BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan pola hidup sehat kita dapat melakukan segala hal sehat, tidak hanya sehat jasmani saja namun kesehatan rohani juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang enggan melakukan pola hidup sehat sehingga banyak penyakit yang menyerang seperti Stroke. Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara local atau global yang dapat menimbulkan kematian, stroke dapat disebabkan oleh hipertensi, pola makan yang tidak seimbang, makan makanan yang berkolesterol tinggi. Insiden stroke di Negara maju cenderung menurun karena usaha prevensi primer yang berhasil di lakukan terutama dalam upaya pencegahan hipertensi ( Airiza,2000). Perfusi jaringan serebral tidak efektif adalah suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler (Wilkinson, 2012). Menurut WHO stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara vocal (global), yang berkembang dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam ataupun lebih, mengarah kematian tanpa penyebab yang kelihatan. Namun stroke dalam bahasa yang lebih sederhana dapat diartikan sebagai suatu serangan tiba tiba yang menyerang pembuluh darah di otak dapat mengakibatkan sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak yang gejala gejalanya seperti mulai dari kelumpuhan, bicara pelo, gangguan tenggorokan (menelan), kerusakan kulit dan sebagainya.
Menurut Adrian J. Goldszmindt (2013) Stroke Iskemik adalah serangan secara tiba tiba yang menyerang sistem saraf atau deficit neurologis fokal yang diduga berasal dari pembuluh darah, dengan tanda dan gejala kejang defisit neurologis postikal, tumor otak, abses otak migraine atau kelainan glukosa. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian, dan penyakit stroke menduduki peringkat nomor tiga didunia setelah penyakit jantung dan kanker, serta stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Penyakit stroke terus berkembang di Negara Berkembang seperti hanya Indonesia. Di Indonesia diperkirakan dalam setiap tahunya ada 500.000 penduduk yang mengalami stroke. Sekitar 2,5% penderita stroke meninggal dunia, dan sisanya mengalami cacat fisik ringan maupun berat. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah di kemudian hari, dikarenakan gaya hidup masyarkat orang Indonesia yang kurang baik, lingkungan yang kuarang sehat dan semakin tidak sehat, jenis makanan yang cepat saji yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sebenarnya mengandung banyak lemak. Bisa kita bayangkan berapa banyak beban keluarga yang harus ditanggung oleh setiap keluarga (Adrian J. Goldszmindt, 2013). Di Indonesia belum ada data epidemologis stroke yang lengkap tetapi dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Penderita stroke, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 50% atau 250.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Stroke bukan hanya menyerang usia tua, tetapai juga biasa dialami mereka yang berusia muda dan produktif. Namun penderita stroke yang sering terjadi pada usia diatas 40 tahun ( Yayasan Stroke Indonesia, 2006 ). Prosentase penderita stroke menurut (Ratna Dewi Budiastuti, 2013) adalah:
a. Usia 35 44 tahun = 0,2 % b. Usia 45 54 tahun = 0,7 % c. Usia 55 64 tahun = 1,8 % d. Usia 65 74 tahun = 2,7 % e. Usia 75 85 tahun = 10,4 % Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum terjadinya stroke hal ini dibuktikan jika seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Data statistik di Ruang Kenanga dr. R. Goeteng Taroenadibrata pada bulan Januari sampai Maret 2013 jumlah pasien dengan gangguan persyarafan sebanyak 29 pasien dari 228 pasien, yang menderita Stroke 11 pasien (39,2%). Walaupun Stroke dalam khasus di ruangan Kenanga menempati urutan ke 8 (Profil RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2013). Berdasarkan permasalahan diatas diambil garis besar bahwa penyakit Stroke Haemoragik memerlukan perhatian khusus dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mencoba membahas lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi dengan judul " Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral et causa Stroke Hemoragik Diruang Kenanga RSUD dr.r Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan laporan pengelolan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Tujuan Umum Melaporkan dokumentasi asuhan keperawatan pada Ny. M dengan Hemiparesis et causa Stroke Haemoragik secara komprehensif dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai : a. Pengkajian. b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan. c. Rencana tindakan keperawatan. d. Implementasi keperawatan. e. Evaluasi terhadap implementasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan. C. Pengumpulan Data Penyusunan laporan ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi partisipatif Mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang dialami. Penulis juga melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Inspeksi yaitu pemeriksaan dengan cara melihat tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Palpasi adalah dengan cara perabaan terhadap bagian bagian tubuh yang mengalami kelainan.
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara pendengaran, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop. 2. Wawancara Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien atau biasa disebut anamnesa. Data yang terkumpul berupa data primer yang berasal dari klien dan data skunder yang berasal dari orang terdekat atau keluarga klien. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data terutama kesehatan dan masalah keperwatan klien serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. 3. Data Catatan Medis Selain data yang diperoleh langsung dari klien dan orang terdekat atau keluarga klien, penulis juga mendapatkan data lain yang dibutuhkan melalui catatan medis pasien antara lain perkembangan kesehatan, program pengobatan, diet, perawatan yang dilakukan dan hasil pemeriksaan laboratorium. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada Ny. M dengan Hemiparesis et cause Stroke Hemoragik di Ruang Kenanga Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata selama 2 hari dari tanggal 11-12 juni 2013 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. E. Sistematika Penulisan 1. Bagi Profesi Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Stroke Hemoragik. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan, serta meningkatkan ketrampilan.
2. Bagi Pasien Diharapkan dengan adanya studi kasus Stroke Hemoragik pasien dapat mengerti tentang hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit Stroke Hemoragik serta pencegahannya. 3. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan koreksi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standart profesi serta dapat memberikan kepuasan bagi pasien dengan menjaga komunikasi, penampilan, menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien 4. Bagi Mahasiswa Diharapkan dari hasil asuhan keperawatan dapat memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan para mahasiswa khususnya pada kasus Stroke Hemoragik. Adapun sistematika penulisan laporan kasus ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka, membahas tentang pustaka-pustaka yang terkait dengan masalah dan pemecahannya. BAB III : Tinjauan Kasus, membahas tentang tinjauan kasus BAB IV : Pembahasan yang meliputi pengkajian, analisadata, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran