BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Dampak yang terjadi akibat hal ini pun dapat dilihat dari semakin

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang dalam

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun terus

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. sandang. Dalam menaikan industri pariwisata Indonesia, menteri pariwisata Arief

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya dengan penuh aktivitas yang terkadang membuat stress, jenuh, penat, tegang dan rasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belum adanya transportasi yang memadahi. Namun sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB I PENDAHULUAN. bahkan hypermarket, yang menjadi lahan subur pemilik modal asing berebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

BAB V PENUTUP. adalah responden yang pernah mengunjungi objek wisata lembah harau minimal

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. hiburan, industri dan sebagainya. Karena itu sudah jarang terlihat ada lahan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis mengenai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu keberhasilan dan dapat meningkatkan penjualan produk.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera dengan ibu kota Medan. Sebagai kota metropolitan, Medan memiliki jumlah penduduk terpadat diantara Provinsi lain di pulau Sumatera yakni, urutan keempat di Indonesia. Padatnya rutinitas dan aktivitas kesibukan serta suasana hiruk-pikuk yang menyelimuti khususnya masyarakat yang tinggal diperkotaan, membuat banyak orang merasa lelah dan bosan sehingga, membutuhkan tempat wisata untuk sejenak menghilangkan kejenuhan, guna mendapatkan suasana baru yang menyegarkan dan menghibur. Tempat wisata merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan rekreasi dan wisata. Seiring dengan berkembangnya objek wisata yang ada di kota Medan dan sekitarnya menyebabkan semakin banyak alternatif pilihan untuk berwisata, maka secara otomatis akan semakin banyak pula peluang wisatawan untuk berpindah dari satu objek wisata ke objek wisata lain. Dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke sebuah tempat rekreasi dan meningkatkan kunjungan wisata, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kepuasan yang lebih besar lagi kepada para pengunjung yang datang untuk berkunjung. Hal ini juga sebanding dengan pernyataan Tjiptono (2003:72) yaitu terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya, hubungan perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, dapat 1

2 mendorong terciptanya loyalitas konsumen, membentuk rekomendasi dari mulut kemulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan, laba yang diperoleh meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pengunjung akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha objek wisata. Kepuasan konsumen dapat terpenuhi apabila suatu objek wisata dapat melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, salah satunya yaitu fasilitas. Menurut H. M Daryanto (2006:51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana, bahwa sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat kita mengambil kesimpulan bahwa fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang dan memperlancar kegiatan yang akan dilakukan disuatu tempat tertentu. Selain fasilitas, faktor lainnya yang penting dalam mempertahankan kepuasan pengunjung yaitu citra destinasi. Kepuasan pengunjung akan terwujud jika persepsi akan citra destinasi yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun definisi citra destinasi menurut Buchari Alma (2000:316) menyatakan bahwa: citra ini adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai landasan utama bagi segi layanan. Oleh sebab itu, untuk dapat menghasilkan citra atau kesan positif dimata konsumen, maka hal yang harus diperbaiki dan

3 ditingkatkan adalah dari segi fasilitas yang tersedia yang diberikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Jadi dengan demikian sebuah usaha yang bergerak dibidang objek wisata harus dapat memberikan kesan yang positif bagi pengunjung sehingga bisnis yang dijalankan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berastagi adalah sebuah tempat rekreasi yang sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang suka mengexplore daerah-daerah dengan spot alam yang sangat menawan. Salah satu destinasi yang populer dan banyak diminati diberastagi yaitu berwisata ke kebun stroberi petik sendiri. UD. Rini Colia adalah salah satu kebun stroberi yang ada di Berastagi, kebun stroberi petik sendiri ini terletak di Desa Tongkoh, Kec. Dolat Rakyat, Kab. Karo. Kebun stroberi petik sendiri ini merupakan salah satu lokasi wisata perkebunan stroberi yang menawarkan nuansa berbeda dari tempat wisata pada umumnya, yaitu pembelian stroberi dengan cara memetik langsung dari pohonnya, serta menawarkan kesejukan udaranya dan keindahan kebun stroberi yang tertata dengan rapi, kita juga dapat melihat proses perawatan stroberi secara langsung, sehingga berwisata kita tidak hanya merasakan kepuasan atas tempat tersebut, melainkan mendapatkan ilmu tentang merawat stroberi dengan baik yang dapat kita terapkan suatu saat. Pengunjung yang datang ke kebun stroberi UD.Rini Colia Berastagi dapat menikmati produk dan fasilitas yg disediakan oleh pengelola yaitu seperti, stroberi yang sudah dipetik dan siap untuk dimakan, memetik sendiri stroberi dikebun, dengan luas kebun 3 ha, akses menuju kebun yang mudah dijangkau dari jalan besar, pemasangan spanduk ditepi jalan raya sehingga memudahkan kita

4 mengetahui letak kebun tersebut, menyediakan tempat parkir, menyediakan topi caping, keranjang tempat stroberi, pondok-pondok untuk bersantai, dan toilet. Yang menarik dan membuat kebun ini berbeda dengan kebun-kebun lainnya yaitu, tersedianya fasilitas berupa wahana permainan bagi anak-anak, seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan perosotan yang dapat digunakan pada saat berkunjung ke kebun tersebut. Oleh karena itu banyak masyarakat perkotaan di Sumatera Utara atau bahkan dari luar provinsi yang datang untuk berkunjung baik dengan keluarga ataupun dengan teman. Tabel : 1.1 Jumlah Pengunjung Stroberi Petik Sendiri di UD. Rini Colia Berastagi Tahun 2016 Bulan Pengunjung Januari 308 orang Februari 223 orang Maret 215 orang April 257 orang Mei 288 orang Juni 274 orang Juli 332 orang Agustus 250 orang September 204 orang Oktober 218 orang Jumlah 2.569 orang Sumber : Pemilik Kebun Stroberi UD. Rini Colia Berastagi 2016 Dari data tersebut kita dapat melihat bahwa jumlah pengunjung yang datang ke kebun stroberi setiap bulannya mengalami fluktuasi, hal ini dikarenakan kegiatan dalam bulan-bulan tertentu. Seperti pada bulan Januari pengunjung mencapai 308 orang, karena pada bulan ini adalah saat libur tahun baru sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke kebun stroberi tersebut, kemudian pada

5 bulan Juli pengunjung mencapai 332 orang, karena pada bulan ini adalah saat hari raya Idul Fitri sehingga banyak pengunjung yang menggunakan momen libur panjang ini dengan mengunjungi tempat tersebut untuk menghilangkan kejenuhan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan pada bulan-bulan selanjutnya pengunjung dapat dikatakan normal. Dalam usaha meningkatkan kepuasan pengunjung wisata kebun stroberi petik sendiri UD. Rini Colia telah menerapkan berbagai strategi, yaitu dengan menyediakan fasilitas yang dapat mempermudah dan melancarkan kegiatan yang akan dilakukan oleh pengunjung ditempat tersebut. Selain itu pemilik usaha kebun stroberi juga telah menjaga kualitas dari produknya dengan merawat dan memberikan pupuk yang cukup dan juga telah melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Namun demikian berbagai strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh pihak pelaku usaha kebun stroberi, nyatanya belum mampu membangun kepuasan konsumen secara maksimal, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang untuk berkunjung tiap bulannya. Jika kepuasan pengunjung belum maksimal, maka akan menurunkan minat pengunjung untuk mengunjungi kebun stroberi tersebut. Fasilitas yang disediakan oleh pelaku usaha kebun stroberi juga masih bisa dikatakan belum maksimal, masih banyak pengunjung yang mengeluh akan toilet yang kotor, dan pondok-pondok yang kurang terawat, dan jika tidak membawa kendaraan pribadi maka mengharuskan pengunjung untuk jalan kaki menuju kebun stroberi. Tentunya hal ini juga menimbulkan masalah baru bagi pelaku

6 usaha yaitu meninggalkan citra destinasi atau kesan yang negatif terhadap tempat wisata itu sendiri. Jika citra sebuah destinasi yang didapat pengunjung bersifat negatif, maka akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Hal ini menuntut pihak pemilik kebun stroberi untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung, terutama dari sisi fasilitas dan citra destinasi. Berkaitan dengan uraian tersebut diatas, maka hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul: Pengaruh Fasilitas Dan Citra Destinasi Terhadap Kepuasan Pengunjung Agro Wisata Kebun Stroberi Petik Sendiri (Studi Kasus : UD. Rini Colia Berastagi ). 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah mengukur sejauh mana kepuasan pengunjung melalui fasilitas dan citra destinasi yang diberikan wisata kebun stroberi petik sendiri. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi? 2. Bagaimana pengaruh citra destinasi terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi?

7 3. Bagaimana pengaruh fasilitas dan citra destinasi terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi? 1.3 Pembatasan Masalah Dari berbagai masalah diatas, untuk membatasi ruang lingkup permasalahan agar penelitian terarah, maka permasalahan hanya dibatasi pada variabel yang diteliti saja yaitu : Pengaruh Fasilitas Dan Citra Destinasi Terhadap Kepuasan Pengunjung Agro Wisata Kebun Stroberi Petik Sendiri (Studi Kasus: UD.Rini Colia Berastagi ). 1.4 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi? 2. Apakah citra destinasi berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi? 3. Apakah fasilitas dan citra destinasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi.

8 2. Untuk mengetahui pengaruh citra destinasi terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi. 3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan citra destinasi secara bersama-sama terhadap kepuasan pengunjung agro wisata kebun stroberi petik sendiri di UD. Rini Colia Berastagi. 1.6 Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca maupun yang terkait secara langsung didalamnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi peneliti Untuk menambah serta memperluas pengetahuan terutama tentang, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung yang berkaitan erat dengan manajemen pemasaran agribisnis. 2. Bagi UNIMED Menambah kepustakaan dibidang pemasaran agribisnis khususnya mengenai pengaruh fasilitas dan citra destinasi terhadap kepuasan pengunjung. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi dan informasi untuk melakukan penelitian lebuh lanjut terutama yang berhubungan dengan fasilitas dan citra destinasi terhadap kepuasan pengunjung.

9 4. Manfaat bagi pelaku usaha Yaitu, sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan guna memperbaiki fasilitas dan citra destinasi sehingga dapat meningkatkan volume pengunjung.

10