fokal yang diduga berasal dari pembuluh darah, dengan tanda dan gejala kejang defisit neurologis postikal, tumor otak, abses otak migraine atau kelainan glukosa. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian, dan penyakit stroke menduduki peringkat nomor tiga didunia setelah penyakit jantung dan kanker, serta stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Penyakit stroke terus berkembang di Negara Berkembang seperti hanya Indonesia. Di Indonesia diperkirakan dalam setiap tahunya ada 500.000 penduduk yang mengalami stroke. Sekitar 2,5% penderita stroke meninggal dunia, dan sisanya mengalami cacat fisik ringan maupun berat. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah di kemudian hari, dikarenakan gaya hidup masyarkat orang Indonesia yang kurang baik, lingkungan yang kuarang sehat dan semakin tidak sehat, jenis makanan yang cepat saji yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sebenarnya mengandung banyak lemak. Bisa kita bayangkan berapa banyak beban keluarga yang harus ditanggung oleh setiap keluarga (Adrian J. Goldszmindt, 2013). Di Indonesia belum ada data epidemologis stroke yang lengkap tetapi dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Penderita stroke, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 50% atau 250.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Stroke bukan hanya menyerang usia tua, tetapai juga biasa dialami mereka yang berusia muda dan produktif. Namun penderita stroke yang sering terjadi pada usia diatas 40 tahun ( Yayasan Stroke Indonesia, 2006 ). Prosentase penderita stroke menurut (Ratna Dewi Budiastuti, 2013) adalah:

a. Usia 35 44 tahun = 0,2 % b. Usia 45 54 tahun = 0,7 % c. Usia 55 64 tahun = 1,8 % d. Usia 65 74 tahun = 2,7 % e. Usia 75 85 tahun = 10,4 % Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum terjadinya stroke hal ini dibuktikan jika seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Data statistik di Ruang Kenanga dr. R. Goeteng Taroenadibrata pada bulan Januari sampai Maret 2013 jumlah pasien dengan gangguan persyarafan sebanyak 29 pasien dari 228 pasien, yang menderita Stroke 11 pasien (39,2%). Walaupun Stroke dalam khasus di ruangan Kenanga menempati urutan ke 8 (Profil RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2013). Berdasarkan permasalahan diatas diambil garis besar bahwa penyakit Stroke Haemoragik memerlukan perhatian khusus dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mencoba membahas lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi dengan judul " Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral et causa Stroke Hemoragik Diruang Kenanga RSUD dr.r Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan laporan pengelolan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Tujuan Umum Melaporkan dokumentasi asuhan keperawatan pada Ny. M dengan Hemiparesis et causa Stroke Haemoragik secara komprehensif dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai : a. Pengkajian. b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan. c. Rencana tindakan keperawatan. d. Implementasi keperawatan. e. Evaluasi terhadap implementasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan. C. Pengumpulan Data Penyusunan laporan ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi partisipatif Mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang dialami. Penulis juga melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Palpasi adalah dengan cara perabaan terhadap bagian bagian tubuh yang mengalami kelainan.

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara pendengaran, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop. 2. Wawancara Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien atau biasa disebut anamnesa. Data yang terkumpul berupa data primer yang berasal dari klien dan data skunder yang berasal dari orang terdekat atau keluarga klien. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data terutama kesehatan dan masalah keperwatan klien serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. 3. Data Catatan Medis Selain data yang diperoleh langsung dari klien dan orang terdekat atau keluarga klien, penulis juga mendapatkan data lain yang dibutuhkan melalui catatan medis pasien antara lain perkembangan kesehatan, program pengobatan, diet, perawatan yang dilakukan dan hasil pemeriksaan laboratorium. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada Ny. M dengan Hemiparesis et cause Stroke Hemoragik di Ruang Kenanga Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata selama 2 hari dari tanggal 11-12 juni 2013 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. E. Sistematika Penulisan 1. Bagi Profesi Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Stroke Hemoragik. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan, serta meningkatkan ketrampilan.

2. Bagi Pasien Diharapkan dengan adanya studi kasus Stroke Hemoragik pasien dapat mengerti tentang hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit Stroke Hemoragik serta pencegahannya. 3. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan koreksi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standart profesi serta dapat memberikan kepuasan bagi pasien dengan menjaga komunikasi, penampilan, menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien 4. Bagi Mahasiswa Diharapkan dari hasil asuhan keperawatan dapat memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan para mahasiswa khususnya pada kasus Stroke Hemoragik. Adapun sistematika penulisan laporan kasus ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka, membahas tentang pustaka-pustaka yang terkait dengan masalah dan pemecahannya. BAB III : Tinjauan Kasus, membahas tentang tinjauan kasus BAB IV : Pembahasan yang meliputi pengkajian, analisadata, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran