LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 19 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.3 Tahun 2008

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI PESISIR SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 53 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KANTOR KANTOR KABUPATEN LEBAK

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 7 TAHUN 2008

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya yang merupakan bagian dari perangkat daerah. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : bahwa pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa merupakan salah satu rumpun urusan yang bisa diwadahi dalam struktur organisasi perangkat daerah yang berbentuk lembaga teknis daerah dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lebak; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah dengan Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4733); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007 Nomor 8); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEBAK dan BUPATI LEBAK MEMUTUSKAN : Mengingat : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lebak. 2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lebak. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak. 4. Bupati adalah Bupati Lebak. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak. 6. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang selanjutnya disingkat BPMPD adalah Lembaga Teknis Daerah yangmenyelenggarakan tugas dan fungsi pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa. 9. Kepala Badan adalah Kepala Badan. 10. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana tugas teknis pada BPMPD. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 12. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lebak. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan

Pasal 3 (1) BPMPD merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa. (2) BPMPD dipimpin oleh seorang kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 4 BPMPD mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, BPMPD mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; b. pelaksanaan tugas teknis operasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; c. pemberian pelayanan teknis di bidang bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; d. pengkoordinasian program pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; e. penyusunan rencana dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; f. pelaksanaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, pengelolaan kepegawaian, peralatan, dan perlengkapan BPMPD; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV ORGANISASI Bagian Kesatu Struktur Organisasi

Pasal 6 (1) Susunan organisasi BPMPD terdiri dari : a. Kepala Badan; b. sekretariat yang membawahi : 1. sub bagian program, evaluasi dan pelaporan, evaluasi dan pelaporan; 2. sub bagian keuangan; dan 3. sub bagian umum. c. bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa yang membawahi : 1. sub bidang pembangunan desa; dan 2. sub bidang ketahanan masyarakat desa. d. bidang usaha ekonomi masyarakat yang membawahi : 1. sub bidang sumber daya desa dan penerapan teknologi tepat guna; dan 2. sub bidang peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat. e. bidang pemerintahan desa yang membawahi : 1. sub bidang penyelenggaraan pemerintahan desa; dan 2. sub bidang pengembangan desa. f. kelompok jabatan fungsional. g. UPT. (2) Bagan susunan organisasi BPMPD adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Kepala Badan Pasal 7 (1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpim, mengkoordinasikan, dan mengendalikan BPMPD dalam melaksanakan kewenangan otonomi Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa serta tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembinaan dan kewenangan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; b. pengkajian, perencanaan, dan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; c. penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugas; d. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati; e. pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan BPMPD; f. pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan BPMPD;

g. pemberian informasi, saran, dan pertimbangan mengenai pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa kepada Bupati sebagai bahan untuk kepentingan atau membuat keputusan; h. pertanggungjawaban tugas Kepala Badan secara teknis administratif kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengawasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan BPMPD. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretariat mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian; c. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan unit kerja; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Sekretariat membawahi : a. sub bagian program, evaluasi dan pelaporan; b. sub bagian keuangan; dan c. sub bagian umum. (4) Sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), masing-masing dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada sekretaris. Pasal 9 (1) Sub bagian program, evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan penyusunan rencana program, evaluasi program kerja dan pelaksanaannya serta penyusunan laporan kinerja. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub bagian program, evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan BPMPD; b. pengkoordinasian penyusunan laporan kinerja dan BPMPD; c. pelaksanaan analisis, evaluasi serta pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan BPMPD; d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan BPMPD; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 10 (1) Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretaris dalam mengelola anggaran BPMPD, penggajian pegawai, penatausahaan keuangan dan verifikasi keuangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penatausahaan keuangan; b. pengkoordinasian pelaksanaan administrasi keuangan, verifikasi, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan; dan c. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Sub bagian umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretaris dalam melaksanakan kegiatan surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian di lingkungan BPMPD. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan urusan administrasi umum dan perlengkapan; b. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; dan c. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Desa Pasal 12 (1) Bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPMPD di bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan pembangunan desa dan ketahanan masyarakat desa; b. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif;

c. penyelenggaraan koordinasi, partisipasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan dan pendayagunaan sarana dan prasarana desa; d. penyelenggaraan fasilitasi penyusunan potensi dan profil desa; e. penyelenggaraan penetapan tingkat kemajuan, tingkat perkembangan desa dan tipologi desa; f. penyelenggaraan pendataan kelembagaan masyarakat; g. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi pengembangan kelembagaan masyarakat dan pelatihan masyarakat; h. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring, dan evaluasi peningkatan keswadayaan, partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat; dan i. pelaksanaan tugas tambahan. (3) Bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa membawahi : a. sub bidang pembangunan desa; dan b. sub bidang ketahanan masyarakat desa. (4) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), masing-masing dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala bidang pembangunan dan ketahanan masyarakat desa. Pasal 13 (1) Sub bidang pembangunan desa mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembangunan desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pembangunan desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan pembangunan desa; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif; c. pelaksanaan koordinasi, partisipasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan dan pendayagunaan sarana dan prasarana desa; d. pelaksanaan fasilitasi penyusunan potensi dan profil desa ; e. pelaksanaan penetapan tingkat kemajuan, tingkat perkembangan desa dan tipologi desa; dan f. pelaksanaan tugas tambahan. Pasal 14 (1) Sub bidang ketahanan masyarakat desa mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang ketahanan masyarakat desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bidang ketahanan masyarakat desa mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pendataan kelembagaan masyarakat; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi pengembangan kelembagaan masyarakat dan pelatihan masyarakat;

c. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, monitoring, dan evaluasi peningkatan keswadayaan, partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat; dan d. pelaksanaan tugas tambahan. Bagian Kelima Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat Pasal 15 (1) Bidang usaha ekonomi masyarakat dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPMPD di bidang inventarisasi, fasilitasi koordinasi penggalian, pemanfaatan dan kerjasama teknologi tepat guna, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang usaha ekonomi masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pendayagunaan sumber daya desa dan teknologi tepat guna serta peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat; b. pengkoordinasian pendataan lembaga keuangan mikro perdesaan; c. pengkoordinasian dan pelaksanaan inventarisasi, fasilitasi koordinasi, monitoring dan evaluasi dalam rangka pendayagunaan sumberdaya desa dan pemanfaatan teknologi tepat guna; d. pengkoordinasian dan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya desa dan teknologi tepat guna; e. pengkoordinasian dan pelaksanaan pengelolaan data dan bahan dalam rangka penyusunan kebijakan penanggulangan kemiskinan; f. pengkoordinasian dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat miskin, pengembangan ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat, pengembangan usaha dan pendayagunaan hasil produksi masyarakat; dan g. pelaksanaan tugas tambahan. (3) Bidang usaha ekonomi masyarakat membawahi : a. sub bidang sumber daya desa dan penerapan teknologi tepat guna; dan b. sub bidang peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat. (4) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), masing-masing dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala bidang usaha ekonomi masyarakat. Pasal 16 (1) Sub bidang sumber daya desa dan penerapan teknologi tepat guna mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, koordinasi, pemetaan, pemanfaatan dan monitoring serta evaluasi pengembangan dan pendayagunaan sumber daya desa dan teknologi tepat guna.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bidang sumber daya desa dan penerapan teknologi tepat guna mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pendayagunaan sumber daya desa dan teknologi tepat guna; b. pelaksanaan inventarisasi, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dalam rangka pendayagunaan sumberdaya desa dan pemanfaatan teknologi tepat guna; c. pelaksanaan kerjasama pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya desa dan teknologi tepat guna; dan d. pelaksanaan tugas tambahan. Pasal 17 (1) Sub bidang peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat serta pengelolaan data dan bahan penyusunan kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bidang peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat; b. pelaksanaan pendataan lembaga keuangan mikro perdesaan; c. pelaksanaan pengelolaan data dan bahan dalam rangka penyusunan kebijakan penanggulangan kemiskinan; d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat miskin, pengembangan ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat, serta pengembangan usaha dan pendayagunaan hasil produksi masyarakat; dan e. pelaksanaan tugas tambahan. Bagian Keenam Bidang Pemerintahan Desa Pasal 18 (1) Bidang pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPMPD di bidang penyelengaraan pemerintahan desa dan pengembangan desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pemerintahan desa mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian dan pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan kebijakan penyelengaraan dan pengembangan pemerintahan desa; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan pemerintahan desa dan pengembangan desa; c. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, supervisi, evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan dan asset desa; d. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, supervisi, bimbingan, konsultasi dan evaluasi terhadap Badan Permusyawaratan Desa (BPD);

e. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, pelatihan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan aparatur desa; f. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi dalam pelaksanaan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa; dan g. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi dalam penetapan batas desa; dan h. pelaksanaan tugas tambahan (3) Bidang pemerintahan desa membawahi : a. sub bidang penyelenggaraan pemerintahan desa; dan b. sub bidang pengembangan desa. (4) Sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), masing-masing dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala bidang pemerintahan desa. Pasal 19 (1) Sub bidang penyelenggaraan pemerintahan desa mempunyai tugas menyiapkan bahan serta pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa, peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan aparatur desa, koordinasi dan fasiltasi penyelenggaraan administrasi desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bidang penyelenggaraan pemerintahan desa mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan kebijakan penyelengaraan pemerintahan desa; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan pemerintahan desa; c. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, supervisi, evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan dan asset desa; d. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, supervisi, bimbingan, konsultasi dan evaluasi terhadap Badan Permusyawaratan Desa (BPD); dan e. pelaksanaan tugas tambahan. Pasal 20 (1) Sub bidang pengembangan desa mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan pengembangan desa dan penetapan batas desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bidang pengembangan desa mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan desa; b. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pengembangan desa; c. pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, pelatihan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan aparatur desa; d. pelaksanaan fasilitasi dalam pelaksanaan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa;

e. pengkoordinasian dan pelaksanaan fasilitasi dalam penetapan batas desa; dan f. pelaksanaan tugas tambahan. Pasal 21 Ketentuan lebih lanjut mengenai uraian tugas pokok dan fungsi BPMPD diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 22 (1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan BPMPD secara profesional sesuai dengan kebutuhan. (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui sekretaris BPMPD. (3) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (4) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditentukan menurut kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedelapan UPT Pasal 23 Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPMPD, Bupati dapat membentuk UPT dengan Peraturan Bupati. BAB V TATA KERJA Bagian Kesatu Mekanisme Kerja

Pasal 24 Semua unsur dalam BPMPD dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. Pasal 25 Kepala Badan berkewajiban menjadi teladan dan memimpin bawahan masingmasing serta memberikan bimbingan sebagai petunjuk pelaksanaan tugas bagi bawahan. Pasal 26 (1) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan BPMPD wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala dan tepat waktu kepada atasan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai salah satu bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk bagi bawahan. (3) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 27 (1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala. (2) Kepala Badan dan semua pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan apabila terjadi penyimpangan. Pasal 28 Hubungan kerja antar pimpinan unit kerja di lingkungan BPMPD dengan kelompok jabatan fungsional diatur oleh Kepala Badan. Pasal 29 Uraian tugas pokok dan fungsi BPMPD diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 30 (1) Kepala Badan memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Ketentuan mengenai jenis laporan dan tata cara penyampaiannya berpedoman kepada peraturan perundang-undangan.

(3) Pembuatan laporan adalah menjadi tanggungjawab kepala bidang menurut tugas dan fungsinya masing-masing. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 31 (1) Apabila Kepala Badan berhalangan, maka diwakili oleh Sekretaris. (2) Dalam hal sekretaris berhalangan, maka Kepala Badan menunjuk atau menugaskan salah satu kepala bidang berdasarkan senioritas kepangkatan dan sesuai dengan bidang tugasnya BAB VI KEPEGAWAIAN Bagian Kesatu Umum Pasal 32 (1) Kepala Badan bertanggungjawab dalam mempersiapkan saran dan pertimbangan kepada Bupati di bidang kepegawaian. (2) Kepala Badan bertanggungjawab dalam hal perencanaan, pembinaan dan pengawasan di bidang kepegawaian. (3) Kepala Badan wajib membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) pegawai bawahannya setahun sekali dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (4) Kepala Badan mempersiapkan daftar pegawai yang akan mengikuti pendidikan di dalam dan di luar negeri untuk disampaikan kepada Bupati. (5) Ketentuan lainnya mengenai kepegawaian diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Eselon Jabatan Pasal 33 (1) Kepala Badan merupakan jabatan struktural eselon II b. (2) Sekretaris merupakan jabatan struktural eselon III a. (3) Kepala bidang merupakan jabatan struktural eselon III b.

(4) Kepala sub bagian dan kepala sub bidang merupakan jabatan struktural eselon IV a. (5) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IV a. Bagian Ketiga Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 34 Kepala Badan, Sekretaris, Kepala bidang, Kepala Subbagian, Kepala subbidang, Kepala UPT dan pejabat fungsional diangkat dalam jabatannya atau diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 35 Pembiayaan BPMPD bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan/atau anggaran lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 36 Kepala Badan, Sekretaris, Kepala bidang, Kepala Subbagian, Kepala subbidang di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang diangkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lebak, tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan dilantiknya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala bidang, Kepala Subbagian, Kepala subbidang yang baru berdasarkan pada Peraturan Daerah ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 37 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Pasal 2 huruf b, Pasal 6, pasal 7, Pasal 8, Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51,

Pasal 52, Pasal 53, Pasal 54 dan Lampiran Bagan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Masyarakat dan Pemerintahan Desa Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007 Nomor 11), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 38 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lebak. Ditetapkan di Rangkasbitung pada tanggal April 2013 BUPATI LEBAK, Cap/ttd. Diundangkan di Rangkasbitung pada tanggal April 2013 MULYADI JAYABAYA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK, DEDE JAELANI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2013 NOMOR 5

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK I. UMUM Bahwa salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lebak yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lebak; Untuk melaksanakan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lebak dengan Peraturan Daerah. Pengaturan Kelembagaan Perangkat Daerah ini dimaksudkan untuk melaksanakan penyelenggaraan terhadap urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Dengan penetapan pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lebak diharapkan akan lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11

Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 20135

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK KEPALA BADAN KLP JAFUNG SEKRETARIAT KASUBAG PROGRAM, EVALUASI & PELAPORAN KASUBAG KEUANGAN KASUBAG UMUM BIDANG PEMBANGUNAN DAN KETAHANAN MASYARAKAT DESA BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT BIDANG PEMERINTAHAN DESA SUBBIDANG PEMBANGUNAN DESA SUBBIDANG SUMBER DAYA DESA DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SUBBIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA SUBBIDANG KETAHANAN MASYARAKAT DESA SUBBIDANG PENINGKATAN KAPASITAS EKONOMI MASYARAKAT SUBBIDANG PENGEMBANGAN DESA UPT BUPATI LEBAK, Cap/ttd. MULYADI JAYABAYA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK, DEDE JAELANI